Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Cara Mengatasi Sanyo Air yang Macet

Moocen Susan | Kamis, Februari 19, 2015 | 3 Comments so far
    Akhir-akhir ini kran air di kamar mandiku ga lancar. Kadang macet dan tidak bisa keluar airnya. Yang pertama kali aku lakukan pasti memanggil tukang service sanyo karena belum bisa benerin sendiri. 

    Ketika itu tukang sanyonya bisa langsung datang, ga ada 5 menit eh udah bisa nyala lagi. Bayar! 

   Namun, beberapa hari kemudian air yang keluar tiba-tiba tidak selancar biasanya lagi dan akhirnya tidak keluar air sama sekali. Setelah aku tunggu beberapa jam, dan iseng kucoba nyalakan sanyonya tiba-tiba air nya keluar sendiri. Waduh udah terlanjur hubungi tukang sanyo, orangnya belum datang, airnya sudah bisa keluar. Yah batal deh. 

    Ketika kejadian serupa terulang lagi, Akupun mencoba menunggu seperti kemarin, lah kok tetep ga bisa keluar? Kuhubungi tukang service sanyo lagi, tapi kali ini tukang sanyo ga bisa datang karena sedang memperbaiki sanyo di tempat lain. Alhasil seharian kami sekeluarga ga bisa mandi. 

    Besoknya ketika tukang sanyonya datang, aku tanya, “Kok macet macet gitu kenapa sih pak? Jawab dia karena proses alam???? Masa sih? Entahlah yang penting kali ini aku mencatat cara memperbaikinya sendiri agar kelak jika kejadian serupa terulang lagi tidak selalu panggil tukang service sanyo. 

   Jika kran tidak keluar air, periksa dulu apakah ada air di dalamnya? Jika air kosong maka yang harus dilakukan dipancing dengan cara : 
1. Copot stop kontak yang ada disamping mesin pompa 
2. Tutup kran dekat mesin 
3. Buka tabung yang ada di mesin dan isi air sampai penuh kemudian tutup kembali 
4. Colokkan kembali stop kontak 
5. Tunggu sampai jarum bergeser 180 derajat dan berbunyi klik 
6. Jika jarum belum bergeser juga, kocoklah pipa dengan kuat hingga air menyembur keluar dan tunggu sampai jetpump bunyi klik
7. On kan saklar dan buka kran airnya.
Ini caraku sih ya, kalau ga ada masalah ga belajar hal baru bukan? 

All About My Father

Moocen Susan | Sabtu, Februari 14, 2015 | 22 Comments so far
    Kalau dipikir-pikir gemes juga lihat tingkah bapakku. Kesal marah cemas gemes happy bercampur jadi satu. Happy kalau lihat bapak ceria dan doyan makan. Kalau sudah begitu beliau pasti ga mau di rumah, pengennya jalan-jalan keluar rumah atau bahkan pergi keluar kota dan sendirian? Siapa yang ga cemas dan pasti melarang kalau lihat orangtua sudah lansia keluar rumah sendirian, tapi yang namanya orangtua selalu aja merasa dirinya masih muda dan masih kuat padahal kondisi tubuhnya ga bisa diprediksi. Kadang saat ini kuat eh tiba tiba beberapa jam kemudian bisa lemes dan mengeluh masuk angin, badan pegel-pegel, dan lain-lain. 
 
bapakku lagi asyik nonton TV

   Kesal kalau beliau sukar dinasehati untuk makan teratur dan tepat waktu minum obatnya. Kadang saking kesalnya, aku sampai emosi dan marah, ketika apa yang kutakutkan terjadi ya itu bapakku sesak nafas kalau kedinginan, padahal sudah kuingatkan pakai jaketnya tapi bapak menolak. Atau kalau beliau keluar rumah sendiri tanpa sepengetahuanku dan setelah pulang mengeluh sakit. Aku marah karena takut terjadi apa apa pada bapakku. Sehingga tak jarang aku jadi over protektif pada bapakku. 

    Bapak selalu berkata agar aku tak mudah cemas, tapi aku tak bisa tidak mencemaskan hal itu. Bapak boleh keluar rumah, asal jangan jauh-jauh, bawa handphone kalau terjadi sesuatu di jalan bisa menghubungiku sewaktu waktu atau bawa payung kalau cuaca mendung, aku hanya takut bapak sakit atau sesak di jalanan. Tapi ya itu bapakku kadang ga menurut. 

   Di rumah ada sepeda bapakku. Sejak peristiwa tabrak lari dulu, aku melarang bapakku naik sepeda lagi. Jadi kemana-mana aku boncengin bapak. Semua itu kulakukan karena aku sayang bapakku dan aku ga mau bapakku tertimpa musibah serupa. Niatku daripada sepeda nganggur dirumah, kenapa tidak dijual saja? Eh tapi bapakku sangat marah kalau sepedanya hendak kujual. Katanya, nanti sepedanya mau bapak servicekan buat latihan sepeda an lagi -- aku cemberut tak setuju. 

    Rasa sayangku kadang terlihat berlebihan, Ya itu semua karena rasa cemasku yang berlebihan juga. Hidup dengan PPOK (Paru-paru obstruktif kronis) memang sulit untuk bapakku. Apalagi akhir akhir ini maagnya sering kambuh, belum lagi masalah makan yang sulit juga bukan hanya karena bosan dengan menu makanannya, tapi faktor gigi yang tinggal dua biji sedangkan letaknya atas dan bawah bapak menolak memasang gigi palsu. 

   Dalam tidurnya, tak jarang aku memperhatikan beliau. Bernafas lewat mulutnya, kadang mengorok, kadang mengigau. Kadang di saat santai pun nafasnya terengah-engah seperti habis berlari. Sesekali kupijit bahunya yang pegal-pegal, kurapikan selimutnya, kuganti koyo dipunggungnya setiap habis mandi. Kulihat punggung bapakku kadang lecet karena sering ditempeli koyo cabe demi menghilangkan rasa pegal di punggungnya. aku sembari bergumam, “Tetaplah sehat pak, aku cuma ingin bapak doyan makan lagi, sembuh dan bisa kuboncengin sepeda kemana-mana.” 

    Aku lega jika bapakku nafsu makannya membaik mau menghabiskan makanannya dan berkata enak. Sebaliknya aku merasa ikut lemes kalau dengar bapakku mual saat makan, atau tidak menghabiskan makanannya. Iseng-iseng kuabadikan video singkat tentang bapakku di smartphoneku. Lalu aku tunjukkan ke bapak dan kami tertawa berdua menyaksikan video bapakku. Kadang disaat tidur, bapak melucu membuatku tertawa dengan kepolosan, eyelan dan kesaminannya. 

    Oh bahagianya punya bapak seperti bapakku. Hartaku yang sangat berharga yaitu kebersamaan dengan bapakku. Berikut ini salah satu video yang kuambil saat bapak leyeh-leyeh di sofa tertidur habis minum susu jam 3 pagi dan ketika bangun jam 8 pagi langsung menyantap pisang mini.


Jual Uang Kuno

Moocen Susan | Senin, Februari 09, 2015 | 19 Comments so far
     Kemarin waktu beres-beres rumah, saya ga sengaja nemu 2 lembar uang kuno milik alm. Kakek saya. Keduanya bernilai masing-masing Rp.5, uang tahun 1959.


     Harga nego, penawar tertinggi yang akan memilikinya. Hehe.. Jika ada yang berminat membelinya bisa contact email saya moocensusan@gmail.com

Doa & Motivasi Sang Pengangguran

Moocen Susan | Sabtu, Februari 07, 2015 | 14 Comments so far
    Salah satu hal yang sering saya lakukan saat down adalah mengsugesti diri sendiri dan memotivasi diri agar lebih tegar dan berbesar hati. 

    Ini doa dan motivasi diri sendiri saat saya galau karena sulit cari kerjaan. Saat itu saya bertanya kepada diri sendiri. 

    "Mengapa masih menganggur? Please taken easy…, easy going aja lah. Kalau udah saatnya mesti Tuhan sediakan. Don’t worry! Yesus memandangmu dari tempat KudusNya dan Ia melihat segala kekuatiranmu, Ia mendengar keluh kesahmu dan Ia sedang bekerja, menunggu saat yang paling tepat untuk memberikanmu pekerjaan terbaik. Tetap sabar dan berdoa sambil terus berusaha saatnya kau akan melihat pelangi kasihNya. 

   Mungkin kamu berkata, “Tuhan, aku sudah gagal.” Namun ternyata Tuhan berkata, “Belum tuh?” 

    Kadang hal yang buruk yang terjadi padamu itu juga bisa menjadi bagian dari rencana Tuhan untuk maksud yang baik. Tetap percaya dan bersandar padaNya. 

    Saya pikir saya telah gagal, mencari pekerjaan di luar kota dengan penuh perjuangan. Akhirnya saya mendapat pekerjaan di sebuah gereja. Namun hanya berlangsung 4 tahun, Saya resign karena sakit dan kembali pulang ke Blora mulai dari nol. "Saya gagal lagi?" Pikir saya. 

   Saya marah dan rasanya tidak bisa menerima kenyataan kalau saya harus kembali pulang tapi apa daya tubuh saya sudah lemah dan tidak bisa bekerja ikut orang lagi. 

   Namun rencana Tuhan tidak terpengaruh dengan kondisi yang ada saat itu. Ia punya rencana lebih indah. Pelan-pelan saya sembuh dan mulai bekerja di rumah menawarkan jasa desain blog dan menjadi guru les privat sambil merawat bapak saya yang sakit. 

   Bagi anda yang sedang galau mencari pekerjaan, jangan patah semangat. Mungkin tak ada satu perusahaan pun yang mau menerimamu, mungkin karena pendidikanmu yang kurang tinggi, tapi jangan putus asa. Yang penting Anda punya ketrampilan, asah dan lakukan dengan maksimal. Pasti Tuhan akan datangkan rejeki untukmu. 

   Tetap Ora Et Labora ya… tak selamanya penganguran akan tetap jadi pengangguran asal mau berusaha disertai doa. Pengangguran bukan akhir tapi awal untuk menjadi seorang pengusaha sukses! Amini, imani dan lakukan yang terbaik.

Tulisan Sederhana Penuh Syukur

Moocen Susan | Sabtu, Februari 07, 2015 | 5 Comments so far
      Hari ini niatnya mau bersih-bersih rumah, lihat barang-barang bekas daripada numpuk berantakan dan bikin sumpek pikir saya mau saya loakin aja. Tapi rasanya kok semuanya kayak masih ada gunanya jadi bingung mulai darimana bersihinnya. 

    Saya menemukan buku catatan harian saya 12 tahun yang lalu (lama banget yak? Udah bledugen kena debu). Saya baca-baca tulisan saya waktu itu tulisan yang sederhana tapi ketika dibaca kembali membuat saya teringat akan kasih setia dan anugrah Tuhan dalam hidup kami sekeluarga. Berikut ini tulisan saya : 

Blora, 10 Oktober 2003 
Bapakku kehilangan uang Rp. 300.000,-. Kami panic, lalu aku berdoa kepada Tuhan Yesus, aku berharap, Tuhan berkata bahwa uang bapak tidak hilang. Dan memang benar, uang itu tidak jadi hilang seperti dugaan kami karena ternyata bapak tidak teliti waktu meletakkannya, uang itu ada di tumpukan buku-buku bapak. Puji Tuhan, seandainya uang itu hilang, mungkin kami tidak bisa makan 1 bulan. Terima kasih Tuhan Yesus. Amin. 

   Kadang kita terlalu mudah menjadi cemas akan sesuatu, tapi ketika kita sudah melewatinya kita mendapat hikmahnya. Ga selalu yang kita pikir dan cemaskan itu benar-benar terjadi. Tetap tenang.

Sharing Motivasi Agoraphobia

Moocen Susan | Senin, Februari 02, 2015 | 11 Comments so far
     Hai, kali ini aku lagi iseng bikin video sambil belajar ngomong di depan kamera hehe trus diupload deh ke youtube. Temanya tentang sharing motivasi aja semoga bermanfaat ya. 


atau bisa nonton via youtube langsung disini https://www.youtube.com/watch?v=e6NCyWgnqqk