Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Sesuatu Untuk Ibuku

Moocen Susan | Sabtu, Desember 26, 2015 | 23 Comments so far
    Ibuku adalah wanita tangguh yang sederhana. Semua pekerjaan rumah tangga dilakukannya dengan penuh semangat dan tak kenal lelah. Selain mengurus keluarga, ibu juga bekerja membuka usaha warung klontong kecil-kecilan. 
  
Saat usiaku baru setahun, warung ibuku ditabrak truk hingga roboh. Maklum waktu itu belum ada trotoar seperti sekarang. Tapi ibu tidak patah semangat, kebetulan ibuku hoby memasak. Masakannya sangat enak. Meski waktu itu ibu belum punya kompor gas, semua pekerjaan memasak dilakukan dengan menggunakan kayu bakar. Betapa repotnya memasak dengan kayu bakar itu, asap dan bau sangitnya kadang mengenai pakaian. Mata pedih dan berkeringat selama memasak. Namun ibu tetap melakukannya dengan senang hati. 

  Uang ganti rugi karena warung ditabrak itu digunakan ibu untuk membuka warung nasi pecel. Ibu bangun pada pukul 03.00 dini hari dibantu bapak, memasak untuk jualan nasi pecel. Sedangkan aku dan adiku masih tidur nyenyak. Ada rasa bersalah kalau ingat masa itu karena aku tidak ikut bangun membantu ibu, tapi ibuku memang melarangku untuk membantunya memasak. Katanya malah ngrusuhi. Jadi paling-paling aku cuma disuruh metik sayuran, iris cabe dan kupas setampah bawang. 

   Dagangan ibu laris banget karena masakannya enak dan ibuku ramah pada pembeli. Setiap malam ibu mengumpulkan uang hasil jualannya dan selalu ke bank setiap hari untuk setor tabungan. Sedikit demi sedikit ketika tabungannya terkumpul, ibu bisa renovasi warung dan membeli TV serta sepeda untukku. 

    Disaat ibu sedang senang-senangnya menikmati hasil usahanya, penyakit kanker telinga membuatnya terkapar selama setahun. Awalnya ibu kehilangan salah satu pendengaran di telinga kanan dan kepalanya sering pusing. Penyebabnya dari infeksi karena ibu sering membersihkan telinga setiap habis mandi dan mungkin terlalu dalam membersihkannya. 

   Ibuku yang dulu gemuk dan sehat, kini terbaring lemah tak berdaya mengeluh sakit kepala setiap malam, daun telinganya hilang dimakan sel kanker, lukanya berbau dan bernanah sehingga perban harus sering diganti. Tubuhnya tinggal kulit pembungkus tulang. Setiap akan berangkat sekolah aku memandikan ibuku dan mengganti perbannya. Ketika aku pulang sekolah aku menemani ibu dan menyanyikan lagu-lagu pujian untuk menenangkan ibu. Namun ibuku terus menangis dan memegangi kepalanya yang pusing dan sakit seperti dipalu rasanya. 

   Suatu ketika ibu memintaku untuk memasak sayur untuknya. Seumur-umur aku belum bisa memasak. Tapi kali ini ibu menyuruhku memasak. Meski dalam keadaan sakit ibu masih ingat betul bumbu-bumbu apa saja untuk memasak. Aku mencatat daftar belanjaan untuk membuat masakan ibu. Ibu juga mengajariku secara lisan cara memasak sayur yang dimintanya. 

    Awalnya aku tak yakin. Namun demi ibuku aku tetap berusaha memberi yang terbaik. Aku nekat memasak sayur untuk ibuku. Tanpa bumbu penyedap rasa, tanpa garam dan tanpa gula. Hambar sekali rasanya. Aku saja ga doyan makan masakanku itu, tapi ibu memanggilku, menanyaiku apakah masakanku sudah matang? Dengan agak ragu aku memberikan semangkuk sayur yang diminta ibuku. 

     "Apa enak bu?" tanyaku meski kutahu itu ga enak. 
     Tapi ibu menjawab, "enak kok nak, terima kasih ya". 

     Oh, pecah hatiku rasanya mendengar ibu berkata begitu. Itu adalah masakan pertama dan terakhirku untuk ibu. Kini ibuku telah tiada, keinginanku untuk membahagiakan ibu mungkin hanya sebatas semangkuk sayur buatanku. Tapi aku sangat bersyukur sudah diberi kesempatan meski hanya hal sederhana. 




Postingan ini diikutsertakan dalam 
Special New Year Gift for Mom
Blogger's Competition bersama Moxy
Jumlah :500 kata

Resolusi 2016 ku bersama Flipit.com

Moocen Susan | Minggu, Desember 13, 2015 | 26 Comments so far
    Tinggal beberapa minggu lagi, tahun 2015 akan berlalu. Setiap hari adalah hari yang baru. Tak pernah sama dengan yang kemarin dan memang begitu. Kejadian yang terjadi kemarin, tidak sama dengan hari ini dan hari esok. Jadi, tak perlu menyesali ataupun trauma terhadap apa yang terjadi di belakang tetapi arahkanlah selalu pandangan kita ke depan. Beranilah membuat sebuah perubahan atau resolusi. Jika tidak demikian, hidup ini terasa begitu-begitu saja. Iya kan? - oh seperti itu … (*pake logat Syahrini ngomongnya) . Apalagi memasuki pergantian tahun menuju tahun 2016, aku pun membuat daftar resolusiku sendiri melalui video berikut ini : 


   Aku menyadari bahwa selama ini aku punya gaya hidup, pola dan menu makan yang kurang baik serta kurang olahraga sehingga aku sering jatuh sakit. Tepatnya aku adalah orang yang mudah stress. 

   Segala sesuatu yang tidak berjalan sesuai keinginanku bisa menjadi beban pikiran tersendiri dan itu sangat menyiksa. Aku jadi mudah tersinggung. Aku makan apa yang enak di mulut saja tanpa memperhatikan kesehatan dan porsi makanku jadi lebih banyak tetapi aku bahkan jarang sekali berolahraga. Sehingga, lambat laun berat badanku terus naik. Tepatnya, aku tumbuh ke samping…hiks.. semua temanku yang melihat perubahan fotoku bilang kalau aku lebih cantik dan cubby padahal di dalam hatiku ini sebenarnya ada konflik batin. 

   Iya seneng sih agak gemukan daripada dulu tapi di balik tubuhku yang gemuk ini ternyata aku masih berjuang dengan sakit GERD setelah beberapa tahun belakangan tak pernah kambuh. Semua itu karena beban pikiran/ stress. 

   Dan sejak aku sakit GERD, aku jadi orang yang pasif, suka mengurung diri di kamar, jarang bersosialisasi, temanku hanya ada di dumay dan dunia lain. Aku mudah cemas, mencemaskan segala sesuatu yang belum tentu terjadi , bahasa sononya anxiety disorder (gangguan kecemasan) akut. 

   Ruang gerakku jadi terbatas, menu makanku juga terbatas, hidupku terkotak-kotak oleh ketakutanku sendiri. Saat orang lain senang-senang refreshing, piknik keluar kota, luar pulau atau luar negeri. Aku cuma bisa nonton TV atau lihat fotonya bertebaran di sosmed. Aku merasa menjadi orang yang rugi karena tidak bisa menikmati hidup dengan baik, layaknya orang normal lainnya. Dan sebagai wanita yang sudah kepala 3. Tentu aku punya keinginan terbesar dalam hidupku yaitu MENIKAH

   Ya, menikah tapi sama siapa ya? dan bagaimana mungkin itu terjadi? 
   Tiap ada kenalan cowok, sering kabur ketika mengetahui kalau aku sakit yang menurut mereka aneh. Gimana gak aneh masa sakitnya ada jam kumatnya? Dan satu hal lagi aku jarang perhatikan penampilan semenjak sakit. Kayaknya lambungku lebih kuperhatikan daripada penampilanku. Beberapa kali aku kenalan dan dekat dengan cowok tapi selalu berakhir dengan KABURnya si cowok hilang ke negeri entah berantah.

   Aku terlalu mengasihani diriku sendiri. sampai-sampai aku punya quote : “Jangan pernah datang jika kau akan pergi meninggalkanku…” ini mah quote melow. 

   Saat aku melihat timeline FB teman-temanku atau bahkan adik kelasku yang terpaut 10 tahun umurnya dibawahku sudah punya pacar atau menikah aku cuma bisa batin, huaaseemm ik…kapan ya aku seperti itu? Apa aku bisa menikah? (ya bisa lah ya, asal ada pasangannya) 

   Eits, dari tadi nulisnya yang melow-melow terus. STOP! Aku harus move on. 
    Hidupku tak boleh selalu sama dan tanpa perubahan. Aku ga mau berhenti pada kata IRI. Aku harus bisa dan aku pasti bisa! Hidup lebih sehat dan bahagia. 

   Ya karena sehat itu bahagia, bahagia karena sehat. Bahagia karena kita yang bisa menciptakan kebahagiaan kita sendiri, tidak terkondisi oleh situasi. Sebelum keinginanku untuk menikah itu terwujud ada banyak hal yang harus aku rubah. Dan yang terpenting aku harus sehat terlebih dahulu. 

   Oleh sebab itu, selain yang sudah kusebutkan di dalam tayangan video diatas, aku akan mulai : 

1. Lebih tenang dalam menghadapi berbagai masalah 
2. Banyak makan buah dan sayur biar kulit wajah lebih kinclong dan lebih sehat tentunya 




3. Rajin berolahraga biar otot LES (lower esophageal sphincter) ku lebih kuat sehingga asam lambung tidak mudah naik ke kerongkongan (refluks)

4. Lebih giat bekerja untuk modal nikah 
      Dan untuk tetap menjaga kesehatanku terutama lambungku aku harus makan sedikit demi sedikit tapi sering yaitu setiap 2 jam sekali sedangkan aku harus keluar rumah agak lama jadi aku harus bawa bekal. 

   Nah aku sudah lama pengen nyari tempat makan yang higienis dan praktis ga bau plastik. Jadi aku browsing-browsing di shop page nya Bilna eh nemu produk Tupperware. Harganya buatku si cukup mahal. Tapi, untungnya sekarang lagi ada quiz berhadiah voucher belanja IDR @250rb lho lumayan kan buat hemat belanja akhir tahun.. wew cucok banget semoga bisa menang ya.. 

    Kalian mau juga? Ikuti quiz berhadiah di shop page Bilna di Flipit  Klik banner berikut ini :

 https://flipit.typeform.com/to/qHINsi

dan jangan lupa tulis nama saya : Agustina Dian Susanti karena kalian tahu info quiz ini dari blog saya hehe…

    Good luck ya mom!!!! Mari rayakan Tahun Barumu dengan Resolusi baru dan menangkan voucher belanjanya untuk menikmati hemat whislist belanja di shop page Bilna di Flipit.com.

GERD Kambuh

Moocen Susan | Jumat, Desember 11, 2015 | 2 Comments so far
   Setelah bapakku meninggal dunia, ada rasa sepi yang kembali hadir dalam hidupku. Pergolakan batin tentang tetap tinggal sendiri di Blora atau pindah ke Semarang bersama adikku itu cukup membuatku stress. 

   Hingga akhirnya GERD ku kembali kambuh setelah 7 tahun aku sehat. Dan kini meski aku sudah bersama adikku di Semarang, sensasi GERD belum juga hilang. Aku seperti ditantang kembali untuk bisa melalui ini seperti sebelumnya. Rupanya perjuangan hidupku belum berakhir. Yang namanya tinggal dengan saudara tidak seperti yang kubayangkan, ada korban perasaan setiap hari dan itu membuatku cukup depresi. Aku tau adikku mungkin sudah eneg lihat aku ga bisa kerja dan sakit-sakitan. Dia merasa terbebani. Aku semakin merasa bersalah. Tapi aku juga tidak tahu lagi harus bagaimana kecuali berusaha untuk sembuh seperti dulu. 

     Sejak aku tiba disini, sejak September 2015 hingga kini Desember 2015 setiap pagi kira kira pukul 4 dini hari aku terbangun dan merasa mual, kepalaku pusing, serasa mau muntah, Aku ke kamar mandi namun muntahnya sulit untuk dikeluarkan. Aku harus minum air putih 600 ml agar bisa muntah. Aku paksa muntah agar lega di tenggorokanku. Akhirnya muntahnya benar benar nyembur keluar 2x. setelah itu aku menekan tenggorokanku memaksa untuk bisa sendawa karena ga enak banget di dada rasanya. Sebentar-sebentar buang dahak yang sebenarnya adalah asam lambung. 

    Karena sudah tidak kuat di kamar mandi aku pindah ke kamar dan muntah di kamar dengan kantong kresek. Asam lambungku cukup banyak dan tidak mau berhenti hingga keluar rasa pahit, kecut, berwarna kuning kadang bercak coklat. Jika sudah begitu perih sekali kerongkongan dan tenggorokanku. jika tidak dimuntahkan rasanya pusing dan eneg di perut. rasanya tidak bisa dikasih makan dalam keadaan seperti itu. setelah asam lambungnya berkurang baru bisa buang gas dan gelegeken/ sendawa otomatis bukan dipaksa lagi kayak tadi.

    Aku sudah ke 3 dokter dan belum sembuh juga. Segala ilmu yang pernah kupelajari kuterapkan tapi kali ini tidak mempan. Aku dibuat putus asa. Muntah itu baru berhenti kira kira pukul 6 atau kadang sampai 7 pagi. 2-3 jam berjuang untuk bisa muntah agar perut lega cukup melelahkan buatku. Sudah hampir 4 bulan dan selalu begini. Untungnya Tuhan beri aku kekuatan, meski aku lemah di pagi hari, kadang sampai siang. 

    Aku bisa pasrah. Jika aku lemah dan hampir tak bisa aktivitas, aku tetap bersyukur mungkin Tuhan ingin aku istirahat dulu. Aku tak ingin memaksakan diri. Aku ingin belajar santai. Kalau memang muntah ya muntah saja. Setelah agak lega aku minum air hangat campur madu sejenak memulihkan tenaga dengan ngemil buah pepaya dan tetap minum air hangat. Begitu ada sedikit kekuatan, aku bangun dan mulai memasak nasi dan lauku sendiri. seperti itu setiap hari “Oh seperti itu??”.. kata Syahrini. 

   Aku hanya bisa berdoa dan terus berusaha untuk kembali sehat. Kalau ditanya apa yang jadi keinginanku setelah sehat, aku hanya ingin pulang ke Blora kerumah orangtuaku bersama calon suamiku kelak. Teman dekatku meninggalkan aku karena aku sakit. Itu tidak masalah, karena dengan begitu aku tau seperti apakah teman sejati itu. Setiap hari aku terus berjuang untuk bisa tetap semangat menjalani hidupku meski ada onak dan duri dalam pagiku.

Kesaksian Kamar Untuk Bapakku

Moocen Susan | Kamis, Desember 10, 2015 | | 17 Comments so far
   Membahagiakan orangtua satu-satunya dimasa tua adalah salah satu keinginanku. Pasalnya aku selalu merasa gagal untuk mewujudkan hal itu dikarenakan kondisi kesehatanku yang lemah. Aku tidak kuliah dan sering dipecat dari pekerjaanku karena sakitku sering kambuh dan sering opname di Rumah Sakit. 

   Aku pernah dipecat dihari pertama aku bekerja. Karena waktu itu harusnya masuk pagi dan sore, siang harinya aku muntah-muntah. Aku terkena GERD (gastroesophageal reflux disease) gangguan pencernaan yang ditandai dengan berbaliknya asam lambung dari perut ke kerongkongan yang mengakibatkan sensasi rasa terbakar di dada, rasa mengganjal di tenggorokan. Tak hanya itu saja aku juga kena psikosomatis dan anxiety disorder semenjak kena sakit ini. Keluar rumah sendiri takut-takut pingsan, tubuh sempoyongan, kepala kliyengan, dll. Jadi zona nyamanku adalah di rumah. 

   Aku harus makan tiap 2 jam sekali, jika tidak maka asam lambungku akan naik. Setiap hari muntah asam lambung dan itu sangat menyiksaku. Aku putus asa karena tak ada lagi perusahaan yang mau memperkerjakanku. Kebetulan aku suka online, hanya itu yang kukerjakan setiap hari. Bikin status ga jelas, cari kenalan cowok biar punya pacar, hingga aku gabung di grup orang-orang yang kena GERD sama sepertiku. 

   Tiap hari buka fb melulu. Dari salah seorang temanku yang sakit, aku mulai kenal seseorang yang membawaku belajar menulis online. Aku gabung di grup kepenulisan dan dari Disitu aku kenal dunia blog. Aku mulai menemukan passionku. Kebetulan aku suka desain hingga akhirnya belajar coding untuk membuat desain template blog, belajar otodidak di google hingga kursus di banyak guru. Dari situlah aku kemudian bisa survive dan bekerja dirumah. 

    Suatu ketika di usianya yang sudah lanjut 79 ayahku sakit paru-paru. Selain sering kena asap rokok dari teman-teman pergaulannya, penyebabnya lainnya ayahku sering kena angin malam ditambah lagi kondisi lingkungan rumahku pengap. Rumahku di Blora sering bocor dan kecil tapi banyak barang yang tidak terpakai yang masih disimpan ayahku sehingga sangat lembab dan pengap.mungkin di sepanjang jalan itu rumahkulah yang paling jelek. 

   Aku punya kerinduan untuk renovasi rumah, terutama kamar untuk ayahku. Tapi melihat kondisi keuanganku yang pas-pasan hal itu jelas tidak mungkin, atau apabila mungkin butuh sekali waktu bertahun-tahun untuk mewujudkannya. Tapi bagaimana cara dapat uang sedangkan penghasilanku hanya cukup untuk makan aku sendiri, sedang bapakku disokong adiku. 

   Aku memang suka ikut kuis-kuis difb ataupun lomba menulis di blog. Menang? Kadang, tapi hadiahnya ga seberapa. Seringnya dapat buku dan pulsa. Dan biasanya kalau ada kuis, temanku sering share di timeline. Aku iseng ikutan aja. Jadi kadang suka jadi kuiz hunter. 

   Kondisi kesehatan ayahku memburuk, rumah sakit di blora sudah tidak mampu menangani lagi. Akhirnya harus dirujuk ke semarang. Tapi puji Tuhan, saat sebelum aku mengantar ayahku berobat, aku ikut lomba blog dan sodara tahu? belum pernah aku menang hadiah uang. Tuhan tahu saya butuh ongkos transport ke Semarang. Dia beriku sangu lewat menang lomba blog. Juara 1 pula. Syukur kepada Allah. Aku merasakan bahwa itu anugrah Tuhan bukan kekuatanku sendiri. Setiap 6 bulan aku harus mengantar ayahku berobat ke Semarang, memeriksa jadwal check upnya jangan sampai obatnya putus dan mengatur permintaan surat rujukan. 

   Untuk perpanjangan obat bisa di Blora. Waktu itu aku hendak mengantar ayahku check up ke Semarang lagi aku sudah prediksikan akan berangkat tanggal tersebut karena pemikiranku dokter pasti kasih obat buat sebulan. Tapi ternyata dokter yang biasa sedang cuti dan diganti dokter praktek. Dia kasih Obatnya Cuma cukup buat 2 minggu. Akhirnya aku harus majuin jadwal check up dengan dokter di Semarang supaya ayahku bisa control dan ga putus obat. 

   Ini bukan kebetulan, tapi ada maksud dan rencana Tuhan kenapa harus dimajuin jadwal check upnya.. karena pada tanggal yang telah kurencanakan Tuhan ingin aku tetap ada di rumah (Blora) karena ada tamu yang akan datang ke rumahku. Tamu ini adalah kru dari sebuah perusahaan dimana aku memenangkan sebuah lomba menulis dan mereka akan melakukan shooting berkaitan dengan apa yang sudah kutulis di lomba tersebut. Jadi waktu itu aku seperti biasa iseng ikutan lomba nulis kali ini di fb. tak banyak yang kutulis hanya 300 kata. Disitu kita disuruh nulis tentang persembahan terindah untuk orang yang terkasih. 

   Aku menulis impianku untuk renovasi kamar agar ayahku yang sedang sakit paru-paru bisa tidur dan istirahat dengan lebih baik biar lekas sembuh. Ya impianku yang sederhana, demi membahagiakan ayahku yang sudah lanjut dengan segala keterbatasanku. Hanya itu yang bisa kulakukan. Barangsiapa yang dapat menyentuh hati panitia dengan tulisannya akan memenangkan hadiahnya. Hadiah utamanya uang sejuta dan mendapat kesempatan ketemu Choky Sitohang di Jakarta. Sedangkan hadiah lainnya uang 500rb. 

   Ya namanya juga iseng, aku ga berharap ke Jakarta karena kondisiku yang lemah ga kuat keluar kota, maksimal semarang. Jadi kupikir andai aku menang paling cuma dapat 500rb. Tapi amazing banget kalau Tuhan rencana Tuhan tu ya melebihi rencana kita manusia. Aku dihubungi via telepon kalau ternyata tulisanku itu berhasil memenangkan hadiah utama tanpa harus ke Jakarta karena panitia mengadakan penambahan jumlah pemenang utama dari 5 orang jadi 8 orang dan aku salah satunya. 
  
    Dan mereka akan datang kerumah untuk shooting. Aku senang sekali dan saat aku membaca ulang ketentuan disana, aku sangat kaget, tak hanya uang yang kudapat, tapi juga bingkisan parcel dan yang bikin aku tambah amazing lagi, ada kalimat : “impiannya akan diwujudkan. WOW!!! Jadi impianku renovasi kamar ayahku akan diwujudkan??? Luar biasa banget itu kan butuh dana jutaan rupiah. Tapi didalam Tuhan semuanya mungkin. Mereka benar-benar mewujukan hal itu. kini kamar ayahku sudah ditembok, dikeramik, dan tidak bocor lagi. 
 
kru sedang memberikan parcel di kamar lama bapakku
   
kamar baru bapakku (1)

kamar baru bapakku (2)


      Aku sangat senang, impian yang kupikir akan butuh bertahun tahun menabung, hanya dalam waktu 5 bulan sejak aku berdoa, Tuhan memberikannya. Aku sangat bersyukur karena Tuhan kasih kesempatan aku untuk membahagiakan ayahku meski hanya dengan sebuah kamar yang bagus. Kini beliau sudah pulang ke rumah Bapa di Surga. Kamar itu kini hanya kutempati sendiri dan aku sering mengenang ayahku dengan melihat video yang sengaja kubuat sebelum ayahku meninggal. Terima kasih Tuhan Yesus.

Waktu yang Tepat

Moocen Susan | Kamis, Desember 10, 2015 | 2 Comments so far
   Ini ketiga kalinya aku menjalani terapi untuk sakitku. Seminggu 2x. Jarak rumah ke tempat terapisnya lumayan jauh. 45 menit sampai 1 jam jika naik kendaraan. Biasanya aku berangkat jam 2 siang sampai disana buka pendaftaran jam 3 dan pasien baru dilayani jam 4 sore. 

   Seperti biasa sebelum berangkat aku siapkan bekal dulu yaitu buah pepaya potong dan nasi telur dadar. Maklum lah mudah laper jadi harus bawa bekal. Siang itu aku udah stand by siap siap mau berangkat, nunggu adikku makan diluar dulu. Udah hampir jam 3 sore dia belum datang juga. Mulai deh rasa panic campur kesal takutnya kalau telat daftar antrian jadi panjang padahal hari itu tutupnya klinik lebih cepat. 

   Sepanjang perjalanan aku terus merasa kesal dan pengennya ga jadi berangkat aja, namun karena obat mau habis akhirnya aku berangkat juga. Bayanganku disana aku pasti dapat antrian terakhir dan banyak sekali pasiennya akibatnya pulangnya jadi kemaleman. Pikiranku bercampur aduk. Kalau kemaleman jatah makanku jadi abis dan telat lagi . di dekat klinik ada warung makan si tapi kurang higienis, masa banyak lalatnya di makanan yang disajikan, itu kan jijay banget. Karena takut kelaperan aku bawa 2 kotak pepaya potong. 

    Begitu sampai di klinik, aku langsung berlari menuju tempat pendaftaran. Dengan gugup aku buka buku pendaftaran itu dan aku terkejut ternyata aku sama sekali tidak terlambat. Dan dapat nomor urut 2. Fiuh lega rasanya… kukira udah telat. 

   Kejadian seperti ini sering kualami, saat dimana semua terasa sudah terlambat, tapi Tuhan itu maha mengatur. Oleh karena itu benarlah apa kata firman Tuhan.. janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. belum tentu yang kita perkirakan itu beneran terjadi. Emang aku harus belajar rileks dan berserah karena Tuhan tidak pernah bikin kita terlambat. Selalu ada hikmah di balik peristiwa.

Kaldu Tulang Ayam Kampung Untuk Memperbaiki Usus

Moocen Susan | Senin, Desember 07, 2015 | 7 Comments so far
    Resep ini saya dapat dari kotbah dr. Elisabeth Subrata tentang 10 makanan untuk melawan kanker disini yaitu yang mana salah satu khasiat kaldu tulang ayam kampung bisa digunakan sebagai obat untuk memperbaiki usus yang bocor.

Bahan :
- 1 AYAM KAMPUNG (ambil tulangnya)

- 3 LITER AIR

- 4 SUKINI

- 8 WORTEL

- BAWANG BOMBAY untuk manisnya (ga usah pake gula)
- JAHE
- BAWANG PUTIH
- SELEDRI untuk asinnya (jadi ga usah pake garam)
-
olive oil
- cuka apel

Cara Memasak :
Rebus ayam kampung dan masukkan semua bahan sampai kurang lebih 2 jam ambil dagingnya dan tulangnya masukkan ke panci lagi kemudian,  masak lagi  minimal selama 7 jam sampai 24 jam (karena makin lama dimasak makin wangi).

     Kemudian setelah 7 jam baru tambahkan parsley/petersely
masak dengan api kecil. Tujuan pemasakan ini untuk mengambil gelatin dari tulang ayam dan kolagen. Gelatin berfungsi untuk memperbaiki usus kita yang bocor akibat makan antibiotik, makan logam berat, food aditif seperti pengawet makanan. karena usus merupakan tempat sistem imun kita jadi seharusnya kita menjaganya dengan baik. 

Perhatian :

Dalam memasak kaldu ini sebaiknya gunakan panci stainless
jangan menggunakan teflon atau alumunium. 

Saran saya gunakan Smart Boiler lebih hemat gas karena masaknya cukup lama. 


Untuk pemesanan
silakan WA 081915197153