Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Hidup Sendiri dan Psikosomatis

Moocen Susan | Kamis, Mei 28, 2015 | 16 Comments so far
    Tak mudah bagi seorang penderita psikosomatis seperti saya untuk hidup seorang diri. Kedua ortu sudah meninggal dan adikku di luar kota. Semua butuh perjuangan, doa dan semangat. 

   Kadang ketika bangun di pagi hari tubuh saya terasa sangat lemas hingga mau pingsan rasanya. Paling terasa lemas saat sedang BAB, baru di tengah perjuangan BAB sudah lemes banget sampai mau pingsan padahal belum sempat cebok juga aduhhh… :( 

  Hingga saya harus bawa air mineral ke dalam toilet. Kalau sudah begitu saya langsung minum air putih yang banyak dan rileks sejenak. Berjalan keluar kamar mandi sambil berpegangan pada tembok dan mencoba mengambil cemilan yang ada di meja seperti buah atau biscuit gandum. 

   Jika perut sudah terisi kekuatan saya kembali muncul jadi saya bisa melakukan aktivitas pagi hari seperti memasak nasi dan memberanikan diri berbelanja ke pasar. Kemudian memasak. 

   Kondisi paling ngedrop yaitu saat menjelang datang bulan. Kalau sudah seperti itu saya tak berani keluar rumah. Jadi seringkali saya nyetok bumbu dapur dan telur ayam. Kadang meski di dalam rumah pun saat sedang memasak tiba-tiba kepala saya keliyengan serasa mau jatuh. 

    Paska sembuh dari sakit bile refluks, efek psikosomatisnya masih terasa. Apalagi saat cemas berlebihan, tubuh jadi ikut lemas meski sebenarnya badannya normal. Untuk kebutuhan berbelanja cemilan, saya pakai delivery order Alfamart kring. Atau minta tolong tetangga/teman untuk belanja ke mall. Untuk masalah ini harus selalu sedia pulsa HP. 

   Terkadang jika tubuh saya sedang fit saya coba beranikan diri keluar rumah tapi banyak absennya daripada berangkatnya. Saya masih kepala 3 tapi badan saya seperti batere yang sering ngedrop. Saya tahu kelemahan saya adalah mudah lapar dan banyak pantangan makan. Saya selalu berusaha untuk selalu sedia makanan dan mencoba untuk selalu berpikir positif. 

    Tak jarang saya kena insomnia karena takut kelaparan di malam hari atau takut tidak bisa bangun tepat waktu meski saya pasang alarm.Saya bangun sebelum alarm bunyi karena alarm lambung saya bunyi lebih awal. Kekuatiran dan kecemasan menggerogoti tubuh saya. Dulu saya masih kuat antri beli makan diluar di warung langganan saya. Tapi sekarang 100% saya memasak di rumah. Karena lebih aman begitu menurut saya. 

    Saking parnonya kalau keluar rumah selalu bawa air minum dan cemilan, minyak kayu putih, dan HP meski hanya pergi sejauh 200 meter dari rumah. Lebay? Sebagian orang berpendapat begitu tapi untuk anda yang kena psikosomatis seperti saya mungkin anda paling tahu rasanya berjuang dengan semua perasaan ini. 

   Satu hal yang menguatkan saya yaitu saya punya tetangga yang mana dia sendirian merawat ibunya yang kena stroke. Dulu dia bisa naik motor tapi karena kecelakaan tangan kanannya jadi ga kuat pegang starter. Kemana—mana dia jalan kaki dan sekarang sudah agak mendingan bisa naik sepeda. Satu kalimat yang terlontar darinya yang menguatkan saya adalah kalau dia sakit ga pernah terlalu dirasain. Beda sama saya baru lemes sedikit udah ga berani keluar rumah sendirian. 

   Tak hanya itu saja, saya sering nonton acara panggung impian Tiongkok. Disana pernah ada kisah tentang seorang anak laki-laki umur 6tahun yang ditinggalkan ibunya dan hidup seorang diri di hutan. Cari makan (rumput liar) dan masak sendiri serta bekerja. Kalau dia sakit dia harus memaksakan dirinya keluar rumah agar bisa makan. Wow, hebat, anak umur 6 tahun lho. di hutan lho. bagaimana saya bisa mengeluh seperti ini saya malu dengan anak umur 6 tahun yang tinggal di hutan itu. dia bisa mandiri kenapa saya tidak?

    Jadi intinya adalah belajar untuk berpikir positif agar tubuh jadi kuat dan kalau sakit jangan terlalu dirasa-rasain. Tapi untuk itu memang perlu latihan. Mengenali kelemahan tubuh dan mencoba mengatasinya adalah cara untuk bertahan di tengah kesendirian karena Tuhan tidak akan menolong orang yang tidak mau menolong dirinya sendiri.

Sketsa Desain Blog Masakan

Moocen Susan | Jumat, Mei 22, 2015 | 12 Comments so far
      Akhir-akhir ini saya mencoba mendesain kembali blog khusus untuk masakan. Mumpung ada foto masakan gratis yang bisa diunduh dari unsplash (jefrydenk-cook) dan icon perkakas masak dari freepik.com. Eits...,  tapi untuk gambar kartunnya tetep saya yang bikin sendiri :D

      Perpaduan warna coklat, coklat muda, putih dan merah tertuang disini. Namanya juga blog masakan jadi kartunnya gambar chef. Dengan header 1 kolom yang dihias seperti kedai dengan tata letak 2 sidebar (kanan dan kiri) tanpa footer widget dibawahnya. Dan jadilah desain blog bon appétit ini :D 


     Berminat redesign blog anda agar nampak cantik? Jangan ragu buat isi form order design disini. Fast order fast response..

Tuhan Melindungiku

Moocen Susan | Kamis, Mei 21, 2015 | 8 Comments so far
   Sejak bapakku tiada, ada kejadian-kejadian dimana Tuhan ingin menunjukkan kepadaku bahwa aku masih dalam perlindungan kasih-NYA. 

   Tepat sehari setelah bapakku dimakamkan, tiba-tiba ada orang asing masuk rumahku dan pura-pura menanyakan apa kios samping rumahku belum buka. Aneh banget padahal itu masih jam 6 pagi. Ya iyalah mana ada kios buka jam 6 pagi rata-rata kan jam 8 ke atas. Aku baru sadar kalau orang tadi rupanya menabur beras tepat di depan pintu masuk rumahku. Konon kabarnya kalau terjadi seperti itu biasanya ada maksud tidak baik. Segera aku berdoa kepada Tuhan mohon perlindungan dan menyapu ceceran beras tadi. 

    Beberapa hari kemudian, saat aku renovasi tembok rumah, aku hampir kejatuhan kayu-kayu penyangga tetapi untunglah Tuhan melindungiku. Kayu-kayu itu tidak jatuh menimpaku tapi roboh di sebelah kanan kiriku. 

   Kemudian, saat aku memasukkan sepedaku dan menutup pintu pagar yang baru selesai dibenerin tukangku, tiba-tiba ada angin kencang yang membuat pintu itu terbanting keras. Kayu kusen tambahannya lepas bersama pakunya dan terlempar 40 cm hampir mengenai kepalaku. 

    Tak hanya itu saja, suatu malam aku bermimpi bertemu almarhum bapakku. Tapi anehnya setelah aku melihat wajah beliau, tiba-tiba tubuhku kayak ketindihan dan tidak bisa digerakkan. Aku terbangun dan kulihat tepat didepanku ada bayangan hitam yang tersedot keluar kamar dan menghilang. Setelah itu barulah aku bisa menggerakkan tubuhku. 

   Keesokan harinya, aku pergi ke pasar dan niatnya mau mencari lauk sekalian untuk makan siang. Setelah itu aku mau pulang kerumah, tapi ada sesuatu yang menahanku untuk jangan pulang dulu. Aku muter-muter sebentar mumpung badan lagi fit. Dan setelah beberapa menit, aku pulang ke rumah. Betapa kagetnya aku ketika aku buka pintu ada ular kecil panjang 50 cm warna coklat dengan gesitnya muncul di bawah meja ruang tamu. 

   Aku ambil sapu hendak menahannya namun ia berhasil lolos, Aku berlari ke tetanggaku dan meminta bantuan. Ketika aku kembali bersama tetanggaku ternyata ular itu sudah menghilang. Betapa takutnya aku, hingga seluruh ruangan aku taburi garam dan sedia pentung di setiap sisi ruangan. 

   Tapi waktu search di google ternyata ular tidak takut garam. UIar hanya tidak suka bau yang menyengat. Wew bau menyengat? (Kayak bau kentut begitu ? hihi…#ngaco deh ) semprotin aja tu semprotan pembasmi serangga. Ular suka tinggal di tempat yang hangat kayak kamar gitu kali ya? dan sasaran utamanya adalah tikus. 

   Semalaman aku tak bisa tidur karena berjaga-jaga. Kalau ke kamar mandi bawa pentungan sama garem. Duh baru kali ini parno banget aku mah maklum sendirian. 

   Meski ular itu tidak berbisa kata google tapi tetep aja takut kalau digigit. Malah temanku becandain aku katanya akan mendapat jodoh. Ada yang bilang, masak aja ularnya. Ah ular itu paling ular kesasar karena ngejar tikus ga dapet. Ular itu sebenarnya takut pada manusia dan ia tidak akan menyerang kalau kita tidak menyerangnya. 

    Seandainya aku tidak muter-muter dulu setelah pulang dari pasar mungkin aku ketemu ular itu lebih awal dan takutnya bisa lebih lagi. Padahal rencananya aku mau mandi duluan. Kebayang gak sih pas mandi tiba-tiba ularnya nongol di depan pintu. Argghhh…. Tatyuttt….. Tuhan maha baik Ia selalu melindungiku.