Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Cara Memasang Foto Profil di Blog

Moocen Susan | Jumat, Agustus 23, 2013 | 15 Comments so far
Jika kita mengunjungi blog milik seseorang dan membaca postingannya yang menarik akan membuat kita penasaran, “Siapa sih pemilik blog ini? Kayak apa sih orangnya?” 

Jika sudah demikian apa yang dicari? Yup, profil pemilik blog tersebut plus fotonya. Nah, gimana caranya masang foto profil di blog ya? Yuk, ikutin caranya yuk : 

1. Log in ke www.blogger.com 

2. Klik tanda disamping gambar avatar → Ubah Foto 

3. Klik Pilih foto dari komputer Anda

4. Setelah foto dipilih klik OPEN

5. Tunggu sampai selesai menggunggah 

6. Tetapkan sebagai foto profil 

Jadi deh, gampang banget kan? Selamat mencoba  

Pengalaman Pindah Kos

Moocen Susan | Kamis, Agustus 22, 2013 | 23 Comments so far
pinjam gambar
Kejadian ini terjadi saat aku kos di Semarang. Awalnya aku sangat nyaman kos di sebuah rumah yang mana penghuni kosnya cuma 2 orang. Aku dan seorang temanku yang berprofesi sebagai perawat di sebuah rumah sakit. Selama setahun aku tinggal di kos tersebut, aku merasa tidak ada masalah. Semua baik-baik saja. Tetapi tiba-tiba suatu ketika ada kabar bahwa kos tersebut akan dijual oleh pemiliknya dan kami berdua harus hengkang dari sana. Ini menyita pikiranku, aku sudah sangat nyaman kos di tempat strategis begini eh malah disuruh pindah. Karena hatiku berontak sedangkan keadaan memaksaku untuk pindah akhirnya tanpa sadar aku sudah stress duluan. Masalah pindah kos aja dipikiri sampe stress, hehe itulah dasyatnya pikiran. Stres terjadi saat kita tidak suka melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. 

Ok, singkat cerita aku akhirnya dapat kos yang lain yang dekat dengan kantor tapi tempatnya tidak senyaman dulu. Mana ibu kosnya galak pula. Stresku makin bertambah karena banyak aturan di kos baru itu. Karena terlalu banyak pikiran, perutku sering mual dan akhirnya muntah-muntah. Setiap hari sepulang kerja aku muntah. Ketika ibu kos tau bahwa aku muntah dan sering menghabiskan air kamar mandi buat mengguyur muntahku yang berkali-kali dan berjam-jam itu membuatku diusir dari kos. Alasannya karena ibu kos takut air kamar mandinya habis karena buat nyiram muntahku. Whats?? Oh no, oke.

Akhirnya aku pun mengemasi barang-barangku dan pindah kos yang lebih jauh dari kantor dan untung ada teman yang meminjamkan sepedanya untuk alat transportasiku ke kantor. Di kos yang baru, aku menyewa kamar untuk 1 orang dan memang aku lebih suka tidur sendirian. Cukup banyak orang yang kos disana tapi kamarnya sendiri-sendiri. Kosku yang satu itu bebas banget, banyak cowok keluar masuk disana. Namun, aku tetap masih tidak nyaman karena tempatnya jauh dari warung makan dan penghuni kosnya cuek banget sama orang baru. 

Di kos yang barupun aku masih muntah setiap pulang kerja. Kali ini aku muntahnya di kamar pakai kantung kresek. Supaya tidak terdengar dari luar setiap muntah aku setel radio keras-keras. Berhubung lama-kelamaan aku capek karena perjalanan dari kos ke kantor jauh banget akhirnya aku pindah lagi cari kos baru yang dekat kantor lagi dan yang tidak ada penghuni kosnya selain ibu kos. Temanku membantuku mencarikan aku kos baru. 

Akhirnya aku dapat kos di sebuah rumah yang sederhana tapi strategis juga karena dekat kantor, dekat pasar, dan warung makan. Aku sudah kasih uang muka (DP) ke ibu kos itu, cuma bodohnya aku ga minta kuitansi. Keesokan harinya aku mengemasi barang-barangku dan kunaikkan becak, sedangkan aku naik sepeda mengikuti becak itu dari belakang. Sesampainya disana aku langsung masuk menemui ibu kosku yang baru. Barang-barangku masih ada di atas becak, aku menyuruh pak becak untuk menungguku. Betapa terkejutnya aku ketika aku hendak menaruh barang-barangku masuk ke kos yang baru, ibu kosnya seakan asing melihatku dan menyangkal bahwa ia telah menerima uang muka pembayaran kos dariku. 

Bagai petir di siang bolong, aku merasa dibohongi. Untung waktu itu aku bawa teman sebagai saksi, jadi aku telepon temanku itu untuk meluruskan masalah ini. Melihat keributan di kos baru itu para tetangga kos pada ngumpul dan membantuku menyelesaikan masalah. Intinya aku tidak diterima kos disitu dan uangku dikembalikan. Salah seorang tetangga mengatakan bahwa ibu kos itu gila. Wah apes banget aku, lalu bagaimana barang-barangku ini nasibnya? Aku harus tinggal dimana? 

Akhirnya temanku mengajakku sementara tinggal dirumahnya dan ia berjanji akan mencarikanku kos baru. Hari sudah mulai sore, perutku sudah mulai mual namun aku menahan diri agar tidak muntah. Beberapa saat kemudian, temanku datang dan mengajakku melihat tempat kos milik tetangganya. Tempatnya juga sederhana namun kotor. Aku tidak punya pilihan selain tinggal disana. Dan aku muntah lagi. Entah kenapa setiap jam 2 siang saat aku pulang kerja pasti aku muntah. Aku muntah di kamar kos. Karena aku selalu mengurung diri di kamar untuk muntah, itu membuat teman kosku lainnya membenciku karena tidak pernah bergaul. Bagaimana mau bergaul, sedangkan aku harus menyembunyikan diriku di kamar untuk muntah? Dalam hati aku ingin cepat pindah lagi dari sana. 

Dari hari kehari aku semakin merasa tidak nyaman. Aku merasa berat hidup sendirian dengan muntah yang berkepanjangan. Tadinya ibu kosku mau mengerti kondisiku, beliau bahkan menunjukkan sebuah tempat praktek dokter untuk aku bisa berobat. Setiap seminggu sekali aku harus bangun jam 4 pagi, memasak nasi dan makan abon untuk pergi ke dokter yang bukanya jam 7 pagi. Dokter ini pasiennya sangat banyak sehingga aku harus antri dengan berangkat pagi. Aku harus naik angkutan kota menuju tempat praktek dokter ini. Alhasil aku harus terlambat masuk kantor seminggu sekali untuk berobat. Selama sebulan aku menjalani pengobatan namun tidak ada hasilnya. Suatu ketika aku benar-benar sudah tidak tahan dengan suasana kos yang tidak nyaman. Aku diam-diam berniat cari kos baru tanpa sepengetahuan ibu kosku. Namun ternyata ibu kos yang baru yang adalah tetangganya melaporkanku pada ibu kosku ini, akhrnya ia membenciku. Aku mencari lagi kos di gang sebelahnya lagi. Kos itu baru dibangun dan aku akhirnya pindah kesana. Aku senang karena disini aku tinggal sendirian. Tapi aku masih muntah juga setiap pulang kerja. 

 Masalah datang lagi saat kos baru itu mulai banyak penghuninya. Teman-teman kosku mulai tahu bahwa aku sering muntah-muntah dan parahnya lagi aku punya teman cowok yang mengantarkanku berobat ke dokter. Hampir setiap hari dia datang merawatku dan mereka pikir kami ini pacaran. Padahal ia hanya orang yang mau mengantarkanku berobat ke dokter dan memperhatikan kondisiku. Aku mengenalnya juga dari koran. Karena aku tidak kunjung sembuh, aku pernah mengirim surat ke surat kabar untuk meminta pendapat dari pembaca tentang penyakitku yang suka muntah-muntah ini. Ibu kosku mengira aku hamil dan semua penghuni kos membenciku. Mereka jijik setiap aku muntah-muntah di kamar. Mereka merasa terganggu dan mengancam akan pindah kos jika aku tidak diusir dari kos. Stresku makin tinggi. Aku tidak kuat menghadapi semua ini, Tiba-tiba HPku berdering. Ibu kosku meneleponku dan menyuruhku segera pindah dalam waktu seminggu. Alasannya sangat tidak masuk akal, ia bilang kamar itu akan ditempati anaknya yang akan menjaga kos itu. Jujur aku sangat sedih mendengar hal ini. Aku selalu bayar kos tepat waktu, hanya karena aku sakit aku diusir. 

Teman cowokku mencarikanku kos baru. Kali ini kosnya lebih baik karena selain tidak ada penghuni kos, si pemilik kos adalah seorang dokter yang tidak tinggal di sana. Di kos itu cuma ada seorang pembantu dan anaknya perempuan yang tinggal di lantai 3 sedangkan aku tinggal di lantai 2. Aku mulai agak tenang karena ga sungkan jika muntah-muntah. Namun, lambat laun pembantu di kos itu tau kalau aku sering muntah. Akhirnya dia tak tahan dan keluar dari kerjaan. Kondisiku makin buruk, aku sering diopname dan akhirnya aku keluar kerja. 

Aku harus pulang ke kampung halamanku. Mungkin ini jalan terbaik. Yah, aku mulai bisa merasakan perbedaan antara tinggal di rumah sendiri dengan kos. Mungkin jika aku tidak stress, semua hal ini tidak terjadi. Pesanku buat Anda sekalian yang membaca kisahku ini, jangan sampai stress merenggut kesehatan Anda sehingga muncul masalah-masalah lainnya. Belajar mengendalikan pikiran disaat semua masalah seakan menindih hidupmu. Itulah kisahku pindah kos dari kos satu ke kos lainnya.

Suka Duka Jadi Guru Les

Moocen Susan | Rabu, Agustus 21, 2013 | 32 Comments so far
Sejak aku resign dari tempat kerja terakhirku di luar kota, aku kembali ke kampung halamanku-Blora untuk memulihkan kesehatanku. 
 
Dengan kondisi fisik yang lemah membuatku harus memikirkan cara mencari uang dengan bekerja sendiri di rumah karena bapakku sudah tidak bekerja. 
 
Dengan bermodal nekad, aku pun mendapat ide untuk menjadi guru les di rumahku sendiri. Tanpa latar pendidikan guru karena hanya tamatan SMU dengan danem alakadarnya. 
 
Bagiku yang penting aku bisa lulus. Akhirnya, aku memberanikan diri membuka bimbingan belajar yang kuberi nama Susan Bimbel. 

Segala sesuatu aku siapkan dari brosur, formulir pendaftaran, dan kartu pembayaran les. 

Awalnya aku mencari murid dari tetangga-tetangga sebelah rumahku dulu. Aku menawarkan jasaku secara door to door. 
 
Pernah juga ada tetanggaku yang membentakku karena tidak butuh les dan ia mengusirku dari rumahnya. Dengan hati yang kecewa namun tetap aku tetap berusaha mencari murid lagi yang lainnya. 
 
Bapakku menyuruhku untuk berdoa agar usahaku mencari murid dimudahkan. Setelah berjalan dan letih mencari murid aku hanya dapat 1 murid yaitu anak tetanggaku yang lain. 
 
Sebenarnya dia sudah pandai, tapi orangtuanya tetap mau mendaftarkan anaknya les di tempatku karena kasihan padaku. Selama 5 bulan muridku cuma 1 orang saja. Aku juga awalnya belum punya papan tulis jadi modalku benar-benar nekad, hanya pulpen dan buku. 

Lalu aku mencoba untuk mencari cara lain agar dapat murid dengan membagi brosur. Aku hanya punya waktu 2 jam untuk bisa keluar rumah, jadi kumanfaatkan saat aku “kuat” keluar rumah dengan dikawal bapakku aku sebar brosur ke sekolah-sekolah. 
 
Kalau dulu setiap jam 2-7 malam aku muntah-muntah terus, kini setiap jam 2-6 sore itu adalah masa lemas-lemasnya saya, jadi sambil mengajar anak les, saya harus minum bubuk kedelai instan untuk menahan lapar saya setiap sejam sekali. 
 
Jika murid baru saya tahu saya selalu membuat minuman ini sejam sekali mereka akan merasa aneh, tapi jika sudah tahu keadaan saya mereka pun maklum, saya minum sambil mengajar. 
 
Kadang ada orangtua murid yang bertanya latar belakang pendidikan saya yang hanya tamatan SMU apakah sanggup mengajar anaknya? Baginya guru les harus sarjana. Ya, tapi tidak semua orangtua seperti itu buktinya ada juga orangtua murid yang mau mendaftarkan les anaknya pda saya  walaupun saya bukan Sarjana. 

Saya suka jadi guru les karena selain jam kerjanya singkat, saya bisa mengatur waktu sesuai mau saya sendiri. Saya sudah tetapkan jadwal untuk mengajar. 
 
Meski di rumah tetapi tetap dapat penghasilan, cukuplah untuk makan. Meski murid saya tidak banyak, tapi saya bersyukur masih bisa mendapat uang dari hasil usaha saya sendiri. 
 
Dukanya jika ada anak les yang sulit jika ditagih uang les, dengan alasan lupa atau kadang ketika waktu nya harus bayar, eh malah ga datang, akibatnya mesti mundur lagi waktu pembayarannya. 
 
Hal yang sangat saya sesalkan adalah mereka datang hanya saat ada PR atau ujian semester. Ditambah lagi orangtuanya ikut-ikutan mendukung anaknya untuk tidak les dengan berbohong ada acara keluarga. 
 
Dengan begitu akan sulit memperhitungkan biayanya. Kalau mereka ga datang les ya saya ga dapat uang. Padahal yang namanya anak-anak sering ada rasa malasnya ketimbang rajinnya. Jadi penghasilan saya ditentukan oleh anak kecil? 
 
Sering harus menahan rasa kecewa ketika waktunya membayar, ada anak yang sengaja mempermainkan saya dengan kata lupanya itu, giliran minggu depannya lagi karena ga ada PR mereka ga datang. Hm, memang harus banyak sabar. 
 
Pernah juga saya tidak dibayar setelah sebulan masuk dan mereka main keluar saja ga bilang-bilang. Akhirnya saya tetapkan peraturan tegas, harus bayar dimuka, datang atau tidak datang itu resikonya, kecuali kalau memang libur panjang sekolah. 
 
Banyak anak les yang masuk keluar di tempat les saya. Ketika ada yang keluar ada yang masuk, pernah juga sebulan saya ga ada pemasukan sama sekali. Jadi saya mencoba memikirkan pekerjaan lain, yaitu menulis. Menulis pun sampe sekarang belum ada hasilnya. Saya sering ikut lomba blog dan lomba menulis lainnya namun memang mungkin belum rejeki. 
 
Saya berserah saja pada Tuhan, saya tidak mungkin kelaparan karena Tuhan memelihara hidup saya dan bapak. Saya berusaha menjalani hidup sehari-hari apa adanya saja. Yang penting saya bisa makan walau masih banyak pantangan dan bisa menulis membuat tutorial blog untuk ibu-ibu di komunitas menulis yang kuikuti. 
 
Hanya iseng-iseng sih. Jujur saya ini paling stress kalau disuruh jualan atau dagang barang. Jadi saya hanya bisa mengajar menjual jasa saja. Tapi diatas semuanya itu, saya sangat bersyukur dengan keterbatasan saya.

Cara Memasang Emoticon di Komentar Blog

Moocen Susan | Selasa, Agustus 20, 2013 | 47 Comments so far
Saat Blogwalking (BW) ke blog-blog teman, saya sempat tertarik dengan emoticon lucu yang bisa dicantumkan di dalam komentar blog seperti ini: 
Mulai deh browsing cara memasangnya dari google. Belasan tutorial coba saya ikuti tapi ga ada yang berhasil entah saya yang salah masukin kode scriptnya atau entahlah bingung saya. 

Dalam kebingungan dan sempet frustasi, tapi hati masih penasaran karena pengen banget bisa masang emoticon di blog saya. Keesokan harinya, saya coba lagi dan mulai bertanya kepada teman yang kasih tutorial ini. Untungnya beliau sabar sekali menjawab pertanyaan bertubi-tubi dariku. Hehe, ya itulah saya dengan rasa ingin tahu yang besar kadang yang saya tanyai bisa emosi dan keluar asap kali kepalanya karena jengkel haha..#lebay.com. 

Ok, kalau ga ada kesulitan ya ga belajar kan? Hari ini saya sudah berhasil memasangnya di blog. Jadi nanti kalau Anda sekalian komentar di blogku jangan lupa dicoba ya sertakan emotion lucunya hehe…

Caranya klik dulu emoticon yang Anda mau lalu copy kodenya (Ctrl+C) baru paste (Ctrl+V) di komentar. Nah, setiap saya sudah berhasil menerapkan sesuatu pasti langsung aku bagi deh buat Anda pengunjung setia blogku yang mau belajar. Ga afdol rasanya punya ilmu ga dibagi-bagi hehe. Mohon sabar ya mengikuti tutorial ini dan hati-hati soalnya pake acara edit template yang penuh kode CSS salah sedikit kacau balau deh tapi tenang aja ada solusinya. Ikuti ya: 

1. Log in ke www.blogger.com 
2. Klik Template 
3. Edit HTML 
4. Centang Expand Widget Template 
5. Cari kode </body> (caranya dengan menekan Ctrl+F di dalam kotak) 

dan copy kode dibawah ini (Ctrl+C) → paste (Ctrl+V) /letakkan kode berikut tepat diatasnya

Kode Script:
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'> <script type='text/javascript'> //<![CDATA[ var emoRange = "#comments p, div.emoWrap", putEmoAbove = "iframe#comment-editor", emoMessage = "To insert emoticon you must added at least one space before the code."; // Emoticon bar before comment-form $(function() { $(putEmoAbove) .before('<div style="text-align:center" class="emoWrap"> :) :)) ;(( :-) =)) ;( ;-( :d :-d @-) :p :o :&gt;) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer <br/><b>Click to see the code!</b><br/>To insert emoticon you must added at least one space before the code.</div>'); var emo = function(emo, imgRep, emoKey) { $(emoRange) .each(function() { $(this) .html($(this) .html() .replace(/<br>:/g, "<br> :") .replace(/<br>;/g, "<br> ;") .replace(/<br>=/g, "<br> =") .replace(/<br>^/g, "<br> ^") .replace(emo, " <img style='max-height:24px' src='" + imgRep + "' class='emo delayLoad' alt='" + emoKey + "' />")); }); }; emo(/s:))+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy7wursSBwS6WbC_FuhYspExRa8-7TJUOQvSkl-yUcb4_iBhd2a5-zgigyZ0VOvBjK5uk0TMMn5KldQ0R5W2Xb7faJ8nTnTUjbslRfksNFh5lDb2D-AtnvFWBQCn_4zcmEj9nFec-rWoE/s36/03.gif", ":))"); emo(/s;((+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-1slJDP_zcY8crwarpktoIC_aIIxMoFtAvQCPW4EtYvv8yMNep0xmUm4FwF6BjH_mquR0oAHJBgKx_VRdrILSu2vhqmm_FcyxqpyPFis8Rvxrq8IDPZSSwiR8y8aFg4husGWqrSxDOkI/s47/06.gif", ";(("); emo(/s:)+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU6ORiamFNO8cPbAUEWilSHYIHxBZqf9CPIoeVn_2AUI9cJj-eV6dYAEr61u-VdQ2JrUu6AUtV81A5f4a0G6r2qd4e4M6VNU-ov24FZsmBedLn5VQq7SDbTjzG5jgNWLBGrlUa6fVQeoE/s36/01.gif", ":)"); emo(/s:-)+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirqty6PoGhByaeVf7fXHiXUCsBaTcULdFVjAkFZ4y77VYwSF1uTXI2rghkvoTDLe4fnVq8aJXrm8OiPE4Rvu45t87XYO3D7-icYDpvRhTlaSLZJ6UsV-vm0XjEZ-itBNSOqCuubmIDlEk/s36/02.gif", ":-)"); emo(/s=))+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmEVMop7EYWcc_ese3jFyXnwPCTJ-xnMNimoeZDwNgD0a4m8yNBlA_RKbuvwPHCZdLtEqyEL694hzdpJuUD53HaGuGEEwIfF0a63dBh3A3AqSfd0AssqzLXc0nXh1LWiN_VxqUrGcTcT4/s36/03a.gif", "=))"); emo(/s;(+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjncWhoPvdpAs-RFzQGnjEYPNFJlcZL91bMRr3y_NSEoBvAmZZ9l2YsoKYg90J3xPqQzPdtRbyan5W6kLvk3T1yfl0T4v2Lrl7WnumrSLaWZJz5vaP5NcHJJAmW0XCKNC99NWgFyMOQeF0/s36/04.gif", ";("); emo(/s;-(+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxZkXm-Zd7Podf9wDvEz0B3Er4AZuNgbWHLXyPAFtrM3OvL8VztVdts5-cUC1roW7MqSgrOcyvLpglQTlo44eZjA9GH9y5-e8WOOayPVL1OxltPrva2-qAkz8RJXl6QgE4Kq1cXltMf7M/s36/05.gif", ";-("); emo(/s:d/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK9CkO2MH-V_kto9Vzjc3DH5Fti5dzvn_OuQ-RlPCPDRAwjVOGK9LwbeG4mt0ycZ-ZUrS73BU8lKJWyZEsPFF1iET_GnG2UJ6ZsGf9zCTPp29Y5h5ZtEfVSDyrhP8EsGFV0acRTu9LMj4/s36/7.gif", ":d"); emo(/s:-d/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0aUTHaxBSlDmxMoomcxXvtBLs2MN7W12MjKpGP9aq4_1O88GrUx13YehHCpXxchYkkKVxFBG984CVLCv24gB5brGXxaOjmm04e5AKo5YkDN21lMxzxe-Ll6fDrfMmuHtv7wAa8jlVv1Q/s36/8.gif", ":-d"); emo(/s@-)+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdaOVF09-5hiG1P5pPxOq4vN_SnwV972AQqmVPtSCzaSiVEuSfH5WAolv0dL5wKywdQPPhYkIu4mRgs3bb5mgEPOolcV9fi93syFo6AKjiYggV6NPKRMF_CLm3WWaPNz0d5CgycCvax_Y/s36/09.gif", "@-)"); emo(/s:p/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6WI9fxKbEw8nuOmAbMrPr6X6Ba1ul75FEqf1aFiEZP3HV2OIMYDHMPyzsrHYMNaSme7TOo-KYHGwGlq9K6W0ddul1TmCAzqjPlX1VxR8CRgbsU_UrGpN_LvbtktuxERV2G2lgVSUWXjs/s36/10.gif", ":p"); emo(/s:o/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh48c1jgGGD3Ne6CPzFKFHyw7kwvbtuyGK4IhUduejs5yAczqMWni4fGKgXr4Aq3dNJvmLDQwJmOYxx5UZSfeWWCtmHy7ap60LbcJWMI9tqndYAGEssx13VT_hIfTDNhYMKMM6eVhjleBA/s36/11.gif", ":o"); emo(/s:&gt;)+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_sHl42GkUNg4aK_OKwHPP81jr-3hPCQ0htvp1WF1e0xwvHbt7cA5XKowncr5WqXwNDv6oSNKYGaodrQbRZmkJqFjJdjyJjo9WCLwTdN9Z1ExjAprh8c6TYrE7X6KQXLNFK0J85OB0o6w/s36/12.gif", ":&gt;)"); emo(/s(o)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_i5UUVVIiFEwlRbc-nqwcnQahivfye8qrVB3olq3ZxGajGk-qYImc-J0koA_D4BMZAPBrHvD8gLGLpATjJlawppAd7XcGC-o09xe7EFooFwd9FlOuIKCiQr-x0HgHDFvWiM0-h2X6HEo/s36/13.gif", "(o)"); emo(/s[-(+/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhncvIKkIRFbURhQsXdRng8VwTroc2QD9S1_UoD09Q3oqguUMcDBwOvBhF2F6SErDMFqLbdftKCyQzFFTwCKZOOoepJxraMYOntd3T81YnnkGa10b6mkaWhdYtdoDAr-J1DH3vp-ADY6j0/s36/14.gif", "[-("); emo(/s:-?/g, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf-kFeHvMs05HHhXsEg4eYONNT-eilZklEOpwJsCAzxquOH_l3rrvYn6rs56pnBg4Xlu1ksozXlK9s9k7ihq3F5GiO4Y0KBwrJVcwVvJyBfipCaaecwUU_w2mWGqBoCjzWUR1q33abwGg/s36/15.gif", ":-?"); emo(/s(p)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCC8MNK5FwG1X9n-8yDxuZtwGFapYBsLHC97oYnmWoRWvn5IlnwQAwGnfzGruOX9ebMAlduMGsEI9uM4-Qb2U3nDtKnh3azbPwqLQieDPOoi-FXIaMfGHfp-OLQY321jmZryaoRH5FRk4/s36/16.gif", "(p)"); emo(/s:-s/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_H-Js1LZLpICnu-OllgThEF3mxaFOkO-Dt4u7iOfn-hZ_QeYz78zGoAqDqJMNReOvkEqA87x5tdT8HFQVAjzfZXAevyQZYq7xkzHS-v1q1R_g_9y67d_YzE9ANTB58lH7E5Z02xbNVm4/s36/17.gif", ":-s"); emo(/s(m)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaA-NyqmcbG0zf-5hWwRfZNBWackDmMhFV7dorUiI_zIqwEcgUVc_biN_5vF9Z0q5tmhcBtsfpnZnnQFQot2iIUA_N5PTCyucrBcNHcAXltcOPUDOyBY80WzrvXnI4vRQVBe_LehOA01c/s36/18.gif", "(m)"); emo(/s8-)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyniIVQVG-BJAwozTjuBJD9-uf4qqXdsjVwR3v2l6zYnk44NKzs9v1gx7VpbINbJro9vrQxZ9Q592m-MMdmYwe8dhkray0lxELgqojFk3QPATqTFKgPn4P4Bgl5mPjKkbxA4O5YEX7T9Q/s36/19.gif", "8-)"); emo(/s:-t/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhyphenhyphenFCb660FY7llKXJZl9tAjc4JVGk92LWgI0xJAONJDscVBnhfVThEPCPhS-0yTF6uhSiNg1H-2ue2eXPATHGm5GppkQERHB9a1SglcWVfoB8lFtvyDboArENtl2wGlIr0J5sOtgP7-gc/s36/20.gif", ":-t"); emo(/s:-b/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzG6mDfMukF-HPeFwMDF2vzQC6WkdMYZk-J7sK7-E_ynyGfc0JoGPH-rx0rP6yuaZr9XQPVMujXUMCRxxBmuE0EULDBA3EeEeKL29zP66ZTgZGFeaDAYDJImFv_pdRoAUBgwsN5ul5HAA/s36/21.gif", ":-b"); emo(/sb-(+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8ZDbCzGVieieJZLpH9g6ZU6qUjp_tpu62b000NabSR1MRVHy4f8E7eMiaPbFl4seaKXJhA0gOznAyR9p5xtA4w2faWR-nxZG21hzMiXw9XIEls-e9oXN4eJGdZjXN8bK1mfDbsBxTJZk/s35/22.gif", "b-("); emo(/s:-#/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf0Mys_3ixTSoD3D2-9BHbRxPlyo6SmZj5_WdzKIN7MxclEnx3V9J_Y-zEls6yg9uzfrnm8B7iXEE0Mju3irKJozECwElkXIo_J1Vy42pPNJupe_3peLjp6Bxte-9cytmlJy2grtZaxGY/s36/23.gif", ":-#"); emo(/s=p~/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWhruHrqnarDApsr36FoHL8SvLsS-NMj-Jn_ufni4Wjuo5qFtzXRTFa4nkX7l2-QRHX1d4gwoqs6LwJvOVVc4bcF0akuddCsrtt1DlTQunpY0MOd7mtBdScQ87G67wVB_YeTGPB6YmWpo/s36/24.gif", "=p~"); emo(/s$-)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix-j-Xl-T3M9RzkW2PP0DQp_-ZSP0-ApveXDa3FlTXe9i99ROsACByf_IjQa8WL3gTZT5AYJ474Pc90sMojWiW35RlMbMXjf8y0kBDmOT1MEdTPPSzxPnM521mPoUWnX_0eCIQPl1kQqU/s36/25.gif", "$-)"); emo(/s(b)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5GpD5ojlIgkPY5QioVMBOlw4e_YxVt2pAV-RreJN7OpI2gDy9oi_SpYtw_MsBiqshq0Mrej6zGuFkwEmc3LH1CquZAUlEioU5EOe4tPf6W_QUq9VfkVWHFPfBJUXbLkj0-08OWOZ86oI/s36/26.gif", "(b)"); emo(/s(f)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3zP1uOnyz92Qj56AqSiSXLBN33RGqJvjG5ERvHixJS_-0caNRG-E5pcBCU7WCiPY8aq2Mhci6enATesaycQ-58imxwNxjQK1yZ5xIwAC-Ibp0ZQS-I2bT7a9g_xpFVT8Dq_YGfdRDSmA/s36/27.gif'", "(f)"); emo(/sx-)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4yKWbxLrgeROhd5YbPObxHtRGsgasmjYOiAhxIFUAV-9L8cy_mEoK7dGME7AplyToLVofgenns_DhfoDMn4K8sJF7QJoCdGRL3pVZu2M783s_50IDV5hE_7xZ5N0gOo3Uz3j_I5_8xlI/s36/28.gif", "x-)"); emo(/s(k)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXxqTG7kYSz3N7NyDxWUXdEKOiORomx60PxTEvNEGq6ZgNS1yu4OWU1EQNqGamGE357puZfZZc0YWE6bb_NkstWuFAgGK9-ZybZNPaZwtySNf5lcllRl4Cu0bqUYV2bq4FWWlX0iTks84/s36/29.gif", "(k)"); emo(/s(h)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZbdNEuItAIh2h3a0PR7zevDoVQE9PdlGxMhuhqGvH6XGOqrilQCRMO6bPDAEC9v_ycnBSvOSVwh8kBRmd8D7V5BNYHggc8mzqiLi8zAZ8ROixvS50bLZuyFsxac8EJPhGprJkmZ3-h0U/s36/30.gif", "(h)"); emo(/s(c)+/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwzVNJ98oNhQrkIRcMbn-vVlL3rOc5HD716-PxTaj_i7NOuLQc9oNH7W2uxuGq1zYQvbS2GOBhR7QwHrqURlZkJejeh5Rc_X1w3KcBdol8BI8omNvZQzDZ-XJNyoQhU5tZ6Ai_uCcXz30/s36/31.gif", "(c)"); emo(/scheer/ig, "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgH-0QGKSXVholiybJ7ubLfBjVEXcw2ApVbXb3BbgBwV3asip1QdoN_TpJTq4SM7TQpaY2CXJB-G2YLlXMGt8nBHCQJi-7x1k9cBjYhs_n7gQfyHUCgp9GL4DC8YGmsnltu0KYlFEFUCIY/s36/32.gif", "cheer"); // Show alert one times! $('div.emoWrap') .one("click", function() { if (emoMessage) { alert(emoMessage); } }); // Click to show the code! $('.emo') .css('cursor', 'pointer') .live("click", function(e) { $('.emoKey') .remove(); $(this) .after('<input class="emoKey" type="text" size="' + this.alt.length + '" value=" ' + this.alt + '" />'); $('.emoKey') .trigger("select"); e.stopPropagation(); }); $('.emoKey') .live("click", function() { $(this) .focus() .select(); }); }); //]]> </script> </b:if>
6. Untuk mengatur besarnya kotak, background, dan border emoticonnya cari kode ]]></b:skin>   (caranya sama dengan menekan Ctrl+F di dalam kotak) dan copy kode dibawah ini (Ctrl+C) → paste (Ctrl+V) /letakkan kode berikut tepat di atasnya
.emoWrap{width:540px; height:100px; background:#fff; border: 1px solid #ccc; margin:5px; padding:10px;}
7. Cari kode </head> (caranya dengan menekan Ctrl+F di dalam kotak) dan copy kode dibawah ini (Ctrl+C) → paste (Ctrl+V) / letakkan kode berikut tepat di atasnya

Kode Script:
<script src='https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.8.3/jquery.min.js' type='text/javascript'/>
8. Simpan dan Lihat Blog Anda 

Selamat mencoba ya…semoga berhasil… 

Sumber: 
http://junedalbughisy.blogspot.com/2013/06/cara-memasang-emotion-keren-pada.html

Cara Setting Komentar di Blogspot

Moocen Susan | Minggu, Agustus 18, 2013 | 206 Comments so far
Capek juga kalau pas komentar di blog teman masih harus sempatin waktu buat ngisi kode Captcha kayak gini 


+ kena moderasi.

Kadang mungkin blogger pemula tidak mengetahuinya dan ada yang belum paham cara settingnya biar ga muncul captcha/ kode verifikasi kata ya. Nah, begini cara setting komentarnya: 

1. Masuk dashboar blog Anda 
2. Klik Setelan 

3. SetelanPos dan Komentar 

Perhatikan: 
Siapa yang dapat mengomentari ? : Semua orang 
Moderasi komentar ? : Tidak Pernah 
Tampilkan verifikasi kata ? : Tidak


4. Simpan Setelan → Lihat Blog 

Nah, selesai juga. Selamat berkomentar dengan nyaman ya...

Cara Setting Komentar di Blog Detik

Moocen Susan | Minggu, Agustus 18, 2013 | | 3 Comments so far
Pernahkah anda berkomentar di blog seseorang dan tiba-tiba clings… komentar yang sudah Anda tulis menghilang seketika…Lho..lho..lho..kog ilang? (#clingak-clinguk hihi…) Atau bisa juga ada tulisan  "your comment is awaiting moderation"

Tenang, itu tandanya komentar Anda dimoderasi. Nah, berhubung aku lagi ikutan tantangan ngeblog selama 30 hari di Blog Detik dan ada teman yang komentar di postinganku masuk moderasi, aku jadi sempat bingung gimana munculinnya ya biar ga masuk moderasi. 

Karena baru pertama kali utak-utik blog detik jadi harus tanya sana-sini hehe..dan akhirnya kutemukan cara setting komentar di blog detik biar ga termoderasi. Simak caranya berikut ini : 

1. Masuk dashboar blogdetik Anda
2. Klik SettingDiskusi 

3. Pada menu before a comment appears ada 2 kotak kecil itu jangan dicentang/ dikosongi saja. 

4. Save Change 

Nah, selesai. Jadi bila ada teman yang mau komentar bisa langsung muncul. Ga usah nunggu disetujui oleh admin dulu komentarnya alias bebas moderasi.