Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Jempol yang Berharga

Moocen Susan | Senin, Januari 27, 2014 | 8 Comments so far
Bicara soal jempol -bukan jempol kaki lho- tapi maksud saya disini jempol tangan itu. Itu lho yang biasanya ada di facebook. Ada symbol like (gambar jempol tangan) . 

Kenapa berharga? Ya symbol like itu sering diartikan sebagai bentuk setuju, suka, dan perhatian pada status seseorang. Sekarang makin banyak orang punya halaman facebook. Entah itu page pribadi/ komunitas maupun page dagangan online. Dan mereka berharap teman-teman facebooknya mau nge-like halaman barunya itu. 

Bahkan sering ada kuis-kuis atau giveaway yang menentukan pemenangnya dari banyaknya like. Sampai-sampai demi sebuah tanda like orang yang tadinya ga akrab jadi akrab instan hanya karena minta jempol. Hahaha.. "please donk like ya.. "

Begitu penting dan berharganya sebuah jempol. Orang yang diharapkan memberi jempol berperan untuk membantu membuatnya memenangkan kontes dengan like terbanyak. Kalau punya teman banyak di facebook kerahin aja semua asal semua mau mungkin Anda bisa jadi pemenang hehe.. Dengan sekali klik aja, teman kita sudah senang/ lega, setidaknya ada yang like. Daripada tidak sama sekali. 

Begitu berharganya sebuah jempol, tapi kadang orang tidak mudah mengklik tanda tersebut. Ya mungkin karena mereka punya alasan tersendiri. Tapi bagi saya ngelike status seseorang bisa otomatis tanpa diminta yang punya status. Itu reflex aja sih, asal statusnya ngena/ cocok ama kita ya kita langsung otomatis ngelike kan? 

Di akun facebook saya sendiri banyak halaman yang saya like meski saya tidak bermaksud ngelike tapi karena ga enak aja sama teman jadi saya like. Kebayang betapa labilnya saya hahaha… masa setiap ada tawaran si A, B, C untuk menyukai halamannya saya lolosin? Ya, menurut saya ga ada salahnya memberikan support kepada teman toh gampang banget cuma ngeklik aja dalam hitungan detik tapi dampaknya luar biasa. 

Siapa sih yang ga suka diperhatikan? Nah, jika kita bisa melakukan hal yang paling sederhana untuk orang lain dan orang lain menganggap itu sebagai bentuk penghargaan atas usahanya , "why not?" Kasih aja.

Bapakku pernah berkata, “Orang kalau membuat orang lain lega pasti hidupnya juga akan di buat lega orang lainnya lagi. Nangkep maksudnya ya? Jadi intinya apa yang kau ingin orang lain perbuat padamu maka perbuat juga lah demikian pada mereka (positif). Lakukan hal sederhana yang bisa Anda lakukan, 1 klik 1 detik yang mengubahkan. Mengubahkan apa? Membuat hati orang lain menjadi senang. 

Ga susah kan, jadi memberi itu ga harus nunggu kaya dulu. Ini bicara soal niat. Yang penting niatnya tulus, maka orang akan terberkati dengan hal sederhana yang bisa kita lakukan.

Entahlah…

Moocen Susan | Minggu, Januari 26, 2014 | 2 Comments so far
Hal ini sering terjadi padaku. Mungkin aku yang terlalu sensitive. Mungkin juga dia tak berpikir seperti yang kupikirkan. Apa yang sebenarnya ingin kukatakan? Hm entahlah aku juga bingung harus mulai darimana. Aku bertanya dalam hati, mengapa setiap cowok yang bicara denganku tak pernah sudi menatapku? Kadang mereka mengalihkan perhatiannya pada gadget ditangannya meski tak ada sms, pura-pura sibuk dengan gadgetnya entah main game atau cuma pencet-pencet tombol ganti-ganti ringtone HP, atau terkadang membuang muka ketika bicara. Apakah mereka malu menatapku atau justru karena penampilanku yang amburadul? Mungkin aku harus belajar dandan.Hm, sejak pencernaanku bermasalah rupanya aku lebih memperhatikan lambung daripada muka. Ya mungkin aku harus introspeksi. 

Memang aku tak pernah punya waktu memperhatikan penampilan dan terlalu sibuk dengan pekerjaan dan makan. Mungkin hal inilah yang membuatku lama ketemu jodoh. Rasa penasaran membuatku bertanya pada teman-temanku yang sudah sukses menikah. Apa dulu suamimu waktu pertama kali ketemuan kalau bicara sama kamu mau menatap wajahmu atau menunduk aja? Mereka bilang mau menatap wajah kok. Terus aku mikir lagi. Kenapa sama aku beda ya? 

Aku memang terlalu banyak pikiran dan memikirkan hal-hal yang tidak penting. Mungkin itu juga yang membuatku tidak sehat. Diluar semua itu aku bahagia, aku masih punya bapak dan adik yang sayang padaku. Sayang dengan caranya sendiri. Adikku kesannya tegas dan bicara seperlunya saja. Kadang dia terlihat lebih dewasa dibanding aku. Bapakku pria yang baik dan sabar. Sempat aku berpikir apakah suamiku nanti juga bisa sabar dan baik seperti bapakku? Hm, entah berapa malam minggu yang terlewatkan begitu saja. Aku bahkan telah melupakan malam minggu dan sibuk dengan pekerjaan. Kadang pas buka facebook lihat teman-teman yang upload foto-foto piknik sama keluarga dan anak-anaknya membuatku jadi “iri” apa aku bisa kayak gitu. Dulu anak itu masih bayi sekarang sudah besar. Waktu cepat berlalu, tapi aku masih sama saja. 

Tapi aku menikmati masa-masa lajangku ini. Lebih bebas. Aku bisa melakukan banyak hal yang kusuka. Aku punya cara menghabiskan waktu sendirian di depan komputer dan berteman dengan kode-kode script dan utak-utik blog klien sampai lupa waktu. Aku tidur diatas jam 00.00 dan bangun lebih pagi karena harus memasak. Demi lambungku yang kusayangi. Hihi.. 

Aku tak boleh terlambat makan, aku sangat overprotektif pada lambungku. Pernah aku pingsan di pasar karena telat makan. Sejak itu aku tak berani keluar rumah sebelum makan dengan kenyang atau bahkan selalu membawa air mineral kemanapun aku pergi. Kadang aku juga bawa bekal makan siang kalau harus mengantar bapakku check up ke rumah sakit. Aku menghargai waktu dan keputusan Tuhan. Dulu aku begitu terobsesi mengejar cinta. Tapi sekarang hanya bisa pasrah pada Tuhan. Toh lebih baik terlambat daripada menyesal seumur hidup. 

Aku memaklumi dan bersyukur selalu. Kadang juga disela-sela doaku ketika kusebut permintaanku tentang jodoh, tak terasa air mataku bisa keluar sendiri. Aku tahu saat itu Tuhan sedang menghiburku. Setiap aku menangis, karena ketidak sabaranku aku berpikir, aku bersyukur masih bisa menangis mungkin ini cara Tuhan membuat mataku terbasahi oleh air mata karena dari pagi sampai malam mataku dipakai mantengin komputer. Selalu ada cara dan alasan untuk bersyukur. Ketika mencoba makanan yang dulu jadi pantanganku aku merasa ada sedikit keleluasaan. Hm, tak ada yang dapat menandingi nikmatnya makan segala macam makanan yang kita suka. Yah, hari ini aku hanya ingin menulis apa yang ada di benakku saja. Mungkin tulisanku amburadul gagal focus, tapi inilah yang sedang kurasakan hari ini. Aku hanya menuangkannya ke dalam tulisan. Menulis dari hati.

Cara Tuhan Melindungi

Moocen Susan | Sabtu, Januari 25, 2014 | Be the first to comment!
Terkadang apa yang kita inginkan justru tidak diberikan oleh Tuhan karena Tuhan itu memberi berdasarkan kebutuhan dan bukan semata-mata keinginan kita saja. Atau mungkin juga dengan cara itulah Tuhan melindungi seseorang. 

Saya agak lupa bagaimana persisnya kisah ini, namun saya coba ceritakan kembali intinya. Mungkin juga saudara pernah juga mendengar kisah ini yaitu tentang orang yang begitu lama menantikan waktu untuk bertemu dengan keluarga yang dicintainya. Karena ia sudah lama bekerja di perantauan dan tiba saatnya untuk ia punya waktu liburan dan ingin sekali pulang. Ia sangat bergembira dan tak sabar ingin cepat pulang ke kampung halamannya untuk bertemu keluarganya. 

Saat ia hendak naik kapal, ternyata kapalnya sudah penuh dan singkat cerita ia tidak diperbolehkan naik kapal hari itu karena terlalu banyak muatan/ penumpang kapal. Betapa kecewa dan marahnya orang ini karena ia tidak jadi pulang hari itu. Ia marah kepada keadaan, marah kepada Tuhan juga. Semua rencana yang sudah dipersiapkan batal total. 

Tetapi kemudian muncul kabar mengejutkan bahwa kapal yang seharusnya ia tumpangi mengalami kecelakaan. Ketika ia mendengar kabar itu, ia sangat terkejut sekaligus sadar. Seandainya ia nekat naik kapal hari itu mungkin nyawanya tidak tertolong lagi dan ia tak akan bisa bertemu keluarganya. 

Dengan batalnya rencananya hari itu membuat ia menyadari lebih baik sedikit menunda untuk bertemu dengan keluarganya daripada tidak pernah bisa lagi bertemu untuk selamanya. Terkadang kita juga suka terburu-buru dalam mengambil keputusan dan mudah marah dengan keadaan bila kenyataan tak sesuai harapan. Yakinlah bahwa Tuhan tahu yang terbaik buat kita semua. Firman Tuhan bilang kalau kita ini “biji mataNya” Kita tahu biji mata kita sendiri saja terlindungi oleh kelopak mata dengan demikian kita juga sedang dilindungi Tuhan. 

Kita tak pernah tahu maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita sampai kita melewati waktu tersebut. Dan ketika sudah terlewati baru nyatalah rencanaNya yang indah itu. Pelangi tak akan muncul tanpa hujan terlebih dahulu. Ada waktu dalam hidup kita dimana kita akan menemui kesukaran dan tantangan atau bahkan penderitaan dan kesedihan yang mendalam. Namun suatu saat pelangi kasih Tuhan itu akan muncul dan menghiburkan hati kita.

Sungkan yang Merugikan

Moocen Susan | Selasa, Januari 21, 2014 | 24 Comments so far
Mungkin lebih tepatnya jika judul diatas diganti dengan "Berani Berkata Jujur." Tapi biar lebih eyecatchy maka judulnya saya ganti itu. Maksudnya sama aja sih, intinya kalau kita ga berani menolak atau jujur, ya kita sendiri yang rugi. 

Apa contohnya sungkan yang merugikan? 

Sederhananya begini, si A menawari Anda makanan padahal Anda sudah kenyang banget. Mau nolak makanan kok ya sungkan takut mengecewakan yang ngasih, mau dimakan kok ya udah kenyang. Jadi dilemma donk. 

Nah, kalau Anda tegas menolak bilang “Sory ya aku sudah makan tadi.” Dengan begitu mungkin saja ga akan ada masalah. Cuma karena Anda sungkan bilang tidak/ menolak akhirnya ya udah diterima aja meski perut sakit karena kekenyangan. Kalau sudah begitu siapa yang rugi? Hayoo… 

Orang tipe sungkan-an ini repotnya kalau ketemu sama orang saklek plus samin (alias apa adanya/ leterlegh (opo meneh ya) Ya pokoknya gitu lah. Jadi apa adanya yang Anda katakan ya itu yang dipegang teguh. 

Misalnya, Anda lapar banget. Terus ada teman nawari makan di warung. “Yuk tak traktir makan.” Mungkin kalau Anda tipe GRG (maaf * gragas/ rakus) langsung deh mau mau aja ya sapa coba yang ga mau ditraktir? GRATIS..enak to? 

Nah kalau Anda tipe sungkan alias gengsi "Ah masa ditraktir sama cewek?" Makan aja tuh gengsi biar kenyang hahaha.. ga dink becanda → kembali ke topic. 

Akibatnya demi sungkan tadi, Anda rela menahan lapar dan dahaga padahal ada teman yang mengajak Anda makan. Karena teman Anda itu saklek, maka ia percaya kalau Anda udah kenyang jadi ga perlu ditraktir. Trus dia bilang “Oh ya udah kalau begitu, aku makan dulu ya?” 

Kebayang gak?  Anda cuma ngiler lihat dia makan. Rugi apa untung? Penyesalan emang selalu datang terlambat. Ya iyaalah kalau datang di awal namanya pembukaan hahaha.. . Trus kita mikir, "Wah coba aja tadi aku bilang mau ya?..Pasti aku udah kenyang sekarang,” sambil menunduk lemas plus mata berkunang-kunang mau pingsan (hahah lebay.com) 

Banyak orang karena sungkan jadi mempersulit dan merugikan dirinya sendiri. Sebenarnya sungkan itu sih bagus dengan catatan kalau pas sama timingnya. Contohnya sungkan untuk menjaga etika pergaulan. Jadi mungkin emang harus pandai pandai membaca situasi ya . Intinya jujurlah pada diri sendiri, kalau ngomong ya apa adanya saja. Jujur itu mempermudah diri kita sendiri. Coba aja bohong kayak tadi sungkan-an. Itu mempersulit diri sendiri. Be your self aja deh. Tapi tetap sopan. Ya Anda sendiri lah yang tahu bagaimana harus bersikap. Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Berkat Tak Terduga

Moocen Susan | Minggu, Januari 19, 2014 | 4 Comments so far
Kalau dipikir benar juga kata firman Tuhan yang berkata bahwa:  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (1 Korintus 2:9)

Hari ini saya bangun pagi dengan kepala agak pusing karena semalam tidak bisa tidur nyenyak (gara-gara tidur di sofa) hehe. Dan ketika bangun cuaca sangat tidak bersahabat alias mendung. Sedihnya kalau musim hujan, kompor ga bisa nyala bingung juga. Udah 3 hari saya makan diluar mulu. Blenger plus boros. Saya cuma doa semoga matahari muncul pagi ini walau sejenak agar burner komporku bisa kujemur sebentar dan aku bisa memasak. (Kenapa sih susah-susah masak? Beli aja lagee…. ). 

Ya karena saya suka masak sendiri sih. Lebih irit dan sehat karena mesti makan sayur. Warung langgananku yang biasa masakin khusus menuku ternyata gak jualan, apa mungkin karena hari Minggu ya? Waduh, alamat ga bisa makan nih. Sempat terbesit kalau seandainya komporku ga bisa nyala ya udah makan quaker oat pake air dispenser aja. 

Tiba-tiba bapakku setel TV dan banyak banget tayangan tentang banjir. Ga bisa bayangin rasanya jadi korban bencana banjir. Aku turut prihatin saja. Sampai-sampai bapakku bilang “Wah nek kamu yang kena banjir, makanmu pasti lebih sulit lagi, karena makanmu itu khusus.” 

Aku jawab, “Ya mungkin ga kuat aku kalau kena banjir." Bersyukur disini aman-aman aja, tapi tetep sedih kalau musim hujan begini pasti susah masak juga. Jadi sedikit banyak ya turut merasakan rasanya jadi korban banjir. 

Setelah nonton tayangan banjir bapakku ganti channel TV nya ke U Channel nonton tayangan rohani "Mukjizat itu Nyata." Denger lagunya Pdt. Ir. Niko yang judulnya “Mukjizat Masih Ada”, bikin tersentuh hatiku. Sstt, ada rahasia lho kalau mau hidupmu diberkati. Sediakan waktu buat Tuhan lewat saat teduh dan doa sebelum memulai aktivitas. Niscaya pasti Tuhan kasih berkat adaaaa aja berkatNya kalau kita mau taat. Sudah kejadian berkali kali soalnya. 

Nah, Puji Tuhannya setelah agak siang, matahari kok ya muncul lho. Aku sudah senang meski muncul cuma sebentar. Saking senangnya langsung aku jemur burner komporku. Aku ke pasar dan beli sayuran segar. Ketika pulang kok mendung lagi, tapi apa boleh buat harus tetep masak. Sayuran udah kupotong-potong. Tinggal nyalain kompornya. 

“Ya Tuhan tolong nyalain komporku. Semoga kompornya bisa nyala. Ya Tuhan plis deh kalau ga bisa nyala ga bisa makan aku hari ini. Aku kan juga harus masak buat bapakku. Dalam nama Tuhan Yesus, nyalalah wahai kompor! Amin. Langsung mak ceklik …. Blup… ! horeeee !!! Komporku bisa nyala. Singkat cerita aku bisa makan hari ini. Ga biasanya kayak gitu. Kadang kompornya itu diceklik ceklik sampe ping bolak balik tetep ga nyala. 

Untung hari ini bisa. Senengnya hatiku. Seusai makan, kok aku jadi ngantuk. Mau buka komputer rasanya masih capek karena semalam tidur jam 01.00 WIB. Ya udah tanpa sadar aku tiduran di sofa lagi (kamar merangkap ruang tamu) hihi.. Tidur deh jadinya. 

Jam 12.00 WIB waktunya makan siang tapi aku masih malas-malasan. Tiba-tiba ada yang teriak teriak di luar pagar rumahku. “Mbaak Susaaannnnnn…..mbak Susaaaannnn…!”

 “Aduh, siapa itu ya? Wajahku masih kucel belum mandi juga agak malu bukain pagar. Akhirnya bapakku yang bukain. Ternyata yang datang itu mantan murid lesku dulu sama ibunya. Dulu pernah les ditempatku waktu masih TK tapi keluar tanpa ijin. Sekarang udah kelas 4 (brapa tahun coba?) Yang tlah pergi meninggalkanku kini kembali lagi tanpa kuminta. Ia pengen les ditempatku lagi. Kalau bukan Tuhan yang gerakin siapa lagi coba? Itulah berkat Tuhan hari ini. Ga cuma itu aja, abis makan siang aku buka komputer eh ada inbox masuk ternyata ada orang yang baca iklanku di fb pengen dibuatkan blog. Ga nyangka aja. After all ini semua adalah Tuhan yang kerjakan buatku. Thanks Lord… :)

Cara Menghapus Link Hidup/ Live Link di Komentar Blog

Moocen Susan | Kamis, Januari 16, 2014 | 24 Comments so far
Cara Menghapus Link Hidup/ Live Link di Komentar Blog- Pernahkah ada orang yang berkomentar di blog Anda dengan menyertakan link hidup (live link)? Itu lho link url blog si pemberi komentar yang kalau diklik bisa mengarah ke blognya. Hehe, maaf ya bahasanya agak awam. 

Nah, mengapa tidak boleh memberi live link di dalam komentar blog? Karena nanti hal itu bisa memperberat loading blog si empunya blog. Itu sama kayak nyepam di komentar. 

Akhir-akhir ini, saya sering banget dapat live link di komentar saya. Capek juga kalau tiap ngecek email ada komentar yang masuk trus ada live linknya. Jadi musti dihapusin satu-satu. Bukan cuma 1-2 postingan saya yang dikasih live link tapi ada kira-kira 4 atau 5 postingan yang ada live link di komentar blog saya. Btw, niat banget nih nyepam mulu hahaha..

Akhirnya, saya cari deh di google cara menghilangkannya secara otomatis. Caranya langsung saja Anda masuk ke edit template blog Anda,  kemudian cari kode ]]></b:skin>  dengan cara menekan Ctrl+F . Letakkan kode berikut ini tepat diatas kode ]]></b:skin>

#comments p a{ display: none !important; }

Nah, bila cara diatas masih belum bekerja maksimal, maka Anda bisa menambahkan kode lagi. Caranya cari kode </body> lalu masukkan kode berikut ini diatas kode </body> 

<script type='text/javascript'> //<![CDATA[ $(function(){$('#comments p').find('a').contents().unwrap();}); //]]> </script>

Cara kedua ini akan membuat live link pada kotak komentar Anda secara otomatis tidak berfungsi (link tersebut akan menjadi text biasa). Jadi Anda tidak perlu repot menghapus link hidup pada kotak komentar Anda.

Semoga berhasil ya... ^_^