Bersyukurlah jika Anda masih bisa menikmati segala macam makanan yang Anda suka tanpa efek samping, kecuali kenyang. Itu tandanya Anda masih sehat karena hidup yang sehat diawali oleh pencernaan yang sehat. Sehat itu adalah anugrah Tuhan yang sangat indah, yang perlu kita jaga dan kita syukuri namun seringkali kita lupakan karena kita terlalu pusing dengan masalah-masalah yang ada.
|
pinjam gambar |
Makan enak memang nikmat, tapi jangan sampai karena terlalu terlena dengan enaknya makan kita jadi lupa menyeimbangkan makan dengan olahraga atau makan dengan varian menu. Akibatnya jika kita tidak memperhatikan pola makan maka kita bisa jadi sakit. Dan kalau sudah sakit? Hm jangan ditanya, pasti banyak pantangan makan yang membuat kita jadi tersiksa.
Ga usah jauh-jauh, sakit maag aja rasanya sudah tersiksa. Apalagi kalau Anda penyuka makanan pedas. Kata orang kalau ga pedas ga nikmat. Kalau masih maag ringan mungkin dikit-dikit dilanggar, tapi kalau sudah maag akut dan dilarang makan pedas pasti rasanya ga doyan makan. Kalau ga pedas rasanya jadi hambar.
Kalau sudah terserang penyakit tertentu dengan pantangan makan tertentu kita jadi bingung mau makan apa. Itulah gunanya konsultasi ke ahli gizi tentang menu makan yang bisa kita konsumsi. Tapi apa jadinya kalau ahli gizi itu sendiri cuma bilang, makan aja yang bisa dimakan dan jangan stress? Berarti semua tergantung kita, pikiran berperan penting dalam hal ini. Kalau kita happy, ga stress makan apa pun bisa enak, lambung bisa terima dengan baik. Nah kalau dipusingkan dengan masalah yang mengakibatkan stress bisa bisa makanan yang seharusnya enak di mulut dan enak di perut jadi sebaliknya, enak di mulut tapi lambungnya ga mau terima.
Firman Tuhan bilang, Hati itu sumber kehidupan. Sebenarnya hati dan pikiran menjadi factor utama yang mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Ketika hati kita tenang, maka tubuh kita pun sehat. Menzana in corporezano..tapi kalau pikiran dan hati kita lagi puyeng dan badmood asam lambung yang fungsi utamanya membantu mencerna makanan jadi over produksi. Nah kalau sudah over produksi, sedangkan makanan yang dicerna tidak ada, maka asam lambung itu akan melukai dinding lambung akibatnya iritasi lambung. Nah,kalau terlalu over ga cuma melukai dinding lambung aja tapi bisa naik sampai ke kerongkongan akibatnya setiap bangun pagi tenggorokan Anda rasanya kayak ada yang mengganjal. Bawaannya pengen meludah mulu. Itulah kronologi kena GERD (Gastroesophageal Refluxes Disease). Rasanya makanan yang kita telan ga turun-turun ke bawah. Gimana mau turun? Sedangkan asam lambung dari dalam naik. Jadinya kan tubrukan. Yang satu pengen naik yang satu pengen turun. Muntah deh….
Itu bahasa awam saya untuk menjelaskan hehe.. (begitu ya pak dokter?) Btw, kenapa ya saya suka nulis tentang GERD? Selain karena saya pernah merasakan gejala itu, melalui tulisan ini saya pengen mengajak kita semua yuk jangan menyepelekan makan dan selalu menjaga hati tetap tenang dan happy karena efek dari keteledoran kita bisa sampai seperti ini kalau dibiarkan.
Tuhan juga berfirman, “Hati yang gembira adalah obat yang Manjur.” Tuhan sudah mengingatkan kita untuk menjaga hati dan pikiran karena Ia sayang pada kita. Tuhan ga pengen kita alami sakit, tapi kadang kita sendiri yang cari penyakit. Kok bisa? Penyakit itu bisa datang dari pikiran, dari pola makan, virus, tidak menjaga kesehatan, dll.
Kembali pada masalah makan. Saya pernah ada dalam kondisi dimana saya mau makan itu cemas. Setiap habis makan kok mesti muntah, jadi waktu itu saya cuma makan bubur abon saja. Sampe teman kos saya nyeletuk, kamu mau makan itu seumur hidup? Nyoba dikit-dikit makanan lain, asal ga pedas ga basi, ga kecut, ga merangsang asam lambung pasti gapapa. Saya inget betul waktu itu nyoba makan soto . Cemasnya bukan main, takut kalau muntah lagi. Saya doanya kenceng banget karena takut. Setengah jam kemudian, tidak apa apa, besoknya mulai bisa makan dan terus bertahap mencoba makanan lain. Ketika bisa makan apa yang dulu bisa kita makan terus ga bisa kita makan dan bisa kita makan lagi rasanya nikmat bener.
Baru bisa menyadari hidup ini indah? Kesehatan mahal harganya? Kadang saya nyesel banget, kenapa ya dulu aku suka banget makan mi instan daripada masakan ibu yang sudahr repot-repot dimasak tapi anaknya ga mau makan. Terlalu berlebihan makan juga tidak baik. Pola makan yang teratur, makan dengan menu seimbang, banyak minum air putih dan olahraga itu penting. Tapi yang lebih penting adalah jaga hati dan pikiran.
Tersiksanya orang yang tidak bisa menikmati makan itu ketika orang lain bisa makan dengan kenyang, sedangkan kita cuma bisa menelan air liur melihat mereka makan. Bukan karena ga punya uang buat beli makan. Bisa beli tapi ga bisa menikmati karena lambungnya ga mau terima. Wah pokoknya kalau bahas masalah ini bener-bener membuat kita bersyukur deh kalau masih diberi kesehatan. Jaga bener anugrah Tuhan yang satu ini. Don’t worry be happy. GBU :D