Masing-masing orang diciptakan Tuhan dengan berbagai macam talenta. Terkadang kita begitu terobsesi mengejar sesuatu tetapi apa yang kita kejar hasilnya nihil. Ya, itu pun terjadi juga pada saya. Saya pernah ada dalam kondisi dimana saya tidak tahu harus bekerja apa dan bagaimana mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan bapak saya sudah mulai menua dan harus berhenti bekerja.
Saya sempat bertanya pada diri sendiri, apa keahllian saya? Pengen jualan makanan ga bisa masak yang enak, karena banyak pantangan makan. Masak pun cuma saya yang doyan, bapakku sampe terpaksa makannya daripada ga ada yang laen mungkin. Pernah terpikir, waduh gimana nasib suami saya nantinya ya kalau saya ga bisa masak? Eh, ternyata jaman sekarang ga perlu pintar masak untuk bisa nikah. Hm, sedikit terhibur.
Lalu, saya ingat lagi apa ya kira-kira kesukaan saya yang kira-kira bisa menghasilkan uang? Kerja ikut orang juga sering keluar/ diPHK gara-gara sering kumat sakitnya. Akhirnya ya itu saya buka les-lesan nekat juga sih, karena ga ada background pendidikan guru. Mengharapkan rejeki dari les juga tak menentu akhirnya saya memutar otak (hehe emang bisa ya) mikir maksudnya… apa lagi ya yang bisa dilakukan?
Tiap hari kerjaan saya ke warnet, seneng aja ngetik-ngetik komputer. Wah saya pengen jadi penulis ah, tapi masih penulis status fb yang ga jelas.
Hingga suatu saat saya masuk ke grup menulis. Ada workshop online berbayar waktu itu. Nah, saya pengen ikutan, tapi ga mungkin saya ke warnet terus. Ga enak aja, di tengah kegalauan saya pengen ikutan dan tidak punya komputer membuat saya mengurungkan niat saya.
Eh, tak tahunya adik saya nawarin mau ga pake komputer second punyanya? Saya sih mau-mau aja, tapi kan ga ada internet, trus buat apa saya punya komputer? Tanpa diduga adik saya memberikan modemnya juga buat internetan. Asyik pikir saya, bagai seorang IT professional adikku setting program di komputer untukku. Wah, akhirnya saya bisa ikutan workshop nih. Asyik..
Disitu saya dapat pengalaman cara menulis artikel yang bener.
Tapi ketika ditinggal adikku pulang keluar kota, eh komputernya ngambek lagi kena virus terpaksa deh aku panggil tukang service komputer. Pas dibenerin sama tukang servicenya bisa kehapus virusnya, eh besok kena lagi. Aku panggil lagi ternyata dia ga datang-datang. “Ditelepon ga bisa disms ga dibalas, apa sih maumu hei kang tukang?” Haha.. berasa lagu aja nih.
Lalu, atas rekomendasi teman barulah aku panggil tukang service yang lain. Yah, puji Tuhannya berkat dia juga komputer second ini terselamatkan dari bahaya virus nakal.
Kembali ke topik, aku mulai gencar tuh nulis dan kirim ke media, seperti jawa pos, femina, majalah-majalah anak, eh nasib belum mujur, ditolak semua.
Pengen nyoba ikutan seperti teman yang sering dapat hadiah kuis, mantengin twitter sampe mata belo ga dapat juga. Hadooh… mumet dah pokoknya. Ikutan giveaway berhadiah buku, pulsa juga pernah, ya seringnya dapat itu.
Pie iki?
Dari bulan kapan internetan kok malah tekor ga dapat hasil. Daripada galau mendingan saya mulai belajar blog. Nah, dari situ akhirnya saya menemukan pintu rejeki saya. Lha gimana lagi ya, nulis juga amburadul kayak gini? Wes mboh-mbohan pokoke. Paling bingung kalau nulis diatur-atur macam EYD segala, pengen nulis yang bebas ya di blog sendiri.
Disini saya mulai menyukai desain-desain sendiri, dan puji Tuhan berkat Tuhan diberikan lewat benahi blog orang. Itu semua anugerah yang hanya bisa diberikan tepat pada waktunya. Kalau dikejar malah ga dapat. Rejeki memang Tuhan sudah takar buat setiap umatNya. Terima kasih buat teman-teman yang sudah mau menjadi klien saya. Tuhan memberkati kalian semua. Semoga hal sederhana yang saya kerjakan ini bermanfaat buat kalian semua.