Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Bersyukur Masih Bisa Makan

Moocen Susan | Kamis, April 10, 2014 | 2 Comments so far
    Bukan cuma perasaan aja yang sensitif, lambung pun bisa sensitif. Contohnya lambung saya :D Ya, saya harus selektif memilih makanan yang bisa diterima lambung saya. Bukan karena ga doyan, tapi karena memang ada makanan tertentu yang saya hindari. Apakah itu? Yang enak-enak tentunya, misalnya yang berlemak tinggi. 
pinjam gbr

    Padahal dulu saya ini sangat suka yang namanya kulit ayam dan cumi-cumi. Sekarang ga bisa makan itu :( daripada saya mual dan muntah-muntah lagi, saya memilih untuk menjaga lambung saya agar tetap sehat. 

   Waktu kecil saya memang suka pilih-pilih makan dan ga suka sayur. Kalau gak makan ayam ga mau. Yang paling saya suka ya kepala ayam. Kalau saya masih milih-milih makan seperti dulu, alamat ga makan saya ini karena lambungnya bermasalah. 

   Saya sudah mulai doyan sayur itu baru umur 20 tahun. Kalau saya ga pernah sakit parah mungkin sampe sekarang saya ga doyan sayur. Sekarang saya malah ga doyan kepala ayam lagi..over blenger :P 

   Kebetulan rumah saya dekat pasar. Tapi pasar dekat rumah saya itu bukanya siang, paling pagi jam 8. Saya tiap hari ke pasar karena tidak punya kulkas buat simpan bahan makanan. Selain itu banyak tikus berkeliaran. 

    Kadang suka disindir orang-orang di pasar, kok belinya dikit-dikit amat? Ya karena saya dirumah cuma berdua sama bapak, beda sama ibu-ibu yang punya keluarga besar, pantes kalau belinya banyak bisa buat persediaan setahun kali hahah.. eh seminggu. Kalau beli banyak ga habis nanti. 

    Jadi kalau tiap ke pasar itu rasanya underpressured saya ini serasa dihakimi ibu-ibu penggosip di pasar. Itulah bedanya di pasar kecil sama di pasar induk. Terlalu banyak yang reseh kalau di pasar kecil, di kampung pula. Mending ke pasar, lha kalau ga bisa masak terus suka beli masakan jadi? Sekali dua kali dibiarin aja, tapi kalau tiap hari beli,  penjualnya langsung nyindir, “Mbak emang ga bisa masak ya? Kok beli mulu? Perawan kok ga bisa masak, apa kata dunia?” (idih... nyesek banget rasanya. Nasib nasib.... di kampung ya beginilah) 

   Kemarin waktu akan berangkat nyoblos di TPS, paginya saya ke pasar seperti biasa. Tapi ternyata tak satupun yang jualan. Saya pergi ke warung langganan saya yang masak khusus buat saya, eh ga jual pula. Lengkap sudah kebingungan saya. Akhirnya saya pulang dengan tangan hampa. Saya harus makan pagi supaya kuat pergi ke TPS. Di rumah cuma sedia beras, bawang merah, bawang putih, garam, gula, telur, kecap, dan minyak goreng saja. Akhirnya saya buat nasi goreng. Saya sengaja bikin yang banyak agar tahan lama ga laper-laper lagi. Dan ternyata di TPS antrinya lama sekali. Untung saya sudah sarapan tadi. Meski ga ada sayuran nasi gorengpun jadi. 

    Nah, keesokan harinya saya kembali ke pasar. Ternyata saya cuma dapat 1 ikat sawi seharga Rp.1000,- . Apa boleh buat, saya harus masak sawi saja hari ini buat makan kami berdua. Bawang merah saya habis, hanya ada bawang putih, telur 2 butir, sedikit sisa lengkuas. Mau dimasak apa nih? Entah apa namanya tapi saya menyebutnya ca sawi. Saya cemplung-cemplungin aja tuh telur, bawang putih, lengkuas, garam, gula, lada bubuk terus dikasih air yang banyak. Jadi deh. Ca sawi buatanku. Seikat sawi ini menyelamatkanku dari kelaparan. Saya bersyukur masih bisa makan di tengah keterbatasan fungsi pencernaan ini.

Obat TB di Puskesmas Gratis, Lho!

Moocen Susan | Rabu, April 09, 2014 | | | 15 Comments so far
    Kebetulan bapakku sendiri adalah penderita TB. Sebenarnya, bapakku bukan perokok, tapi mungkin beliau tertular orang yang terdeteksi TB saat kumpul-kumpul di arisan atau di warung kopi. Faktor pemicu lainnya yaitu karena kamar bapak lembab dan kurang sirkulasi udara yang baik. 

   Beliau mengidap TB saat aku masih bekerja di luar kota. Waktu itu karena tidak ada yang mengawasi aturan dan jadwal minum obatnya, beliau pernah putus obat. Hal ini disebabkan karena beliau merasa mual serta kurang enak badan setelah minum OAT (Obat Anti Tuberculosis). Selain itu bapak tidak sanggup membayar biaya berobat TB yang pada saat itu belum gratis seperti sekarang. 

   Namun, dengan banyaknya warga miskin yang terkena TB yang tidak mampu untuk berobat, dan untuk mengurangi angka kematian penderita akibat TB, akhirnya pada tahun 1995, pemerintah dengan tambahan bantuan dari luar negeri memberikan bantuan anggaran obat TB gratis kepada masyarakat ekonomi lemah untuk berobat di puskesmas atau rumah sakit pemerintah. 

ilustrasi oleh penulis sendiri

   Dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse chemotherapy) atau pengawasan langsung pengobatan jangka pendek yang direkomendasikan oleh WHO diharapkan para penderita TB tidak mengalami MDR (multi drug resistance) dan bisa disembuhkan.
ilustrasi oleh penulis sendiri
 

    Ketika mengetahui hal ini, aku segera membujuk bapak untuk mau berobat TB kembali. Karena selain gratis, aku ingin bapakku cepat sembuh dan tetap menjaga kesehatannya agar tidak kambuh lagi. 

    Setelah aku resign dari tempat kerjaku diluar kota dan pulang ke kampung halamanku, barulah kami mendapat kartu jamkesmas. Jadi setiap kami berobat ke puskesmas tidak dipungut biaya lagi alias gratis. Cukup dengan menyerahkan fotokopi jamkesmas sebanyak 4 lembar dan membawa kartu jamkesmas yang asli, kami mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, baik itu di puskesmas maupun rumah sakit pemerintah.

    Hari itu, antrian di apotik cukup lama. Aku mengantri obat TB untuk bapakku. Sejak bapakku sakit TB, akulah yang menjadi PMO (Pengawas Menelan Obat) untuk bapak agar beliau cepat sembuh. 

   Foto rontgen kakek yang buru-buru pergi tadi masih kubawa. (baca kisah serial 1 disini). Syukurlah kakek itu kembali menghampiriku untuk mengambil fotonya: 

Aku : Lho, mbah ini lho foto rontgennya sampai ketinggalan. 

Mbah : Oh iya, aku lupa nduk soalnya terburu-buru. Makasih ya. 

Aku : Iya mbah. Bagaimana jadi periksa tadi? 

Mbah : Nah, itu dia nduk, sudah tutup puskesmasnya. Mbah disuruh kembali besok pagi.

Aku : Oh, kalau begitu besok segera periksa aja mbah. Oya, mbah kok sendirian? Anaknya dimana mbah? Besok suruh nganter anaknya mbah. 

Mbah : Anakku lagi kerja nduk, ya besok aku suruh nganter mbah. Oya nduk, obat TB itu apa saja ya? 

Aku : Kalau bapakku, diberi obat antara lain : INH, Rifampicin, Pyrazynamid  dan Ethambutol pada 2 bulan pertama. Selanjutnya 4 bulan berikutnya diteruskan dengan INH dan Rifampicin. Pengobatannya antara 6-9 bulan. Tapi pengobatan ini bisa lebih lama lho mbah, tergantung hasil pemeriksaan dokternya. 

    Minum obat TB itu harus rutin mbah, kalau minum obatnya blong-blongan nanti  kumannya kebal sama obatnya. Istilah kedokterannya MDR TB (multi drug resistance tuberculosis). Pokoknya jangan sekali-sekali malas minum obat. Sayang kan kalau harus mengulang dari awal. Nah, nanti kalau mbah minum obat ini jangan kaget ya kalau air seni mbah berubah warnanya jadi merah. Tapi tenang mbah, itu wajar kok, karena proses metabolisme obat saja. 

   Tapi sekarang untuk mempermudah pasien meminum obat, keempat jenis obat TB itu digabung menjadi satu pil saja dan obat ini dikenal sebagai Kombinasi Dosis Tetap (KDT). 

sumber : health.detik.com

Mbah : Oh gitu ya nduk. Tapi kira-kira bayar berapa ya nduk periksa TB ini? Uang mbah cuma sedikit nduk, mbah takut ga cukup nanti buat beli obat. 

Aku : Tenang mbah, jangan kuatir. Obat TB di puskesmas sekarang ini GRATIS dari pemerintah. Nah, mumpung gratis, berobatnya sing tenanan mbah. Ben ndang mari. Ya mbah ya. 

Mbah : Oh tenane nduk? Gratis? (sambil memasukkan dompetnya kembali dengan wajah sumringah) 

Aku : Coba lihat tayangan video ini kalau ga percaya : 



Mbah : Oh iya  nduk, :D..  Ya wes besok Mbah langsung capcus periksa ke puskesmas. Makasih ya nduk

   TB bisa disembuhkan, asal disiplin dan tuntas dalam minum obat. Jika Anda menemukan orang yang terjangkit TB dengan gejala-gejala : batuk lebih dari 3 minggu, demam disertai keringat dingin di malam hari, dan nafsu makan berkurang, jangan ragu lagi untuk segera berobat TB di puskesmas atau rumah sakit pemerintah. Mumpung GRATIS, lho.... 

Sumber referensi : 


- www.tbindonesia.or.id
- www.stoptbindonesia.org
- http://dokmud.wordpress.com/2010/03/17/dots-directly-observed-treatment-short-course/


 

Move On Cara Ampuh Atasi Broken Heart

Moocen Susan | Selasa, April 08, 2014 | 20 Comments so far
    Sebenarnya aku malas kalau harus mengingat kembali kejadian ini. Kalau dipikir ini semua memang salahku. Aku yang terlalu agresif sehingga cocok sekali dengan syair dalam lagu ♪♪ Semakin kukejar, semakin kau jauh…♪♪ 
    Mumpung ada Giveaway tentang Move On, ya okelah aku coba share lagi (menghela nafas panjang fiuh… :) Aku menjalin hubungan tanpa status selama 4 tahun dengan seorang cowok yang kukenal di dumay. Meski kami seiman dan berasal dari kota dan tempat ibadah yang sama, tapi kami tidak terlalu kenal satu sama lain. Belum pernah berpapasan dan ngobrol waktu masih kanak-kanak dulu. Aku hanya tahu tentang dia, tahu wajah dia, tahu dimana rumahnya tapi dia sama sekali tidak tahu aku. Aneh kan? Ya itu karena aku adalah pengagum rahasianya. 

    Dia bekerja di luar kota. dan hanya pulang setahun sekali yaitu saat hari Natal. Aku mendapat nomor teleponnya dari temanku yang juga mengenalnya. Meski kami berjauhan, namun kami sering sms-an atau telepon setiap malam. Di sms/ telepon, kami sangat akrab dan mesra. Dia tampak sayang dengan banyaknya nasihat dan candaan yang dilontarkannya padaku. Aku terlena dengan rayuannya dan cara dia membuatku tertawa. Aku hanyut dalam ilusi cinta semu. Dia sering mengajakku untuk simulasi, pura-pura sudah punya anak. Dia ingin tahu bagaimana caraku mendidik anak kecil kelak. 

    Tapi anehnya setiap dia pulang kampung, dia selalu menolak bertemu denganku dengan alasan belum siap, pikirku “Padahal kan cuma ketemuan? Wajar kan kalau kenalan lama dan sms an sudah lama lalu minta ketemuan?” 

    Entah apa yang dia pikirkan, mungkin karena waktu itu dia sedang naksir dengan adik kelasku yang notabene sudah punya pacar dan kini sudah menikah. Dia ingin bertemu dengan adik kelasku itu sebelum bertemu denganku, karena dia pernah bilang 

    “Wong cewek yang kusuka aja belum kutemui kok, malah kamu minta ketemu aku dulu. Ya nanti kalau aku sudah ketemuan sama dia, baru aku ajak kerumahmu. Atau aku bawa temenku cewek, kita ketemuan di warung sate depan rumahmu? Nanti kamu datang langsung ke warung sate kalau mau ketemu aku? hayoo.. gimana? Mau?"

   (Whats???!! Hello, apa ga salah? Ini penghinaan besar untuk seorang cewek. Terus aku ngapain nyamperin dia kesana sama cewek, kayak pengemis cinta aja) 

    Waktu aku mengajaknya untuk ketemuan, aku sungguh tidak menyangka jawabannya yang sangat membuatku sakit hati lagi. Dia juga bilang : “Aku pengennya ketemuan sama cewek yang kusuka, yang cantik. Kirim foto kamu dulu yang asli kalau kamu cantik aku baru mau ketemuan sama kamu. Kamu jangan berusaha mengubahku. Minimal wajah harus lumayan, kalau kamu itu bagaikan kue yang tak enak dimakan.” 

     (Busyet.. sampe disini seharusnya aku langsung mundur dan move on. Tapi entah kenapa aku jadi : ♪♪ Aku rela oh aku rela walau aku harus menjadi selir hatimu untuk selamanya oh aku rela kurela ♪♪….oh tidaaaak…!!!) 

    Padahal sudah berulangkali aku kirim fotoku padanya via MMS. Tapi dia tidak percaya kalau foto yang kukirimkan adalah fotoku. Nyesek gak sih? Dia pikir aku ini ngerjain/ ngetes dia dengan mengirimnya foto cewek lain. Untuk apa aku ngelakuin itu? Impossible

   Sungguh dia telah membuatku jadi bingung dan merasa seperti seorang penipu padahal aku sudah sangat jujur dengan keadaanku. Atau mungkin ini cara dia untuk menghindariku. Tapi jika dia tidak suka kepadaku, kenapa dia selalu seakan memberiku harapan palsu dengan merayuku di sms/ telepon? 

     Jujur HP-ku adalah ini HP murahan, lama dipake telepon sedikit kepalaku pusing akibat radiasi. Sedangkan dia kalau telepon itu kira-kira 1-2 jam setiap hari. Kadang pernah sampe 5 jam. Dari malam sampai pagi. Gila kan? Ngomong apa aja itu? Aku disuruh menunggunya tidur dulu baru boleh tutup teleponnya. Kalau habis teleponan itu kepalaku pasti kukompres dengan es batu. 

    Waktu aku mengeluh sakit kepala dia bilang, pake handfree biar ga panas. Aku beli handfree sesuai sarannya, tapi kepalaku tetap sakit. Berulangkali aku marah dan tak mau terima teleponnya karena pasti kepalaku pusing. Tapi dia juga tidak mau tahu kalau telepon lama bisa menyebabkan sakit kepala karena dia sendiri tidak merasa pusing sepertiku. Dia malah menyalahkan HPku yang murahan dan disuruh lembiru (lempar aja trus beli yang baru).

    Pengorbananku tak sebanding dengan apa yang kudapat. Dia yang terlihat akrab dan baik di sms/ telepon, ternyata sangat sulit untuk ditemui. Aku mati-matian membujuknya untuk ketemuan. Dia pernah ingkar janji mau pulang saat lebaran ternyata dia tak jadi pulang. 

    Akhirnya saat natal di tahun kedua perkenalan kami, kami saling bertemu di gereja. Tapi aku sangat kecewa karena ketika kuhampiri dia, dia acuh dan cuek padaku. Aku sedih sekali dan waktu itu aku sms dia, kalau itu aku. Namun dia tetap tidak percaya. Dia pikir aku ini orang lain yang menurutnya cantik seperti artis korea dan ngetes dia dengan menyuruh orang lain mengaku-aku itu aku. Untuk beberapa waktu aku tidak mau membalas sms/ teleponnya. Tapi kemudian, dia minta maaf dan berjanji akan menemuiku setahun kemudian. 

    Aku tertipu. Dia hanya ingin melampiaskan rasa sepinya padaku dan patah hatinya karena cewek yang disukainya menikah dengan pria lain. Lalu dia minta maaf lagi dan kami sms-an lagi seperti biasa. 

   Saat mendekati kepulangannya di tahun berikutnya, dia mulai mencari alasan lagi. Dia takut kalau aku berasumsi lain kalau dia kerumahku sendirian, dia merasa aku akan berpikir kalau dia suka padaku, padahal tidak. Bahkan pernah suatu kali dia mengajukan syarat, kalau mau jadi pacarnya harus bisa menaklukan dan mendekati adik perempuannya dulu. Padahal adik perempuannya ini juga sombong sekali, tidak mudah diajak kenalan. Aku semakin tersudut dan putus asa. Aku tertipu lagi, di tahun ke-4 dia kembali ingkar janji. ♪♪ Bodohnya diriku slalu menunggumu yang tak penah untuk bias mencintai aku ♪♪ 

   Berulangkali aku nonton acara TV Mario Teguh dan disana ada tema tentang Move On. Aku sadar dia tidak pernah bisa mencintaiku. Oleh karena itu di tahun ke-4 hubungan tanpa status dari si PHP ini akhirnya aku memutuskan untuk Move On

    Aku ganti nomor HP dan mulai mengisi hari-hariku dengan belajar hal baru, ngeblog, ikut berbagai lomba blog, kerja dan melakukan hal positif lainnya. Pokoknya aku ingin menyibukkan diriku agar tak ingat dan berharap lagi dengan cintanya. 

    Dia bukan cowok yang baik buatku. Aku tak mau pusing lagi soal jodoh atau memikirkan dia lagi. Yang kupikir sekarang adalah bagaimana aku bisa cari uang yang banyak dan bisa buat kamar untuk bapakku. Ada bapak disampingku sudah cukup buatku. 

    Kesedihan dan kekecewaan yang kualami saat ini pasti akan diganti dengan sukacita yang tak terkira dari Tuhan. Aku yakin dan beriman, Tuhan sayang padaku dan Dia tak ingin aku mengalami penyesalan seumur hidup dengan memilih jalan yang salah. Kadang jika terbesit inget dia, aku selalu memposisikan dan menganggap dia sudah menikah/ sudah meninggal. Jadi aku tak perlu memikirkannya lagi. Aku tak ingin menyakiti diriku sendiri lebih lama lagi. 

    Sejak tidak berhubungan dengannya, aku tak pernah sakit kepala lagi karena radiasi HP akibat terlalu lama teleponan sama dia. Sekarang aku bisa Move On, How about you? 


 

Blog yang Disukai Pengunjung

Moocen Susan | Sabtu, April 05, 2014 | 42 Comments so far
    Waktu pertama kali saya belajar membuat blog dulu, saya sudah senang sekali walaupun hanya menggunakan template asli blogger. Tetapi kemudian saya mulai tertarik mencoba template download-an yang ternyata tampilannya jauh lebih bagus. Kemudian, saya mulai mencoba download template yang ada gambar anime jepangnya karena saya ngefans banget sama kartun jepang.
credit

    Tapi, lambat laun saya kok mulai bosan juga ya, karena tampilannya begitu-begitu saja sih. Ada beberapa menu yang tidak bisa saya edit karena saya gaptek waktu itu. Akhirnya saya kembali memakai template blogger asli. 

   Saya belajar otodidak cara memasang widget di blog, dari ganti kursor dengan gambar monyet, pasang cbox yang bisa disembunyikan, pasang slideshow, utak-utik kode script, ubah-ubah tata letak, dll. Sampai pada masa percobaan saya itu template blog saya hampir rusak karena sering ada bentrok kode script dan muncul tulisan “Awas blogger rusak”. 

   Saya hampir putus asa, padahal postingan di blog ini sudah cukup banyak. Loading blog saya jadi lemot dan akhirnya saya harus hapus slideshow yang pernah saya pasang. Dan pelan-pelan saya mulai rombak blog ini menjadi lebih sederhana dan janji pada diri sendiri untuk tidak bosenan/ mengubah-ubah template lagi. Dan juga berhati-hati dalam mengikuti berbagai tutorial di internet karena tidak semua tutorial di sana bisa diterapkan ke dalam template blog saya.

   Beberapa waktu yang lalu klien saya juga ada yang mengeluh karena template blog hasil downloadannya dihapus sama pemiliknya. akhirnya blognya bagai “tanpa baju” , dan musti ganti template lagi deh. Hal itu membuat saya yakin lebih aman pake template asli blogger yang dimodifikasi sendiri.

   Selain konten blog yang bermanfaat, para pengunjung blog suka dengan blog yang good looking dan tidak bikin perih di mata kalau baca postingannya. 

Lalu, apa saja syarat blog itu disukai pengunjung: 
  • Blog yang tidak banyak animasinya, seperti kursor animasi, salju di blog, petir di blog, burung terbang, dll
  • Tidak terlalu banyak iklan melayang. Begitu buka blog iklan-iklan melayang itu sangat mengganggu pembaca karena musti klas-klos (close) dulu. Kita kan baca blog untuk cari artikel bukan ngeklik iklan. Iklan melayang itu mengganggu pemandangan bacaan blog
  • Gambar di dalam postingan yang tidak muter-muter sendiri
  • Tidak ketemu captcha, meski ini tujuannya untuk menghindari komentar spam, tapi kadang pengunjung pengennya komennya cepet muncul di kotak komentar tanpa ribet harus ngisi captcha. Pas udah nulis komentar → klik publish. Kirain udah nongol, eh ternyata musti balik lagi karena lupa ngisi captcha.
  • Blog dengan tulisan yang tidak terlalu small/kecil-kecil dan butuh kaca pembesar buat bacanya
  • Blog yang tidak ada musiknya. Ini kasian pengunjung blognya yang pake internet sistem kuota kayak saya. Kalau saya buka blog yang ada musiknya, langsung saya close sebelum baca postingannya meski postingannya bagus, knp? Ngabisin kuota gw >=)
  • Blog yang tampilannya proporsional. ga kelebaran hingga kalau mau baca postingannya musti scral srol mouse ke kanan dan ke kiri, capek ….! :(
  • Blog yang  ada identitas pemiliknya, itu lebih disukai karena jadi gampang kalau mau menghubungi, ya minimal ada contact personnya.
  • Blog yang rapi cara mengatur tata letaknya, seperti banner iklan lomba, logo, dll. Btw, dulu saya pernah ditegur teman karena saya banyak pasang banner iklan di blog hingga blog saya seperti TV katanya. 
  • Loading blog yang tidak lemot/ lama terbukanya.
  • Isi/ konten blog menarik dan bermanfaat bagi para pembacanya.
Ya, itulah daftar blog yang disukai pengunjung menurut saya, bagaimana menurut teman-teman. Kalian suka blog yang bagaimana? :D share donk

Hadiah GA Bebek Judes

Moocen Susan | Jumat, April 04, 2014 | 8 Comments so far
    Akhirnya hadiah yang ditunggu tiba juga hari ini. Makasih buat panitia penyelenggara yang mewujudkan impian saya punya Tupperware. Kalau boleh sedikit sharing, sebenarnya waktu ada info GA bebek judes ini saya tahunya mepet deadline. 

    Tadinya saya agak ragu mau ikutan karena baca temanya tentang sensasi makan bebek pedas sedangkan saya ini ga pernah makan bebek dan tidak doyan pedas. Pas lihat hadiahnya kok jadi mupeng. Pasalnya saya ini pengen banget punya Tupperware. Mau beli mahal, ikutan kuisnya kok gagal maneng gagal maneng :O. Jadi ngarepnya ya ikutan GA ini. 
hadiah GA Bebek Judes

    Teman saya terus memotivasi saya buat nulis.  Haha, saya herannya tiap saya mulai menyerah dengan menulis, selalu ada saja teman yang memotivasi. Hasilnya saya benar-benar menang meski hanya menjadi pemenang favorit. Lumayan dapat Tupperware. Aku dapat toples sama 2 gelas Tupperware, 1 untukku, 1 lagi untuk bapakku. Hihi… makasi temanku.

Penundaan yang Bijaksana

Moocen Susan | Kamis, April 03, 2014 | 8 Comments so far
   Jangan bosan baca postingan galau saya. kadang saya tidak cukup kuat jadi manusia dan galau itu singkatan dari God Always Listening And Understanding :D Bicara soal naksir menaksir cowok, kayaknya saya sudah mulai tawar hati. Ada rasa takut naksir, kalau dulu masih jamannya cinta monyet sekarang udah mulai mikir secara rasional. 
credit

   Entah kenapa tiap ada cowok yang menurut penglihatan saya cakep, pasti udah ada yang punya. Ya minimal punya pacar atau punya inceran cewek. Emang sih ada yang bilang sebelum janur kuning melengkung masih ada kesempatan. Ah tapi saya ogah kalau harus rebut-rebutan cowok gitu.  

   Dibilang putus asa, ya kemarin sempat kebesit pikiran negatif sampe keluar kata-kata penuh keputusasaan. Kalau seandainya Tuhan tidak kasih pasangan hidup, saya harus siap. Baru aja saya berpikir untuk tidak menikah dan mengakhiri semua impian saya tentang cowok. Ketika ada cowok cakep dikit nongol di depan saya, saya coba matikan perasaan suka itu. Ah paling udah ada yang punya, nah lo beneran kan? Udah ada yang punya, ah paling seleranya miss world, ah ntar saya sakit ati lagi kalau ngarepin dia, ah capek ah mulai pesimis. Siang harinya pas lagi BW ke blog teman sepertinya Tuhan kasih jawaban yang membuat saya sadar kalau saya ga boleh pake pikiran saya sendiri untuk menerjemahkan keadaan. 

   Tuhan sedang menanti-nantikan waktuNya yang tepat untuk memberi saya pasangan hidup. Kadang untuk menanti janji Tuhan itu butuh kekuatan ekstra dan beriman teguh karena yang bisa menerima janji Tuhan haruslah orang yang kuat menunggu dan tidak menjadi lemah/ putus asa. 

    Buah yang dimakan saat matang lebih enak rasanya daripada buah yang masih mentah. Ya, perasaan galau ini selalu muncul di sela-sela istirahat saya ketika sedang tidak sibuk. Pertanyaan besar yang muncul di benak saya. Apakah nantinya calon suami saya itu bisa sabar dan penuh kasih sayang seperti ayah saya? Apakah saya sudah siap menikah? Apakah saya sudah sabar dalam menjalani hidup ini? Tuhan ajari saya sabar mengurus anak orang lain dulu sebelum mengurus anak sendiri melalui pekerjaan saya sebagai guru privat dengan berbagai karakter anak-anak. 

     Entah kapan waktunya tiba, mungkin besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan atau entah kapan lagi saya harus menunggu. Asal Tuhan beri saya kesehatan untuk kami sekeluarga dan berkat secukupnya, saya akan berhenti menuntut lagi. Hidup ini terlalu indah daripada hanya untuk merasa galau pada ujian baru yang akan datang karena menjalani biduk rumah tangga itu tidak mudah. Apalagi saya mudah stress. Terima kasih untuk penundaan ini. Ajarku beriman teguh dan kuat menanti janjiMu Tuhan.