Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Pengalamanku Mengurus Penggantian Kacamata dengan BPJS

Moocen Susan | Selasa, Desember 30, 2014 | 21 Comments so far
    Setelah 2 tahun bertahan dengan kacamata minus 5 rasanya minusku mulai bertambah. Maklum kerjaanku berhubungan dengan internet jadi mata ini jadi sering menatap layar komputer. 

dokpri
    Kudengar dari teman, bahwa BPJS juga melayani penggantian kacamata tentunya sesuai kelas. Untuk kelas 1 : Rp. 300.000, Kelas 2: Rp.200.000,-. Kelas 3 : Rp. 150.000,-

    Aku pun mulai mengurus prosesnya. Pertama, datang ke dokter keluarga (Puskesmas). Ambil antrian dan menyerahkan kartu BPJS. Setelah itu masih menunggu dipanggil masuk ke poli umum untuk meminta surat rujukan ke poli mata di rumah sakit. 

   Dari poli umum ke loket pendaftaran untuk menunggu surat dibuat kemudian ke ruang administrasi untuk meminta stempel. Surat rujukan ini berlaku hingga sebulan. 

    Karena antrian di puskesmas juga panjang hari pun sudah mulai siang, ga nyampe kalau harus ke rumah sakit di hari yang sama, apalagi jarak puskesmas dan rumah sakit agak jauh sedangkan tutup pendaftaran jam 11.00 WIB. Jadi kuputuskan ke rumah sakitnya lain hari.
 
    Saat ke rumah sakit kemarin, ternyata tata letak ruangan loket pendaftaran sudah diubah jadi lebih bagus. Banyak sekali pasien yang menunggu antrian, kali ini lebih banyak dari biasanya. Ada yang berdiri dan duduk diluar ruangan saking banyaknya. Sialnya, mesin antrian rusak, jadi aku berdiri berdesakan dengan banyak orang yang mengantri. Antri dari jam 09.30 WIB. 

    Aku menyerahkan kartu BPJS dan surat rujukan. Ingat, surat rujukan yang asli harus difotokopi dulu sebelum diserahkan ke loket. Jadi kita pegang copyan suratnya, yang asli diserahkan ke loket. 

   Ada kejadian di sela-sela antrian itu. Ada seorang ibu yang pingsan karena terlalu lelah mengantri di kerumunan orang banyak. Tapi yang namanya antri tetap antri, ibu itu ditidurkan di bed dorong sambil menunggu giliran dipanggil ke ruang dokter. 

   Saat aku masih menunggu antrian, tiba tiba ada pengumuman bahwa poli mata sudah tutup. Bagi pasien yang sudah mendaftar dan belum dipanggil ke ruang dokter harap kembali lagi keesokan harinya, Aku sempat kecewa juga sih, sudah antri lama eh ga taunya harus balik lagi besok. Selain aku, ternyata ada juga pasien lain yang lebih kecewa lagi hingga tak terbendung emosinya dan marah ke petugas pendaftaran. 

    Wow, keributan pun tak terelakkan. Dengan kesal, pasien itu pulang ke rumah. Aku pun bertanya ke bagian pendaftaran, bagaimana kalau besok terjadi lagi hal seperti ini, dimana sudah datang pagi, pasien banyak banget alhasil antri lama lagi dan tiba tiba ada pengumuman tutup lagi sedangkan belum sempat diperiksa haruskah kembali keesokan harinya lagi? Wew cape deh kalau kayak gitu. 
    
    Untungnya kekhawatiranku tidak terjadi, petugasnya meyakinkanku bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi karena biasanya yang kedua lebih cepat soalnya kartu berobatnya sudah ketemu. Benar saja tepatnya tadi aku ke rumah sakit dan sengaja datang lebih pagi. Pasien memang banyak, tapi tak sepadat hari Senin. 

   Dari loket pendaftaran langsung dapat surat ke ruang poli mata. Dan antri lagi. Dokter belum datang, hanya ada perawat dan asisten dokter. Namaku dipanggil dan aku masuk ke dalam. Sama perawatnya disuruh nutup mata kiri/ kanan dengan tangan kiri/kanan bergantian, lalu dia berdiri agak jauh sambil menunjukkan angka dengan jarinya. "Ini berapa mbak? Kelihatan nggak?" Dasarnya minusku udah banyak masih aja ga keliatan, baru kelihatan setelah dia berdiri setengah meter agak dekat dariku duduk. 

   Setelah itu aku disuruh menunggu lagi diluar sampai dokter datang. Saat dokter datang, aku diperiksa lagi. Ternyata mataku sudah minus 6. Dari poli mata, diminta fotokopi kartu BPJS dan fotokopi surat rujukan masing-masing 1 lembar. Kemudian aku meminta stempel di loket BPJS yang letaknya bersebelahan dengan loket pendaftaran pasien tadi sebelum ke optic. 

    Beruntung sekarang ada loket BPJS di Rumah sakit, kalau dulu harus ke kantor BPJS yang jaraknya agak lumayan dari rumah sakit. Kalau di Blora, optic yang menerima BPJS itu Central Optik dan Optik Gajahmada di Jalan Pemuda, satu lagi Optik Wahyu. 


   Karena yang dekat dengan rumahku optic Gajahmada jadi aku kesana. Aku datang ke optic tersebut dan mulai memilih frame yang kusuka. Wew murah-murah euy dan bagus. Untuk minus 6 lensanya seharga Rp.150.000,- sedangkan frame pilihanku juga Rp,150.000,- jadi totalnya Rp.300.000,- Berhubung pake BPJS jadi korting Rp.150.000,- so aku cuma bayar separonya aja. Kacamatanya jadinya baru besok pagi. 

   Demikianlah pengalamanku mengurus kacamata dengan BPJS. Semoga bermanfaat bagi yang sedang mengurus kacamata juga ya….

Sakit Kepala dan Smartphone Android

Moocen Susan | Selasa, Desember 30, 2014 | 7 Comments so far
   Senang sekaligus sedih campur aduk jadi satu. Senang karena bisa beli smartphone android, sedih karena baru dipake sebentar kepalaku sakit banget. 

    Aku mulai berpikir negative ketika kepalaku sakit rasanya seperti kena tembakan laser di bagian kepala belakang. Padahal baru buka BBM aja, ga dipake nelpon lho padahal. Aku kenapa nih? 

    Terbesit ingatanku akan dahulu kala, aku pernah teleponan sampe lama dengan Si Pemberi Harapan Palsu Cintaku. Dalam 5 bulan setiap hari teleponan minimal 2 jam maksimal 5 jam. Ngomong apa aja itu? Apa ini dampak negatifnya jadi kepalaku sakit banget? 

   Kalau ingat peristiwa itu aku merasa bodoh dan sedih, kecewa pastinya. Udah cintanya ga dapat, malah kena sakit kepala hebat. Aku hanya berharap kepalaku baik-baik saja meski si dia telah melangkah pergi meninggalkanku. 

   Alhasil Smartphone lenovoku harus kujual lagi. Aku mulai mikir,  "masa iya aku ga bisa pegang smartphone gara gara perbuatanku dulu." Akhirnya aku konsultasi ke dokter, apa aku kena radiasi HP? Dilema melandaku, di satu sisi aku butuh banget smartphone disisi lain kepalaku ga bisa diajak eksis dan narsis. 

   Kadang saat les dan murid lesku bawa smartphone nya aku pinjam bentar buat ngetes, kalau pake HP merek ini pusing nggak? Sampai suatu ketika aku curhat sama temen, kenapa kepalaku sampai pusing dan kadang mual ketika pegang smartphone android. Jawaban temanku itu sangat melegakan, mungkin bukan karena radiasi, mungkin karena kecerahan layarnya yang kurang gelap jadi kepala pusing. Bener juga ya? Wah berati aku harus nyari HP yang kameranya ga bagus bagus amat. Yang penting bisa selpi hihi dan ga bahaya buat kepala dan mataku. 

Cara Upload Foto dari Facebook ke Instagram

Moocen Susan | Minggu, Desember 21, 2014 | 11 Comments so far
    Berhubung saya baru bikin akun instagram di http://instagram.com/moocensusan/ , makanya sempat kebingungan gimana sih kalau mau unggah foto yang ada di album foto facebook ke instagram tanpa pake software. 

Setelah utak-utik nemulah cara sebagai berikut : 
  1. Simpan dulu foto dari album facebook ke dalam PC/ laptop kita
  2. Kirim foto dari PC/laptop ke inbox facebook temen atau kalau Anda punya 2 akun facebook bisa tuh jadi cadangan buat kirim (agak ribet ya? Maklum newbie nemunya yang begini) 
  3. Setelah terkirim, klik pada bagian foto tersebut dan simpan di galeri ponsel Anda 
  4. Kalau udah nyampe bagian ini, biasanya bisa diupload seperti biasa. Klik tombol seperti dibawah ini :
  5. Pilih dari Galeri foto yang akan diunggah. 

   Tampilannya pake Samsung galaxy grand neo. :D untuk smartphone lain saya kurang tahu hihi..Mungkin Anda yang sudah bergelut lama dengan instagram punya cara lain yang lebih praktis. Yuk monggo dishare.. :D

Latihan Makan Biskuit

Moocen Susan | Minggu, Desember 21, 2014 | 7 Comments so far
    Mungkin kedengarannya agak aneh makan biscuit kok pake latihan segala sih? Iya pasca sembuh dari muntah-muntah berkepanjangan dulu jujur saya masih agak paranoid kalau nyoba makanan yang dulu bikin saya muntah termasuk biscuit, karena biasanya ada kandungan susunya.


   Biasanya saya sarapan oatmeal di pagi hari. Berhubung kemarin nyari oatmeal di swalayan pada kosong, mau makan buah musim hujan gini banyak yang ga seger, ga punya kulkas juga buat simpen-simpen buah ya bingung juga mau nyemil apa buat sarapan. Nemulah biscuit oatbits. 
   
   Karena parno banget, berulangkali saya baca komposisinya. Ini ga ada susunya, pasti saya bisa makan. Pertama nyoba satu gigitan kecil, terus saya tunggu reaksinya di perut. Awalnya agak pusing, saya coba rileks bentar, terus makan satu gigitan kecil lagi sedikit demi sedikit nyoba, sampai saya yakin biscuit ini aman buat perut saya yang sensitive. 

    Biskuit oatbits ini terdiri dari banyak varian. Hanya saja yang kulihat kemarin di swalayan ada 4 dan yang ga ada kandungan susunya cuma 2 varian ini, yaitu rasa kacang hijau (Mung bean) dan Rasa Almond. 

dok.pribadi

   Untuk komposisi Oatbits Rasa Kacang Hijau ini antara lain: gula, kacang hijau (21,20%), tepung terigu, oat (12,78%), minyak nabati, telur, bahan pengembang (ammonium bikarbonat, natrium bikarbonat), glukosa, kalsium karbonat, perisa artificial kacang hijau, garam, pengemulsi lesitin kedelai. 

   Sedangkan untuk komposisi Oatbits Rasa Almond, antara lain: gula, tepung terigu, oat (15,54%), miyak nabati, almond (8,71%), telur, bahan pengembang, glukosa, kalsium karbonat, perisa identik alami almond, garam, dan pengemulsi lesitin kedelai. Di Swalayan kemarin masih dalam rangka promo jadi beli 2 gratis 1. 

   Harganya cukup murah dan rasanya enak, renyah, dan mengenyangkan. Biscuit ini adalah biscuit sehat dengan 8 benefit diantaranya rendah lemak, tinggi kalsium dan mineral, sumber protein dan serat pangan, Omega 6 serta mengandung Vitamin B1, B2, B6, B9. Wah serasa iklan ya hihi, buat kalian yang nyari cemilan sehat bisa nyoba biscuit ini. 1 bungkus isi 3 keping biscuit. 

    Akhirnya saya bisa sukses menghabiskan 1 keping biscuit oatbits pagi ini dengan sukses tanpa mual atau muntah. Bersyukurlah buat kalian yang bisa makan segala jenis makanan dengan bebas tanpa muntah ya, bisa makan itu anugrah Tuhan yang paling indah. 

   Makanlah selagi masih bisa makan asal seimbang tidak akan membahayakan bagi kesehatan, jangan sampai seperti apa yang saya alami, saya baru menyadarinya setelah melewati semua ini. Saya harus sering latihan makan yang lain juga agar nutrisi tercukupi.

Membiasakan Bapak Minum Air Putih

Moocen Susan | Rabu, Desember 17, 2014 | 18 Comments so far
   Tadinya bapakku itu penggemar berat kopi. Katanya kalau ga minum kopi itu kepalanya pusing. Setelah dilarang dokter minum kopi eh malah ganti teh.  

   Hari ini aku mencoba melatih bapakku minum air putih dan meninggalkan kebiasaannya minum teh setiap pagi. Menasehati bapak tentang pentingnya minum air putih itu sungguh butuh waktu berhari-hari dan berdebat cukup panjang. Tahu sendiri kan kalau orangtua itu susah dinasehati dan maunya bener sendiri? 

    Masalahnya bapakku itu kalau pas nafsu makannya hilang sukanya minum jamu, sedangkan konsumsi air putihnya itu sangat jarang. Bahaya banget kan buat ginjal? 

     Kalau dulu waktu kami belum punya dispenser dan belum ada air isi ulang seperti sekarang biasanya kalau untuk minum kami rebus air sumur. Padahal kalau di Blora yang tanahnya berkapur itu kalau pas ngrebus air jadi keruh ada putih-putihnya (zat kapur) itu juga bahaya banget buat ginjal jadi musti disaring. 

     Untungnya itu tidak berlangsung lama, suatu ketika sumur kami kering. Tapi disaat yang sama mulai ada kios yang jual air isi ulang. Jadinya kami beli air minum isi ulang itu. 

    Karena air di tempatku kotor, jadi kalau mau masak, cuci beras (mususi) pake air gallon. Alhasil air gallon jadi cepet habis. 3 hari sekali beli. Gapapa ya demi kesehatan xixix 

     Kembali pada masalah minum. Bapakku itu suka irit dalam segala hal termasuk minum air putih. Nah ini irit tapi bawa penyakit. Untuk menyiasatinya aku selalu memantau dan mengingatkan bapak kalau harus minum banyak air putih. Sehari kita butuh 8 gelas, jadi itu yang kutakar dan kumasukkan dalam teko tersendiri. Jadi kalau bapak dalam sehari tekonya masih ada airnya berarti hari itu bapak ga menghabiskan 8 gelas jatahnya. Kadang suka kupaksa minum..hihi sadis.. 

    Bagaimana aku tak cemas karena dulu bapak pernah mengeluh susah buang air kecil hingga kena pembengkakan prostat, dan saat di rumah sakit sebelum di USG bapak harus menghabiskan 1 liter air. Wew… cukup blendangen. 

    Syukurlah kini keadaannya sudah mendingan, jadi harus dibiasakan minum banyak air putih. Dan menurut dokter kalau sakit seperti ini tidak boleh minum air putih diatas jam 21.00 WIB. Bolehnya setelah bangun pagi. Alasannya supaya prostatnya tidak makin bengkak.

Bersin Setelah Makan

Moocen Susan | Selasa, Desember 16, 2014 | 6 Comments so far
   Bersin atau istilah jawanya gabres biasanya terjadi saat hidung kita mencium aroma menusuk hidung atau kala flu melanda saat cuaca dingin-dingin empuk..brasa permen kali ya dingin-dingin empuk xixi. 

    Sehubungan dengan hal itu aku mau cerita soal bapakku yang bersin setelah makan. Bapakku di usianya yang ke 79 tahun itu kini didiagnosa menderita sakit PPOK (paru-paru obstruktif kronis). 

   PPOK adalah penyakit kronis / menahun yang menetap dan sering kambuh saat daya tahan tubuh menurun, cuaca dingin, alergi, dll. Penyebab utamanya adlah riwayat merokok berat dan lingkungan seperti polusi, dll. (dr. Adibah-udoctor.co.id) 

   Beliau sering banget hilang nafsu makan, mungkin karena factor usia dan juga factor anaknya yang masaknya monoton sehingga bapak merasa blenger saat makan. Maafkan anakmu yang gagal audisi chef amatiran ini pak. 
 
   Nah, lalu saat konsultasi ke dokter paru tentang bersin setelah makan ini ternyata kata dokter penyebabnya adalah makan makanan yang kebanyakan lada. Hihi… emang sih aku kalau masak pasti pake lada, apapun masakannya haha…akibatnya bapak jadi bersin-bersin. Ups… maaf sekali lagi pak, soalnya aku ga brani makan cabe jadi kuganti dengan lada.