Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Me and My Father

Moocen Susan | Rabu, Juli 09, 2014 | 12 Comments so far
   Hai, hari ini aku pengen upload foto-fotoku bersama bapakku. He is so special for me. Oleh sebab itu aku sering nulis tentang bapakku di blog ini :) 

   Tinggal bersama orangtua tunggal yang sudah lansia membuatku belajar menjadi lebih perhatian. Sudah seperti punya baby. Memperhatikan makannya, minum obatnya, dan perubahan emosinya. After all, aku sangat bangga dan bersyukur punya bapak seperti beliau.
dalam perjalanan berobat keluar kota naik travel
waktu antri dokter di rumah sakit dari jam 8 pagi-5 sore

waktu duduk di emper toko orang pas capek jalan-jalan di Semarang

waktu nunggu bapakku antri rontgen di RS

waktu nemeni bapakku opname di RS luar kota

 

KasihNya Cukup Buatku So Special

Moocen Susan | Selasa, Juli 08, 2014 | | 14 Comments so far
   
Inga' inga' jangan minder! Sekalipun ga ada yang sayang setidaknya pandaku & Tuhan sayang padaku :P

   
    Aku paling doyan kalau disuruh foto selfie atau narsis terus diupload di facebook, meski mukaku bukan kriteria foto model. Dengan seringnya foto selfie itu adalah wujud rasa syukurku kepada Tuhan karena sudah diberikan wajah seperti ini. 

   Menurutku tiap orang diciptakan Tuhan dengan tujuan yang berbeda tapi tetep dengan maksud yang baik. Sejelek-jeleknya muka orang kalau dia tersenyum akan tampak cakep di kamera. Kecuali kalau gambarnya ngeblur akibat ga pake tongsis motretnya hahahaha. 

   Dengan kamera hp satu-satunya yang kupunya berukuran gambar maksimal 640x480 px, tapi lumayanlah buat bernarsis ria. Inget ya NARSIS bukan RASIS! Jangan salah ketik hurufnya ntar berabe…hehe. 

   Aku ga pernah protes sama Tuhan dikasih muka model begini karena KasihNYA cukup buatku jadi so special. Aku sangat menentang rasa minder karena minder itu ga bagus buat dipiara. Pede Aja lagi! Karena yang pasti I am special and so you are. 


Photo ini diikutsertakan dalam 

Komik MTGW

Moocen Susan | Minggu, Juli 06, 2014 | 4 Comments so far
Iseng-iseng bikin komik tentang Mario Teguh Golden Ways. diposting di blog aja ya hihi..: 




Peran Blogger Atasi Stigma Negatif dan Diskriminasi Pasien TB

Moocen Susan | Minggu, Juli 06, 2014 | Be the first to comment!
   Terkadang saat kita diberi kesehatan dan melihat ada seseorang yang sakit apalagi tidak sembuh-sembuh membuat kita memiliki stigma negatif pada orang tersebut. Kadang kita juga berpikir “Sakit kok aneh gitu sih? Kayak diguna-guna/ disantet, dll” 


    Kita jadi takut mendekat atau bergaul dengan orang itu karena takut ketularan penyakitnya. 

   Munculnya stigma/ pandangan dan pemahaman yang salah kaprah terhadap sesuatu hal akan membuat penderita merasa terdiskriminasi. Demikian juga stigma negatif terhadap pasien TB, diantaranya yaitu : 

1. Ada yang bilang TB itu penyakit keturunan. Benarkah itu? Hanya karena jika dalam satu keluarga kena TB semua lalu dibilang TB penyakit keturunan? Itu tidak benar. Logikanya seperti ini: TB itu kan memang bisa menular, apalagi penularannya cepet banget yaitu melalui udara, bersin, dahak penderita yang terpercik saat ia batuk. 

   Nah, kuman TB itu dihirup oleh orang terdekat dengan penderita. Sedangkan hubungan yang terdekat kan di rumah/ dalam satu keluarga. Jadi wajar apabila dalam satu keluarga mudah ketularan TB. 

   Solusinya, anggota keluarga yang masih sehat harus tetap menjaga kesehatannya dengan makan makanan yang bergizi agar daya tahan tubuhnya kuat. Selain itu wajib menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan memiliki ventilasi udara ruangan yang baik. 

   Sedangkan untuk penderitanya agar memakai masker atau menutup mulut saat batuk, membuang dahak pada tempat yang tepat, dan minum obat secara rutin dan tuntas agar cepat sembuh. Kesabaran dan kemauan yang kuat serta dorongan dari keluarga akan mempercepat proses penyembuhan. 

2. TB itu penyakit karena diguna-guna atau kutukan? Oh tentu tidak! 

   Kok bisa sih orang mikir TB itu karena kena guna-guna atau dikutuk? Ya, mungkin mereka berpikir begitu karena kadang kan pasien TB sering batuk-batuk dan muntah darah tiba-tiba sehingga penderitanya akan dikucilkan/ didiskriminasi karena dikira pernah melakukan kesalahan di masa lalu yang menyimpang. 

   Logikanya : batuk darah yang dialami penderita TB itu karena pembuluh darah dalam paru-parunya itu pecah akibat infeksi kuman TB saat dia batuk. 

   Kembali lagi solusinya adalah minum OAT secara rutin dan tuntas agar cepat sembuh. 

3. TB tidak bisa disembuhkan? Siapa bilang? 
 
   Memang, TB merupakan penyakit pembunuh nomor 1 diantara penyakit menular lainnya karena pasien TB yang tidak segera terdeteksi dan mendapat pelayanan kesehatan yang tepat serta tuntas bisa meninggal dunia. 

   Sebaliknya, jika pasien TB segera memeriksakan diri ke dokter dan mau minum obat dengan rutin dan tuntas pasti bisa sembuh. Hanya butuh waktu 6 bulan saja buat rajin minum obat. 

   So, yang sabar ya bagi penderita TB. Soalnya kalau tidak rutin minum obat akan menjadi kebal obat atau istilah medisnya MDR TB (multidrug resistance tuberculosis) yang mana butuh waktu lebih lama lagi (sekitar 2 tahun) untuk proses penyembuhannya. Bukti nyata TB bisa disembuhkan bisa dilihat di video berikut ini :


   Sebagai blogger, sangatlah tepat apabila kita menuliskan banyak konten tentang TB untuk mengedukasi khalayak yang belum paham benar tentang TB. Sehingga akan meminimalisir stigma negatif dan diskriminasi tentang pasien TB itu sendiri. 

   Jika orang sudah paham tentang TB, penyebab, dampak, dan cara menyembuhkannya tentu tak ada lagi stigma negatif dan diskriminasi yang merajalela di muka bumi ini disamping itu motivasi kepada para penderita TB akan membuat mereka lekas sembuh dan hal itu tentu saja berdampak positif dengan berkurangnya angka kematian akibat TB. 

   Yuk guys, jangan kucilkan lagi pasien TB sebaliknya rangkul dan beri motivasi agar mereka lekas sembuh dengan membaca artikel yang kita tulis. Oya, bagi teman-teman yang belum membaca serial 1-7 di postingan saya bisa membacanya disini :







Seri 7 : Masyarakat Peduli TB

Sumber referensi: 
http://www.tbindonesia.or.id/ 
http://www.lkc.or.id/ 

Cara Membayar Iuran BPJS lewat ATM BRI

Moocen Susan | Jumat, Juli 04, 2014 | 31 Comments so far
   Hari ini rencananya aku mau bayar iuran BPJS ke Bank. Tadinya aku nggak tahu kalau ternyata iuran BPJS bisa dibayarkan lewat ATM. Udah ngisi slip setoran + antri lama di bank, eh ternyata kata mbak kasirnya disuruh nunggu lagi karena bukanya aplikasinya lama lewat komputer. So, akhirnya aku disuruh bayar lewat ATM aja dibantu pak security. 
Begini caranya : 
  1. Masukan kartu ATM BRI 
  2. Ketik nomor PIN Anda 
  3. Pilih TRANSAKSI LAIN 
  4. Pilih PEMBAYARAN 
  5. Pilih LAINNYA 
  6. Pilih BRIVA 
  7. Pilih BPJS KESEHATAN 
  8. Ketik nomor virtual account Anda 
  9. Ketik nominal premi/ iuran Anda sesuai kelas. Kelas 1: Rp.59.500,- Kelas 2 : Rp. 42.500,-Kelas 3 : Rp. 25.500,- 
  10. Ambil kartu ATM anda kembali beserta slip bukti pembayaran briva. 
mudah sekali kan? cepet pula ga perlu antri lama di bank... :D. Oya, bayar iuran BPJS nya jangan lebih dari tanggal 10 tiap bulannya biar ga kena denda.

Hasil CT Scan Bapakku

Moocen Susan | Kamis, Juli 03, 2014 | 18 Comments so far
   Hari yang dinantikan tiba, Aku sengaja mandi lebih pagi agar bisa bersiap untuk mengantar bapakku ke ruang CT Scan. Rencana CT Scan jam 7/ 8 tapi perawat baru menjemput jam 09.30 WIB mungkin masih antri. Bapakku berbaring di tempat tidurnya sambil didorong masuk ke lift untuk naik ke lantai 3. Aku dan adikku mengikuti dari belakang. Baru kali ini aku tahu kalau CT scan itu ternyata memakan waktu sejam. 

   Siang harinya bapak diperbolehkan pulang. Hasil lab baru akan keluar keesokan harinya. Jadi hari itu kami berkemas dan pulang ke kos adikku. Besok aku harus mengambil hasilnya di ruang perawatan. Karena jadwal kontrol dokter 5 hari lagi jadi kami memutuskan untuk tinggal lebih lama di Semarang dulu daripada bolak balik Blora. Setelah menyelesaikan administrasi kami menuju ke kos adikku. Dengar-dengar biaya CT scan berkisar 3.5 jeti. Tapi oleh kemurahan Tuhan, it’s free for us. 

   Kami dijemput adikku dan temannya naik brompit lagi. Hari itu di kos an adikku aku berkenalan dengan teman-temannya. Di lantai 3 ada 3 orang cowok, di lantai 2 juga ada 3 cowok. Jadi selama 5 hari itu aku tinggal bersama 6 orang cowok di kos an adikku. Keesokan harinya aku diantar adikku mengambil hasil CT Scan dan lab. Dan inilah hasilnya : 

Pemeriksaan Hematologi Gol. Darah A Rhesus (+)

Kimia klinik : 
Ureum 18.5 mg/ dL (15.0 – 38.5) 
Kreatinin 0.8 mg/dL (0.8-1.3) 

Pemeriksaan Patologi Anatomi 
Makroskopik :
Diterima sediaan hapus FNA 4 slide 

Mikroskopik : 
Sediaan dari FNA transthoracal, berupa 4 slide preparat hapus: 
Sebaran difus eritrosit, sebaran moderat lekosit pmn 
Didapatkan kelompok-kelompok jaringan nekrotik 
Bersebukan sel radang limfosit dan lekosit pmn 
Tak didapatkan sel ganas pada sediaan ini 

Kesimpulan FNA Transthoracal : Radang non spesifik 

Pemeriksaan mikrobiologi, pengecatan Ziehl Nielsen Sample FNA BTA (-) negative 

Pemeriksaan CT scan Thorax dengan kontras multiplanar :
Mediastinum cenderung tertarik ke kiri 
Jantung dan pembuluh darah besar 
Atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan normal, ventrikel kiri tak membesar 
Septum interventrikel tak menebal 
Myocard tak menebal 
Setinggi trunkus pulmonal 
kaliber aorta ascenden, aorta descenden, trunkus pulmonal dan vena cava superior normal, 
descenden ascenden ratio normal 
Tak tampak pembesaran KGB 
Tak tampak efusi pericard 
Tak tampak massa mediastinal 
Kedudukan trachea normal, lumen tak tampak menyempit, tak tampak penebalan dinding 

Paru: 
Tampak volume loss paru kiri dengan infiltrate pada apeks dan basal paru disertai kalsifikasi 
Tampak infiltrate prominent apeks paru kanan serta infiltrate tersebar 
Bronkus utama kanan kiri tak menyempit, tampak pelebaran focal cabang-cabang bronkus kanan kiri 
Tak tampak massa paru 
Pleura basal kiri tampak menebal dengan collecting fluid 
Tak tampak destruksi tulang 

Kesan : 
Cenderung KP lama dengan infeksi sekunder disertai bronchiectasis dan pleuritis basal hemithorax kiri. 

   Selasa berikutnya 2 Juli, 2014 kami kembali mengantri dokter dari jam 8 pagi sampai 5 sore, untuk mendapat jawaban dokter. Kata dokter bapakku memang pernah kena flek paru tapi itu sudah sembuh, hanya saja bekas fleknya menimbulkan kerusakan paru yang sulit disembuhkan. 

   Dokter memberi bapakku obat hisap namanya Seretide DIskus Salmetrol xinafoate fluticasone propionate . Alat ini berisi tepung (serbuk warna putih) cara memakainya ditempelkan di mulut dan hisap/ tarik nafas tahan selama 5 detik dan hembuskan pelan-pelan. Rasanya manis dan 1 wadah berisi 60 obat. Sekali dibuka nomernya akan berkurang 1. Sehari 2x pagi dan sore. Harga obat ini Rp. 184.999,- 

   Selain itu bapak juga diberi kapsul berisi aminophyllin 200 mg dan salbutamol 4 mg yang terdapat dalam 1 kapsul. Hanya untuk 20 hari saja. Harus diminum rutin.

   Kebayang aku harus bolak balik Blora - Semarang selama 6 bulan untuk obat ini jika di blora tak ada obat ini. Memperhatikan jadwal minum obat bapakku memang sangat menantang buatku. Tak hanya itu saja, aku juga harus mengatur waktu dan mengurus surat tepat waktu agar tidak blong obatnya. Hmm… benar-benar butuh perhatian ekstra...