Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Latihan Makan Biskuit

Moocen Susan | Minggu, Desember 21, 2014 | 7 Comments so far
    Mungkin kedengarannya agak aneh makan biscuit kok pake latihan segala sih? Iya pasca sembuh dari muntah-muntah berkepanjangan dulu jujur saya masih agak paranoid kalau nyoba makanan yang dulu bikin saya muntah termasuk biscuit, karena biasanya ada kandungan susunya.


   Biasanya saya sarapan oatmeal di pagi hari. Berhubung kemarin nyari oatmeal di swalayan pada kosong, mau makan buah musim hujan gini banyak yang ga seger, ga punya kulkas juga buat simpen-simpen buah ya bingung juga mau nyemil apa buat sarapan. Nemulah biscuit oatbits. 
   
   Karena parno banget, berulangkali saya baca komposisinya. Ini ga ada susunya, pasti saya bisa makan. Pertama nyoba satu gigitan kecil, terus saya tunggu reaksinya di perut. Awalnya agak pusing, saya coba rileks bentar, terus makan satu gigitan kecil lagi sedikit demi sedikit nyoba, sampai saya yakin biscuit ini aman buat perut saya yang sensitive. 

    Biskuit oatbits ini terdiri dari banyak varian. Hanya saja yang kulihat kemarin di swalayan ada 4 dan yang ga ada kandungan susunya cuma 2 varian ini, yaitu rasa kacang hijau (Mung bean) dan Rasa Almond. 

dok.pribadi

   Untuk komposisi Oatbits Rasa Kacang Hijau ini antara lain: gula, kacang hijau (21,20%), tepung terigu, oat (12,78%), minyak nabati, telur, bahan pengembang (ammonium bikarbonat, natrium bikarbonat), glukosa, kalsium karbonat, perisa artificial kacang hijau, garam, pengemulsi lesitin kedelai. 

   Sedangkan untuk komposisi Oatbits Rasa Almond, antara lain: gula, tepung terigu, oat (15,54%), miyak nabati, almond (8,71%), telur, bahan pengembang, glukosa, kalsium karbonat, perisa identik alami almond, garam, dan pengemulsi lesitin kedelai. Di Swalayan kemarin masih dalam rangka promo jadi beli 2 gratis 1. 

   Harganya cukup murah dan rasanya enak, renyah, dan mengenyangkan. Biscuit ini adalah biscuit sehat dengan 8 benefit diantaranya rendah lemak, tinggi kalsium dan mineral, sumber protein dan serat pangan, Omega 6 serta mengandung Vitamin B1, B2, B6, B9. Wah serasa iklan ya hihi, buat kalian yang nyari cemilan sehat bisa nyoba biscuit ini. 1 bungkus isi 3 keping biscuit. 

    Akhirnya saya bisa sukses menghabiskan 1 keping biscuit oatbits pagi ini dengan sukses tanpa mual atau muntah. Bersyukurlah buat kalian yang bisa makan segala jenis makanan dengan bebas tanpa muntah ya, bisa makan itu anugrah Tuhan yang paling indah. 

   Makanlah selagi masih bisa makan asal seimbang tidak akan membahayakan bagi kesehatan, jangan sampai seperti apa yang saya alami, saya baru menyadarinya setelah melewati semua ini. Saya harus sering latihan makan yang lain juga agar nutrisi tercukupi.

Membiasakan Bapak Minum Air Putih

Moocen Susan | Rabu, Desember 17, 2014 | 18 Comments so far
   Tadinya bapakku itu penggemar berat kopi. Katanya kalau ga minum kopi itu kepalanya pusing. Setelah dilarang dokter minum kopi eh malah ganti teh.  

   Hari ini aku mencoba melatih bapakku minum air putih dan meninggalkan kebiasaannya minum teh setiap pagi. Menasehati bapak tentang pentingnya minum air putih itu sungguh butuh waktu berhari-hari dan berdebat cukup panjang. Tahu sendiri kan kalau orangtua itu susah dinasehati dan maunya bener sendiri? 

    Masalahnya bapakku itu kalau pas nafsu makannya hilang sukanya minum jamu, sedangkan konsumsi air putihnya itu sangat jarang. Bahaya banget kan buat ginjal? 

     Kalau dulu waktu kami belum punya dispenser dan belum ada air isi ulang seperti sekarang biasanya kalau untuk minum kami rebus air sumur. Padahal kalau di Blora yang tanahnya berkapur itu kalau pas ngrebus air jadi keruh ada putih-putihnya (zat kapur) itu juga bahaya banget buat ginjal jadi musti disaring. 

     Untungnya itu tidak berlangsung lama, suatu ketika sumur kami kering. Tapi disaat yang sama mulai ada kios yang jual air isi ulang. Jadinya kami beli air minum isi ulang itu. 

    Karena air di tempatku kotor, jadi kalau mau masak, cuci beras (mususi) pake air gallon. Alhasil air gallon jadi cepet habis. 3 hari sekali beli. Gapapa ya demi kesehatan xixix 

     Kembali pada masalah minum. Bapakku itu suka irit dalam segala hal termasuk minum air putih. Nah ini irit tapi bawa penyakit. Untuk menyiasatinya aku selalu memantau dan mengingatkan bapak kalau harus minum banyak air putih. Sehari kita butuh 8 gelas, jadi itu yang kutakar dan kumasukkan dalam teko tersendiri. Jadi kalau bapak dalam sehari tekonya masih ada airnya berarti hari itu bapak ga menghabiskan 8 gelas jatahnya. Kadang suka kupaksa minum..hihi sadis.. 

    Bagaimana aku tak cemas karena dulu bapak pernah mengeluh susah buang air kecil hingga kena pembengkakan prostat, dan saat di rumah sakit sebelum di USG bapak harus menghabiskan 1 liter air. Wew… cukup blendangen. 

    Syukurlah kini keadaannya sudah mendingan, jadi harus dibiasakan minum banyak air putih. Dan menurut dokter kalau sakit seperti ini tidak boleh minum air putih diatas jam 21.00 WIB. Bolehnya setelah bangun pagi. Alasannya supaya prostatnya tidak makin bengkak.

Bersin Setelah Makan

Moocen Susan | Selasa, Desember 16, 2014 | 6 Comments so far
   Bersin atau istilah jawanya gabres biasanya terjadi saat hidung kita mencium aroma menusuk hidung atau kala flu melanda saat cuaca dingin-dingin empuk..brasa permen kali ya dingin-dingin empuk xixi. 

    Sehubungan dengan hal itu aku mau cerita soal bapakku yang bersin setelah makan. Bapakku di usianya yang ke 79 tahun itu kini didiagnosa menderita sakit PPOK (paru-paru obstruktif kronis). 

   PPOK adalah penyakit kronis / menahun yang menetap dan sering kambuh saat daya tahan tubuh menurun, cuaca dingin, alergi, dll. Penyebab utamanya adlah riwayat merokok berat dan lingkungan seperti polusi, dll. (dr. Adibah-udoctor.co.id) 

   Beliau sering banget hilang nafsu makan, mungkin karena factor usia dan juga factor anaknya yang masaknya monoton sehingga bapak merasa blenger saat makan. Maafkan anakmu yang gagal audisi chef amatiran ini pak. 
 
   Nah, lalu saat konsultasi ke dokter paru tentang bersin setelah makan ini ternyata kata dokter penyebabnya adalah makan makanan yang kebanyakan lada. Hihi… emang sih aku kalau masak pasti pake lada, apapun masakannya haha…akibatnya bapak jadi bersin-bersin. Ups… maaf sekali lagi pak, soalnya aku ga brani makan cabe jadi kuganti dengan lada.

Kado Natalku

Moocen Susan | Rabu, Desember 10, 2014 | 24 Comments so far
   Mungkin ini jadi kado natalku tahun ini, dari yang pengen handuk baru walau cuma berdoa dalam hati eh kesampaian juga. Sebenernya aku udah lama pengen beli handuk baru, tapi karena belum ada doku jadinya cuma berdoa aja. 

   Beberapa waktu lalu aku ikut lomba foto dan minta vote teman-teman. Hari Senin lalu, aku dihubungi oleh mimin lomba foto yang kuikuti yang memberitahukan kalau aku berhasil menjadi salah satu pemenang utama lomba ini dan mereka nyamperin aku ke rumah untuk shooting. Duh makasih banyak ya teman-teman, berkat vote dari kalian aku bisa menang dengan jumlah vote 149. Semoga Tuhan memberkati kalian semua. Baru kali ini aku menang lomba foto plus dishooting pula, untuk menceritakan kisah hidupku bersama bapakku. 

   Hari Senin, 8 Desember 2014 jam 10 pagi tim promonya datang kerumahku dari Semarang. Ada 4 orang, yaitu mas Yani, mas Yuli, mbak Iin dan mbak Hotma. Wah senang rasanya dan agak gugup juga karena baru pertama kali aku shooting. Mereka juga memberikan parcel buatku yang isinya ada handuk dan boneka “santa clause” serta beberapa produk mereka. Beberapa kali take video, untungnya mereka yang “nge-shoot” aku sabar-sabar. hihi..karena aku ngomongnya spontanitas aja, kadang sering salah-salah (maklum ga di-script dulu dan tanpa latihan). 

   Shootingnya hampir 4 jam. Selesai acara shooting kami bernarsis ria groufie bareng bersama bapakku juga. Wah seru banget. Aku seneng bisa foto-foto.

Tuhan Sudah Mengaturnya

Moocen Susan | Sabtu, Desember 06, 2014 | 18 Comments so far
   Aku harus memperhatikan kapan jadwal kontrol bapak ke luar kota. Memperkirakan tanggal obat habis, mempersiapkan surat-surat rujukan, menghubungi dokter buat janji ketemuan, mengatur waktu sedemikian rupa agar tidak telat mendapat obat lagi. 

   Setiap bulan aku juga mengantar bapakku ke rumah sakit untuk kontrol, biasanya dokter memberi obat untuk sebulan, tapi kebetulan waktu itu dokter yang biasanya bertugas digantikan oleh dokter pengganti. Dokter itu hanya memberikan obat untuk 10 hari. 

   Tadinya aku sudah memperkirakan tanggal 8 desember 2014 untuk mengantar bapak kontrol keluar kota tapi berhubung obat yang diberikan hanya untuk 10 hari, mau tak mau aku harus memajukan jadwal kontrolnya. 

   Awalnya aku sempat merasa kecewa karena harus merubah rencana keberangkatan. Tapi demi tidak terlambat dapat obat dan memperkirakan bahwa tanggal tersebut murid-murid les-ku akan menghadapi ujian semester maka aku rela memajukan tanggal keberangkatanku. 

   Memang sih ga masalah tanggal keberangkatanku dimajukan, tapi Aku masih penasaran dan belum mengerti mengapa tanggal yang sudah kupersiapkan harus dimajukan hanya karena obatnya untuk 10 hari. Dalam hati sempat jengkel juga. Tapi aku ingat bahwa Tuhan sudah mengatur segala sesuatu dan aku harus belajar bersyukur. Lebih cepat kelar urusan lebih baik. 

  Hingga sebuah kejutan membuatku menyadari bahwa Tuhan punya rencana yang menarik buatku. Kemarin saat aku naik sepeda tak henti hentinya daguku kedutan. Sampai dirumah karena penasaran, aku browsing arti kedutan pada dagu. Bukannya percaya mitos, tapi karena kebetulan sering cocok ya pengen tahu aja apa artinya. Ternyata artinya adalah akan dimuliakan orangtua atau mendapat harta. Wew… tapi karena belum kejadian aku cuma manggut manggut aja. Oh gitu to artinya hehe. 

   Sore harinya, saat lagi online di depan kompi, tiba-tiba ada telepon masuk. Kode areanya dari Jakarta. Wah siapa nih? ternyata itu dari panitia lomba foto yang kuikuti. Mimin lomba yang meneleponku memberitahukan kalau aku berhasil memenangkan lomba foto yang kuikuti beberapa waktu yang lalu dan mereka akan datang kerumahku Senin besok. Hwaaa,…. Aku kaget plus senang, sungguh ga terungkap dengan kata-kata. 

   Sekarang aku tahu bahwa Roma 8:28 itu sungguh terjadi dalam hidupku. "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah"

  Coba aja kalau aku berangkat sesuai rencanaku pasti ga bisa ketemu “tamu penting” ini dan beda lagi ceritanya. Rupanya Tuhan sudah mengatur semuanya dengan baik, menggagalkan rencana keberangkatanku untuk bertemu dengan "tamu penting" itu di hari Senin. Tunggu cerita selanjutnya ya…

Perjalanan Mengantar Bapak Kontrol Keluar kota

Moocen Susan | Minggu, November 30, 2014 | 23 Comments so far
   Sejak aku sembuh dari muntah berkepanjangan di tahun 2007-2009, aku masih jaga makan hingga sekarang karena takut kumat. Saking banyaknya pantangan makan, aku jadi lebih nyaman tinggal di rumah dan memasak sendiri makananku. Sehingga untuk keluar kota membuatku agak susah makan. Aku takut kecentok makan sembarangan sedangkan disana ga bisa masak sendiri. Satu-satunya makanan yang bisa kumakan hanya oatmeal dan buah sebagai pengganjal lapar yang aman. Sedangkan cemilan roti dan biscuit, sudah tidak bisa kumakan lagi. 

   Membingungkan dan merepotkan, tapi karena aku harus mengantar bapak berobat mau tak mau aku harus berjuang memerangi kelemahanku demi bapak. Begitu banyaknya warung makan di depan kos adiku, tapi semuanya tidak bisa kumakan dengan bebas sedangkan aku mudah lapar. Memilih menu makanan yang cocok di lambungku di warung sembarangan itu hal yang sangat menegangkan, salah makan bisa muntah lagi. 

   Tak terasa sudah hampir 6 bulan bapakku berobat jalan di Blora setelah proses CT Scan paru dengan hasil diagnosa PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), dan kini saatnya kembali kontrol perkembangan kesehatannya ke Semarang lagi sesuai saran dokter. Banyak yang perlu dipersiapkan, terutama Surat rujukan dari dokter keluarga (puskesmas), rumah sakit, dan stempel dari kantor BPJS untuk keperluan kontrol. 

   Kami ke Semarang hari Senin, 24 November 2014 naik travel. Dari blora jam 18.00 sampai di Semarang jam 21.30 WIB. Esok harinya jam 06.30 aku diantar adikku menuju ke loket pendaftaran pasien rawat jalan. Sebetulnya rumah sakit buka mulai jam 07.00 tapi waktu kami datang kesana, sudah dapat nomor antrian loket : 120. Kulihat tumpukan berkas surat rujukan pasien BPJS sudah sampai nomor 64. Sedangkan dokter spesialis disana hanya membatasi 3 pasien saja. Alhasil, kami tidak dapat jatah itu karena sudah full. 

   Rencanaku untuk pulang Blora hari Rabunya ga jadi deh, karena musti nunggu daftar dokter lagi di hari Jumat. Ya sudahlah dengan sabar aku menunggu hari jumat dan belajar dari pengalaman harus datang lebih pagi untuk mendaftar pasien. Benar saja, Jumat pagi-pagi sekali aku bersama adikku menuju rumah sakit. Sedangkan bapakku masih tinggal di kos adiku sambil berdoa semoga dapat jatah antrian dokter. 

   Sampai disana aku lemas karena lapar akibat dinginya udara pagi. Aku mampir ke warteg depan rumah sakit hanya untuk meminta air panas, aku membuat bubur oatmeal pagi itu untuk menambah kekuatan. Setelah agak kenyang aku kembali menuju rumah sakit dan untungnya hari itu aku berhasil mendapat jatah antrian. Nomor antrian sudah dapat, pegawai belum datang. 

   Jadi ketika masuk ke ruang pendaftaran, ambil nomor antrian di dekat pintu masuk, lalu mengambil nomor antrian di meja pendaftaran berkas bpjs dan meletakkan surat rujukan dari dokter keluarga dan rumah sakit setempat. Setelah dipanggil ke loket menyerahkan kartu berobat dan kartu BPJS lalu mengambil berkas surat rujukan dari tempat pendaftaran BPJS dan kembali ke loket pendaftaran tadi untuk menyerahkan surat rujukan. 

    Aku masih harus nunggu lagi beberapa waktu, aku lapar lagi padahal sudah kumakan 3 sdm oatmeal. Pusing, lemas, serasa hampir pingsan namun aku mencoba untuk kuat. Adikku sudah kenyang karena makan 3 bolang baling + the hangat. Sedangkan aku tidak bisa makan bolang baling dan minum teh..hiks hiks.. Akhirnya, aku kembali ke warteg dan membuat oatmeal lagi dan kembali ke rumah sakit karena petugas pendaftaran sudah datang. 

   Benar-benar perjuangan, berjuang melawan rasa laparku demi mendapat jatah antrian dokter. Setelah urusan mendaftar pasien sudah kelar. Kami kembali ke kos. 

    Sore harinya aku dan bapakku naik taxi ke rumah sakit karena adikku tidak bisa mengantar. Bodohnya aku karena nanya ke sopir taxinya rate dari kos ke rumah sakit. Serasa mau naik becak nawar dulu. Dia bilang Rp.35.000 tapi di setelah sampai di rumah sakit ternyata di argonya tertulis Rp.23.800. Seharusnya bayar taksi berdasarkan argo kan ya? Namun sopir taksinya tetep kekeh dengan 35rb sesuai perjanjian awal. Hiks rugi.. lain kali ga usah nanya dulu..langsung bayar sesuai argo. 


   Dokter praktek jam 5 sore, tapi baru datang jam 6 an. Sore itu aku janjian ketemu temen lama di rumah sakit. Untungnya dia bawain aku buah, jadi bisa kuganjal laparku makan buah. Setelah dokter datang dan memeriksa bapakku, beliau membuatkan resep. Kupikir setelah control ini kami tidak harus kembali lagi ke rumah sakit ini. Tapi ternyata dokter bilang kalau bapak harus rutin minum obat seumur hidup dan control ke semarang tiap 6 bulan sekali. Hikssss…..yang jadi beban pikiranku adalah uang transport pp blora-semarang dan berjuang dalam antrian seperti tadi pagi.Sempat stress juga dan bikin lemes ga cuma karena lapar. Tapi ya sudahlah pasrah saja demi kesehatan bapakku. Karena kata dokter kalau sampai lepas obatnya bapak bisa diopname/ mondok karena sakitnya bisa tambah parah. Setelah keluar dari ruang dokter, kami turun ke lantai 1 dan menunggu dipanggil oleh petugas bpjs rumah sakit. Dari petugas bpjs kami mendapat resep dokter tadi untuk ditebus di apotik. 

   Kulihat surat rujukan balik dari rumah sakit ini belum disetempel petugasnya, akhirnya aku balik lagi ke loket BPJS dan meminta stempel sambil menunggu obat di apotik. Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 waktu makan malamku jadi terlambat karena menunggu obat. 

   Obat bapak yang semula 3x1/3 tablet diganti jadi 3x½ tablet karena dulu waktu di apotik rumah sakit di blora, petugas apotiknya ga mau membagi 1/3, tapi dikasih tulisan 1/3 aja (mbagi dewe). Waktu aku tanya kok ga dibagi seperti biasanya kenapa? Petugasnya jawab, oh ga apa-apa sehari diminum 1 tablet aja kan sama aja mbak sehari 3x1/3 sama sekali minum 1 hari sekali. Pikirku mungkin petugas apotiknya tidak sempat membagi obatnya jadi 1/3 ga kayak biasanya karena sibuk mengurusi banyaknya pasien. Ternyata setelah aku tanya pak dokternya ga boleh diminum sehari sekali. Tapi diganti jadi setengah tablet aja biar gampang mbaginya. Untung aku ga nuruti petugas apotik di blora, soalnya kalau diminum 1 tablet sekaligus jantung bapakku ga kuat. 

   Pulang ke kos, naik taxi lagi, kali ini ga nanya lagi. Tapi bayar berdasar argo. Sampai di kos kami makan malam dan beristirahat untuk kembali ke blora esuk paginya.