Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Diary Zombigaret : Kanker Mulut Gara-gara Si Garet

Moocen Susan | Rabu, April 16, 2014 | 10 Comments so far
   Ini fotoku sebelum dan sesudah merokok. Waktu muda dulu aku ganteng kan? (meskipun paling ganteng serumah karena aku cowok sendiri). Aku jadi coverboy dan sangat tenar setidaknya di sekitar lingkungan RT-ku saja dan banyak gadis termehek-mehek karena kegantenganku. “Muda kaya, tua foya-foya, mati masuk surga” adalah motoku saat itu. 

Ilustrasi penulis sendiri

   Tapi masa lalu tetaplah masa lalu. Penyesalan selalu datang terlambat. Ini semua gara-gara si garet, makanya aku sekarang jadi zombie. Orang-orang menyebutku Zombigaret, ya zombie karena si garet. 

     Dulu aku hobby ngebul. Tiap hari ngebul, bahkan aku kuat tidak makan seharian asal ada rokok yang setia menemaniku. Aku tidak peduli dengan lingkungan sekitarku yang terganggu dengan asap rokokku. Yang penting happy dan aku bisa terus ngebul. Aku mengabaikan himbauan stop merokok di pamflet-pamflet pinggir jalan ataupun di bungkus rokok itu sendiri. 

    “Ah teori,” itulah kata yang terucap di bibirku saat aku membaca tulisan “Merokok Membunuhmu” 

    “Siapa kamu ngatur-ngatur hidupku?” itulah kata yang terlontar dari bibirku ketika ada orang yang memperingatkanku untuk berhenti merokok. 

    Sebenarnya dulu aku suka rokok awalnya karena coba-coba. Kebetulan ada teman ngopi bareng yang nawari rokok. Kata temanku merokok bisa bikin suasana hati rileks. Kelihatan cowok banget kalau merokok, kalau ga ngrokok katanya banci. Aku kan bukan banci. So, aku mulai nyoba deh tuh rokok meski baru rokok jenis tingwe (nglinthing dewe). 

     Temanku hanya menertawakanku ketika tahu aku terbatuk saat mencoba rokok pertama kali. “Ah, itu biasa. Nanti lama-kelamaan kamu pasti terbiasa bahkan nagih lagi,” Kata temanku. 

    Kalau ga ngebul ga hidup rasanya. Bagai makan sayur tanpa kuah. Garing bo! Kalau bisa ngebul rasanya hidupku lebih berwarna. Sebatang, dua batang, “Wah oke juga nih. Eh, beneran lho aku ketagihan terus dan terus. Rata-rata sehari aku bisa menghabiskan 20 plat” (busyet banyak banget ya, :D becanda, tapi nolnya ilang satu ding). Rokok teman ngopiku. Kalau pikiranku lagi suntuk karena banyak hutang aku mabok miras di warung dan ngebul sambil denger musik dangdut. “Wuih, sedap! Tarik mang….” 

    Abis itu pikiran langsung fresh. Mau nyobain juga? :D mendingan jangan deh. Memang sih awalnya nikmat tapi ujung-ujungnya sengsara kayak aku sekarang ini. Aku baru ngerasa kena dampak negatif dari ngebul setelah aku mengalami gejala-gejala tidak beres pada beberapa bagian tubuhku. 

   Awalnya cuma sariawan biasa. Aku pikir wajar karena kurang vitamin C. Masalahnya sejak aku ngebul aku kan jarang makan tuh, ya mungkin aku kena maag jadi kalau kena vitamin C agak mual. Jadi, aku menghindari makanan yang kecut-kecut. Eh, malah kurang vitamin C. 

   Tapi ternyata udah lebih dari sebulan, sariawanku ga sembuh-sembuh juga bahkan sampe pendarahan. Ga cuma itu aja, mulut dan bibirku rasanya nyeri-nyeri semua. Lihat nih gigiku juga pada ilang semua. Kemudian timbul benjolan di tenggorokanku. Lama kelamaan aku jadi susah menelan makanan, suaraku jadi serak, mulutku berbau, dan aku sulit bicara hanya bisa menulis semua ini di diaryku. 

    Kata dokter, aku terkena kanker mulut akibat merokok. Sekarang aku jadi Zombigaret. Merokok sungguh tidak baik bagi kesehatan dan itu bukan sekedar teori atau isapan jempol semata. Akulah buktinya. Jangan sampai kalian mengalami apa yang aku alami. Putuskan segera hubunganmu sama rokok, sekarang! Hiduplah dengan sehat sampai masa tuamu. Merokok tidak akan membuatmu keren malah “kere” (miskin) karena uangmu habis buat berobat kalau sudah sakit sepertiku. 

    Dan yang paling aku sesali, gara gara si garet ini wajah gantengku berubah total 180 derajat. Tidak ada lagi yang mau mendekat padaku. Aku habiskan hari-hari sepiku bersama penyakit kanker ini. Aku sudah tidak tertolong lagi. Hanya tinggal menunggu ajal menjemputku. 

   Sampaikan pesanku pada teman-temanmu yang masih setia dengan si garetnya. Stop buat yang sudah kecanduan rokok dan jangan coba-coba ngebul kalau ga mau kena kanker mulut! 

Jumlah kata : 600 


Oh Tuhan, Lancarkanlah Rencanaku

Moocen Susan | Senin, April 14, 2014 | 4 Comments so far
   Beberapa hari ini saya sering kurang beruntung, entah kenapa barang-barang di rumah saya tiba-tiba rusak ketika saya pegang. Blender kebakar, kipas angin konslet sehingga balingnya ga mau gerak beberapa saat kemudian saya mencium bau gosong, payung rusak, magic com jatuh sampe peyok ketika habis saya cuci, dan yang terakhir card reader yang baru saja saya beli buat mindahin foto dari HP ke komputer ikut-ikutan blank. 

   Muncul tulisan: USB Device Not Recognized One of the USB devices atttached to this computer has malfunctioned, and windows doesn't recognize it For assistance in solving this problem, click this message  

    Abis itu keluar lagi tulisan please insert a disk into drive G. Saya sudah hubungi tukang komputer saya, 2 kali bolak balik ke tokonya balikin card reader, minta ganti. Sampai dirumah saya coba lagi, ga bisa pula. 

   Saya panggil dia kerumah buat benerin eh dia ga datang-datang. Hari ini janjinya mau datang malah ujan. Sebel gak sih? Saya belajar sesuatu dari sini. Ternyata bergantung sama orang lain itu ya kayak gini bikin senewen, coba kalau saya bisa sendiri sudah dari kemarin lancar jaya upload foto. Mandiri itu bener-bener penting pake bangets. 

   Ketika mengalami halangan seperti ini, saya hanya mencoba mencari hikmah dibalik semua ini. Saya belajar sabar, toh DL lombanya masih lama, tapi emang dasar saya bukan tipe orang yang suka dadakan dan sangat terprogram dalam melakukan sesuatu. Jadi kalau ada hal yang tidak ontime sesuai rencana saya biasanya saya bisa marah. 

    Biasanya sih saya upload foto langsung dari memori di HP ke facebook opera mini. Tapi karena gagal mulu saya pikir pake card reader aja. Huaaa.. pengen nangis rasanya :'( 

    Kalau sampai ini gagal lagi, saya akan pergi ke digital printing buat minta tolong mindahin data ke emailku. Oh Tuhan, lancarkanlah jalanku. Teman-temanku sudah pada setor tulisan, aku belum sama sekali :’( Ini semua kulakukan demi lomba blog lho :'(

Alasan Memblokir Teman Dumay

Moocen Susan | Minggu, April 13, 2014 | 13 Comments so far
   Pernah ga kita memblokir teman dumay? Pasti pernah dong ya. Pertanyaannya mengapa kita sampai terkesan "tega" dengan memblokir teman? Rata-rata mengatakan kalau dia menyebalkan jadi diblokir. 

   Nah, apa yang membuatnya jadi menyebalkan? Ada yang bilang karena orang itu suka ngetag sembarangan terutama dagangannya di wall tanpa ijin, suka update status pake tulisan alay, suka komentar yang tidak sopan seakan kebon binatang pindah ke facebook, suka pasang gambar aneh-aneh, hacker, profil ga jelas dan foto yang kurang etis, suka nyetatus yang berbau SARA/ negatif thinking melulu,  dll. 

Kalau saya pribadi saya akan memblokir orang yang : 
  1. Orang yang bermuka dua. Eneg juga rasanya kalau ketemu orang yang tutur katanya sehalus sutra tapi nusuk dari belakang. Daripada saya sakit hati sendiri, mendingan saya move on dan melupakan orang itu dengan cara blokir fbnya. Soalnya kalau nemu yang kayak gini rasanya jadi saya yang salah karena saya tipe orang yang tidak bisa basa basi. Jadi ya apa adanya dan ceplas-ceplos. anti basa basi dah.. pokoknya :D
  2. Orang yang mudah berjanji tapi mengelabui, bilangnya ya ya tapi tidak dilakukan
  3. Saya anggap membahayakan diri saya, misalnya seperti orang yang bisa mencemarkan nama baik dengan askom di wall/ komentar fb. Kalau di wall masih bisa diprotect tapi kalau kita buat status lalu dia nanggapi dengan komentar kasar mungkin itu yang perlu dihapus manual ya.
  4. Orang yang terkesan mengganggu dengan nyepam 
   Alasan saya memblokir orang tersebut karena saya ingin meminimalisir stress saya agar tidak sakit hati ketika melihat foto dan status-statusnya. Bahkan orang yang sedang kesetrum perlu mematikan saklar di meteran dulu agar selamat dari setruman. Putus hubungan dengan “nyamuk” 
   Hasilnya? Saya lebih happy dan tenang karena sudah terbebas dari si pengganggu. Kita memang perlu selektif dalam berteman, tapi jangan terlalu curiga berlebihan juga, 'ntar malah ga punya temen lagi.

Manusia Itu Saling Membutuhkan

Moocen Susan | Sabtu, April 12, 2014 | 10 Comments so far
    Tadi siang, aku service sepeda di reparasi. Sejak membeli sepeda 5 tahun yang lalu, baru sekarang sepeda itu mulai bermasalah. Ruji roda belakang kendur sehingga kalau dipakai boncengan gleyar-gleyor sampe kepala bapakku pusing katanya. Untung reparasinya sepi jadi begitu kami datang, sepedaku langsung diperbaiki. 

   Aku memperhatikan cara tukang servicenya yang sangat mahir dalam memperbaiki sepeda. Yang menarik dari sini adalah betapa Tuhan itu menciptakan manusia dengan berbagai macam talenta. Antara orang yang satu dengan yang lain itu berlainan. Mengapa? Supaya bisa saling melengkapi tentunya. 

    Pastinya lah ya, dalam satu tubuh saja ada banyak anggota. Masing-masing anggota tubuh punya bentuk dan fungsi yang berbeda pula. Apa jadinya kalau tubuh kita hanya terdiri atas badan saja? Atau kaki saja? Jadi aneh kan? 

   Perbedaan yang ada akan menjadi indah ketika dipadukan. Misalnya bunyi nada di dalam keyboard, kalau dalam sebuah keyboard nadanya sama semua tentu tidak akan menghasilkan musik yang indah. Pekerjaan juga demikian. Ada yang jadi dokter, guru, tukang sayur, ibu rumah tangga, pebisnis online shop, jasa kurir, sopir, dll. 

    Seorang guru butuh dokter ketika ia sakit. Ibu rumah tangga butuh tukang sayur yang lewat di depan rumahnya supaya ga usah jauh-jauh ke pasar dan bisa memasak. Seorang pebisnis online shop butuh jasa pengiriman barang untuk mempermudah transaksi jual beli dengan konsumennya, dll. 

   Karena manusia itu saling membutuhkan tak ada alasan bagi seseorang untuk bersikap sombong seakan tidak butuh orang lain. Suatu saat tanpa kita sadari kita pasti akan membutuhkan orang yang kita anggap tidak penting bagi kita.

Cintamu Menguatkanku

Moocen Susan | Jumat, April 11, 2014 | 12 Comments so far
    Bicara soal cinta, menurutku cinta = kasih, tapi kasih belum tentu cinta. Kok bisa? Ya, karena kalau kita mencintai seseorang, sudah pasti kita mengasihi orang tersebut. Sebaliknya, kalau kita mengasihi orang itu belum tentu kita mencintainya. Ya, bisa dibilang sekedar rasa sayang aja. 

    “Aku sayang kamu, tapi aku tidak cinta,” itulah penolakan dari seseorang yang kucinta yang terdengar lembut di telinga tapi cukup menyayat hatiku. Kasih yang kurasakan hingga usiaku yang sudah 31 tahun ini adalah kasihnya Tuhan dalam hidupku (kasih agape), kasih sayang keluargaku (kasih storge), dan kasih dari teman-teman/ sahabatku (kasih philia). Sejujurnya, aku belum pernah merasakan cinta yang tulus dari seorang kekasih karena aku belum pernah pacaran. Cintaku cinta monyet mulu. (Monyet kok dicintai? :P ) 

    Beberapa kali aku sempat jatuh cinta tapi dia yang kucintai tidak mencintaiku alias bertepuk sebelah tangan. Saat itu aku langsung inget lirik lagunya The Rock yang berjudul “Selir hati"

    ♪♪ Aku cinta kamu, tapi kamu tak cinta aku…♪♪ </3

   Karena berulangkali patah hati itu ada masa dimana aku mulai tawar hati dan meragukan cinta. Aku pun bertanya kepada rumput yang bergoyang, “Tanyalah dunia apa itu cinta? Apakah masih ada cinta dari seorang kekasih untukku? Mengapa sampai saat ini aku terus menerus bertemu dengan orang yang salah yang mengharuskan cinta yang bersyarat?” 

    Kata Pak Mario, “ Cinta tak pernah salah, yang salah adalah cara kita mencintai dan cinta kepada orang yang salah lah yang membuat kita jadi kegagalan cinta.” 

   Segala kegalauan hatiku itu pupus ketika blogwalking ke blog teman-teman yang menulis tentang bagaimana mereka menemukan jodohnya dan menikah. Selain itu aku sering menonton acara kesaksian di TV rohani tentang unconditional love (cinta tak bersyarat), seperti kisah nyata cinta sejati antara Ralph dan Alice Lui berjudul LOVE NEVER FAILS  disini.  
ilustrasi oleh penulis sendiri

   Kisahnya menceritakan tentang suami istri yang dikaruniai wajah yang tampan dan cantik. Mereka berdua sangat beriman dan mengasihi Tuhan, serta saling mencintai dan sangat bahagia. Tetapi seminggu setelah mereka menikah, sang suami terkena kanker. Sel-sel kanker ganas itu menggerogoti bagian wajah suaminya sehingga wajahnya tidak tampan lagi. Disinilah cinta istri kepada suaminya diuji. Tetapi walaupun wajah suaminya buruk rupa, sang istri tetap setia melayani dan merawat suaminya hingga akhirnya suaminya meninggal. 

    Dulu aku pengen punya pacar umur 24 tahun dan menikah umur 25 tahun. Ya namanya keinginan tidak selalu selaras dengan kenyataan. Di usia itu aku malah sakit parah. Aku hidup jauh dari orangtuaku karena harus merantau keluar kota. Saat itu aku merasa kehilangan masa muda. 

    Aku sempat protes pada Tuhan. Bagaimana aku bisa punya pacar kalau tiap hari cuma bisa berbaring dan muntah berkepanjangan? Tapi Tuhan itu baik. Apa yang tidak pernah kupikirkan dan bayangkan, Ia sediakan meski bukan cinta kekasih tapi Tuhan tahu aku baru butuh kasih sayang seorang sahabat saja. 

    Ketika aku sakit, salah seorang teman kantorku menyarankanku untuk menulis kisah penyakit yang kuderita di koran rubrik surat pembaca. Maksudnya cuma ingin mendapat saran pengobatan siapa tahu ada yang pernah mengalami kasus serupa denganku. Dalam sehari aku sudah seperti artis. Banyak sms dan telepon yang masuk ke hpku. Banyak memperhatikanku rupanya, ada yang punya maksud biar dagangan obatnya laku tetapi ada yang memang benar-benar tulus dan peduli memberikan motivasi. 

    Seminggu kemudian, di sebuah warung nasi goreng babat stadion Semarang, koran itupun tergeletak begitu saja. Ada seorang cowok yang sedang makan nasi goreng yang kemudian mengambil serta membaca koran bekas itu. Pandangannya tertuju pada tulisanku di rubrik surat pembaca. Rupanya dia kasihan dan tergerak untuk menolongku. Tapi karena malu berkenalan denganku, akhirnya dia cuma miscall  HPku terus. 

    Awalnya aku merasa orang ini iseng banget. Lantas aku sms dia. Singkat cerita kami akhirnya sms-an. Aku pengen tahu fotonya, dan dia beriku akun facebooknya. Dan aku kemudian ingin bertemu dengannya, tapi karena dia masih malu-malu akhirnya aku meminta tolong padanya untuk mengantarku terapi akupuntur agar dia tidak punya alasan lagi untuk menjadi malu. 

   Akhirnya dia datang juga kekosku. Aku memanggilnya Koko (kakak). Kagetnya aku karena yang datang tidak sama dengan yang di foto facebook. Aku pikir Koko ini ga bisa datang dan menyuruh temannya. Tapi kemudian dia baru mengaku kalau dia sengaja kasih foto lain yang terlihat lebih ganteng daripada aslinya. Tapi aku memaklumi rasa mindernya ini. 

   Penampilannya memang terlihat culun, dengan brompit (sepeda motor) bututnya dia mengantarku dengan tulus. Dia bertanya padaku, “Susan malu enggak bonceng brompit koko yang butut ini?” 

   “Ah nggak malu, yang penting nyampe di tujuan," jawabku.

   Sepulang kerja tadi dia belum makan malam, dia rela menungguku diterapi selama kurang lebih sejam. Tahan lapar juga dia, ga kayak aku yang tiap 3 jam sekali harus makan. 

   Sejak pertemuan kami itu, dia jadi sering main ke kosku. Dia mengajakku ke rumah temannya untuk didoakan. Sepulang dari rumah temannya kupikir akan langsung pulang ke kos ternyata dia ajak aku makan di café. Jujur baru pertama kali aku diajak makan di café oleh cowok. Dalam keadaan mual dan tidak bisa makan makanan café, aku hanya menemaninya makan. Dia juga membelikan lampu baru untuk kamar kosku. Aku jadi sering pergi berdua bersamanya tapi sayang aku tidak bisa menikmatinya karena rasa mual yang amat sangat yang kurasakan. 

   Aku kuat karena sayangnya padaku. Untuk menghiburku di tengah rasa mualku, dia mengajakku ke PRPP. Pada hari Minggu kami pergi ke gereja berdua. Saat ada pembagian tiket pengobatan gratis,  dia rela berdesakan dengan orang banyak hanya untuk mendapatkan tiket berobat buatku. Dia juga mau berbagi makanan denganku saat aku tidak menghabiskan makanan yang sudah dibelinya. 

   Ketika aku harus diopname di rumah sakit, dia juga merawatku dan menemaniku. Dia mengantarku saat aku muntah di kamar mandi. Semua orang di rumah sakit berpikir kalau kami pacaran. Padahal kalau dia ditanya, aku bukan tipenya dan dia cuma kasihan padaku. Rasa sayangnya sudah cukup bagiku untuk bisa sedikit merasakan rasanya pacaran karena dia hanya suka pada cewek yang modis dan tajir (kaya). 

  Setiap kami makan berdua di warung, dia selalu membandingkanku dengan cewek lain. Kadang itu yang bikin bête, tapi aku tetap menghargai pilihannya. Aku hanya memikirkan penyakitku saja. 

    Pernah suatu kali, aku menemaninya makan di warung makan dan tiba-tiba ada cewek modis yang cantik makan bersama cowoknya, lalu dia nyeletuk “Koko maunya cewek yang kayak gitu lho.” 

   Mendengar kata-katanya itu aku cuma senyum aja. Ya, kami hanya bersahabat. Aku tidak menuntut dia mencintaiku. Aku sangat bersyukur di perantauan dalam keadaan sakit Tuhan mengirim dia untuk menolongku. Andai tak ada dia, aku sungguh tidak tahu bagaimana aku bisa kuat menghadapi sakitku.. Apalagi saat aku muntah berjam-jam dan tak kuat beli makan sendiri, dia datang untuk membelikanku makanan padahal hari itu hujan turun sangat lebat. Dia bisa memilih untuk tiduran di rumah daripada harus merawatku. Tapi karena rasa sayangnya yang besar padaku dia tetap datang meski orangtuanya melarang kami berteman. Dia tetap nekad. 

    Itulah kasih sayang dari seorang sahabat tak disangka yang pernah kurasakan seumur hidupku. Lima bulan saja kami bersama dan akhirnya aku harus pulang ke kampung halamanku. Terima kasih Tuhan atas kasih sahabat yang Kau anugerahkan padaku di tengah masa kesesakanku. Kini sudah 5 tahun berlalu, aku sudah sembuh, dan dia tak pernah lagi datang menemuiku. Kasih sayangnya yang selalu jadi kenangan terindah dalam hidupku. Terima kasih koko, kalau ga ada koko mungkin aku sudah tidak tertolong lagi. 


Cara Mengedit Profil G+

Moocen Susan | Kamis, April 10, 2014 | 6 Comments so far
   Hai, berbagi tutorial lagi yaa :D . Biasanya ketika kita membuat blog di blogspot pasti ada widget “mengenai saya/ about me”. Nah, kalau masih awal membuat profil kita tinggal klik tata letak – profil – ketik aja apa yang mau ditulis “mengenai saya.” 

   Kalau udah terlanjur nulis profil “mengenai saya” tapi kok kependekan ya? Ceritanya mau ditambahi beberapa tulisan nih, caranya ada 2. Kali ini saya akan berbagi cara mengedit profil kita di Google Plus (G+).


Cara pertama: 
1. Dari Tata letak → Cari widget “Mengenai saya/ about me” → tambahkan aja tulisan tentang saya yang ingin ditambahkan. 

Cara kedua : 
  1. Masuk ke akun blog Anda
  2. Klik foto profil kita yang ada di pojok kanan atas → Lihat Profil 
  3. Klik Tentang → Edit → tambahkan tulisan yang Anda kehendaki → Simpan 
  4.  Lihat hasilnya di blog Anda. 
Bagaimana? Mudah bukan? :D Selamat mencoba ya.