Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Hidup Baru di Tempat Baru

Moocen Susan | Kamis, Oktober 22, 2015 | 17 Comments so far
   Tuhan mengubah kesendirianku menjadi kebersamaan lagi. Serasa keluarga lamaku dikembalikan Tuhan dengan orang yang berbeda. Dulu waktu masih kanak-kanak, anggota keluarga kami ada 5 orang. Bapak, Ibu, Mbahyi, aku dan adikku. 

Leo, Hermon, Lilik, Susan, Philip
    Setelah ibu meninggal baru mbahyi kemudian bapak. Aku sendirian karena adikku kerja di luar kota. Ketika aku sakit akhirnya aku harus ikut adiku ke luar kota dan aku tak sendirian lagi karena ada bonus anggota keluarga yaitu teman-teman adikku ada 3 orang. Pas banget. Sekarang ada 5 orang di kontrakan kami. Ada yang hilang ada yang diganti. Thanks Lord Jesus. 

   Meskipun aku cewek sendiri, tapi aku merasa aman, karena teman-teman adikku adalah anak-anak Tuhan yang rajin beribadah ke gereja. Aku merasa Tuhan taruh aku di tempat yang tepat. Meski awalnya aku mengeraskan hati dan lebih enak di Blora kalau sehat. Sampai-sampai waktu temanku dengar kabar kalau aku ikut pindah sementara ke sini, dia bilang " Lah kok akhirnya kamu menyerah juga san? hehe..." 

   Entah apa rencana Tuhan dalam hidupku. Aku hanya mau taat saja. Kutinggalkan rumahku dan menuju ketempat yang asing bersama adiku. Pada awal masa adaptasi hatiku cukup berontak layaknya waktu bangsa Israel keluar dari tanah mesir lewat padang gurun. Ya awalnya aku merasa ini padang gurun. Aku ingin kembali ke kota lamaku berputar putar dalam pemikiran ku sendiri serta kadang ragu pada rencana Tuhan. 

    Disini, meski jauh dari tempat makan jika jalan kaki ga kayak di Blora tapi ada 4 orang cowok yang bersedia mengantar.kalau di Blora lemes lemes harus cari makan sendiri kalau ada uang naik becak. Aku merasa kembali nyaman. I am in safety zone. Aku ga takut pingsan lagi, aku ga takut ke mall yang penting selalu bawa bekal buah di kotak makanku. 

   Yang jadi pergumulanku, setiap jam 4 pagi aku muntah asam lambung paling lama 2-3 jam di kamar mandi itu yang bikin bĂȘte. Aku sudah jaga makan dan mengatur pola makan biar ga telat tapi tetep aja muntah. Membuat hidup seakan lebih berat dari yang semestinya. Obat dokter seakan lewat begitu saja. Yang kulakukan hanya terapi madu dan lemon setiap pagi. 

   Disini internetnya pake wifi, kalau di blora masih pake kuota. Yah lumayan juga bisa lancar berselancar di dumay dan meringankan pekerjaanku. 

   Anak-anak bangunnya siang, aktivitas pagi biasanya terdengar 5 suara alarm HP tapi ga ada yang bangun kecuali aku yang lagi berjuang di kamar mandi. Kalau mereka keluar makan aku ikut sekalian beli lauk. Kalau sore ke gereja kadang aku juga ikut, Pulang gereja biasanya makan bareng-bareng sama teman-teman gereja, aku ikut juga meski makan dengan bekalku sendiri. 

   Awalnya aku ga kuat, tapi karena ada salah satu teman di kontrakan yang mendukungku aku jadi lebih kuat. Aku memang telat kalau ke gereja karena nunggu perutku enakan abis makan. Dia bersedia menungguku. Aku duduk di bagian belakang dekat pintu keluar. Sengaja si kalau ga kuat aku keluar makan. Biasanya setelah khotbah selesai. 

    Orang-orang yang sakit GERD, hanya butuh dukungan untuk bisa semangat menjalani hidup bukan celaan lebay seperti yang sudah-sudah.Tidak boleh sedih atau stress. Memang keadaan tidak bisa dirubah, tapi yang bisa kulakukan adalah berdamai dengan diri sendiri dan mengendalikan pikiranku agar lebih tenang. Dengan ketenangan terletak kekuatan. Orang yang tenang, asam lambungnya bekerja secara normal. Jika pikiran kita positif, kita bisa makan dengan baik.

Daftar Makanan yang Tidak Bisa Saya makan

Moocen Susan | Kamis, Oktober 15, 2015 | 12 Comments so far
   Entah kepada siapa saya harus curhat, ke dokter dan konsultan gizi selalu bilang makan saja apa yang kamu bisa makan, itu rasanya kayak ga nemu solusi gimana seharusnya supaya saya bisa normal kembali seperti orang pada umumnya. 

   Inilah daftar makanan yang tidak bisa saya makan: 
  • Tahu 
  • Tempe 
  • Bayam 
  • Roti
  • Susu 
  • Biskuit 
  • Seafood 
  • Ikan Laut 
  • Kacang 
     Jadi saya makannya apa? Untuk saat ini saya hanya bisa makan Telur rebus, sup dan nasi putih sedangkan buahnya hanya pepaya dan melon saja.

Ceritaku Pindah Sementara Ke Semarang

Moocen Susan | Jumat, Oktober 02, 2015 | 20 Comments so far
     Akhirnya aku harus menyerah..setelah bergumul kesekian kali ternyata aku ga bisa sendirian lagi. Berulangkali muntah dan sakit sendirian membuatku sering cemas dan tentunya sangat merepotkan adikku karena harus bolak balik Semarang-Blora untuk merawatku. 

    Sebenarnya aku sayang meninggalkan rumah orangtuaku yang sudah kurenovasi sedikit demi sedikit, lebih dari rumah ini aku ternyata lebih sayang adikku. Begitu banyak pengorbanannya buat aku, baik uang maupun waktunya yang super sibuk sebagai web programmer. Ya kakak beradik kerjanya dunia blog dan website :D (#promo)

    Keputusanku untuk pindah bisa dibilang mendadak setelah muntah ada darah lagi aku mulai takut dan setuju untuk pindah. Adikku sangat bersemangat untuk mengurus kepindahanku, baik itu masalah BPJS dan surat RT. 

    Di satu sisi aku lega karena aku tidak sendirian lagi kalau ada apa apa, aku bisa lebih tenang karena di rumah jantungku sering dibuat tratapan denger bantingan pintu tetanggaku yang agak "eror jiwanya". Betapa capeknya adikku packing barang-barangku sendirian sedangkan aku terkapar tak berdaya di tempat tidur. Adikku juga mencarikan carteran pick up ke Semarang. 

    Tadinya aku merasa tidak kuat ke Semarang karena muntahnya ga berhenti. Akhirnya aku memilih berangkat setelah makan malam supaya lebih kuat perjalanannya. Jujur ada rasa cemas juga karena di Semarang kemana-mana harus naik motor ga kayak di Blora yang kemana-mana deket. Tapi aku coba menurut dan taat kehendak Tuhan dalam hidupku. 

   Dulu aku pernah merantau selama 5 tahun di Semarang, aku begitu menikmati pekerjaanku hingga sakit dan harus resign, waktu resign aku sedih karena harus pulang ke Blora. Ternyata Tuhan punya rencana jika aku tak pulang aku ga bisa sembuh dan merawat bapakku hingga meninggal. 

    Sekarang bapak sudah meninggal, Tuhan suruh aku balik lagi ke Semarang. Entah kenapa begini? Sebelum berangkat, aku muntah lagi sampai heartburn, makan malam ga habis Cuma separuh karena perih banget kerongkonganku. Pak sopir nunggu dari jam 5 sampai jam 7 baru berangkat. Karena nunggu aku bisa makan dulu.Biasanya aku kalau naik mobil minum antimo tapi malam itu aku tidak minum obat sama sekali. 

   Puji Tuhan aku ga muntah sepanjang perjalanan karena merasakan perihnya kerongkonganku. Sampai di Grobogan, aku mulai lapar lagi dan kami berhenti di warung nasgor pinggir jalan, sedangkan aku tetep makan bekalku menu khusus rebusan. Perjalanan kami diberkati Tuhan dan aku yakin ini semua sudah diatur Tuhan. Aku hanya mau taat. 

    Sampai di kontrakan adikku, 3 orang temen cowoknya datang bantu bantu nurunin barang sedangkan aku hanya duduk lemas ngrasain perihnya kerongkonganku. Aku hanya berdoa semoga Tuhan memberikan kekuatan dan kesehatan untuk adikku serta sabar menghadapiku karena kakaknya payah banget kalau sakit. 
 
4 rider
    Ya kami disini ber-5. Aku kayak Sanchai di F4 jadinya. Aku ga sendiri lagi, aku dijaga 4 orang cowok dan mereka semua 1 gereja denganku. Ada adikku, Philip, Leo, dan Hermon. Butuh penyesuaian disini, awalnya bingung tapi aku coba tetep pasrah dan berserah pada TUHAN. Saat aku ga muntah, aku coba bersilaturahmi dengan tetangga tetanggaku. Mereka baik baik dan aku senang meski Cuma sebentar bisa menyapa mereka.  

    Disini kerjaku M to M. (makan-tidur-muntah) kalau pas ga muntah aku kerja design. Untuk masalah makan, adikku yang belikan karena harus naik motor. Disini internet juga lancar jaya. Hatiku lebih tenang sekarang. Semoga aku bisa cepat sehat lagi dan bisa berkarya. Biasanya kalau malam aku ditinggal sendirian, adikku rajin banget ke gerejanya, latihan music atau ada acara lain. 

    Tapi, Hari rabu kemarin setelah makan malam adikku ngajak doa malam di gereja, aku takutnya ga kuat, tapi aku bilang adikku, aku mau berangkat tapi kamu sabar ga nunggu aku karena aku harus makan dulu. Untungnya dia mau nunggu. Aku makan agak banyak supaya lebih tahan lama. Tapi ups, ternyata celana panjang yang kubawa dari Blora udah ga muat lagi, dan cuma 1 aduh akhirnya aku pinjam celana panjang adikku buat ke gereja. Acara jam 18.30 tapi aku baru berangkat jam 19.00 sambil bawa bekal telur rebus. Aku berdoa semoga Tuhan kuatkan aku doa malam lagi. Di gereja sudah mulai acaranya semua sudah berkumpul aku baru datang. Tuhan, anakMu datang ni lho, sapaku pada Tuhan Yesus. Kuatkan aku doa malam ini ya Tuhan, dan benar jam 20.30 aku mulai lemas, mulai cemas padahal masih kotbah, doaku makin kenceng semoga ga pingsan disini. 

    Dan benar saja, rasa itu hilang, bahkan aku bisa kumpul kumpul ma teman teman adikku. Mereka makan malam di ORANGE semarang, antrinya lama banget, satu persatu teman teman adikku datang dan makan malam. Semua pesen makan, aku cuma makan telur rebus. Telur rebus bekalku udah habis tapi makanan pesanan mereka belum dianter. Aku mulai panik lagi karena laper lagi. Aku kasih kode ke adiku kalau aku mau pingsan. Adikku agak buru buru makannya dan rasanya aku benar benar payah karena ga bisa diajak seneng seneng, bawaannya lemes dan ngajak pulang. Disitu kadang aku merasa sedih karena aku payah gara gara sakit ini. 

    Semarang memang full kuliner, sayang perutku ga bisa diajak wiskul. Ya itulah ceritaku di awal kepindahanku di Semarang. Someday, aku pasti pulang ke Blora setelah menemukan pendamping hidupku karena wejangan ortuku yang tidak akan pernah kulupakan untuk tetap di Blora.wish me get healthy and get married as soon as possible.

Cara Mengobati Asam Lambung Berlebihan Murah Meriah

Moocen Susan | Sabtu, September 26, 2015 | 17 Comments so far
   Saya mau share apa yang saya alami akhir akhir ini sehubungan dengan masalah asam lambung berlebihan yang sering keluar pada pagi bangun tidur dan sekitar jam 2 siang sampai sore.  Pada postingan sebelumnya saya juga sudah menulis tentang hal yang sama dan ini alternatif cara lainnya.

    Asam lambung keluar berlebihan dan naik ke kerongkongan rasanya tidak nyaman sekali terutama di tenggorokan dan dada rasanya sesak dan perut kembung, pagi ketika bangun tidur rasanya tak terelakkan lagi si aslam (asam lambung) mo dimuntahin keluar ya udah dimuntahin aja. Tapi ketika saya turuti keluar si aslam ni ga berhenti keluar karena memang produksi terus. 

    Begitu dimuntahin dia keluar terus kalau ditahan sakit di perut dan ga nyaman banget. Saking jengkelnya saya kremus kol mentah selembar padahal sebelumnya saya ga doyan kol apalagi mentah-mentah. Lalu saya minum air yang cukup banyak. Mustinya dijus kalau saran teman-teman dijus sama timun. Berhubung malas ngejus, pake juicer alami aja yaitu merk GAS (GIGI ASLI SAYA). 

   Saya tunggu beberapa saat, eh ampuh juga nih kol mentah, akhirnya perut saya mulai enakan dan tiba tiba saya laper jadi makan deh. Setelah saya search di google memang salah satu manfaat kol mentah adalah untuk mengatasi radang lambung. Terima kasih kol mentah sejak saya makan kol mentah, si aslam jadi kalem.

Cara Mengatasi Refluks Asam Lambung Alami

Moocen Susan | Rabu, September 16, 2015 | 10 Comments so far
    Refluks asam lambung adalah berbaliknya cairan asam lambung dari perut ke kerongkongan. Biasanya ada rasa sesak di dada/ bahkan heartburn (rasa terbakar di dada)

   Biasanya hal ini terjadi karena terlambat makan, makan makanan berlemak tinggi sehingga produksi asam lambung berlebihan, atau makan makanan yang mengandung banyak gas.

    Nah, soal refluks ini saya sudah bertahun tahun mengalaminya sembuh kumat sembuh kumat, biasanya kalau lagi banyak pikiran suka gitu. Ada rasa mengganjal di tenggorokan setiap bangun tidur. Rasanya ingin terus meludah, tapi bukan air liur yang keluar melainkan cairan asam lambung yang bentuknya kayak busa sabun cuci.. ups jangan dibayangin.. hehe. Ntar kalau nyuci malah kepikiran hiii kayak asam lambung.. 

   Kemarin saya muntah-muntah, karena salah makan. Makan makanan yang ga fresh bisa muntah, udah gitu selesai muntah, asam lambungnya masih keluar terus seakan ga mau berhenti. Kalau ga dimuntahin perut nyeri, sakit rasanya di tenggorokan kayak iritasi gitu. Saya ingat saya makan sawi. Minum air gula hangat di pagi hari. Ternyata saya ga berhenti muntah asam lambung. 

Cara mengatasinya gimana? 
1. Ubah dulu kebiasaan kita. Jangan tidur sehabis makan atau makan sambil tiduran Jangan kesentor kipas angin kalau pas tidur 
2. Ubah menu makanan. Jangan makan makanan berlemak tinggi/ yang banyak gasnya. Makan berlemak tinggi misalnya seafood/ikan laut, sambal sate/kacang tanah, coklat, keju,susu, dll 
3. Makan setiap 2-3 jam sekali ga selalu nasi tapi bisa cemilan buah paling bagus pisang raja dapat memperkuat otot LES 
4. Jika terjadi refluks coba latihan pernafasan. Ambil nafas dalam dalam tahan sebentar lalu hembuskan pelan-pelan. Minum air hangat 
 5. Sebelum makan minum ranitidine 150mg 2x1 tab (konsultasi dulu sama dokter kalau ini) 
6. Makanlah begitu merasa lapar jangan menunda / malas makan. 
7. Minum air hangat dengan perasan JERUK LEMON. bisa juga pake jeruk nipis, cocokan aja.

   Caranya ambil air hangat sekitar 250ml. lalu peras jeruk lemon secukupnya, bisa ¼ atau ½ irisan dulu baru diaduk pake sedotan minumnya supaya tidak merusak email gigi.

Hidup adalah Perjuangan Tanpa Henti

Moocen Susan | Selasa, September 15, 2015 | 14 Comments so far
    Hidup untuk makan atau makan untuk hidup? Jangan tertipu dengan gemuknya badanku. Semakin saya gemuk semakin stres saya karena kalau stres jatah makanku makin banyak. 

    Masalah makan selalu menjadi momok buatku. Bagaimana tidak? Saya pengen makan ini itu tapi lambung saya ga mau terima. Saya pengen nyoba resep masakan ini tapi harus mikir lagi ada beberapa bahan yang saya skip demi lambung saya. 

   Sejak saya bermasalah dengan lambung saya jadi paranoid kalau mau makan. Dulu saya bisa makan roti dan biscuit sekarang tidak. Dulu saya bisa makan tahu tempe sekarang tidak. Dulu saya bisa makan ikan laut sekarang tidak. Akhirnya saya cuma makan nasi , sayur dan buah. Sehat tentu saja. Tapi kini sayuran pun tidak semua bisa saya makan. Hanya wortel, bayam dan kentang yang aman. Buah juga hanya pisang raja dan pepaya. Semakin hari makanan yang saya makan semakin minim menu. Tapi saya masih bersyukur masih bisa makan. 

   Jujur ketika kumat, saya takut sekali karena kalau sudah muntah itu ga brenti brenti. Dari sore sampai pagi cairan asam lambung terus menerus keluar. Jika sudah begitu saya inginnya ditemani adik saya. Tapi dia tidak selalu bisa menemani. Adikku harus bekerja juga keluar kota. Itulah yang membuat saya semakin takut. 

   Kemarin Minggu adik saya sudah berencana pulang, tapi Sabtu sore saya muntah terus sampai pagi. Saya tahu dia kesal karena saya sakit ga sembuh-sembuh, salah makan dikit muntahnya ga berhenti. Kadang saya merasa sedih kenapa saya mengalami hal ini. Kadang saya beli buah ga kebeneran bisa muntah. 

   Hidup sendirian dengan anxiety dan psikosomatis itu ga mudah. Kalau Cuma masalah anxienya aja masih bisa dihadapi dengan sugesti tapi kalau sudah sampai muntah dan lemas saya nyerah. 

   Adik saya  pernah menawari saya tinggal di Semarang. Tapi saya merasa tidak bisa pindah saya ga kuat perjalanan jauh, di sana kalau mau kemana-mana jauh harus naik motor, saya ga geduk naik motor. Saya merasa lebih repot adik saya pun sibuk tidak bisa dimintai tolong terus. Saya makin merasa dilemma. 

   Hari hari ini saya memang masih ditemani adikku, saya berlatih setiap hari supaya berani keluar rumah sendiri. it is ok saya berani asal makanan yang saya makan tidak tumpah saya berani. Tapi kadang tanpa bisa diprediksi kondisi tubuh saya melemah. 

    Jika sudah menjelang jam 2 siang, badan mulai lemas, untuk memasak pun saya ga kuat apalagi cari makan di luar dan antri. Saya merasa menjadi beban untuk adikku, tapi mau gimana lagi. Kadang saya berpikir apa bisa saya menikah dan punya anak kalau mengurus diri sendiri saja susah.sungguh saya dilemma.

   Jujur, saya ingin seperti kalian, normal, sehat, mau traveling kemana aja oke, mau kopdar blogger oke, mau masak sesuai resep masakan yang ada di buku resep oke, ga milih-milih makanan. Gimana mau jadi foodblogger kalau makan aja dipilihi lambungnya ga cocok. Disitu kadang saya merasa sedih. Tapi apapun itu hidup memang harus disyukuri. Semoga saya bisa menemukan solusi yang tepat untuk rasa dilematis yang melanda ini.