Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Cek Darah di Laboratorium RSU

Moocen Susan | Senin, Juni 02, 2014 | 1 Comment so far
   Hari ini seharusnya bapak menyerahkan hasil dahaknya ke puskesmas, tapi berhubung dahaknya tetap tidak bisa keluar akhirnya batal deh ke puskesmasnya. Rencana berubah 180 derajat ketika dokter di Semarang mengirim email sebelum proses CT Scan dokter meminta hasil cek darah di lab yang meliputi cek ureum, kreatinin, dan glukosa sewaktu (ur, cr, gds) 

   Pagi tadi kupersiapkan surat-surat untuk mendaftarkan bapakku di rumah sakit. Kami berangkat pukul 09.30 WIB. Biasalah hari Senin, antri pasien lama banget. Ketika tiba giliran bapakku dipanggil, dokter langsung menyuruh kami ke laborat untuk cek darah. Meskipun antrian panjang tapi hari ini rasanya prosesnya dipermudah oleh Tuhan. 

   Setelah masuk ke ruang laborat dan menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan bapakku dipanggil masuk dan diambil darahnya. Kami menunggu beberapa saat dan keluarlah hasilnya berikut ini :
Ureum = 18 mg/dL (nilai rujukan <50)

Kreatinin = 0,88 mg/ dL (nilai rujukan = 0,51 – 1,17)

Glukosa sewaktu = 155 mg/dL (nilai rujukan <200)

Ada yang bisa membaca artinya? Hehe.. 

   Biaya CT Scan kira-kira mencapai Rp.3.500.000,- angka yang cukup besar bagi kami. Itu baru CT Scannya belum obat-obatan yang lain. Apalagi tidak dicover oleh Jamkesda. Aku dan adikku bingung, darimana dapat uang sebanyak itu? Aku bilang pada bapakku, jika Tuhan suruh CT Scan pasti Dia kasih berkatNya. Kalau ga dikasih Tuhan berarti Tuhan punya rencana lain. 

Bapak Jangan Sakit

Moocen Susan | Minggu, Juni 01, 2014 | Be the first to comment!

    Inilah kerinduan hatiku ya Tuhan, kunyanyikan lagu ciptaanku ini teruntuk bapakku tersayang. Bapak terbaik di dunia yang Engkau anugrahkan kepada kami. Bapak yang mengerti kelemahanku dan Bapak yang selalu berkorban untukku.

 ♪♪ Bapak jangan sakit 
bapak jangan sakit 
Aku ingin bapak sehat selalu 
Bapak jangan sakit. 
Tuhan Yesus tolong bapakku 
Jangan biarkan beliau sakit 
Tuhan kurindu anugrahMu 
Jamahlah paru-paru bapakku 
Tuhan Yesus dengarlah doaku 
Tuhan tolong berikan kesembuhan 
Tuhan Yesus dengarlah pintaku 
Kasihanilah bapakku ♪♪ 

Demi membunuh bakteri TB di dalam paru-parunya setiap pagi yang bisa dilakukan hanyalah berjemur seperti ini: 


Dahak Tetap Tidak Bisa Keluar

Moocen Susan | Minggu, Juni 01, 2014 | Be the first to comment!
   Aku makin bingung karena setelah bapakku minum obat dahak dari puskesmas kemarin disini beliau masih belum bisa mengeluarkan dahaknya. Malah efeknya badan bapak semakin lemas dan sering mengantuk. Ketika aku ngecek di internet ada salah satu obat namanya hisdane yang ternyata seharusnya sudah ditarik dari peredaran karena mengandung efek yang merugikan disini apalagi bapakku pernah kena pembengkakan prostat. Bahaya banget kalau sampe minum obat ini. Duh jadi takut sendiri, gimana sih dokter magang itu kemarin ngasih obatnya. 

   Bapakku divonis kena MDR TB tapi anehnya tidak pernah batuk hanya merasa dahaknya ngumpul semua di tenggorokan tapi ga bisa keluar. Sedangkan yang namanya pengobatan TB itu dibutuhkan hasil lab sputum/ dahak pasien dulu. Sudah kuupayakan berbagai macam cara saran teman-teman kemarin masih tetap tidak bisa keluar juga. Lalu apa? Dan bagaimana lagi caranya? 

   Kami mau berangkat berobat ke Semarang pun masih maju mundur. Kalau maju nanti disuruh balik lagi gara gara ga bawa hasil lab BTA gimana? Kalau nunggu kena batuk dulu baru berobat kesana takutnya penyakitnya makin parah. Duh bingung. Demi efesiensi waktu dan efektivitas akhirnya aku nekad mencari alamat email dokter yang akan kami kunjungi untuk konsultasi. Puji Tuhan saat aku menulis postingan di blog ini, tiba tiba aku dapat balasan email langsung dari dokternya. Beliau menyarankan agar bapakku menjalani CT Scan thorax untuk mengetahui apakah penyakit bapakku cenderung TB, bekas TB atau ada keganasan? 

   Selain itu dibutuhkan hasil laborat ureum kreatinin dan gula darah sewaktu bapakku. Untunglah Tuhan mempermudah semuanya sehingga kami bisa mempersiapkan diri sebelum menjalani CT Scan. Masalah biaya CT Scan yang tidak ditanggung jamkesda jadi bahan pergumulan kami ke depannya. Semoga bapakku baik-baik saja. Tolong kami ya Tuhan, berikanlah kesembuhan untuk bapak.

Minta Obat Dahak Ke Puskesmas

Moocen Susan | Sabtu, Mei 31, 2014 | 1 Comment so far
   Mengingat pengalaman kemarin, saat dirujuk ke Solo dan ditolak gara-gara tidak membawa hasil lab BTA maka sebelum berobat ke Semarang aku berinisiatif meminta obat dahak dan periksa lab lagi ke Puskesmas. 

   Biasa kalau ke puskesmas daftar pake jamkesda asli dan 4 lembar fotokopi jamkesda aja. Pasien tidak terlalu ramai karena akhir pekan. Dokter yang menangani bapakku adalah dokter magang dan dia lebih teliti kalau meriksa. 

   Karena bapakku susah sekali mengeluarkan dahaknya padahal hasil lab dahak sangat diperlukan untuk menentukan jenis obat TB selanjutnya maka aku meminta dokter untuk memberikan obat pengencer dahak. Dan dia memberikan ke-4 jenis obat diantaranya : 

  • OBH sirup 3x1 
  • Obat batuk generik dari puskesmas (ga tau namanya) 3x1
  • Ambroxol sirup 3x2 
  • Hisdane 1x1 
Dan aku juga mencari tahu cara lain untuk mengencerkan dahak melalui fasilitas TT (tanya teman) via fb :D. Berikut ini caranya menurut mereka : 
  1. Coba kencur segengam kecil diparut diberi air hangat sedikit, peras dan saring, kira2 jd stgh cangkir, beri sedikt garam...kmdian diminum...biasanya sih klo ada dahak didlm bs keluar dg mudah...klo bs pagi ya... 
  2. Kumur2 pake air hangat di kasih garam secukupnya....terus kumur2nya di tenggorokan mbak...ulangi beberapa kali...30 menit kemudian dahak akan keluar dg sendirinya...coba dech,,,smoga berhasil.. 
  3. Minum segelas teh manis malam hari sebelum tidur. lakukan olahraga ringan seperti naik turun tangga, lari-lari kecil kemudian tarik nafas beberapa kali dan barulah dibatukkan. Minum tablet GG piles 200mg... healt messeger 
  4. punggungnya yang ditepuk2 terus diuapin/ nebulizer 
  5. Tiduran tanpa bantal.sediakan tempat ludah begitu ngalir diludahkan. nebulizer ok juga ke rumah sakit. atau kalau mau hemat nebulizer pakai air mendidih yg dituang di baskom beri daun sirih pas merebusnya pasien duduk menghadap baskom sambil kerudungan kain atau handuk biar uap nggak kemana mana (krukupan) hirup uap dgm hidung keluarkan udara melalui mulut. 
Ok, makasi teman-teman semua atas sarannya :D semoga bapakku bisa mengeluarkan dahaknya dan proses pengobatan bisa berjalan dengan lancar.

Kembali ke Blora

Moocen Susan | Jumat, Mei 30, 2014 | 6 Comments so far
   Hari ini aku mengantar bapakku kembali konsultasi ke dokter yang menangani bapakku semula. Jumat, 30 Mei 2014 tidak biasanya rumah sakit ramai pasien ga kayak hari Senin. Aku mengantri di ruang tunggu bersama bapakku. 

   Setelah mendapat panggilan ke poli dalam aku menceritakan ulang kejadian saat di Solo. Aku meminta rujukan ke RS. Kariadi Semarang saja karena setelah aku baca blog http://www.tbindonesia.or.id/tb-mdr/ ternyata RS Kariadi Semarang adalah salah satu rumah sakit dari 17 laborat yang menyediakan laboratorium pemeriksaan tes cepat Xpert MTB Rif. Selain itu kalau periksanya di Semarang tidak terlalu jauh buat adikku buat ikut menemani. Ya PW lah posisi wenak kalau di Semarang. Hehe, kenapa ga dari kemarin-kemarin ya?  :O

   Semoga kali ini perjuanganku tidak sia-sia lagi, dokter memberiku surat rujukan lagi untuk periksa ke dokternya langsung tanpa jamkesda untuk konsultasi soal penyakit TB bapakku. 

   Persiapan kembali kulakukan dengan mencari informasi jadwal praktek dokternya dan tempat serta nomor telepon dan extnya. Rencananya kami akan berangkat hari Sabtu, 7 Juni 2014 karena jam praktek dokternya lebih panjang di hari Rabu yaitu jam 09.00-12.00 WIB. Sedangkan hari lain yaitu Senin, Kamis, dan Sabtu dari jam 09.00-11.00 saja.

Bapakku dan TV

Moocen Susan | Kamis, Mei 29, 2014 | 6 Comments so far
   Di rumah yang paling suka nonton TV itu bapakku. Aku jarang nonton kalau acaranya ga bagus. Kalau bapakku sukanya nonton berita politik dan film India. Kalau aku sukanya nonton drama korea dan adegan lucu-lucu maupun horror. Akhir-akhir ini malah aku suka banget nonton jejak paranormal. Penasaran aja sih. 
 
tuh lihat remotenya dipegang mulu, takut tak rebut hahahaa
    Nah kalau ada adegan lucu menurutku, bagi bapakku itu ga lucu. Aneh kan? Kadang kami suka rebutan remote kalau pas acara yang kami suka jamnya berbarengan. Kalau udah begitu pasti bawaannya berantem. 

   Karena aku sudah punya komputer jadi aku lebih banyak mantengin komputer daripada nonton TV. Lebih asyik online dan ngeblog atau chating sama temen sambil hahahihi daripada nonton TV. 

    Bicara soal nonton TV, dulu waktu kami masih belum punya TV sendiri, aku suka numpang nonton TV tetangga, tapi ya itu harus mau nyapu sama ngepel rumahnya dulu kalau mau nonton. Ih.. kalau sekarang mah ogah kayak gitu ya… 

   TV 14 inch ini merknya Sharp. Dibeli bapakku dengan gajinya saat aku ada di luar kota. Pikirnya daripada kesepian mendingan beli TV buat hiburan. 

   Nah kalau pas kami nonton TV bareng, kadang bapakku itu suka mengomentari semua yang ada di acara itu. Baik obrolan tokohnya maupun film yang ditontonnya. Kadang aku risih juga kalau setiap saat bapakku komentar mulu, jadi ga konsen lihat TVnya deh. Tapi karena sekarang udah terbiasa mendengar komentarnya aku ga terlalu terganggu. Malah rasanya senang kalau bapakku komen sana sini, itu menandakan dia ceria dan sehat. Apalagi kalau pas beliau tertawa saat menonton acara TV. Itu melegakan buatku. 

   Kapan lagi ada momen bahagia seperti itu. Kadang bapakku juga malas nonton TV, cuma pencat pencet remotenya tapi ga focus mau nonton yang mana, kalau udah gitu beliau diam-diam pinjam DVD di rental terus nonton film. Tapi bapakku curang, kalau pas sewa DVD aku ga boleh ikutan nonton, wew… kayak anak kecil aja. Haha.. ya udah aku ga ikutan nonton deh, masih ada youtube kok hahaha.