Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Check Up Keenam di RSU

Moocen Susan | Sabtu, November 16, 2013 | 8 Comments so far
Jumat, 15 November 2013 aku kembali mengantar bapakku check up ke RSU untuk perpanjangan obat Harnal (obat prostat). Pagi itu semua surat-surat sudah kusiapkan, aku pun bergegas mengayuh sepeda memboncengkan bapak ke RSU. Sesampainya di sana, aku turunkan bapakku di depan lobby RSU dan aku tinggal pergi sebentar untuk print buku tabungan ke Bank yang berjarak 15 meter dari Rumah sakit. 

Sampai di Bank ternyata nasabahnya cukup banyak, jadi mau tak mau aku harus ikut mengantri. Kira-kira setengah jam kemudian, aku baru dilayani. Aku tak menyangka setelah keluar dari Bank dan kembali ke rumah sakit ternyata bapakku sudah ada di depan apotik dengan wajah kesal karena menungguku lama. Beliau tak jadi periksa ke dokter karena surat rujukan dari puskesmas sudah kadaluwarsa. Aku pun terkejut, karena biasanya surat rujukan itu berlaku 3 bulan. Toh di suratnya tidak ada masa berlakunya. Kulihat jam sudah pukul 10.00 WIB. Dan loket pendaftaran sudah tutup karena hari Jumat. Aku bingung dan kesal juga. Kenapa hal ini bisa terlewat dari pemikiranku. Biasanya aku sangat memperhatikan hal-hal kecil tapi mungkin karena akhir-akhir ini aku sibuk, jadi sempat teledor dan lupa kalau sudah bulan November dan mungkin ada peraturan baru tentang masa berlaku rujukan yang hanya sebulan itu. 

Kami pulang kerumah dengan agak kecewa. Padahal obat bapak tinggal 2 butir. Untuk hari Sabtu dan Minggu. Senin sudah tidak ada obat lagi. Obat tersebut harus dikonsumsi rutin dan tidak boleh blong meski sehari saja, Aku tak berhenti menyalahkan diri dan keadaan. Tapi apa mau dikata, ga ada cara lain selain besoknya aku harus berangkat lebih pagi ke puskesmas dulu baru ke RSU. 

Keesokan harinya…. 

Aku bangun lebih pagi dan mulai menunggu tukang sayur lewat depan rumah, karena pasar dekat rumahku belum buka. Aku tunggu-tunggu setengah jam tidak ada yang lewat oh mungkin masih pagi pikirku. Karena putus asa, aku kembali ke rumah dan memasak nasi dulu. Pikirku kalau ga dapat sayur pagi ya sudah aku makan pake kecap dan telur saja, tapi pasti mudah lapar karena jarak puskesmas cukup jauh. Aku butuh energi ekstra kesana. Aku doa pada Tuhan, “Tuhan, mbuh lo ya aku harus ke puskesmas hari ini, tolong ah Tuhan kasih aku kekuatan mbok yao dapat sayur biar bisa makan bergizi jadi kuat nganter bapakku.” Selesai doa, aku kembali ke depan rumah dan beberapa saat kemudian tukang sayur lewat naik sepeda motor. Syukurlah aku berhasil menghentikannya dan mulai memasak. 

Setelah mandi dan sarapan, kami pun berangkat naik sepeda ke puskesmas selama 30 menit perjalanan. Sampai di puskesmas antri lagi, dan kami dapat surat rujukannya. Dalam perjalanan ke RSU aku mampir ke pasar dulu beli pisang. Setelah itu aku fotokopi surat rujukan dan ke RSU. Sungguh hari yang cukup melelahkan dan penuh ujian kesabaran. 

Sialnya sampai di loket, ada masalah lagi. Surat rujukannya belum distempel. "Hah???" Marah, kesal, capek campur jadi satu. Bagaimana mungkin seorang pegawai bisa teledor seperti ini. Human error? Ok lah aku juga salah karena aku tidak teliti. Karena biasanya sehabis menerima surat rujukan dari puskesmas ya tidak pernah ada kejadian lupa distempel. Mau tak mau aku harus kembali ke puskesmas lagi yang jaraknya jauh banget.

 "Naik sepeda gitu loh, kalau naik brompit mending mak wer… wah capek banget yooo… mana boncengin bapak juga. Duh latian sabar. Untung tadi pagi aku makan banyak banget plus beli pisang." 

Waktu tinggal setengah jam lagi karena bentar lagi loket rumah sakit tutup. "Wah nyandak gak yo? Nanti jangan2 sudah dapat stempelnya eh malah tutup loketnya kan ga jadi berobat lagi? Heran 2 hari ini ada aja halangan. Serasa dikerjain setan."

Dengan mengumpulkan sisa tenaga dan kesabaran aku kayuh sepeda dan bekerjaran dengan waktu. Sambil mengayuh aku terus mengomel dan kesal. Bapakku menenangkanku dan aku pun mencoba mengendalikan diri. Setelah sampai di puskesmas dan dapat stempel kami kembali ke RSU. Tapi di tengah jalan ada halangan lagi. Jalannya penuh dengan parade, entah parade apa banyak anak sekolah jalan kayak karnaval gitu. Duh bisa telat ke RSU nih, akhirnya aku menerobos saja kerumunan orang itu. 

Badan sudah capek, keringetan, dan haus, untung masih kuat. Hari yang benar-benar melelahkan dan cukup melatih kesabaran tingkat dewa. Banyak hal yang dapat kuambil hikmah dibalik semua ini, diantaranya harus lebih teliti, dan satu hal positif yang bisa kuambil yaitu eh itung-itung olahraga bolak balik puskemas ke RSU ngenjot sepeda. Untungnya lagi ga hujan deras, setelah sampai RSU baru hujan, Oh Tuhan menyertai kami. Sampai di RSU aku tenger-tenger kecapekan, lalu aku teguk sebotol air mineral yang kubawa dari rumah. Benar-benar capek. 

Sampai di dalam ruang periksa, ternyata surat dari loketnya salah nulis, harus nya ke poli bedah eh salah nulis poli dalam. Aku harus kembali ke loket pendaftaran untuk membetulkan. Kalau dipikir ini yang salah pegawainya kok yang repot pasiennya? Sampai di loket pendaftaran malah ngomel lagi petugasnya, “wong karek nyoret wae ndadak mrene to mbak..mbak?” Haduh kita kan nurut sama prosedur kok jadi kita yang susah ya. Untunglah setelah semua kejadian itu terlewati tak ada lagi aral melintang. Obat sudah kami dapat untuk 15 hari ke depan. Dan kami pulang ke rumah.

Cara Membuat Slide Foto Picasion

Moocen Susan | Jumat, November 15, 2013 | 4 Comments so far
Cara Membuat Slide Foto Picasion – Ini juga bisa dipakai untuk membuat banner animasi. Jadi sama saja ya, tergantung gambar yang Anda buat dan Anda simpan di komputer. Caranya sangat mudah, tadinya saya mau bikin foto biasa mau saya taruh berjejer, tapi tiba-tiba ada teman yang minta dibantuin soal picasion ini, dan dari situ saya malah dapat ide buat bikin tutorial ini. 

Ok, langkah-langkahnya sebagai berikut: 
1. Siapkan gambar yang ingin Anda buat slide, usahakan ukurannya harus sama ya. Misalnya minimal 100px dan maksimal 400px 


3. Klik Browse dan upload gambar-gambar yang ingin Anda tampilkan dari komputer Anda. Misal gambarnya lebih dari 3 maka Anda dapat klik Add one more picture 

4. Klik Size dan pilih ukuran gambar yang Anda upload tadi 

5. Atur kecepatan slidenya dengan mengklik Speed dan pilih salah satu 

6. Klik Create Animation 

7. Klik Save this Animation to your computer 

Nah, lalu bagaimana cara memasangnya di Blog, misalnya kita mau pasang di dalam postingan ya:

1. Log in ke www.blogger.com 
2. Klik Pos 
3. Klik icon Image 
4. Pilih file picaso yang Anda simpan di komputer tadi 
5. Klik Add Selected 
6. Simpan → Publikasikan

Hasil slidenya bisa dilihat di sini

Cara Membuat Lencana Facebook

Moocen Susan | Kamis, November 14, 2013 | 4 Comments so far
Cara Membuat Lencana Facebook – Hai, kali ini saya mau berbagi tutorial cara membuat lencana facebook terus dipasangin di blog. Kayak apa si lencana facebook itu? Hm, lihat aja gambar dibawah ini : 

Ok, tanpa banyak basa basi langsung saja ya : 

1. Log in ke akun facebook Anda 
2. Masuk ke profil Anda lalu klik tanda segitiga di pojok kanan → Tambahkan Lencana ke Situs Anda 
3. Klik Sunting Lencana ini 
4. Silakan dicentang mana saja yang ingin Anda tampilkan di lencana fb Anda → Simpan
5. Klik Blogger 
6. Klik Edit Konten → copy kode scriptnya (Ctrl+C) 
7. Buka www.blogger.com 
8. Klik Tata Letak 
9. Klik Tambah Gadget 
10. Klik HTML/ Java Script 
11. Paste kode tadi (Ctrl+V) di dalam kotak HTML 
12. Simpan → Lihat blog Anda 

 Mudah sekali bukan? Selamat mencoba ya…

Day 2 : Hobbyku

Moocen Susan | Rabu, November 13, 2013 | 2 Comments so far
Hobbyku – Masih teringat di benakku tentang masa kecilku. Mungkin saudara sekalian masih ingat juga dulu waktu masih SD atau SMP ya kan ada tuh buku biodata teman-teman sekolah. Disuruh isi nama lengkap, nama panggilan, kata mutiara, cita-cita, hobby, dll. Haha, aku paling seneng kalau dapat giliran ngisi biodata plus tanda-tangan. Jaman-jamannya anak SD, nulis hobby sama cita-cita bisa berubah sewaktu-waktu kayak harga sembako aja, naik turun sewaktu-waktu Hihi… 

Nah, tema tantangan ngeblog hari kedua ini juga tentang hobby. Bicara soal hobby, kalau dulu hobbyku itu mengarang, dongengi adikku kalau mau bobok, kadang juga berkhayal sendiri kalau mau tidur. Aku ni susah tidur kalau ga ngedumel sendiri. Bahkan ni, maaf kata kalau pagi-pagi kena panggilan alam (ke toilet) kadang aku ngomong sendiri, atau nyanyi di kamar mandi soalnya kalau ga bersuara gitu agak susah BAB. Hahah… ‘hobby yang aneh!” (ngomongnya pake versi doremon) 

Mm.. terus apa lagi ya? Kalau masa remajaku dulu pas masih Abege, aku punya hobby ngerjain orang (don’t try this at home ya) hehe, pernah tuh jaman aku masih koplak banget, ceritanya temenku cewek ni punya pacar, nah aku disuruh ngerjain cowoknya via telepon, ya cuma sekedar ingin tau tingkat kesetiaan sang cowok pada ceweknya. Dan ternyata memang bener-bener setia. Bukannya tergoda malah aku kena marah. Tapi yang penting sampai sekarang dia kagak tau kalau yang ngerjain aku haha.. sebagai imbalannya temanku traktir aku makan bakso. 

Ck ..ck..ck.. astaga, kalau inget tingkahku waktu remaja ya elah kok yo gelem-geleme to yo. Seiring waktu berjalan, hobbyku ganti lagi, - "terima telepon", wah aku paling seneng dulu kalau ada suara telepon "kring krang kreng krong…" aku langsung lari dan angkat itu telepon. Bukan HP ya, kalau HP, wah takut kena radiasi aku sekarang. Tau tuh, baru terima telepon pake HP bentar kepala rasanya cekot-cekot minta kompres es batu. Ini juga gara-gara cowok PHP itu yang telepon lama-lama dan  cuma pelampiasan aja. 

Ya sudahlah ya, yang penting sekarang aku hanya ingin mengingat yang baik-baik aja, yang berguna, dan ga buang waktu. Ok, kembali ke hobby. Kalau sekarang hobbyku online. Ngeblog, belajar hal baru, belajar design, yah pokoknya yang bisa bermanfaat dan menghasilkan pundi pundi dollar eh rupiah…wkwkw…Aku paling seneng rapikan blog orang. Kayaknya nemu tantangan baru gitu . Bisa menyalurkan hobby plus cari uang. Asik lho kalau kita ngerjain apa yang kita suka wah hasilnya pasti memuaskan. (AKIMI) → Awas kalimat ini mengandung iklan hahaha…tapi emang bener kok aku sekarang kalau lihat blog orang masih baru bikin gitu hawane pengen tak tekel.. hihihi… gratil amat yak aku? Ok deh, siapapun Anda yang rela blognya aku obok-obok eh aku rapikan maksudnya, contact me aja ya… pesanku cuma satu. Lakukanlah sesuatu yang paling sederhana sekalipun dengan sukacita dan sepenuh hati.

Day 1 : The Story of My Life

Moocen Susan | Selasa, November 12, 2013 | 16 Comments so far
Niatnya si mau ikutan Giveaway-nya Emotional Fluther, tapi karena saya lagi males nulis jadi tantangannya saya ubah jadi seminggu aja hehe..out of topic dari ketentuan GA-nya.

Ok, perkenalan adalah tema hari pertama tantangan ngeblognya. Sebenarnya di menu kategori about me udah saya kenalkan diri saya, tapi okelah saya ulang lagi ya.Kenalkan nama lengkap saya Agustina Dian Susanti biasa dipanggil Susan. Moocen Susan adalah nama saya di dumay. Kenapa Moocen? Yah intip saja about me, wkwkw… 

Saya lahir dan besar di Blora, Jawa Tengah sehari setelah perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Wah, seandainya saya lahir tepat tanggal 17 Agustus pasti dapat hadiah dari rumah sakit. Hehe…begitu kata almh. Ibu saya dulu. Tapi saya bersyukur dilahirkan kedunia ini karena saya punya kedua orangtua yang sangat menyayangi saya. Bapakku orangnya sangat tenang dan tidak pernah kasar pada keluarganya. Ibuku jago masak dan figur ibu yang baik untuk anak-anaknya bahkan anak orang lain juga. Saya sangat bangga kepada kedua orangtua saya. 

Tiga tahun kemudian, kasih sayang mereka harus terbagi karena saya punya adik laki-laki. Senang sekali waktu saya tahu bahwa adik laki-laki saya sudah lahir. Saya menjenguk adik bayi di RSU Blora. Adikku diberi nama Lilik. Rambutnya keriting, sedangkan saya lurus, matanya agak sipit. Kulitnya lebih putih daripada saya. Itu karena ibuku waktu hamil aku tidak minum air kelapa muda. Sedangkan waktu hamil adikku, ibuku minum degan. Jadi produk pertama gosong. Haha.. ya sudahlah ya. 

Masa kecil saya sangat bahagia, meski kami hidup pas-pasan tapi kami kaya akan kasih sayang kedua orangtua. Ibuku membuka warung kecil-kecilan di rumah, sedangkan bapakku buruh cat yang kemudian jadi TU SD. Warung kami ada di pinggir jalan raya. Pernah ditabrak truk dan warung kami rata dengan tanah. Setelah warung kami diganti rugi akhirnya ibuku alih profesi sebagai penjual nasi pecel. Masakan ibu sangat lezat maka tak jarang warung nasi ibuku laris manis tanjung kimpul. 

Waktu kecil saya suka sekali menyanyi dan menari. Suka tampil di muka umum, pernah juga ditawari ikut audisi pencak silat, tapi karena mimisan duluan, saya di OUT! Pernah juga pengen ikut les renang, tapi karena ga sanggup beli baju renang akhirnya ga jadi ikut. Renang sendiri di Mantingan, dan pernah hampir tenggelam karena kepleset. Itu adalah pengalaman saya waktu hampir mati. 

Umur 16 tahun mulai banyak masalah menimpa saya. Ibu saya kena kanker telinga dan meninggal, saya kena gangguan pencernaan akut, mudah depresi, mudah takut dan muncul rasa minder luar biasa. Itu seperti berbalik 180 derajat dari masa kecil saya. Hampir saja saya ga lulus SMU karena jarang masuk sekolah. Masuk kalau pas ada ulangan aja. Karena tiap mau berangkat sekolah muntah-muntah ga brenti brenti. Lulus SMU saya kursus komputer 2 bulan langsung kerja di swalayan. Tapi cuma kelar 2 bulan aja karena sakit saya kambuhan. 

Umur 21 tahun saya merantau ke Semarang meski masih muntah-muntah pagi. Udah berasa kayak ibu hamil aja, ngidam tiap pagi tapi ga lair-lair anaknya. Jadi sedikit banyak udah ngerasain gimana rasanya orang hamil meski belum pernah hamil. Kerja 1 tahun di perusahaan distributor, hari pertama dikerjain salesnya. Uang saya ditilep sama sales Rp. 500.000,-. 

Keluar dari perusahaan saya kerja di Bawen, Salatiga. Tiap hari naik bus kantor. Busnya itu hanya sekali lewat pada jam 07.00. kalau sampai telat ditinggal busnya, kalau mau naik bus sendiri bayar sendiri. Perjalanan Semarang bawen 1,5 jam. Di bus udah ngantuk. Saya keluar karena gajinya ga cucuk. Saya jual HP untuk pulang Blora. 

Baru 5 bulan di Blora, dapat panggilan lagi ke Semarang. Kerja 4 tahun di gereja. 2 tahun pertama it’s ok, 2 tahun berikutnya saya kembali berjuang karena sakit. 7x diusir dari kos karena muntah2 terus dikira hamil. Akhirnya saya juga harus keluar dari kerjaan karena sudah tak kuat lagi. Pulang ke Blora dengan tubuh kurus berat cuma 30 kg, sudah jadi tontonan orang karena kurus sekali. Saya dirumah cuma makan, tidur, dan muntah. Terkapar di rumah selama 5 bulan. Setiap hari kalau badan saya enakan, saya berdoa, baca Alkitab. 

Hingga suatu hari Tuhan kasih jalan kesembuhan buat saya. Sembuh dari sakit, saya suka ke warnet. Buka-buka fb, ikut gabung di semua biro jodoh Kristen. Nulis status ga jelas, kenalan sama orang ga jelas. Sampai akhirnya ketemu dengan grup GIHM dimana disitu anggotanya orang-orang yang kena GERD sama dengan gejala sakit saya. Dari GIHM saya kenal seorang teman yang akhirnya bawa saya kenal grup Ibu-ibu doyan Nulis. Akhirnya saya mulai perluas pergaulan ikut komunitas online yang bermanfaat. Saya ikut pelatihan menulis, dan Tuhan gerakkan hati adikku untuk memberikan komputer secondnya kepadaku. Saya senang sekali dari situ saya mulai mulai belajar ngeblog, belajar design sampai akhirnya saya bekerja menjual jasa online khususnya tentang blog. Disamping membuka usaha bimbel kecil-kecilan di rumah. Itulah sekelumit kisah hidup saya. Penuh liku-liku ya? Hehe, after all.. I am blessed. Hidupku sehari-hari adalah karena anugrah Tuhan.

Kisah Gaji Pertamaku

Moocen Susan | Senin, November 11, 2013 | 12 Comments so far
Sudah lama sekali rasanya jika harus diingat kapan pertama kali saya dapat gaji pertama di awal bekerja. Saya lulus SMU tahun 2000 dan mulai bekerja pertama kali di sebuah mini market di kampung halaman saya sebagai pelayan toko. Saya kerja dari jam 08.30 – 14.00 terus sorenya balik lagi dari jam 17.00-21.00. Tanpa shift, hari Minggu aja yang libur. Waktu itu saya digaji kira-kira Rp.130.000,- per bulan. Berarti kalau dikalkulasi kerja 9,5 jam dapatnya sekitar Rp. 5000,- per hari. Kalau dipikir ga cucuk juga gaji segitu, untung makan masih ngikut orangtua jadi ga terlalu berasa kurangnya 

Ada satu kebiasaan dari para karyawan disitu. Entah ide siapa yang buat begitu, yang pasti bukan dari bosnya. Jadi siapa yang berulangtahun di bulan itu harus traktir makan semua teman kerjanya. Waktu itu kalau tidak salah teman kerjaku di mini market ada 25 orang. Dan waktu itu saya kerja bulan Juni kalau ga salah.    (Agak lupa ini soalnya hehe..). Wah dua bulan lagi saya kan ulangtahun, bayangkan gaji segitu buat nraktir teman 25 orang bisa ludes plus nombok ini gaji sebulan. Waktu ada teman yang ulangtahun, kami semua diajak makan bakso sepulang kerja. Semangkuk bakso waktu itu Rp.4000,-/ porsi. Kalau ada 25 orang makan berarti Rp. 100.000, belum minumnya belum nambah apa lagi. Wah ini ulangtahun malah tertindas begitu pikir saya. 

Kerja di situ cukup melelahkan juga dan agak ketat. Soalnya dipasang kamera CCTV. Bosnya cuma mantau dari CCTV kalau ada pegawai yang keliatan tengak-tenguk eh apa ya bahasa Indonesianya? Ya pokoknya kalau ketahuan ga kerja/ bermalas-malasan atau keliatan ngobrol sama pembeli dalam arti ngobrolnya bukan urusan kerja, langsung ditegur bos lewat telepon. Jadi rasanya ga bebas juga kerjanya. Ditambah lagi pelayan ga boleh duduk, jadi musti berdiri terus, Yang boleh duduk cuma kasir. Kebetulan saya kerja di lantai 2 dan saya sering banget ke belakang (toilet). Repotnya lagi toiletnya itu jauh dari toko. Kira-kira 10 meteran. Jadi karena saya sering naik turun tangga untuk ke toilet, kaki saya membesar, bengkak tur aboh. (hayah hehe bahasaku amburadul). 

Itulah kenang-kenangan saat kerja pertama dulu-kaki bengkak dan ketika dipijat semakin bengkak. Bulan kedua saya dipindah ke lantai 1 di bagian kasir. Asyik bisa duduk. Tapi karena maag saya kumat parah banget akhirnya mau tak mau saya harus hengkang dari sana dan itu tepat di bulan ulangtahun saya. Kabur ga jadi nraktir. Hehe… 

Oya, kelupaan mau cerita, gaji pertama saya waktu itu saya buat belikan sandal adikku. Aku lihat sandal satu-satunya miliknya jebol. Aku ajak adikku ke mini market tempat kerjaku dan kusuruh dia memilih sandal sesuai ukurannya. Bayarnya potong gaji :)