Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Debby Shinta, Duta Dancow yang Cerdas

Moocen Susan | Sabtu, Juni 08, 2013 | Be the first to comment!
Dalam Press Release kali ini ada wajah baru yang menjadi klien Personal Branding Agency, IndscriptCreative yaitu Debby Shinta. Sebagai Duta Dancow 2013, Debby Shinta memang sangat cerdas dalam mengemas setiap aktivitasnya menjadi lebih bernilai. Salah satu aktivitasnya adalah pendidikan anak. Maka, tidak heran jika Debby berhasil menjadi pemenang 3 pada kompetisi Dancow tingkat Nasional untuk mewujudkan anak yang life ready.

Debby Shinta
“Kompetisi ini adalah bentuk kepedulian Dancow untuk mencari para Bunda yang mampu mensosialisasikan program Dancow kepada masyarakat dalam mencetak anak life ready,” kata Debby. Kompetisi ini memang diikuti 1000 orang bunda dari 5 kota terpilih yang tersaring dari masing-masing wilayah, terpilih 30 finalis bunda. Kemenangan Debby salah satunya didukung oleh kepedulian beliau pada aktivitas bermain anak yang juga mampu mencerdaskan mereka, yaitu salah satunya dengan permainan ular tangga “life ready” yang disosialisasikannya pada dua sekolah di Jakarta.

Debby sendiri tidak berpikir akan menang. “Saya hanya merasa memiliki kewajiban untuk terus memberikan sumbangan nyata pada permainan anak yang mencerdaskan karena saat ini permainan anak sudah masuk pada fase modern yang bukan mencerdaskan, melainkan membuat anak justru ‘keracunan’ pikirannya,” jelas Debby yang saat ini juga sudah memiliki seorang putri dan putra.

Debby yang terlibat dengan berbagai komunitas bunda ini, bukan hanya peduli dengan aktivitas bermain anak yang sehat dan mencerdaskan, tetapi juga ingin mengaplikasikan kegiatan tersebut dalam berbagai aktivitas anak, salah satunya adalah PESTA ANAK. Debby yang sejak tahun 2007 sudah tertarik di bidang Party Kidz ini mengemas pesta ulang tahun anak dengan kegiatan-kegiatan yang sehat dan menyenangkan. Pesta anak yang bukan saja menyajikan kegembiraan bagi anak, tapi juga memberi nilai plus pada semua yang hadir dalam pesta.


Rasanya tidak salah jika Duta Dancow disematkan pada Debby Shinta. Hal tersebut dibuktikan melalui kepeduliannya pada pendidikan anak serta penyajian aktivitas positif yang terus dia gali dari waktu ke waktu sebagai Konsultan Party Kidz.

Wanita Sudah Selayaknya Menjadi Penghuni Surga

Moocen Susan | Sabtu, Juni 08, 2013 | 3 Comments so far
“Berbicara tentang surga dan wanita, yang terlintas di pikiran adalah Siti Khadijah. Ya, beliaulah istri baginda Rasulullah. Beliau telah mendapatkan jaminan surga dari Allah,” begitu ujar Ermalen Dewita, motivator pemberdayaan diri yang akrab dipanggil Dewi ini.

Ia mengutip kisah Khadijah yang bersumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. Dalam hadis itu disebutkan, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di surga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan.”

Dewi melanjutkan penjelasannya, “Anda pasti bertanya apa sebenarnya keistimewaan Khadijah sehingga mendapatkan salam dari Allah dan malaikat Jibril, dan mendapatkan jaminan istana di surga. Tidak lain karena kemuliaan akhlak dan kekuatan pribadinya. Namun yang memprihatinkan, tidak banyak wanita Muslim yang mengetahui sisi pribadi beliau ini. Kalau saja kita berusaha untuk mempelajari kehidupan orang-orang mulia seperti Khadijah r.a., kita akan menemukan di dalamnya bimbingan besar bagi keberadaan kita. Dan jika kita mengenal mereka dan mengikutinya, kita bisa menjadi seperti mereka bahkan menjadi kaum yang terdepan.”

Akhlak Khadijah yang begitu mulia, membuat Rasul selalu menyanjungnya meskipun beliau telah lama meninggal. Sampai-sampai Aisyah r.a., istri Rasul yang termuda menjadi cemburu karena Rasul sering menyebut nama panggilan kesayangan untuk Khadijah, yakni Hamra asy-Syidq (si merah pipinya). Dan ketika mendengar kecemburuan Aisyah, Rasul pun menjelaskan mengapa kedudukan Khadijah tak tergantikan. Sebabnya adalah, karena ia menjadi wanita pertama yang menyatakan keimanan serta dukungan penuh kepada suaminya. Di saat Rasul mendapat tekanan dari orang-orang yang memusuhinya, Khadijah pula yang membantu dengan sepenuh hati.

Menurut ErmalenDewita, para wanita Muslim hendaknya juga mengambil inspirasi dari Khadijah. Sebab kemuliaan akhlak, kecerdasan serta kesigapannya dalam berbagai hal, membuat beliau menjadi sosok wanita yang dikenang dalam sejarah; dan sangat layak jika dianugerahi surga.

“Demikian pula kita, sebenarnya juga layak menjadi penghuni surga. Wanita seharusnya tidak hanya menyibukkan diri dengan  bertanya tentang apa yang akan dilakukannya, ke mana mereka akan pergi, dan sebagainya. Cukup bagi semua wanita muslim untuk mengetahui bahwa mereka sebenarnya sudah dikaruniai kemampuan dan potensi untuk menjadi yang terbaik. Dan potensi serta kemampuan itu ibarat kunci surga. Di mana sekali kita menggunakan kunci itu dengan tepat, kita dapat menjalani peran apapun dengan ringan hati. Ibarat masuk surga, di mana penderitaan dan kesulitan tidak lagi terasa. Kita menjalani peran apapun dengan ikhlas, dan berusaha menjadi yang terbaik. Itulah yang membuat kita bisa merasakan kebahagiaan,” ujar Dewi


Menu Makan Saya Waktu Sakit

Moocen Susan | Rabu, Juni 05, 2013 | 6 Comments so far
Kayaknya masalah makan dari dulu adalah masalah yang menduduki peringkat teratas sepanjang sejarah perjalanan kehidupan saya, hahaha…#lebay.com. Bagaimana tidak? Dulu waktu masih sehat walafiat/ sebelum kena maag ringan sampai akhirnya maag akut, mau makan dimana aja “It’s OK” mau makan apa saja “monggo (y)”  tapi gara-gara penyakit yang satu ini hidup saya jadi tersiksa dan penuh dengan keterbatasan. Emang sih kalau dipikir pikir salah saya juga. Sifat dasar manusia adalah kalau ga makan enak ga mau, ya atau ya? Hihi… ya dong selagi masih hidup dinikmati aja yang enak-enak karena hidup cuma sekali, tapi jika kita cuma mikirin enaknya aja kita akan merugi, karena yang enak pun kalau berlebihan ada efek sampingnya. Contoh nya ya saya ini. Saya dulu penggemar berat mie instan, hampir tiap hari makan mie instan yang jumbo + nasi putih…weleh... Payah banget L Sekarang baru nyesel padahal dulu sebenarnya sudah ada warning dari Tuhan lewat ibu penjual mie nya, tiap aku beli selalu diingatkan, tiap hari kog makan mie? Aku jawab “habis enak sih bu.” Sekarang baru tau akibatnya. Oh menyesal kemudian tak ada gunanya.

Sampai umur 16 th, segala kenikmatan makan distop total aku harus bayar harga atas pilihanku yang salah dalam menentukan menu makan. Awalnya maag ringan, gampang kena typus, trakir muntah darah. Ngeri kalau inget jaman itu. Sejak itu aku kapok banget ga mau makan mie instant lagi. Memang sih efeknya enggak langsung tapi bertahun-tahun kemudian baru dirasa.

Sejak aku bermasalah dengan pencernaanku, makan jadi milih-milih, bukan milih karena pengen makan enak, tapi milih yang ga berbahaya buat lambungku. Kalau salah makan bisa muntah terutama kalau makan roti, biscuit, ikan laut, coklat, kacang, keju, tempe, tahu, aneka makanan yang dimasak dengan santan, dan susu. Dan kalau udah muntah ga mau berhenti sampai kadang sempat dehidrasi. Kalau dilihat menu makanan yang tidak bisa aku makan justru yang enak-enak kan? Makanan berlemak memang enak. Tanda pertama saat tubuhku menolak makanan itu diawali dengan mual dan perih di bagian perut kanan kalau udah gitu pusing lalu muntah. Jadi daripada aku muntah lebih baik menjaga, istilah jawanya tirakat dulu lah.
Waktu masih parah-parahnya dulu tiap hari aku makan serba rebus, tanpa minyak, menghindari aneka macam gorengan sampai lima bulan makan kayak gitu, bosen plus blenger. Makan sama sayur bayam, sop (isi kentang dan wortel) lauknya telur rebus. Kalau pas bosen ga makan nasi, tapi makan quaker oat, buah pisang raja sama minum susu bubuk kedelai MDL-525 dan tiap 3 jam sekali musti makan. Hidup rasanya kok Cuma makan melulu ya? Udah kayak batere lowbat nih.

Tapi segala sesuatu ada hikmahnya, kalau saya ga pernah sakit kayak gini, saya pasti ga mau belajar masak sendiri, kalau saya ga sakit, saya ga akan perhatikan makan saya, kalau saya ga sakit, saya ga akan tau rasanya sakit dan bisa berbagi dengan orang-orang seperti saya, dan kalau saya ga sakit saya ga akan pernah kenal yang namanya blog dan dunia tulis menulis karena dari saya sakit dan gabung di grup yang sama dengan orang-orang yang berkasus sama saya jadi kenal dengan seseorang yang akhirnya membawa saya masuk ke grup ibu ibu doyan nulis. Meski saya belum ibu-ibu ya hehe…*catet*

Kalau ditarik benang merah, selain saya terlalu over mie instant, gaya hidup saya salah kaprah. Saya suka makan ga ada 2 jam ngantuk terus tiduran, itu bisa bikin refluks (berbaliknya asam lambung dari perut ke kerongkongan), bantal saya harus ditumpuk 2 biar ga refluks, saya dulu suka tidur di sentor kipas angin karena kos kosan saya dulu panas banget, saya juga penggemar biscuit coklat mungkin over juga nih, dan satu lagi saya terlalu banyak menekan diri saya/ perfeksionis sehingga saya merasa hidup ini diatur waktu, harus bangun jam segini, jam segini musti makan, sampe di alarm, paranoid banget kalo kelaperan, lama-lama jadi depresi.

Saya pernah ke psikiater dan diberi obat penenang. Sekarang kapok dah ga mau lagi minum obat begituan, yang penting banyak berdoa itu penenang paling ampuh daripada obat penenang dosis tinggi manapun yang pasti tanpa efek samping. Kunci utama dari semua ini adalah hati, pikiran, lifestyle, dan pola makan yang bener. Kadang gemes juga kalau lihat ada orang sakit tapi ga mau jaga makan, baru sembuh sebentar eh dilanggar deh pantangannya, nyoba dikit gapapa, nyoba lagi emang manusia kalau ga makan enak ga mau tapi ga lihat kondisi nya bisa terima atau tidak, kalau udah kumat susah lagi ngobatinnya. Cape deh… hehe dan kini setelah saya mengalami semua itu saya bisa bilang, betapa berharganya harga sebuah kesehatan. Mulai sekarang saya benar-benar memperhatikan menu makan saya dan konsumsi buah setiap hari serta rajin berolahraga, karena olahraga dapat memperkuat klep kerongkongan.


Ini sekedar sharing buat yang pernah mengalami kasus serupa dan mau berbagi tips silakan komentar dibawah ini.  

Nyonya Laundry

Moocen Susan | Rabu, Juni 05, 2013 | 3 Comments so far
Ini adalah naskah Flash Fiction kedua yang berhasil dimuat setelah 5 kali gagal membuat FF yang nendang :( ide ceritanya dari pengalamanku waktu aku ga sengaja mecahin kaca kamar ibu kos pada hari pertama aku kos...nyesek banget ya? :(
................................................................................................................
pinjam gambar 

“Praangg…!”  jendela kaca itupun pecah.

“Kurang ajar, kamu mecahin kaca jendelaku!” Nyonya pemilik laundry bergegas ke ruang tamu sambil membawa pentung.

“Ampun, nyah!” mohon seorang anak laki-laki, tangannya masih memegang kain yang dipakainya membersihkan jendela.

“Tak ada ampun! Kamu sudah pecahin kaca jendelaku. GANTII!” bentak si Nyonya menggelegar.

“Maaf nyah, saya tidak sengaja. saya tidak punya uang, nyah!” si anak lelaki mengiba.

“Aku tak peduli. Besok, sudah harus terpasang seperti semula. Mengerti?! “ Si Nyonya mengacung-acungkan pentung ke arah anak kecil yang semakin ketakutan.  “Awas kalau kamu ulangi lagi, aku tidak segan-segan menghajarmu sampai babak belur!”

“Ampun, nyah. Saya janji tidak akan mengulanginya.”

Tony menyesali kecerobohannya. Mungkin karena seharian perutnya belum diisi makanan, ia jadi tak hati-hati membersihkan kaca jendela si Nyonya. Ia bingung, kemana harus mencari pengganti kaca yang pecah itu? Peluhnya bercucuran. Ia baru dua hari kerja sebagai tukang bersih di laundry milik si Nyonya. Dari mana ia mencari uang mengganti kaca jendela yang dipecahkannya? Bisa kerja di tempat si Nyonya, sudah syukur. Setelah beberapa lama dirinya luntang lantung di jalanan. Namun, kini ia malah bikin masalah baru.

Dengan wajah ketakutan ia memberanikan diri mengangkat wajahnya, menatap  wanita gemuk  di depannya itu.

“Apa ada cara lain untuk mengganti kaca yang pecah itu? Dari upah saya mungkin nyah?”

“Upah? Sebulan pun kamu kerja, tidak akan cukup mengganti kerugianku! KAMU HARUS CARI GANTINYA MALAM INI!”

Mendengar keributan itu, Evi putri Nyonya loundry keluar dari kamarnya.

Ada apa sih, ma? Kok ribut-ribut?”

“Jangan ikut campur urusan mama!”

“Ma, jangan dimarahi terus donk, kasihan Tony.”

Si Nyonya tidak menggubris Evi, dia terus saja memaki Tony yang sudah semakin ketakutan.

“Dasar anak tidak tahu diri. Sudah untung aku menerima kamu kerja di sini. Kamu malah bikin aku rugi. Anak siapa kamu ini? Apa orangtuamu tidak pernah mengajarkan tata krama kepadamu? Benar-benar bikin jengkel ya kamu!”

Tak dinyana, si Nyonya, menampar pipi Tony keras. Evi terkejut melihat perbuatan mamanya. Tak menduga, hanya karena soalan kaca jendela, tega berlaku sadis.  Tony meringis menahan sakit dan panas di pipinya. Air matanya mulai meleleh. Sekonyong-konyong, ia berlari keluar dari rumah itu.

“BRAKKK… !” Suara benda keras menghantam sesuatu.

Evi dan Nyonya laundry itu, bergegas  melihat ke jalanan depan rumah mereka. Sebuah mobil terlihat kabur dari tempat itu. Meninggalkan Tony yang tergeletak bersimbah darah di tengah jalan. Mereka menghampiri tubuh Tony yang sekarat.

“Maaa. Cepat tolong Tony, ia bisa meninggal!” jerit Evi tertahan

“Udah biarin aja, anak tak tahu diri itu memang pantas mati.”

“Mama kok tega? Tony, cuma mecahin kaca. Harganya ga pantas ditebus dengan nyawanya.”  Evi mulai menangis.

“Diam kamu!”  bentak si Nyonya, ia menatap tajam pada Evi, “Ayo, masuk ke rumah!”

Tony yang malang, mulai dikerumuni orang. Orang-orang mencoba menahan mobil yang lewat. Mereka mencari tumpangan untuk membawa Tony ke rumah sakit.

Sebuah mobil sedan hitam yang melintas di tempat itu akhirnya mau berhenti. Seorang wanita tua yang duduk di jok belakang membuka pintu mobil. Ia memberi isyarat agar sopirnya turun membantu korban tabrakan yang sedang tergeletak.

 “TONY… CUCUKUUU!” jeritan si Nenek, mengagetkan semua orang,  demi melihat tubuh yang digendong sopirnya.

Si Nyonya laundry yang sedang berjalan menuju rumahnya menghentikan langkahnya, ia berpaling ke asal jeritan,

“Jangan tinggalkan nenek. Nenek sayang sama kamu!” si Nenek memeluk tubuh Tony sambil menangis meraung.

“Ibuu? Apa yang ibu lakukan disini?” Si Nyonya tak percaya apa yang dilihatnya, ia menyeruak diantara kerumunan.

Si Nenek spontan menengok ke arah Nyonya laundry,

 “Atika?” Ia sama terkejutnya dengan si Nyonya. Si Nenek mengusap air matanya, dengan punggung tangannya.

“Kebetulan sekali. Sudah lama ibu mencarimu kemana-mana. Ibu berusaha menghubungimu. Tapi, kamu seperti ditelan bumi.”  Si Nenek menatap tajam pada si Nyonya yang dipanggilnya Atika itu.

“Ma… maafin, A…a.. Atika bu,” Si Nyonya nampak gugup, “Tapi mengapa ibu menangisi anak itu?”

 “Ini Tony. Sudah dua bulan aku mencarinya. Dia nekat kabur dari rumah karena ingin mencarimu!”

“Mencariku? Untuk apa dia mencariku bu?”

“Ini anak yang dulu kamu titipkan ke ibu, waktu kamu dihamili oleh pria brengsek itu!”

Dan, si Nyonya laundry pun pingsan. 


Moocen Susan, penulis kelahiran Blora,18 Agustus 1982. Guru les, yang menyukai Flash Fiction dan bercita-cita segera menerbitkan buku solo.


Gara-gara Kompor Gas

Moocen Susan | Selasa, Juni 04, 2013 | 6 Comments so far
Beberapa hari ini sering hujan, atap rumah saya rapuh dan mudah bocor. Saya biasa menaruh kompor gas saya dibawah atap dari seng. Dapur satu-satunya yang minimalis dekat kamar mandi.  Akhir-akhir ini kompor gas saya rewel padahal tabung gas belum lama diganti. Jarum penandanya juga menunjukkan keterangan FULL. Tetapi anehnya, begitu saya mau menyalakan kompor berulangkali kompornya tak mau menyala. Saya sempat panik dan hampir putus asa. Karena bahan-bahan untuk saya masak sudah saya beli dan iris-iris siap untuk dimasak. Sayang banget kalau dibuang kan gara-gara kompornya mati. “Gagal masak nih," pikir saya.

Segera saya berlari meminta bantuan pembantu tetangga rumah saya yang kebetulan juga jual gas elpiji isi ulang. Setelah ia coba melepas selang regulator dan memasangnya kembali, saya coba menyalakan berulang-ulang dan akhirnya bisa menyala. Yes, saya bisa memasak kembali.

Malam harinya saya tidak bisa tidur mikirin kompor, takut kalau kompornya ga bisa nyala lagi. Dan benar dugaan saya keesokan harinya, kompor ini rewel lagi. Aduh pusing saya, untung saja belum belanja seperti kemarin karena saya memang sengaja mencoba menyalakannya dulu.

Saya coba browsing di internet tentang cara mengatasi kompor gas yang tidak bisa menyala walau gasnya penuh. Saya menemukan caranya dan saya coba terapkan ke kompor gas saya. Pertama saya pukul-pukul pelan regulatornya, saya goyang-goyang selangnya, saya ganti karetnya, tetep ga bisa. Mau minta tolong sama siapa lagi nih? Akhirnya saya tidak jadi masak pagi ini.

Kalau orang lain tidak bisa masak bisa beli makan di warung. Beres, kan? Kalau saya? Bagaimana mungkin, pasca saya sembuh dari Bile Refluks, saya tetep jaga makan. Saya ga bisa makan di warung, jajan sembarang makan seperti orang normal. Jadi mau tidak mau kompor adalah harapan saya untuk tetap bisa makan.

Hari ini saya ke pasar dan membeli setandan pisang, karena saya takut lapar. Tersiksa sekali kalau hidup penuh keterbatasan. Lalu dengan kekuatan makan pisang dan minum air sebanyak-banyaknya saya pun melanjutkan aktivitas saya menulis di komputer. Saya belajar bersyukur karena hari ini saya puasa. Sambil lemes ngetik, saya mencoba merenung, “Saya bersyukur, mungkin dengan kompor gas mati, saya bisa belajar puasa dan saya punya bahan untuk menulis blog hari ini.”

Tiba-tiba saya seperti tergerak untuk mencabut burner yang ada di kompor. Lalu saya jemur di bawah sinar matahari. Dengan ragu-ragu saya coba pasang kembali ke kompor dan saya taruh wajan berisi air putih di atasnya (untuk uji coba) dan saya nyalakan. Dalam Nama Tuhan Yesus Nyalalah wahai kompor! Dan….. Do you know what a miracle that Jesus do today? Kompornya nyala… fiuhhhh…. Benar2 gemesin nih kompor. Saya nyaris tidak makan dan memang hari ini saya harus rela tidak makan dulu. Hm, makasih deh sudah membuatku cemas tingkat dewa hari ini.

Jadi intinya ibu-ibu, jika kompor gas Anda tidak bisa menyala walau dalam keadaan gas masih penuh, cek kembali mungkin Anda perlu membersihkan kompor dan menjemur burnernya di bawah sinar matahari. Lalu pasang kembali dan nyalakan. Semoga berhasil…(lanjut makan pisang lagi ah…laperrrr…mau masak udah siang abisin pisangnya lagi aja nyam…nyam…).



Cara Mudah Menulis Bilangan Romawi

Moocen Susan | Senin, Juni 03, 2013 | 2 Comments so far
Hai, hai… Senin lagi nih ..saatnya ngeblog^^  kali ini kak Susan mau ajari kalian cara menulis angka romawi yang gampang. Mau? Yuk simak:

I     = 1                                          X       = 10                             C       = 100
II    = 2                                          XX    = 20                              CC    = 200
III   = 3                                          XXX = 30                               CCC = 300
IV  = 4                                          XL    = 40                               CD    = 400
V    = 5                                         L       = 50                              D      = 500
VI  = 6                                          LX    = 60                               DC    = 600
VII = 7                                          LXX  = 70                               DCC = 700
VIII = 8                                         LXXX= 80                              DCCC = 800
IX  = 9                                          XC    = 90                              CM   = 900
                                                                                                   M     = 1000
                                                                                                    
Nah, kalau yang 5000< gimana nulisnya?
__
V    =    5000
__
 L   =    50.000
__
C    =    100.000
__
D    =    500.000
__
M   =    1.000.000

Gimana? Yuk kita coba kerjain soal:
1)      Ubah ke dalam bentuk romawi angka 1982 =……
 Jawab:

1982 =  1000 + 900 + 80 +2
         =  1000 + ( 1000-100) + (50+30) + 2
         =  M + CM + LXXX + II
         =  MCMLXXXII

2)      MMXIII =
 Jawab:
  MMXIII = M + M + X + III
              = 1000 + 1000 + 10 + 3 = 2013