Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Check-Up keempat di RSU

Moocen Susan | Jumat, Oktober 25, 2013 | 4 Comments so far

Hari Rabu, 23 Oktober 2013 kami kembali ke rumah sakit. Rencananya hari itu bapak akan copot selang. Seperti biasa kami mengantri dipanggil masuk ke poli bedah. Rumah sakit cukup sepi hanya ada 5 orang yang mengantri diluar poli bedah. Namun yang membuat lama itu, menunggu dokter datang karena masih operasi pasien lain. Beberapa saat kemudian, perawat memanggil kami masuk. Aku pikir mau diperiksa eh ternyata aku malah disuruh kembali ke loket pendaftaran untuk memperbaiki surat-surat karena ada salah tulis. 
pinjam gambar

“Mbak tolong kembali ke loket ya, ini harusnya ditulis poli bedah bukan poli dalam.” Kata perawat.

Ya elah cuma masalah tulisan aja aku harus kembali ke loket pendaftaran yang jaraknya 10 meter dari situ. Sampai di loket pendaftaran aku dilempar lagi. 

“Lah kemarin kan di poli dalam mbak?” 

“Lho gimana sih pak? Kemarin kan saya sudah konfirmasi ke poli bedah, surat rujukannya juga poli bedah. Wong bapake sing salah nulis kok malah nyalahin saya?"

Akhirnya dia coret itu tulisan poli dalam diganti poli bedah. Lalu dengan agak jengkel petugas di loket pendaftaran kembali mengomel. 

“Jan jane sing kebangeten perawate og mbak, mung karek nyoret aja kok harus nyuruh orang riwa –riwi.” 

Aku cuekin saja petugasnya ngomel. Alhasil, aku kembali ke poli bedah untuk memberikan ralat suratnya. Kami mengantri lagi. Ini yang bikin lama. Harusnya sudah diperiksa dari tadi, benar-benar tidak efisien waktu. Nulis nama bapakku aja salah. Haduh… ga teliti banget sih petugas rumah sakitnya. 

Sabar..sabar. Akhirnya tiba giliran bapakku dipanggil masuk. Aku duduk di samping bapakku sementara dokter koasnya tanya, “Ada keluhan apa ya?” 

“Lho, katanya kemaren rabu disuruh kesini dok? Kan katanya mau copot selang? Dokter gimana sih?” 

“Oh ya ya saya lupa. Eh tapi harusnya selangnya dipakai sebulan atau copot hari ini ya?” Lho kok malah dokter tanya pasien ki pie to. 

Aku udah bete banget sama dokter ini. Kemarin aku sms dia gara-gara susah nyari obat malah ga dibalas. Setelah aku bilang kalau aku yang sms kemarin dia malah merasa tidak bersalah sama sekali. Gimana ya, kan namanya obat antibiotik harus diminum rutin kalau ga rutin harus ulang lagi dari awal dengan dosis nambah kan? Bingungnya cari obat pengganti eh dokternya di tanyai via sms ga dibalas. Siapa yang ga senewen kalau kayak gt? Penting banget punya nomor HP dokter dan lebih penting lagi jadi dokter harus yang mudah dihubungi biar kalau ada apa apa sama pasien itu penangannya cepat.

Akhirnya selang dicopot dan dokter menyuruh bapakku minum yang banyak, jika sudah bisa BAK lancar maka selangnya tidak akan dipasang lagi tapi sebaliknya jika masih sulit BAK maka selang harus dipasang lagi. 1 liter air mineral berusaha dihabiskan bapakku. Beberapa saat kemudian bapakku ke toilet dan aku pun bertanya bagaimana keadaannya karena aku harus laporan ke dokter lagi. Bapakku senang karena sudah bisa BAK lancar. Sudah tak sabar aku ingin cepat melapor pada dokter tapi sayang terpotong jam istirahat makan siang jadi aku harus menunggu dan menunggu lagi sampai dokter bedah yang satunya datang. 

Penantian kami tiba juga, kami masuk ke ruang periksa dan dokter sudah ada di dalam. Beliau mengatakan bahwa bapakku harus terus minum obat yang namanya Harnal D 0,2mg. Dari kelima macam obat yang diberikan di awal periksa, kini obat yang harus diminum bapakku tinggal 1. Bapak makin semangat dan senang karena kondisinya makin hari makin baik. Dan kabar gembiranya lagi bapak sudah doyan makan masakanku. Puji Tuhan.

Bapakku dan Sandal Barunya

Moocen Susan | Selasa, Oktober 22, 2013 | 8 Comments so far
Mendengar bapakku sakit, adikku langsung berinisiatif membelikan bapakku sandal kesehatan Dr. Qyu (Imperial Doctor Sandal). Bapakku harap-harap cemas tak sabar menanti datangnya kiriman sandal. 

Di suatu sore, beliau berdiri di depan pagar sambil melihat orang lewat. Eh, tiba-tiba ada kurir JNE datang dan membawa paket. Ya isinya sandal kesehatan yang sudah dinantikan lama itu. Aku juga senang melihat sandalnya sudah datang, segera kuambil cutter untuk membukanya. Di dalam boxnya ada buku panduannya, kuberikan buku itu pada bapakku dan beliau membacanya dengan seksama. Disana ditulis bahwa jika memakai sandal tersebut harus : 

1. Berjalan kaki selama 10-20 menit. Jika sudah terbiasa bisa dipakai lebih lama (tanpa efek samping) 
2. Memakai sandal tersebut untuk melakukan aktivitas apapun di rumah. 
3. Banyak minum air putih (sebaiknya mengkonsumsi 300 ml air hangat) untuk menambah khasiat dari terapi (bisa melancarkan peredaran darah dan mempercepat pengantaran zat beracun ke ginjal ataupun saluran pembuangan lainnya). 

Bapakku sangat sulit kalau dinasehati untuk banyak minum air putih, jadi musti agak dipaksa mau. Bapakku rajin sekali memakai sandal itu meski warnanya agak lucu pinky…. Haha. Aku berharap kesehatannya bisa pulih lagi. Sambil nonton TV pun sandalnya juga dipakai seperti foto dibawah ini :
lucu ya pinky :P

Cara Download Video dari Youtube

Moocen Susan | Selasa, Oktober 22, 2013 | Be the first to comment!
Kemarin PC ku bermasalah, trus dibawa ke tukang servis komputer. Eh sama dia diupgrade + diinstalin KMPlayer. Biasanya aku kalau nonton video pake Windows Media Player. Nah trus mau nyoba nih ceritanya nonton film dari KMPlayer. Tapi bagaimana mungkin, tau caranya saja kagak.. Hehe.. 

Hai, penasaran nih gimana ya caranya download film dari youtube terus nontonnya pake KMPlayer? 
2. Ketikan judul film/ lagu yang akan kita download 
3. Setelah videonya jalan, langsung copy aja URL videonya(Ctrl+C) → video di Youtube boleh di close (x) 

4. Pastekan URL tadi ke http://en.savefrom.net/ → Klik Download 

5. Muncul info dan download link → klik tulisan MP4 360p 

6. Nah kalau udah terdownload bisa langsung buka KMPlayer dan tonton videonya langsung dari KMPlayer. Lihat caranya disini

Happy Watching :)

Petualangan Mencari Obat Buat Bapakku

Moocen Susan | Selasa, Oktober 22, 2013 | 6 Comments so far
Mondar mandir lagi ke RSU karena harus check up lagi sebelum obatnya habis. Hari itu Sabtu, 19 Oktober 2013 aku mengantar bapak lagi ke poli bedah. Tak seperti biasanya, hari itu pasiennya sedikit tapi tetep antrinya lama mungkin masih konsultasi. Dokter yang menangani malah dokter koas, bukan dokter yang kemarin kasih obat. Tiba giliran bapakku dipanggil ke dalam dan bu dokter hanya menulis resep dan mengajukan beberapa pertanyaan saja. Beliau cuma bilang kalau hari Rabu, 23 OKtober 2013 nanti kami harus kembali lagi untuk copot selang. 
pinjam gambar
Setelah menerima resep, aku menebus obat di apotik RSU. Tapi sayang ternyata ada 1 obat yang tidak ada di apotik itu (kosong). Nama obat itu URINTER. Gara-gara obat itu aku harus mencari di seluruh apotik di Blora dan ternyata kosong semua. Aku mulai kelelahan mencari, aku pikir banyak banget yang pake obat itu ya sampe pada kosong semua? Heran.. sudah 4 apotik aku datangi dan aku pulang dengan tangan hampa. Akupun memutuskan untuk pulang ke rumah dulu karena letih. Setelah makan siang di rumah, aku pergi lagi mencari obat itu. Panas boo… diluar. Akhirnya sampailah aku di apotik milik teman lamaku. Puji Tuhan obat nya ada tapi hanya 9 butir. Padahal seharusnya beli 15 butir. Ya sudahlah yang penting dapat dulu, kekurangan obat nya bisa ditebus besok lagi. Memang beginilah kalau harus rutin minum obat, mesti persediaan dulu sebelumnya.

Hari Senin, 21 Oktober 2013, pagi itu aku tidak dapat belanjaan. Pasar dekat rumahku sepi, aku tak bisa memasak sayur hari itu, di rumah hanya ada telur. Akhirnya aku goreng saja telur dadar dan kumakan dengan nasi dan kecap. Makan cuma dengan lauk itu membuatku agak lemas, padahal harus keluar beli obat di apotik. Aku kuatkan diriku naik sepeda berboncengan dengan bapakku pergi ke apotik. Di tengah jalan, badanku lemas dan kepalaku berkunang-kunang karena kurang makan. Aku bilang pada bapakku, aku hampir menyerah tak bisa melanjutkan perjalanan lagi, bapakku cuma bilang "dikuat-kuatke ah nduk, karek sediluk ae kok wes tekan, dimimik sik banyune ben kuat." (dikuat-kuatkanlah nak, tinggal sedikit lagi sudah sampai kok, diminum dulu airnya biar kuat).

Akhirnya aku sampai juga ke apotik, dan untungnya obat itu sudah ada. Badanku mulai lebih tenang. Aku memutuskan untuk pergi ke pasar dekat tempat itu untuk membeli pisang. Buat ganjal perut biar ga lapar. Sampai di pasar aku beli pisang dan memakan sesisir pisang raja. Fiuh, rasanya tenagaku kembali normal. Aku seperti HP yang baru discharge. Hidup lagi rasanya hehe.. dengan kekuatan sesisir pisang, aku lanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Hm… perjalanan yang penuh tantangan tapi aku agak lega karena sudah beli obat buat bapak.

Promosi Jasa Online

Moocen Susan | Minggu, Oktober 20, 2013 | 30 Comments so far
Apakah Anda ingin membuat blog namun tidak ada waktu? Saya dapat membantu Anda membuat blog dengan template simple. 
dan inilah contoh blog yang saya modifikasi :




Biaya : 

♥ Rp. 400.000,-
: Rombak Blog (Modifikasi Template Simple)

Transfer ke : 


Konfirmasi Kirim foto bukti transfer Anda:

via email: moocensusan@gmail.com 
atau

Prosedur : 
  1. Saya akan buatkan sketsa desain blog di photoshop dan akan saya tunjukkan kepada Anda terlebih dahulu. 
  2. Jika sudah OK, hubungi saya via sms/inbox fb untuk konfirmasi transfer setelah itu akan langsung dikerjakan.
Syarat dan Ketentuan : 


  1. Transfer maksimal 3 hari setelah sketsa blog selesai dibuat.
  2. Khusus untuk desain gambar maksimal revisi 3x saja. 
  3. Setelah terjadi kesepakatan bersama dan transfer uang bila ada tambahan permintaan diluar kesepakatan awal akan dikenakan biaya tambahan jasa lagi.
  4. Isi order form disini : 

Check-Up Ketiga di RSU

Moocen Susan | Kamis, Oktober 17, 2013 | 4 Comments so far
Hari Rabu datang lagi, 16 Oktober 2013 aku mengantar bapakku ke rumah sakit lagi. Kali ini tidak perlu mendaftar karena kami sudah bikin janji dulu. Aku pikir bisa langsung masuk ruang USG eh ternyata kami harus antri lagi. Ya namanya juga banyak pasien, dengan sabar aku pun menunggu di depan ruang USG. Beberapa saat kemudian, nama bapakku dipanggil dan disuruh masuk ruang USG, ternyata di dalam bapakku cuma disuruh minum air putih yang banyak sebelum diperiksa. Aku keluar rumah sakit dan membeli sedotan karena tadi lupa bawa. 
Kondisi Bapak waktu menunggu dokter USG

Karena tak terbiasa minum banyak, meski hanya setengah liter air mineral, beliau dengan terpaksa meminumnya. Nafasnya mulai terengah-engah karena terpaksa minum banyak. Aku pun agak cemas kalau bapakku ga kuat minum. Biasanya beliau cuma minum air putih sehari segelas, itu saja tidak habis. Benar-benar dehidrasi. Hal ini disebabkan karena dulu kami tidak terbiasa membeli air minum isi ulang. Biasanya kami menimba air di sumur lalu direbus. Terbayang kan? Daerah Blora itu kan tanahnya berkapur, jika merebus air pasti banyak kapur di dalamnya dan itu ga sehat. Tapi kini setelah sekian lama, kebiasaan itu pun berubah, malas merebus air jadi enakan beli gallon kan? Entah kenapa bapakku masih terbawa suasana dulu, dimana air harus irit benar. Niatnya ngirit malah undang penyakit. 

Ok, kembali ke topik. Namanya juga mau di USG pasti harus nahan kencing. Bapakku sudah tidak kuat, beliau memintaku memberitahu perawat untuk segera memeriksanya. Akhirnya sebelum masuk ruang USG bapakku masuk ke ruang rontgen, baru kemudian masuk ruang USG. Ini kali pertama bapakku di USG. Rasanya canggung. Dokter yang melakukan USG tidak menjawab pertanyaanku dengan detail waktu aku tanya. Dia cuma bilang ini prostatnya…. (#Ya ngomong ga jelas banget. Bikin sebel juga).

Setelah selesai di USG, kami menuju ke ruang bedah untuk membawa hasilnya. Ternyata sampai disana kami mengantri lagi. Sudah lewat jam 13.00 nama bapakku belum dipanggil juga. Perutku sudah mulai lapar. Sedangkan bapakku karena memang dasarnya malas makan, jadi waktu aku tanya dia merasa belum lapar. Akhirnya aku tinggal makan sebentar. Aku bawa bekal makan siang dan kumakan di kantin rumah sakit. Aku cuma memesan es batu dan air mineral untuk minum. Penjualnya agak heran karena aku hanya pesan es batu. Ya memang karena aku ga bisa makan sembarangan jadi ga bisa jajan di warung sembarangan juga. 

Aku sudah selesai makan, dan kembali ke ruang bedah. Kulihat bapakku masih di tempatnya dan belum dipanggil juga. Aku merasa tidak enak, melihat bapakku belum makan juga, aku keluar rumah sakit dan membeli sesuatu yang bisa buat ganjal perut. Akhirnya aku membeli sebuah pepaya dan jus. Aku bawa kepada bapakku untuk diminum. Tapi begitu aku sampai disana, ternyata sudah waktunya dipanggil masuk ruang bedah. 

Ada seorang dokter dan 2 dokter koas. Dokter yang ini beda dengan dokter yang kemarin. Dia lebih ahli dan lebih nyaman diajak ngobrol. Ia memandang kami berdua lalu melihat hasil ronten dan USG bapakku. Kami menanti jawaban dokter dengan harap-harap cemas. Kami harap tidak terjadi apapun yang serius. 

Berikut ini hasil USG nya : 

Cystitis dengan kemungkinan diverticulitis.
Pembesaran prostat dengan volume 23,2 ml 
Tak tampak kelainan pada kedua ren 

Hasil Lab : 
HEMATOLOGI 
Lekosit: 9,1 (4,0-11,0) 
HB : 13,2 (12,0-18,0) 
HTM : 38,3 (35,0-47,0) 
AT : 499 (150-450) 


KIMIA DARAH
Glukosa sewaktu :  145 (<200)
Ureum : 14 (<50)
Kreatinin : 0,8 (0,51-1,17)
Asam Urat : 3,8 (2,4-7,0)

URIN RUTIN :
Glukosa : Negatif (-)
Bilirubin : Negatif (-)
Benda keton : (-)
Berat jenis : 1,015 (<1,005 - > 1,030)
Darah : 3+ (negative)
pH  : 7,0 (5,0 -> 9,0)
Protein : 1+ (Negatif)
Urobilinogen : 3,2 (0,2-1,0 E.U/dL)
Nitrit : (-) Negatif
Lekosit : 2+ (Negatif)


Beberapa saat kemudian, dokter mulai menjelaskan bahwa bapakku hanya infeksi saluran kencing saja. Infeksinya lumayan parah, untuk pengobatan sementara hanya diberi obat seminggu dan seminggu lagi harus kontrol lagi. Lega rasanya mendengar keputusan dokter. Setidaknya tidak ditemukan batu di ginjal atau saluran kencingnya. Dokter berpesan agar aku memperhatikan jadwal minum obat bapakku karena obatnya antibiotik jadi ga boleh blong minumnya. Namanya antibiotic memang begitu, jadi kalau bolong sekali entah itu lupa ga diminum atau apapun harus mengulang lagi dari awal dengan dosis yang lebih tinggi . Tantangannya jadi nambah, harus membuat bapakku doyan makan supaya tetap rutin bisa minum obatnya. 
Ini daftar obat yang diberikan dokter : 
Pagi 
Sebelum makan : 1 tab ranitidine 150mg 
Sesudah makan : 
- 1 tab Harnal D 0,2 mg
- 1 tab Ciprofloxacin 500 mg 
- 1 tab Asam Mefenamat 500 mg 
- 1 tab Urotractin 400 mg 
Siang 
Sebelum makan : - 
Sesudah makan : 
- 1 tab Asam Mefenamat 500 mg 
- 1 tab Urotractin 400 mg 
Malam 
Sebelum makan : 1 tab ranitidine 150 mg 
Sesudah makan : 
- 1 tab Ciprofloxacin 500 mg 
- 1 tab Asam Mefenamat 500 mg 
- 1 tab Urotractin 400 mg