Suatu hari
telinganya berdengung dan mengeluarkan darah, mungkin beliau terlalu dalam
membersihkannya. Ibu tidak terlalu mempedulikannya, hingga munculah keluhan
sakit kepala setiap malam. Tidak hanya itu saja, pendengaran ibu yang kanan
juga berkurang.
Saya membawa ibu
berobat ke dokter THT. Disana telinga ibu dimasuki alat semacam selang kecil
untuk menyedot kotoran yang ada di dalam telinga dan diberi obat tetes dan obat
untuk diminum. Sudah tiga kali beliau memeriksakan sakitnya ke dokter tersebut
namun belum ada perubahan. Dokter THT menyarankan ibu dirujuk ke Rumah Sakit
diluar kota untuk diperiksa lebih
lanjut. Bapak membawa ibu ke rumah sakit itu. Disana dokter menyarankan ibu
untuk dioperasi. Lubang telinga ibu tampak ada daging tumbuh yang menyumbat
saluran pendengarannya. Singkat cerita ibu dioperasi.
Pasca operasi
keadaan ibu seakan-akan membaik, tapi suatu hari sakit kepalanya menjadi-jadi.
Ibu kembali menjalani operasi yang kedua. Sayangnya ketika sampai disana
alatnya rusak sehingga ibu dipindahkan ke rumah sakit yang lainnya lagi dan
ditangani dokter yang berbeda. Kami sangat terkejut mendengar vonis dokter
bahwa ibuku kena kanker stadium akhir. Dokter menyarankan CT Scan dan bestral
sebanyak 25X.
Setelah
menjalani semua pengobatan itu, ibu diperbolehkan pulang ke rumah. Beberapa
hari kemudian, benjolan tumbuh lagi di belakang dan depan daun telinganya.
Benjolan itu terbuka dan mengeluarkan nanah yang berbau. Kami sangat putus asa,
lalu kami coba pengobatan alternatif, tapi dokter alternatifpun sudah angkat
tangan. Kami hanya pasrah melihat kondisi ibu yang semakin hari kian memburuk.
Makin hari luka di telinga ibu makin besar dan sel kanker telah memakan daun
telinga kanannya. Akhirnya, Ibu kami meninggal dunia pada 29 Maret 1999.
Melalui kisah
ini saya ingin berpesan kepada saudara sekalian agar berhati-hati dalam
membersihkan telinga. Saran saya jika anda ingin membersihkan telinga pakailah
kapas yang dibasahi dengan minyak tawon lalu tempelkan di dalam telinga. Jangan
mengorek telinga anda terlalu dalam dengan benda yang tidak steril agar tidak
terjadi infeksi. Semoga pengalaman ibu saya bermanfaat.http://www.indscriptcreative.com/
Salam mbak Susan........
BalasHapusSaya mampir ke sini karena tergerak sehabis baca komennya di tempat nak Winny. Terima kasih sudah mengingatkan tentang perlunya berhati-hati merawat telinga. Saya kirim doa untuk almarhumah ibunda. Salam kenal ya.
salam kenal juga mbak Julie.... terimakasih atas doanya... dan terimakasih sudah memberikan komentar dan mengunjungi blog saya ^^
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusjadi terharu baca kisahnya
BalasHapusterima kasih ya sudah share kisahnya, dengan pengalaman ini kita jadi lebih hati2 memikirkan kesehatan telinga
Terima kasih mbak Lisa Tjut Ali sudah mampir dan membaca kisah ibu saya...saya senang ada yang follow blog saya...Tuhan memberkati mbak sekeluarga:)
Hapusblognya sudah saya follow
BalasHapusmohon izinnya ya
ok mbak Lisa makasi sudah follow
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah bermanfaat bgt mak Susan infonya, setau saya juga memang ga boleh terlalu sering membersihkan telinga dan ga boleh terlalu dalam, bisa bahaya.. Ternyata bisa sampai kanker telinga ya mak..
BalasHapusya mak :) hati hati aja kalau bersihin . makasi ya atas kunjungannya :D
HapusHuwaaa merinding saya bacanya. Itu dari keluar darah sampai meninggal berarti berapa lama Mak? Sebelum itu nggak ada keluhan lain?
BalasHapusoh lama mak, setahun baru meninggal soalnya darah keluar itu pas kesogrok di awal sakit. ga ada keluhan lain mak ibu saya sehat sehat aja cm gara gara telinga dikorek korek itu akar mula muncul masalah..
Hapusturut merasakannya. semoga di kasih kesabaran keluarganya... aamiin
BalasHapusturut merasakannya. semoga di kasih kesabaran keluarganya... aamiin
BalasHapus