Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Tips Memilih Kacamata

Moocen Susan | Senin, Maret 17, 2014 | 18 Comments so far
    Saya memakai kacamata sejak umur 15 tahun. Setiap tahunnya bukannya berkurang malah nambah apalagi sekarang pekerjaan saya menuntut untuk sering berlama-lama di depan komputer. 

    Ketika minus saya bertambah, saya pergi ke optik untuk memeriksakan mata saya. Di sana, saya ditawari mau beli lensa kaca atau pakai mika saja. Perlu diperhatikan kelebihan dan kekurangan dari lensa kacamata. 

  • Kelebihan lensa kaca : bisa ditipisi, harga lebih murah
  • Kekurangan lensa kaca : mudah pecah, lebih berat 
  • Kelebihan lensa mika : lebih ringan, ada penangkal ultravioletnya. 
  • Kekurangan lensa mika : jika tergores bisa membekas, terlihat lebih tebal karena tidak bisa ditipisi, harga lebih mahal

    Berdasarkan pertimbangan, akhirnya saya memilih memakai lensa kaca karena minus saya agak banyak kalau pilih yang mika selain lebih mahal juga terlihat tebal. Kebayang kan kalau kacamata saya lebih tebal? :( T_T

     Oya dalam memilih frame, sesuaikan juga dengan bentuk wajah agar tidak kelihatan lucu.

Cara Mengambil Uang di ATM BRI

Moocen Susan | Senin, Maret 17, 2014 | 1 Comment so far
Mungkin bagi sebagian orang, sudah tahu cara mengambil uang di ATM. Tapi tak ada salahnya saya coba menulis siapa tahu bisa bermanfaat bagi yang belum tahu.
  1. Masukkan kartu ATM BRI Anda (perhatikan tanda panah hitam di balik kartu itu jangan sampai terbalik memasukkan kartu ATM ya)
  2. Tekan “LANJUTKAN”
  3. Masukkan nomor PIN ATM Anda (6 digit angka) 
  4. Tekan/ Pilih jumlah uang akan Anda ambil, minimal Rp.50.000,- dan maksimal 1.000.000,- 
  5. Tunggu sebentar dan setelah itu ambil kartu ATM Anda terlebih dahulu 
  6. Ambil Uang Anda.
 Jangan sampai kartu ATM Anda tertinggal di mesin ATM ya…

Praktis Gunakan Meteran Listrik Prabayar

Moocen Susan | Minggu, Maret 16, 2014 | 2 Comments so far
    Awalnya untuk kebutuhan listrik di rumah, aku memakai meteran listrik pascabayar. Suatu ketika tiba-tiba TV-ku mati dan listrik jeglek. Mungkin karena kelebihan muatan dan kami panggil petugas petugas PLN. Mereka menyarankan untuk membeli adaptor untuk menyetabilkan listrik.

   Setelah menggunakan adaptor, listrik kami tidak njeglek lagi. Namun beberapa hari kemudian, kejadian yang sama terulang kembali. Kami panggil petugas PLN lagi. Kali ini petugasnya menyarankan untuk menambah daya listrik. Waktu itu daya di rumah kami hanya 450 watt. Karena waktu itu kami belum ada keinginan menambah daya ya sudah diterima dulu ga nonton TV selama beberapa hari daripada jeglek lagi. 

   
credit
Tetapi kemudian rupanya kami benar-benar membutuhkan penambahan daya karena kami butuh pasang sanyo air. Ditambah lagi adikku akan memberikan komputernya padaku. Akhirnya aku pergi ke kantor PLN dan mengurus penambahan daya listrik menjadi 900 watt. 

   Pihak PLN menyarankan menggunakan meteran prabayar saja agar lebih praktis. Pemakaiannya hampir seperti HP. Jadi kalau habis musti ngisi pulsa prabayar lagi. 

    Aku mengisi formulir permohonan tambah daya, menyerahkan fotokopi KTP, surat pelunasan tagihan listrik bulan terakhir, dan membayar biaya penambahan daya sekitar Rp. 397.100,-

   Karena aku ga bawa HP maka aku pergi ke warnet untuk menelepon call center 123 untuk mendapatkan nomor registrasi dan nomor agenda. Kemudian aku kembali lagi ke kantor PLN dan memberikan nomor registrasi dan nomor agenda dari call center tadi. Jadi riwa-riwi ngurus ini. 

    Setelah semua beres, aku diminta menunggu paling tidak selama 7-10 hari. Baru kemudian ada petugas yang mengganti meteran pascabayar lama dengan meteran prabayar. Aku mendapat kartu untuk pembelian pulsa listriknya. Aku juga diajari petugasnya cara memasukkan pulsa ke dalam meteran prabayar itu. 

    Jika listrik sudah mencapai 20kwh biasanya meterannya akan menyala berwarna merah (berkedip) dan berbunyi nah itu tandanya listrik harus segera diisi pulsa. Jangan tunggu sampai nol baru beli pulsa ntar padam listriknya, parahnya kalau lagi enak-enak masak nasi pake magic com, baru setengah jalan listriknya mati kan bisa berabe plus gedandaban :P 

    Kalau aku biasanya sebelum 20 kwh sudah aku belikan pulsa lagi. Cara mengisinya gampang banget kayak ngisi pulsa HP. Jadi pertama pergi ke kantor PLN atau Indomaret atau yang jual pulsa listrik prabayar pake kartu warna ijo. Setelah itu kita akan dapat nomor setruk untuk diisikan ke dalam meteran pulsa. 

    Ada 20 digit angka. Ketik aja langsung setelah selesai tekan Enter 2x. Jika dilayar muncul tulisan BENAR, maka kwh nya akan nambah. Berarti penambahan pulsa ke meteran prabayar berhasil. 

    Menurutku memakai meteran pulsa prabayar ini lebih praktis aja, karena kita bisa mengendalikan pemakaian listrik sendiri, privasi lebih terjaga karena tidak perlu menunggu dan membukakan pintu untuk petugas pencatatan meter karena meter prabayar secara otomatis mencatat pemakaian listrik anda (akurat dan tidak ada kesalahan pencatatan meter), dan tidak ada lagi biaya tambahan bayar listrik dikarenakan terbebani biaya keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.

Gaya Hidup Salah Picu GERD

Moocen Susan | Sabtu, Maret 15, 2014 | | 111 Comments so far
   Entah berapa kali saya menulis tentang GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Yang pasti GERD lebih parah daripada maag. Gejala utama dari GERD adalah heartburn (nyeri ulu hati), regurgitasi (naiknya asam lambung) dan mual. Heartburn biasanya digambarkan dengan rasa panas dan nyeri seperti terbakar di bagian tengah dada. Heartburn dapat terjadi mulai dari perut bagian atas hingga leher. Info lengkapnya baca di http://meetdoctor.com/topic/gerd 

    Kali ini saya akan menulis lebih spesifik lagi bahwa gaya hidup yang salah memang bisa memicu terjadinya GERD (gastroesphageal refluxes disease) berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman lain diantaranya yaitu :
  1. Stress yang berkepanjangan/ depresi berat
  2. Kebiasaan tidur / berbaring setelah makan atau makan sambil tiduran
  3. Makan terburu-buru
  4. Minum sambil berdiri (nglonggo)
  5. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak tinggi (keju dan coklat) / gorengan .Kalau saya dulu karena terlalu sering makan kulit ayam
  6. Merokok dan minum minuman beralkohol
  7. Kurang olahraga
  8. Kurang makan buah dan sayuran
  9. Sering terlambat makan/ pola makan tidak teratur
  10. Suka makanan instan/ junk food
  11. Suka minuman bersoda dan yang mengandung kafein (kopi)
  12. Suka mengenakan pakaian ketat
  13. Suka makanan pedas dan asam berlebihan
  14. Pola makan yang tidak teratur
  15. Faktor lainnya yaitu karena Kegemukan/ obesitas 
   Oya, bagi teman-teman atau ada keluarga yang mengalami GERD silakan bergabung di komunitas GIHM (Gastrointestinal Health Mania Indonesia) di https://www.facebook.com/groups/gihm.indonesia/ untuk sharing dengan teman-teman yang juga yang menderita GERD. Anda tidak sendiri. Semoga lekas sembuh.

Teman Dumay yang bikin Ilfeel

Moocen Susan | Sabtu, Maret 15, 2014 | 12 Comments so far
    Berkutat dengan dunia perfacebookan setiap hari membuat saya jadi mengenal banyak orang dengan berbagai macam karakter tentunya. Jujur teman facebook saya yang tercatat sampai detik ini ada 1494 orang itu tidak semuanya saya kenal dan pernah dijumpai di dunia nyata. Entah itu teman kenalan dari sekolah TK sampai SMU atau mantan teman kantor dulu, atau teman dari grup GIHM, teman ngeblog/ nulis atau kenalan asal add aja gara-gara bisnis online. Random add aja.:D 

   
credit
Entah saya yang add duluan atau di add duluan yang pasti bisa sampe ribuan gitu yak? Jadi bisa dikatakan kalau semua teman saya di facebook itu pada online semua pasti baca apapun status yang saya tulis. Di wall fb kan ada tulisan “Apa yang anda pikirkan?” Jadi, apapun yang kita tulis bisa menimbulkan pro dan kontra bagi pembacanya.

    Saya pernah melakukan percobaan, "Coba ah saya tulis dua status, yang satu status galau alias ngeluh dan yang satu status keren alias yang positif."

    Yang banyak dikomentari dan dilike pasti yang positif, kenapa? Karena orang pasti ilfeel baca status orang lain yang isinya cuma ngeluh atau maki-maki atau nyindir alus teman yang lain di facebook. 

    Sangat disayangkan kalau orang yang tidak tahu menahu masalah kita jadi ikut terprovokasi dengan status yang kita buat, yang mungkin itu cuma pelampiasan emosi sesaat saja. 

   Saya sendiri punya 2 akun facebook. Satunya yang beneran satunya bohongan. Yang beneran saya pake bisnis, berjejaring yang bener, yang satunya saya pakai untuk nulis status galau dan kesal. Tapi tidak saya setting bisa dibaca public alias hanya untuk saya sendiri dan disana saya tidak mengadd orang ataupun di add orang. Jadi benar-benar saya pakai untuk melampiaskan rasa aja tanpa seorang pun yang perlu tahu. 

   Tapi ada beberapa orang yang dengan sengaja menyindir orang lain lewat status facebooknya. Dan kayaknya bangga banget kalau bisa mencari banyak dukungan demi pembenaran dirinya sendiri. Memang sih pada dasarnya orang itu pengennya didukung. Ga cuma caleg aja yang minta dukungan, bahkan kita sendiri juga pasti suka didukung. (ups malah bahas politik :D) 

   Sehubungan dengan teman yang bikin ilfeel ini, saya ingin menguraikan hal-hal apa saja yang dilakukan oleh orang yang bisa membuat orang lain terutama saya jadi ilfeel: 
  1. Nulis status marah-marah. Ngeluh mulu kadang juga makian
  2. Nulis status yang nyindir halus dan membuat orang lain kepo sehingga memicu perdebatan
  3. Membawa masalah keluarga/ rumah tangganya ke media sosial
  4. Nulis status kekanakan, bentar bentar happy bentar bentar ngambek dan ditulis semua seakan semua orang harus tahu dan mengerti dia "Hey world, aku lagi happy nih, Hey world aku lagi bête nih." Itu ga penting banget buat orang lain. Karena masalah orang lain juga banyak, jangan dikira cuma kamu yang punya masalah bro…
  5. Add teman dengan modus-modus meminta dukungan secara to the point (ya elah belum 5 menit diaprove udah minta like) ini ga sopan. Biasanya orang model begini datang kalau butuh aja, ntar kalau ga butuh lagi km ditendang/ dicuekin. Ini teman model "lu harus ngerti gue, masalah lu tanggung ae sendiri" Ya tipe tipe egois lah
  6. Status di kronologi facebooknya yang isinya bicara kotor (kebun binatang pindah ke facebook semua)
  7. Status yang isinya foto-foto tabu
  8. Mention nama teman di wall untuk dirasani. Wah itu paling betein. Kalau ada masalah mbok ya langsung aja ngomong ke orangnya langsung lewat inbox. Tak perlu diumbar di media sosial sampai semua orang tahu. Kita harus bisa menempatkan diri. Intinya menggunakan media sosial itu harus bijak. Kalau sedikit-sedikit nyetatus, dan itu dipublish di public wah itu akan memperburuk citra anda sendiri. Yakin deh, bukannya kasihan tapi malah orang ga akan respek pada anda lagi karena anda adalah pengeluh yang tidak mau berubah
  9. Yang kalau tanya ke saya pun sebaiknya lewat inbox, jangan di wall gitu ya, please deh.. saya masih pemula belajar ngeblog kalau salah ngomong kan jadi malu sama yang pakar. Biasanya kalau ada yang mention nama saya di wall tanya tutorial ga akan saya jawab kecuali lewat inbox dan itupun kalau saya bisa jawab dan tahu jawabannya.
  10. Yang minta solusi padahal sudah punya solusi sendiri. Tanya apa ngetes? :( 
  11. Yang terakhir, tambahan dari pembaca blog ni hihi:  kalau  ada temen di fb yang ngetag foto-foto jualannya sampe berkali-kali tanpa permisi. 
    Btw, saya geli plus agak bête juga, pas buka twitter ada orang yang nggak saya kenal sebelumnya, tiba-tiba dia mention saya terus bilang gini: "Sis, tolong ya like aku lagi ikutan lomba nih, aku doain deh moga bisnismu lancar."
    Kasih like gampang sih, tinggal klik aja, tapi kalau modelnya to the point kayak gini aku jadi mikir lagi buat kasih like. Selektif memilih teman itu perlu biar kamu tidak dikhianati suatu hari kelak.

Menunggu Cairnya Honor Tulisan

Moocen Susan | Jumat, Maret 14, 2014 | 20 Comments so far
    Saya bukan penulis handal, saya baru belajar menulis dan kebetulan saja ada salah satu dari sekian banyak tulisan yang saya kirim ke media yang akhirnya dimuat. Memang hal yang paling ditunggu-tunggu bagi penulis adalah kabar gembira naskahnya dimuat plus dapat honor. 

   
credit
Saya beruntung mempunyai teman-teman yang mendukung saya dalam menulis. Kami saling memotivasi dan membantu dalam menulis. Memberikan ucapan selamat ketika salah satu dari kami berhasil menembus media. Setelah beberapa hari naskah saya dimuat, saya sabar menunggu honor cair. Katanya teman-teman yang sudah berpengalaman hanya butuh waktu 2 minggu hingga honor cair. 

    Seminggu kemudian, saya mendapat email dari teman yang belum saya kenal sebelumnya, yang tulisannya juga dimuat sehari sebelum tulisan saya dimuat. Dia menanyakan apakah saya ditelepon pihak media atau mendapat email atas tulisan saya yang dimuat tersebut? Saya menjelaskan kepadanya bahwa memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya jika naskah kita dimuat. Saya sendiri pun tahu kalau naskah saya dimuat karena ada teman yang kebetulan langganan koran dan membaca ada nama saya tertera disitu. 

    Singkat cerita akhirnya kami saling menunggu. Dua minggu pun berlalu, dan teman saya itu mengabari kalau dia ditelepon oleh redaksi meminta nomor rekeningnya. Hal itu disebabkan karena dia lupa mencantumkan nomor rekening banknya. Saya masih santai aja, "oh mungkin besok giliran saya yang ditransfer".  Saya sangat yakin karena data yang saya kirimkan sangat lengkap jadi saya tidak perlu menunggu telepon dari redaksi. 

    Namun, keesokan harinya tidak ada kabar. Saya ngecek tabungan saya di internet banking juga belum nambah saldonya. Mulai risau sedangkan teman saya itu sudah ditransfer. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bertanya via email ke redaksi tersebut. Untung saya bertanya juga pada teman yang pernah dimuat di redaksi yang sama. Lewat beliau saya mendapatkan alamat email salah satu admin yang mengirim email ke beliau. 

    Akhirnya saya ulang lagi mengirim ke alamat email tersebut. Dan ternyata sehari kemudian saya mendapat jawaban untuk langsung menghubungi kantor sekretariatnya. Wah interlokal nih.. Saya ikuti saja petunjuknya. Singkat cerita, saya menelepon dan pihak redaksi mencatat nama saya, alamat, nomor rekening dan nomor telepon saya. Saya diminta untuk menunggu kembali. 

     Setelah beberapa hari menunggu, ternyata honor saya belum cair juga. Saya makin bingung, saya kembali menelepon ke sekretariat tadi dan bilang kalau honor saya belum cair. Dia berkata, “Lho sudah saya kirimkan data mbak ke bagian yang transfer kemarin.” Lalu dia memberikan nomor ext ke mbak yang mengurusi transferan. Saya kembali menunggu. 

    Di tengah menunggu itu, teman saya yang lainnya yang tulisannya juga pernah dimuat memberikan saya nomor HP orang yang meneleponnya kemarin. Setelah saya telepon ternyata itu nomor mesin fax. Saya kembali mengemail adminnya menanyakan alamat email yang transfer saja karena kalau telepon - mahal. 

   Ternyata tidak ada alamat emailnya dan dia memberikan saya nomor telepon kantor yang lain lagi. Saya coba hubungi nomor itu dan ternyata masih harus menunggu karena tidak langsung ke nomor telepon yang saya tuju. Sampai 2 kali saya disambungkan. Lama-lama saya capek juga. Pulsa HP saya mulai menipis, apalagi ditambah dengan pemotongan pulsa otomatis karena saya langganan m.facebook via hp yang lupa saya unreg. 

   Apes bener baru ngisi pulsa tadi pagi sudah hampir habis tinggal Rp. 1500,- Saya kembali curhat ke teman saya tentang perjuangan saya mencairkan honor itu. Tiba-tiba dia mengirimi pulsa saya. Saya benar-benar bersyukur kepada Tuhan karena IA telah mengutus malaikatnya untuk memberkati saya. Pulsa saya tergantikan. 

   Setelah saya selesai curhat kepada teman saya ini, iseng saya buka kembali internet banking saya. Dan puji Tuhan, setelah melalui berbagai liku-liku mencairkan honor akhirnya honor saya cair juga. Hari ini berkat saya dobel. Dapat pulsa tambahan dan honor saya cair. Horeee….. \:D/ ({}) :D

   Oya, saya pernah baca di blog teman saya disini tentang kendala lamanya honor cair itu dikarenakan karena data kita belum masuk dalam data base media. Ini dialami oleh hampir pada semua tulisan pertama yang dimuat. Biasanya untuk tulisan kedua dan selanjutnya, pengiriman honor akan lebih lancar. Sebab lain bisa jadi karena memang data kita ketlisut (dalam hal ini saya memaklumi orang yang mengurusi honor penulis juga manusia) sehingga honor tidak dikirim-kirim. Dalam hal ini dituntut sikap proaktif kita untuk menanyakan hak kita sebagai penulis.