Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Rejeki Memang Tak Kemana

Moocen Susan | Jumat, November 08, 2013 | 4 Comments so far
Teringat kembali masa di mana saya mulai bisnis buka bimbel sendiri dirumah. Belum ada fasilitas apapun. Saya mulai dengan doa, niat dan tekad yang kuat untuk mencari penghasilan setelah resign dari tempat kerja saya terakhir yang terbilang cukup nyaman. Namun saya harus terpaksa keluar karena fisik saya tak mau dikompromi. 

Dengan bermodal pengetahuan desain di tempat kerja lama, saya yang belum punya komputer lari ke warnet untuk membuat brosur les. Setiap hari saya bagikan brosur itu ke sekolah-sekolah, menghadang anak-anak SD di jalan yang baru pulang sekolah hingga dikira mau menculik anak, sampai mengirim sms nyasar dengan sengaja ke kios-kios yang pasang nomor HP di tokonya. Asal nemu nomor HP di kemasan makanan ringan dalam kota aku sms in menawari mereka les buat anaknya. Tak hanya itu saja usahaku, aku juga door to door ke tetangga-tetangga sekitar rumahku untuk menjual jasaku. Dari semua yang kulakukan apakah aku berhasil dapat murid? Cuma 1 orang hehe… tapi aku tak putus pengharapan. Aku percaya Tuhan itu memelihara kehidupan kami. Sampai-sampai bapakku bilang begini, “Ora usah nggoyo Sus, nyuwun karo Gusti Yesus mengko lak diparingi. Nek kowe koyok ning tayangan “Minta Tolong” ngono malah ora diajeni wong.” 

Benar juga, selama 5 bulan cuma 1 saja muridku itu. Kemudian suatu hari datanglah teman-temannya yang lain, tidak banyak tapi cukup untuk makan kami berdua. Setelah kurenungkan dan kuingat kembali, memang benar hanya Tuhan yang sanggup bawa murid-murid les buatku. Usahaku tanpa Tuhan gagal semua. Tanpa Tuhan saya bukan apa-apa. Saya tidak pernah sekolah guru, tamatan hanya SMU, ada yang meremehkan saya karena saya bukan sarjana, modal saya cuma ingatan waktu saya sekolah dulu. Saya benar-benar nekad meski tidak punya modal uang dan tempat les yang memadai. Saudara tahu saya memulai bisnis bimbel ini hanya dengan kertas bolpen , meja dan kursi. Belum ada papan tulis. Hingga ketika ada rejeki baru saya membeli papan tulis kecil. 

Kini sudah 4 tahun saya mengajar privat di rumah. Banyak anak keluar masuk les di tempat saya. Bahkan dulu saya pernah mengajar anak SLB anak orang berada, tapi ketika waktunya membayar ternyata dia kabur. Saya mengalami suka dukanya jadi guru les. Saya hanya ingin anak-anak les saya disiplin dan rajin belajar. 

 Ok, kali ini saya ingin cerita. Suatu kali saya masuk ke sebuah bengkel dan menawarkan jasa bimbel saya kepada orangtua murid. Waktu itu saya sms dia duluan karena nomor HPnya tertera di tokonya. Tapi tidak dibalas, hingga akhirnya saya agak nekad follow up langsung ke bengkelnya. Ya, memang dia dengan halus dan sopan mengucapkan terima kasih karena sudah menawari les untuk anaknya. Tapi ternyata anaknya sudah les di tempat lain. Aku bisa apa? Ya sudah itu mungkin bukan rejeki saya. 

Dua tahun telah berlalu, saya pun juga sudah melupakan hal ini. Tiba-tiba siang ini, ketika saya sedang makan. Ada tamu seorang pria, rupanya dia orangtua murid yang punya bengkel yang dulu pernah saya tawari. Baru sekarang dia mau mendaftarkan anaknya les di tempatku. Benar-benar mujizat. Mau hidup Anda dipenuhi mujizat? Awali segala yang saudara lakukan dengan berdoa. Lakukan bagianmu dan Tuhan akan lakukan bagianNya. Tak perlu ngoyo, rejeki memang tak kemana.

Cuek is The Best

Moocen Susan | Kamis, November 07, 2013 | 12 Comments so far
Akhir-akhir ini pikiran saya agak terusik dengan sikap dan omongan orang yang sangat tidak enak untuk didengar. Tadinya saya cuek saja tapi karena hampir setiap hari begitu, saya selalu merasa terusik dan tidak nyaman ketika berbelanja di pasar dekat rumah. Setiap pagi saya selalu ke pasar untuk membeli sayuran segar untuk dimasak. 

Karena masih pagi belum banyak pembeli disitu, hanya ada beberapa penjual yang menunggu pembeli datang. Mereka bergerombol sedang asyik merumpi. Rupa-rupanya dari jauh mereka membicarakan saya. Mereka melihat saya membeli sayur dalam jumlah sedikit dan bahannya itu-itu saja. Entah apa yang membuat mereka begitu peduli pada saya. Orang kok keponya luar biasa. Mungkin karena mereka ga ada kerjaan kali. Kadang saya berpikir, “Aku ini salah apa ya?” Mereka kan tidak tahu keadaan saya dan saya tidak perlu menjelaskan mengapa saya membeli bahan makanan dalam jumlah sedikit setiap hari. Mereka tidak tahu pergumulan saya dan rasa-rasanya akan capek sendiri kalau harus menjelaskan ke mereka. Toh saya pernah jujur mengatakan bahwa saya ini sakit dan tidak bisa makan seperti orang normal (bisa makan apa saja dan dimana saja) . 

Memang tampak luar saya tidak keliatan seperti orang sakit. Saya memang pernah sakit cukup lama kena gangguan pencernaan, tapi meski begitu saya tetap jaga makan. Saya harus tetap kuat demi hidup bersama bapak yang sudah sepuh. Tapi apa yang mereka katakan? “Ah loro opo? Wong ketok sehat og loro?” 

Malam itu saya merasa jiwa saya begitu lemah hingga terbesit lagi kata-kata ibu-ibu di pasar. “Kowe ben dino kok tuku janganan kui kui wae to? Opo ga bosen?” belum sempat saya menjawab, eh ada ibu penjual lain yang nyeletuk, “ Halah paling ra iso masak liyane.” Saya sampai tak sanggup menjawab. Keesokan harinya teman penjual lain menghampiri saya, “ngono iku mbok masak opo? Tuku og saumprit?” Saya mikir, “yang penting kan saya ga pernah hutang? Masalah buat elu?” 

Ah tapi saya tak sanggup membalas ucapan mereka yang menyinggung saya. Bahkan entah saking tak puasnya, tangan saya di geret dan dihadang mereka menanyakan pertanyaan yang sama setiap hari dengan jawaban yang sama dan rasanya tidak butuh jawaban. Apakah jika tidak bisa memasak itu sebuah dosa atau aib bagi seorang wanita? Mengapa ada perasaan terhakimi menghantui saya? Saya berpikir panjang, apa gunanya berdebat dengan mereka. Saya seorang diri masa ya lawan orang di pasar yang nge gank gitu? 

Rasanya percuma saja kalau saya membela diri. Memang saya hanya bisa memasak itu itu saja, karena saya menyesuaikan dengan penerimaan lambung saya.Apa salahnya jadi vegetarian? Toh yang saya masak dan makan bergizi. Dengan pantangan makan sedemikian rupa, apa yang bisa dilakukan oleh orang yang punya kelemahan pencernaan seperti saya? Saya memang sudah sembuh dari bile refluks, tapi sampai kini sudah 4,5 tahun berlalu saya tetap menjaga makan agar tidak kambuhan. Dan masalah saya membeli bahan makanan sedikit itu karena di rumah saya banyak tikus, ga bisa simpan sayur lama-lama karena tak punya kulkas. 

Saya cuma tinggal berdua dengan bapak, Jadi wajar saja kalau saya tidak pernah membeli sayur dalam jumlah banyak. Tidak seperti ibu-ibu yang lain yang belanja langsung banyak karena punya keluarga besar, Saya menulis ini hanya untuk melepaskan stress, saya tak ingin memendam dalam hati dan mengakibatkan jiwa saya makin tertekan. Perasaan tak nyaman itu kembali muncul setiap saya ke pasar. Saya jadi takut dihakimi hanya karena saya tidak seperti orang pada umumnya. 

Ini tidak mungkin terjadi kalau saya tinggal di kota dengan individualism masyarakat yang tinggi. Apakah ini karena saya tinggal di desa dimana orang kurang kerjaan dan suka kepo ngurusi orang lain? Atau jika mau berpikir positif, ah itu tandanya mereka simpatik dan perhatian pada saya. Apapun itu saya coba memotivasi diri saya sendiri untuk selalu merasa bebas meski orang lain mengecilkan semangat saya. Setiap kali saya coba sampaikan ke bapak tentang masalah saya, bapak selalu bilang, “mbarke rak wes.” Jadi terpendam di hati, dan itu yang membuat tertekan. Banyak hal yang dipendam bisa jadi sumber penyakit. Cuek is the best itu bener banget. Kita tidak bisa menyenangkan semua orang karena pada dasarnya manusia itu selalu merasa kurang puas. Yang terpenting adalah reaksi kita dalam menyingkapinya. 

Kalau saya boleh menyimpulkan, orang itu bisanya 3N. Nonton, Nanggap, dan Ngeploki. Kalau sedang naik daun disanjung dipuji tapi terkadang jika sedang turun, atau alami kemunduran financial misalnya eh ditanggap dikeploki. Seorang penonton akan tetap jadi penonton, Jika mereka disuruh memerankan peran yang kita jalani, belum tentu mereka bisa. Baiklah anggap saja ini angin lalu. Makin dipikirkan makin makan hati. Semoga Tuhan menggerakkan hati mereka agar berhenti mengusikku

Cara Membuat Kotak Komentar (Facebook dan Blogger) 2

Moocen Susan | Rabu, November 06, 2013 | 54 Comments so far
Menyambung postingan lalu tentang cara membuat Kotak Komentar (Facebook dan Blogger) berikut ini caranya : 
  • Log in ke www.blogger.com 
  • Klik Template Edit HTML Cari kode ]]></b:skin> dengan cara tekan Ctrl+F  → Letakkan kode berikut ini tepat diatas kode ]]></b:skin>
.comments-page { background-color: #f2f2f2;}#blogger-comments-page { padding: 0px 5px; display: none;}.comments-tab { float: left; padding: 5px; margin-right: 3px;cursor: pointer; background-color: #f2f2f2;}.comments-tab-icon { height: 14px; width: auto; margin-right: 3px;}.comments-tab:hover { background-color: #eeeeee;}.inactive-select-tab { background-color: #d1d1d1;}
  • Cari kode </head> → Letakkan kode berikut ini tepat diatas kode </head>
Kode script:
<script src='http://connect.facebook.net/en_US/all.js#xfbml=1'/> <script src='http://code.jquery.com/jquery-latest.js'/> <meta content='IDfacebook' property='fb:admins'/> <script type='text/javascript'> function commentToggle(selectTab) { $(".comments-tab").addClass("inactive-select-tab"); $(selectTab).removeClass("inactive-select-tab"); $(".comments-page").hide(); $(selectTab + "-page").show();} </script>
  • Ganti ID facebook dengan ID akun facebook Anda sendiri 
  • Cari kode <div class='comments'id='comments'>
(kode ini ada di dua tempat berbeda) →Letakkan kode berikut dibawah kedua kode <div class='comments'id='comments'>
Kode script:
<div class='comments-tab' id='fb-comments' onclick='javascript:commentToggle(&quot;#fb-comments&quot;);' title='Comments made with Facebook'><img class='comments-tab-icon' src='http://static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v1/yH/r/eIpbnVKI9lR.png'/><fb:comments-count expr:href='data:post.url'/> Comments</div><div class='comments-tab inactive-select-tab' id='blogger-comments' onclick='javascript:commentToggle(&quot;#blogger-comments&quot;);' title='Comments from Blogger'><img class='comments-tab-icon' src='http://www.blogger.com/img/icon_logo32.gif'/> <data:post.numComments/> Comments</div><div class='clear'/></div><div class='comments-page' id='fb-comments-page'><b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><div id='fb-root'/><fb:comments expr:href='data:post.url' num_posts='5' width='450'/></b:if></div><div class='comments comments-page' id='blogger-comments-page'>
Keterangan
5      : jumlah komentar yang ingin Anda tampilkan 
450 : lebar kotak komentar facebook. 

  • Simpan template dan lihat blog Anda 

Duh, panjang ya uraiannya hehe… silakan bagi yang mengalami problema yang sama bisa menerapkan hal ini juga. Semoga bermanfaat dan selamat berkomentar, pasti saya balas …

Cara Membuat Kotak Komentar (Facebook dan Blogger)

Moocen Susan | Rabu, November 06, 2013 | 2 Comments so far
Cara Membuat Kotak Komentar (Facebook dan Blogger) – Beberapa hari ini (+ 3 harian), saya sibuk sekali utak-utik template blog dan ternyata ada kode script yang bentrok hingga mengakibatkan kotak komentar blog saya hilang entah kemana. Kotak komentar kan penting banget ya? Buat interaksi antar pengunjung dan penulis blog. Apalagi para fans blog saya entar kan ga bisa cuap-cuap sama saya. (#nggaya sitik ah). Dan ketika hilang itu waduhhh… pusingnya minta ampun. Padahal hampir semua tutorial blog tentang cara mengembalikan kotak komentar yang hilang saya terapkan, udah asking friend juga (brasa kuis), coba-coba teliti lagi bongkar pasang script widget tambahan yang pernah saya pasang, dll. Segala macam cara sudah kucoba eh, tapi tetap saja hiks…kagak bisa….:( bahkan ada satu cara ekstrim yaitu mengembalikan widget template default. Whats? Kalau dikembalikan begitu kan musti mengulang lagi dari awal… hiks..tak sanggup rasanya, kutak sanggup. 3 hari bikin mata ini pun melototin kode script dan membuat saya hopeless hingga tak bisa tidur. Tidur bentar, bangun lagi mikirin “Aduh salahe ning ndi yo…yo?”

Ternyata saudara-saudara, kotak komentar itu bisa hilang karena beberapa faktor. Bisa karena kita centang Google Plus, scriptnya kehapus waktu edit template, lupa centang opsi komentar di edit postingan tata letak atau bentrok script seperti pada kasus saya. Jadi intinya tidak semua script tutorial blog yang ada di google cocok dengan template kita. Kakean setilah banget ini saya haha, sampai-sampai nyobain semua script. Wah kok malah ngelantur kemana-mana ya? Ok, soal cara mengembalikan kotak komentar saya share di postingan lain kali saja ya. Soalnya kalau campur disini kepanjangan kayak cerbung. Hihi, singkat cerita tadinya saya mau import blog ini semua dan bikin baru lagi tapi memakan waktu lama. Dan tiba-tiba mak cling muncul ide (berasa kayak ada lampu diatas kepala - ide!) coba-coba ah masang kotak komentar facebook aja kali aja bisa . Lalu saya pun browsing caranya dan sampailah pada sebuah blog yang membuat saya berterima kasih sekali pada empunya blog ini. Dengan bantuannya saya bisa memunculkan kembali kotak komentar saya yang hilang ditelan bumi. Tak hanya itu saja malah dobel keuntungan karena ada kotak komentar fb juga. Hihi, puji Tuhan. Ok, dari tadi kok ngedumel ra karuan parake ya… langsung aja yuk simak cara pasangnya bisa klik disini.

(bersambung...maaf kepotong terlalu banyak ngedumel hehe)

Rumus Volume Bangun Ruang

Moocen Susan | Selasa, November 05, 2013 | 4 Comments so far
Rumus Volume Bangun Ruang – Halo, adik-adik.. tumben-tumbenan Kak Susan muncul lagi buat kasih trik menghafal rumus bangun ruang ya. Masalahnya tadi waktu ngajar les muridku yang duduk di bangku SD Kelas V agak susah menghafal dan menerapkan rumus. Tips-tips tentang cara agar kita menguasai matematika yaitu : 
  1. Sukai dulu matematika dan gurunya (hihi… )  
  2. Hafalkan rumus 
  3. Banyak latihan soal 
  4. Teliti 
Nah , jika keempat elemen ini kita pegang yakinlah pasti kita bisa. Ok, sip. Sekarang Kak Susan mau kasih rumus-rumus yang perlu adik-adik hafalkan ya.. 

Ok, demikian pelajaran hari ini, agak ribet juga ya. Hehe, kuncinya yaitu hafalkan satu rumus dan kembangkan penerapannya. Selamat belajar…

Cara Menghapus Blog

Moocen Susan | Senin, November 04, 2013 | 6 Comments so far
Cara Menghapus Blog"Lho..lho..lho.. kenapa dihapus blognya?" - Mungkin itu yang ada di benak saudara-saudara waktu membaca postingan saya ini. (sok, jadi cenayang aja nih bisa baca pikiran orang). Gini nih, awalnya saya buat dummy blog (blog buat coba-coba) eh, ga taunya eror karena sering ganti template. Jadi mau tak mau hapus aja deh terus mau bikin baru lagi. 

Nah, kali ini saya bagi deh tutorial cara menghapus blog. Gampang banget ternyata lho, yuk yuk yuk : 

1. Log in ke www.blogger.com 
2. Klik Setelan 
3. Klik Lainnya 
4. Klik Hapus Blog 

5. Klik Hapus Blog Ini

NB: Karena blog saya Bahasa Indonesia jadi saya kasih tutorialnya bahasa Indonesia ya bu, kalau Bahasa Inggris silakan diartikan sendiri hihi...
Taraaa… mak cling… langsung hilang….