Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Makanan Rendah Kadar Oksalat

Moocen Susan | Sabtu, September 12, 2015 | 4 Comments so far
Berikut ini adalah makanan yang rendah oksalat 
(0-2 mg per porsi): 

Susu, Daging, dan Ikan
Sayuran
Buah/jus
Buttermilk
Alpukat
Jus lidah buaya
Susu skim/ rendah lemak
Brokoli
Apel merah/ jus apel
Daging babi asap
Kubis Brusel
Aprikot
Daging sapi
Kembang kol
Alpukat
Daging kornet
Kubis, hijau
Bilberis
Keju
Daun bawang
Cheri
Telur
Timun
Kelapa
Ikan. Kecuali sarden
Endive (andewi)
Cranberi
Ham
Daun adas
Markisa
Daging domba
Kohlrabi
Jus anggur
Babi
Semua jenis selada
Anggur (merah, hijau)
Daging unggas
Bawang
Jus lemon
Kerang-kerangan
Peas, hijau (segar/beku)
Jus jeruk nipis

Lobak
Leci
Lemak & Minyak

Mangga
Mentega & margarine
Water chestnuts kalengan
Melon
Mayones
Selada air
Nektarin
Salad

Jus jeruk
Minyak sayur

Pepaya

Kanji dari tepung jagung
Buah persik, kalengan
Biji-bijian& pati
Sirup jagung
Persik, hiley,or stokes
Sarapan sereal (jagung, padi)
Gelatin tanpa rasa
Jus nanas
Chestnuts
Permen
Plum (hijau, kuning)
Fig Newton (Ara)
Madu
Red current juice
Biscuit
Jello dan gelatin tanpa rasa

Makroni


Mie telur
Sirup mapel
Herbal (<2mg oksalat per sdt)
Nasi
Mustard
Pala kering
Kemangi
Dill
Minuman
Oregano, kering
Lemon balm
Sari apel
Sup

Beer, bottled sugar sage


Minuman diet berkarbonasi
Saus tomat
Savory
The Oolong
Ekstrak vanili
Merica putih
Limun
Cuka

Anggur (port, putih)



Sumber : oxdietinfo@juno.com  l terjemahan tulisan dari: Helen O'Connor, MS, RD

Penyertaan Tuhan di Rumah Sakit

Moocen Susan | Jumat, September 11, 2015 | 13 Comments so far
saya masuk UGD dan diopname selama 3 hari di rumah sakit akibat salah makan. Padahal udah hati-hati banget makan, masih aja bisa kecentok makan. Akhirnya maag saya kumat karena tiap abis makan selalu muntah dari sore ampe malam. Pagi bangun tidur muntah lagi. Karena lemas akhirnya saya kontak teman untuk bawa saya ke UGD. Sebelum berangkat saya kuat-kuatin buat siapkan baju, kartu BPJS dan keperluan lainnya sendiri. Beberapa saat kemudian teman saya datang dengan suaminya dan mengantar saya naik mobil.

    Berhubung adik saya belum datang dari luar kota jadinya saya sendirian di rumah sakit, sedangkan teman saya tadi ada harus pergi keluar kota. Ini bukan pertama kalinya saya opname sendirian, jadi ga masalah buat saya. Saya diperiksa dan diinfus di UGD lalu dibawa masuk ke kamar pasien. 

   Di bangsal itu ada 3 orang pasien lainnya. Ada yang sakit asma, typus, dan GERD. Semua pasien itu ada yang menemani kecuali saya. Di pojok sendiri ada ibu muda yang sering batuk-batuk dan muntah cairan asam lambung yang ditemani ibu dan ayahnya. Di sebelahnya lagi ada ibu muda juga yang sakit typus ditemani ibu, ayah, suami, bibi, paman, nimbrung disitu rame banget. Pasien sebelah saya ada seorang bapak-bapak yang sakit asma, dia juga sering muntah, tidak ada keluarga yang menemani tapi ada 1 orang penjaga bayaran yang dibayar 100rb perhari untuk menemaninya. 

    Di depan tempat tidurku ada jendela dimana dibaliknya aku bisa melihat salib lonceng greja di samping rumah sakit. Tuhan tidak meninggalkanku, meski aku sendirian tanpa keluargaku tapi Ia tetap ada buatku. Terbukti saat aku terkapar dan merasakan nyeri luar biasa pada perutku, justru orang orang di sekitarku datang menghampiriku mungkin karena kasihan melihatku sendirian. Ada yang mengolesi perutku dengan minyak kayu putih, ada yang mijitin aku, ada yang ngipasin aku karena kepanasan. Bahkan ada yang mendoakanku. Aku jadi terharu melihatnya hingga aku menangis bukan karena merasa kesakitan tapi benar benar aku merasakan bahwa kasih Tuhan itu luar biasa buatku melalui tangan-tangan orang yang tidak kukenal, mereka seperti malaikat buatku. 

    Teman yang tadi mengantarku ke UGD sudah di Surabaya, tapi dia masih memperhatikanku dengan mengirimkan pesan BBM menanyakan keadaanku dan menyuruh karyawannya untuk mengantarkan selimut dan makanan karena aku ga bisa makan makanan rumah sakit. Kenapa ga bisa? Entah kenapa ada tempe dan tahu yang tidak bisa kumakan, alhasil Cuma makan bubur nasinya doank sama sayur. Tapi sejam kemudian laper lagi. Jadinya aku tetep makan makanan luar. 

    Siang harinya ibu komselku datang dan membawakanku beberapa buah pir hijau, piring, sendok, bantal, air minum, dan makanan. Barulah malam harinya adikku sampai dan menemaniku selama 3 hari di rumah sakit. 

    Di saat aku berbaring lemas terdengar suara batuk-batuk yang keras, muntah-muntah, dan ramainya pengunjung pasien. Tapi aku tidak merasa terganggu, aku sudah biasa mendengar suara-suara muntah karena aku sendiri pernah seperti itu. Jadi ketika mendengar itu ya biasa aja kayak backsound. Adikku yang ga betah pengen cepet pulang ke rumah disuruh rawat jalan aja.

   Sempat terbesit rasa iri dengan pasien yang ditemani hampir semua anggota keluarganya disitu. Pentingnya sebuah keluarga. Ya setidaknya aku masih punya adik yang menjagaku. Teringat kembali masa dimana aku kos diluar kota dulu, meski adikku jauh Tuhan masih bisa utus orang lain untuk menemaniku di rumah sakit setiap hari. Bukan pacar lo, temen, hanya temen cowok kenalan di koran.Ya setiap hari, aku sampai heran kalau Tuhan yang suruh, tidak ada yang bisa menolaknya.

   Tapi aku ga iri sama sakitnya pasien sebelahku yang ditemeni sak keluarga besarnya lho hehe. Aku harus bersyukur karena masih bisa bangun dan jalan sendiri bawa infus ke kamar mandi tapi dia tidak bisa bangun, pernah nyoba jalan ke kamar mandi dibantu ibunya eh pingsan di kamar mandi. Tuhan itu tahu batas kekuatan kita.
  

   Kata dokter si hasil labku bagus semua, Cuma karena ga kuat makan tempe tahu jadinya muntah melulu. Awalnya dikasih injeksi omeprazol sama piralen tapi badanku malah sakit semua, lemes dan mengantuk berat. Aku minta distop obatnya dan pulang paksa, meski di rumah masih mual-mual. Sekarang lagi belajar sarapan pagi dengan mengganti cemilan biscuit jadi makan buah kayak food combining gitu cuma masih belum konsisten karena susah banget dapat buah yang fresh. Entah kenapa saya sering ga kebeneran kalau beli buah/ bahan makanan jadinya paranoid sendiri pas masaknya.

Pengalaman Tak Terlupakan tentang Pulsa

Moocen Susan | Rabu, September 09, 2015 | 14 Comments so far
   Jaman sekolah dulu diajarin kalau kebutuhan manusia itu ada kebutuhan primer/ pokok, kebutuhan sekunder dan tersier. Kebutuhan pokok kan ada 3 meliputi : papan, sandang, dan pangan. Tapi sekarang jadi nambah 1 kebutuhan pokokku yaitu PULSA! ya, P-U-L-S-A : Prioritas Utama Langsung di Smartphone Anda. Ya utama donk ya. Apa kata dunia punya HP mahal-mahal eh ga ada pulsanya. 

    Sstt, ga denk ini cuma singkatan karanganku aja hehe.. yang bener definisi pulsa itu adalah satuan perhitungan biaya telepon yang kita bayar di depan (prabayar) untuk dapat menggunakan layanan dari suatu provider [/notice] Provider akan memotong kredit kita sesuai dengan biaya pemakaian layanan. (sumber : http://pojokpulsa.co.id/pulsa/) 

    Pulsa bagiku itu penting banget apalagi sejak aku mengenal dirimu (gubrak), sejak aku punya HP, sejak aku kerja online dan sejak aku pakai meteran listrik (token) prabayar. Tanpa pulsa aku ga bisa sms-an, ga bisa teleponan, ga bisa eksis di sosmed, dan listrikku dijamin ga bisa nyala. Jadi intinya semua saling berhubungan. Kalau listrik ga nyala ga bisa nyalain komputer ga bisa kerja juga. Mati gaya deh aku clingak-clinguk dalam gelap. Apalagi ga bisa nyalain magic com… kelaparannnn! Ih lebay… 

Pulsa Habis
   
    Nah, ga mau kan kejadian kayak gambar diatas. Oleh sebab itu Saking pentingnya pulsa tetep ada buatku, aku semangat banget lho buat ikutan giveaway/ lomba blog dan kuis berhadiah pulsa maupun survey online yang poinnya bisa dituker ama pulsa. Apapun dilakukan demi mendapat pulsa gratis. Menang? Kadang hehe.. 

   Disamping itu ada yang beli juga sih.. Awalnya untuk pulsa HP aku sering beli pulsa berupa voucher fisik. Itu lho yang cara ngisinya gesek sendiri pada bagian timah pelindung nomer vouchernya. Geseknya pake koin kadang pake penggaris atau apa aja kuku juga boleh Hehe... Biasaya di vouchernya ada ketentuan cara pengisiannya. Tapi jangan lupa ya dilihat juga tuh masa berlakunya. Catet. 

   Karena ada yang model elektrik ya akhirnya nyoba yang pulsa elektrik ,tinggal datang aja ke counternya, tulis nominal pulsa dan nomer HP trus bayar trus tak tinggal pulang (efek kepercayaan pada penjual). Beberapa saat kemudian ...

   ♪♪ tit..tit..tit HPku berbunyi… tit tit tuit begitu bunyinya ♪♪ ,eh ada sms pemberitahuan kalau pulsaku udah ditambahkan. 

    Tapi pernah juga nih ada kejadian pas aku beli pulsa HP di warung klontong. Biasanya sih aku belinya yang Rp. 5000, Rp. 10.000 tapi kali ini aku nyoba beli Rp.20.000 dengan PeDenya kukeluarin uang Rp.20.000 trus nulis nomer HP dan jumlah nominalnya terus aku bayar dan kutinggal pulang kerumah soalnya si mbaknya lagi sibuk jualin pembeli lain. Udah gitu aku nyantai aja di rumah sambil sesekali lirak-lirik HPku udah ada sms masuk blum ya. Hm, ada si sms masuk beberapa kali tapi bukan pemberitahuan pulsa nambah. Malah SMS yang isinya mama minta pulsa. ntar siapa lagi ya yang minta pulsa? Atau kalau ga gitu dapat sms dari nomer asing yang memberitahukan kalau aku dapat hadiah sekian juta rupiah terus disuruh ngebuka link yang dia tulis di itu. Ga cuma itu aja, aku juga sering banget  dapat sms nyasar dan dengan PeDenya bilang “Maaf kalau mau transfer uangnya hubungi saya dulu di nomer ini ya..” (hadeh… ini siapa dan  transfer buat apaan nih) 

    Kembali ke laptop (kata mister Tukul) ...Ya elah kutunggu sampe sore ga masuk-masuk juga itu pulsa. "Waduh… piye iki mbak e?"

   Akhirnya aku kembali lagi deh ke warung klontong yang jual pulsa tadi. 

   “Mbak, kok pulsaku belum masuk juga dari pagi?” (komplain sambil ngacak pinggang-widiw galak e) 

   “Eh, iya mbak, maaf ga ada pulsa nominal segitu untuk operator ini. Ada nya Rp.25.000,- Jadi total harganya Rp.26.000,- “ 

   Gubrak…"ngemeng donk dari tadi!" akhirnya aku rogoh kocek lagi Rp.6000,- buat nomboki yang tadi. (Oon juga akunya. Kok belinya pake uang pas 20.000 yak trus penjualnya ga dapet untung gitoh? Hm.. sadis..by Afgan) 

   Trus aku tungguin si mbaknya ketak-ketik sms di pojokan…abis ketak-ketik nah kok mbaknya nyantai aja. “Mbak kok ga bunyi-bunyi nih HPku belum masuk ya?” (sambil nyodorin HP) 

   “Tunggu bentar mbak mungkin lagi proses” “Hm, oke sabar menunggu.” 

   Tapi hampir 20 menitan aku berdiri kayak disetrap aja. sambil mantengin HP nah loh gimana nih kok tidak ada tanda-tanda pulsa nambah. 

   Trus mbaknya bilang, “Coba dicek aja mungkin ga ada smsnya tapi langsung nambah aja pulsanya.” 

   “Hadeh.. ngemeng donk mbak-mbak dari tadi kek ah (edisi sewot).. ya udah aku nurut aja setelah kucek iya loh beneran nambah tanpa pemberitahuan lebih dulu. Fiuh capek deh…beli pulsa aja ribetnya kayak gitu yak. (kibas poni) 

   Kejadian berikutnya saat pulsa di meteran listrik prabayarku hampir abis. Biasanya sih kalau udah 20 kwh langsung bunyi tu meterannya trus ada lampu merah ketip ketip. Biasanya sebelum sampe angka 20 kwh aku isi. Tapi hari itu aku kelupaan buat beli pulsa mana hampir jam 21.00 WIB keburu tutup pula. Padahal udah pede narik selimut mo bobo cantik.. eh ga jadi deh akhirnya langsung pancal sepeda pergi ke swalayan yang jual pulsa listrik. 

   Sampai disana untungnya belum tutup. Tinggal kasih kartu kendali listrik prabayar dan bayar. Andaipun ga bawa kartu kendali listriknya asal inget nomer yang tertera di kartu juga bisa sih. Nah udah gitu biasanya ID tokennya ada 20 digit yang diprint di kertas. Sayangnya hasil cetakannya burem mungkin tintanya abis akhirnya ditebeli deh pake bolpen sama mbak kasirnya. Begitu sampai di rumah aku isikan ke meteran listrikku. Lah kok gagal maning gagal maning kenapa nih aya naon? 

   Balik lagi aku ke swalayan itu sekali lagi untung masih buka… trus aku complain kenapa ga bisa ngisi salah mulu masukin kodenya.. trus si mbak kasirnya ngecek lagi eh ternyata dianya yang salah nulis/ nebeli angkanya. Untung ga balik lagi ya udah malam juga dan kali ini baru bener dan sukses pengisian pulsa listriknya. 

   Pernah juga aku ditawari adikku untuk jualan pulsa sendiri biar bisa ngisi pulsa sendiri sewaktu-waktu sekalian dijualin. Modalnya dimodalin adikku. Aku tinggal nyari konsumen. Pertama aku tawarin ke tetanggaku lumayan dikit dikit lama lama jadi bukit kan pikirku. Tapi dasar akunya yang terlalu gampang percaya ama orang. Pada sms tuh minta dikirimi pulsa ntar uangnya nyusul ya udahlah pikirku ama tetangga sendiri masa ga percaya sih ya. Udah kukirim tu pulsa eh pas ditagih malah dianya mangkir. Alesan macem-macem mana yang lupa bawa uanglah tapi anehnya dia bisa jajan bakso. Hadeh konflik batin sesaat asam lambung keburu naik juga. Abis itu aku jadi belajar Yang bener uangnya dulu diterima baru dikirim. Bisnis is bisnis guys. 

   Nah berdasarkan pengalamanku tentang pulsa yang kuceritakan diatas hanya 1 solusinya biar ga ribet dan ga bingung saat pulsa abis yaitu jualan pulsa sendiri aja selain bisa ngisi sewaktu-waktu itung-itung bisa nambah penghasilan juga lho. 

    Kalau kalian mau cari usaha sampingan yang bisa dikerjakan dimana aja cuma modal HP dan uang deposit bebas yang mana dibutuhin banyak orang karena hampir semua orang sekarang bawaannya HP coba aja bisnis pulsa murah. Yang rekomended nih daftar aja jadi member Pojok Pulsa, bisnis pulsa elektrik Jakarta yang merupakan pulsa murah Jakarta. Udah 6 tahun melayani puluhan juta transaksi pengisian voucher fisik dan elektrik lho. Lebih lengkapnya simak video berikut ini atau kunjungi langsung webnya di http://pojokpulsa.co.id/  oke capcus yuk ah....

Aku Alergi Tahu Tempe

Moocen Susan | Minggu, September 06, 2015 | 15 Comments so far
   Sedih rasanya kalau makanan yang bisa dimakan orang lain tidak bisa kita makan juga. Padahal sebenarnya makanan itu sangat baik untuk tubuh. Ya tahu dan tempe. Saya ga bisa makan tahu tempe lho sodara sodara. Hiks.. dulu pernah nyoba makan eh muntah. 

    Kemarin waktu di rumah sakit ada menu tahu tempe coba saya makan lagi ternyata saya malah muntah lagi. Kata dokter saya alergi produk kedelai. 

    Dulu sebelum kena alergi ini saya suka minum bubuk kedelai instan yang katanya kedelainya pilihan itu lho, sejak minum itu kok badan saya ga bisa gemuk dan kalau makan tahu tempe malah muntah. Pikir saya dulu karena saya ga bisa makan biscuit nyari cemilan yang mengenyangkan minum saja bubuk kedelai instan itu karena bisa membantu mengatasi maag iklan nya begitu. Tapi akhir akhir ini aku dengar rumornya sudah tidak beredar lagi. 

    Ya sudah lah diterima saja, kalau tidak bisa makan itu ya jangan dimakan. Cari makanan lain saja. Begitu kata dokternya.

Persiapan Opname di Rumah Sakit

Moocen Susan | Minggu, September 06, 2015 | 3 Comments so far
   Tinggal sendirian di rumah tentu membuat saya kadang was-was jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kemarin. Tiba-tiba saja makanan yang biasa saya makan tidak bisa saya makan lagi. Yap akhirnya muntah tak berhenti setiap selesai makan. Biasanya saya bisa makan ikan lele tapi entah kenapa kemarin saya muntah saat menjelang makan malam. 

    Jam 4 sore saya paksain buat masak untuk makan malam. Karena ga konsen akibat rasa mual yang sangat akhirnya masakpun jadi amburadul. Selesai masak saya lari ke kamar mandi untuk muntah. Berhenti sejenak lalu saya coba makan sedikit eh muntah lagi. Tinggal sekali makan dan ternyata saya muntah lagi dan lagi. Minum air putih pun mas ih muntah. Lemes tiada tara. Akhirnya saya tidak makan malam karena terus muntah. 

    Jam 3 pagi saya bangun dan bikin air hangat campur gula tapi tetep terasa lemas. Ga kuat dengan kondisi ini akhirnya saya panggil bala bantuan temen gereja untuk bawa saya ke UGD jam 5 pagi. Karena sudah terbiasa opname sendirian di jaman kos dulu, jadi saya sudah mempersiapkan apa apa yang harus dibawa, misalnya:
  • kartu BPJS  
  • handuk -sikat gigi dan pasta gigi 
  • beberapa helai baju dan pakaian dalam , sisir 
  • air minum -cemilan -kresek buat muntah di jalan 
  • bantal -selimut tipis 
Barulah saya berangkat naik mobil ke UGD. Jadi biar ga bolak balik saya usahakan kuat buat menyiapkan itu semua sebelum opname.

Penyebab Terjadinya Anxiety dan Psikosomatis Pada Saya

Moocen Susan | Minggu, Agustus 16, 2015 | | 24 Comments so far
    Pertama kalinya saya mengalami anxiety (kecemasan) adalah ketika saya dalam masa pemulihan sakit bile refluks beberapa tahun yang lalu. Tapi yang ingin saya ceritakan kembali adalah bagaimana anxiety saya kambuh setelah belajar pulih. 

    Sejak sembuh dari sakit memang saya sangat selektif memilih menu makanan tentunya yang cocok diterima oleh pencernaan saya yang sensitive pada bau dan rasa. Seperti biasa saya memasak makan malam saya sendiri dan entah kenapa ada yang aneh dengan nasi goreng bikinan saya itu. rasanya keasinan hingga dahi saya pusing dan mulailah terjadi kecemasan yang sangat karena saya sendirian dirumah dan harus segera mencari makanan pengganti agar bisa kuat bertahan hingga besok pagi. 

    Namun karena saya udah terlanjur panic dan lemas akhirnya hanya bisa pasrah pada pertolongan tetangga. Kebetulan tetangga saya pas baca sms langsung datang kerumah dan berkat bantuannya saya bisa makan malam. Sejak hari itu saya mulai takut sendirian lagi di rumah. Takut kumat ,takut salah makan, takut kelaparan dan takut pingsan. Gimana kalau saya pingsan di dalam dan tak ada seorang pun yang tahu tiba tiba masuk koran halaman utama karena ditemukan…? Hadeh hadeh pikirannya mulai kemana mana. Tapi itu pemikiran negative saya. 

    Oleh sebab itu ketika badan saya ngedrop, saya tak pernah kunci pintu rumah, tak pernah lepas dari genggaman HP. Saat itu saya merasa takut sendirian. Tak hanya takut sendirian, saya juga takut keramaian. Susah ya? Serba takut. Saya butuh teman. Tapi siapa? Bayar pembantu? Mahal banget. Sodara? Jauh. minta tolong tetangga hanya saat darurat dan saya ga bisa terus minta tolong. Saya benar benar berada dalam situasi kepepet. Mau tak mau saya harus bisa melawan kecemasan saya ini. Beberapa waktu lalu, air seni saya ada endapannya. Lalu saya periksa ke dokter dan dokter bilang kalau saya kena ISK (Infeksi Saluran Kencing). Kemudian Ketika bangun tidur pagi, saya merasakan nyeri di dekat lipatan paha. Pikiran saya kemana mana lagi. Jangan-jangan ada batu di urine saya. Saya kembali ke puskesmas dan periksa urin untuk kedua kalinya. Hasilnya Kristal ca oksalat bertambah 1 lagi. Saya makin takut. 

   Nyeri yang awalnya hilang timbul tiba tiba terasa nyeri kembali dan menetap. Saking paniknya saya rujuk ke rumah sakit dan USG. Anehnya setelah di USG ternyata hasilnya normal tidak ada batu hanya ketegangan otot kurang olahraga begitu kata dokter. 

   Soal pusing di dahi setelah makan keasinan dan jemari tangan terasa nyeri pun saya cek ke puskesmas kali ini cek kolesterol, trigliserid dan asam urat. Lagi lagi hasilnya normal. Saat keliyengan lemas hampir rubuh saya juga periksa tekanan darah sampe 2x, satu pake alat yang biasanya dan pake elektronik. Lagi lagi hasilnya normal. Apa lagi yang jadi kecemasan saya? 

    Semua sensasi yang saya rasakan semuanya karena stress trauma karena pernah hampir pingsan gara-gara salah makan. Saya jadi demikian takut sendirian. Hingga ketika adik saya pulang ke rumah, saya seperti anak kecil yang manja takut ditinggal sendirian. Saya merasa butuh seseorang di samping saya, andai saya punya seorang pacar/ bahkan suami tapi Tuhan sepertinya belum mengijinkan. Saya benar benar dibuat sendirian menghadapi hal ini. 
    Tuhan ingin saya hanya mengandalkan Tuhan bukan manusia. Saya sadar selama ini saya kurang berdoa, kurang berserah. Semua harus sesuai dengan pikiran saya. Saya punya schedule yang paten yang harus diikuti jika tidak… saya terlalu perfeksionis saya membuat diri saya tertekan dengan pikiran saya sendiri. kadang saya sulit menerima pendapat/ masukan orang lain. Saya begitu angkuh dan tidak rendah hati karena saya pikir saya tahu saya pikir orang lain ga mengerti lebih daripada apa yang saya alami. Saya menjadi orang yang sulit menerima kenyataan. Akhirnya tertekan dalam depresi. 

    Trauma yang saya alami membuat saya kedinginan di siang hari yang terik. Tak hanya itu saja rasa nyeri menusuk di dua tangan saya membuat saya semakin takut, jangan –jangan.. jangan jangan… Rencana adik saya pulang hari Kamis yang lalu saya undur karena saya kembali mengalami psikosomatis. Setelah cek ke dokter dan normal. Akhirnya saya cuekin saja rasa itu. saya normal, saya sehat, saya cuma sakit di pikiran, saya cuma takut aja, badan saya baik baik saja. Pikiran saya emang yang lagi ada masalah. 

    Akhirnya kemarin saya coba refreshing dan memang dengan refreshing pikiran jadi lebih rileks. Hari ini saya di rumah sendiri lagi namun saya lebih percaya diri. Anxiety yang berlebihan bisa menimbulkan psikosomatis (sakit karena psikis). Karena itu penting sekali mengamati apa yang jadi kecemasan kita dan jangan sampai kecemasan itu menyebabkan psikosomatis dengan mencari tahu solusi atasi kecemasan itu sehingga tidak menyerang organ-organ tubuh kita yang lemah.