Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Desain Header Online Shop

Moocen Susan | Sabtu, September 20, 2014 | 4 Comments so far
   "Bersyukur dalam segala keterbatasan, memaksimalkan apa yang dimiliki, lakukan sebisanya dengan sungguh-sungguh meski fasilitas masih alakadarnya untuk menciptakan sebuah karya kreatif. "

    Ya, itulah quote motivasi demi menyemangati diri sendiri. Hehe, kalau bukan kita yang memotivasi diri siapa lagi? Hari ini, aku kembali utak-utik kode script pengen banget bisa buat online shop dari template blogger. Selain biayanya ga semahal kalau pake wp. Sekalian belajar utak-utik kode dan membuat online shop manual simple. 

   Sebetulnya aku masih pengen banyak belajar desain blog lebih dalam lagi. Selain itu pengen belajar editing video juga tapi masalahnya fasilitas komputer yang kupunya memorinya cuma 1 GB. Pengen beli laptop masih harus banyak menabung. Atau semoga ada mujizat lomba blog berhadiah laptop kali ya hahaha... 

   Ok, kali ini karena aku pengen buat desain online shop simple, aku mulai dari headernya dulu kali ya.. dan ini hasilnya : 


   Berminat order desain blog? Hubungi aku ya.. aku bisa edit blog yang sudah ada maupun buat blog baru. Caranya gampang banget : klik tombol order design di bagian bawah blog ini atau klik menu order design di atas. isi form ordernya dan tunggu kabar dari saya ^^... fast order fast response...

Alon-alon Waton Kelakon

Moocen Susan | Kamis, September 18, 2014 | 21 Comments so far
   Di rumah aku tinggal berdua dengan bapak. Kami berdua punya karakter yang sangat berlawanan. Aku tipe orang yang sering grusa-grusu dan mudah cemas jika terjadi sesuatu. Sedangkan bapakku tipe kalem, lemah lembut, dan tenang dalam berbagai situasi. 

   Di usiaku yang sudah kepala 3 ini, statusku masih single. Kekhawatiran akan jodoh pun sering menghantui pikiranku di sela-sela kesibukanku. Apalagi bapak sudah lanjut usia. Jika terjadi sesuatu pada bapakku betapa cemasnya aku. Kadang jika bapakku sakit, aku sangat sedih dan tiba-tiba aku bisa menjadi lemah. Aku sungguh tak ingin bapakku sakit meski hanya masuk angin. Tapi yang namanya kondisi tubuh orang lanjut usia tidak ada yang bisa memprediksi. Oleh sebab itu setiap hari kami selalu berdoa agar diberi kekuatan dan kesehatan. 

   Pernah suatu ketika, bapakku mengalami tabrak lari saat beliau pergi sendirian keluar rumah. Tadinya sih, aku ingin mengantar bapak, karena aku sedang sibuk memasak dan bapak ga sabar pengen cepat cukur rambut. Akhirnya beliau nekad pergi sendiri. Padahal pagi itu aku tidak punya firasat apapun. Bapak baru saja keluar rumah 15 menit yang lalu eh sudah ada kabar bapak kecelakaan. Panik, cemas, bingung campur aduk di pikiranku rasanya. 

   Segera aku menghampiri TKP dan melihat kepala bapakku sudah bercucuran darah. Aku membawa bapak naik becak menuju ke UGD puskesmas dulu karena pikirku kalau ke rumah sakit nanti pasti diminta surat rujukan dari puskesmas, jadi lebih baik sekalian ke puskesmas saja. 

   Yang membuatku makin cemas ketika becak yang kami naiki itu lambat sekali jalannya, mungkin pak becaknya berprinsip alon-alon waton kelakon. Biar lambat asal selamat kali ya. maklum yang nggontel becak bapak-bapak sudah sepuh. Pikiranku makin kalut, "Andai ada sepeda motor pasti sudah mak wush..wush wush…… sampai dari tadi" Tapi apa boleh buat karena yang ada cuma becak aja di situ. Dalam hati aku berdoa, "Ya Tuhan, berikanlah kesabaran dan kekuatan padaku dan bapak." 

   Untunglah sampai di UGD puskesmas, bapak segera ditangani meski loket pendaftaran pasien sudah tutup. Kejadian ini cukup membuatku jantungan juga. Berdasarkan pengalaman diatas, aku jadi over protektif pada bapakku. Kalau kemana-mana aku harus mengantar bapak agar tidak terjadi lagi kejadian seperti itu.

    Karena hal ini juga keinginanku untuk cepat menemukan pendamping hidup jadi memuncak. Apalagi yang bikin galau itu kalau mendengar berita pernikahan teman-teman sebayaku atau bahkan pernikahan adik kelasku yang notabene usianya 10 tahun dibawahku. Wah lha aku kapan ini? 

   Pernah terbesit dalam benakku, aku tak ingin sendiri aku takut terjadi sesuatu pada bapak sedangkan aku masih sendirian. Aku sering mengeluh pada bapak tentang hal ini. Tetapi bapakku menentramkan hatiku dengan mengatakan “Alon-alon waton kelakon, Sus! Lebih baik terlambat menikah daripada menyesal seumur hidup dengan memilih orang yang salah. Sudahlah percaya saja pada Tuhan dan terus berdoa nanti kan dipilihkan yang terbaik. Tidak usah kuatir, contohnya bapak ini lho, meski dulu terlambat menikah tapi kan tetep bisa menikah dan punya anak to?" 

    Menikah buru-buru tanpa persiapan yang matang justru akan membuat pernikahan tidak bahagia. Apalagi jika sudah mempunyai anak. Resiko terlambat menikah tidak terlalu membahayakan daripada menyesal seumur hidup. Aku pun manggut-manggut mendengarkan petuah bapakku. Memang benar kata bapak. Alon-alon waton kelakon… .  
 

Pentingnya Memotong Kuku

Moocen Susan | Rabu, September 17, 2014 | 21 Comments so far
   Waktu SD, setiap hari Senin, selalu diadakan pemeriksaan kuku di sekolah. Biasanya guruku akan berkeliling sambil membawa penggaris, memeriksa kuku para muridnya. Jika ada yang kukunya belum dipotong bisa bisa dipukul pake penggaris atau dicubit di area punggung tangan. Tapi kenapa cuma kuku jari tangan aja ya yang diperiksa? Kuku jari kaki ga diperiksa sekalian bu? Hm, mungkin karena ribet musti nyopot sepatu kali ya :D 

   Jadi setiap sebelum berangkat ke sekolah hari Senin itu, aku selalu melihat apakah kukuku sudah kupotong atau belum. Bukan tanpa alasan guruku mendisiplinkan kami tentang selalu memotong kuku, hingga aku baru menyadari pentingnya itu kemarin malam. Wah lama banget sadarnya ya.. haha. 

   Biasanya sih aku selalu ingat memotong kuku, tapi entah kenapa kemarin aku lupa. Pas lagi enak-enaknya tidur tiba tiba aku terbangun secara reflex sehingga lengan tangan kananku terberet kuku jari kiriku dan menimbulkan luka beret sekitar 10 cm. Rasanya lumayan perih. Kucari betadine tapi ga ada, jadi ya sudahlah pakai obat alami… air liur saja. 

   Pagi itu aku memang terbangun secara tiba-tiba karena ingat harus bangun tengah malam buat ngerjain orderan desain blog klien. Maklum internetnya pas lancar tengah malam jadi musti bangun tengah malam. Saat semuanya sedang menikmati tidur lelap, saya baru kerja hihi… besoknya baru tidur. Jadi kebayang kan, ngetik sambil menahan perih di lengan tangan kanan. Setelah kejadian itu, aku baru menyadari oh rupanya ini to pentingnya memotong kuku. Makanya ya guruku dari dulu selalu terus dan terus mengingatkan ada hikmahnya juga. 

    Memang kita ini baru bisa menyadari akan pentingnya sesuatu ketika kita mengalami sesuatu juga. Oh sesuatu… ala Syahrini. Hayo, bagaimana dengan kuku kalian? Udah dipotong atau belum?

Desain Blog Simpleku

Moocen Susan | Selasa, September 16, 2014 | 8 Comments so far
   Hai guys, hari ini aku nyoba utak-utik blog lagi. kalau biasanya aku gambar sketsanya duluan, tapi kali ini agak spontanitas. buka blog baru langsung main coding di dalamnya. Bener-bener nekad nih, soalnya pengen nyoba bikin yang simple jadi kupikir ga perlu digambar dulu. Dan ini hasilnya... 


oya yang mau lihat demonya disini
dan kalau Anda berminat, boleh lho order desain blog ke aku.. :D silakan isi aja order form design → klik disini 
fast order.. fast response... :) 

Teledor

Moocen Susan | Selasa, September 16, 2014 | 6 Comments so far
   Kalau ingat kejadian hari ini, sama persis dengan apa yang kualami saat masih kos dulu. Seperti biasa setelah bangun tidur dan cuci muka aku langsung mengambil beras dan menanak nasi dengan magic com. Kalau sudah menanak nasi itu rasanya sudah tenang karena sudah ada persediaan makan walau baru nasi aja yang mateng. 

   Setelah itu aku pergi ke pasar dan membeli sayuran segar. Maklum di rumah tidak ada kulkas jadi harus ke pasar tiap hari. Sepulang dari pasar aku mulai memotong-motong sayuran, mencuci, dan memasaknya. Pikirku hm, lengkap sudah. Ada sayur, lauk, dan nasi. Perutku mulai keroncongan. Dengan percaya diri aku membuka magic com hendak mengambil nasi. 

   Oh, astaga nasinya belum matang. Ternyata aku lupa menyalakan magic comku. Alhasil aku harus menunggu matangnya nasi itu. Entah pikiranku lagi kacau atau bagaimana ya? Ya beginilah kalau teledor, dan tidak memperhatikan apa yang kita lakukan. 

   Hikmah hari ini. Lakukan segala sesuatu meski itu hal sederhana tapi dengan sungguh-sungguh. Perhatikan baik-baik apa yang kita lakukan. Jangan memikirkan hal lainnya selagi kita mengerjakan suatu pekerjaan jika tidak ingin mengalami hal semacam ini. Sarapan pagi ini agak terlambat karena aku teledor..hiks hikss…kelaparannnnnn…..

Hikmah Hari Ini

Moocen Susan | Senin, September 15, 2014 | 3 Comments so far
   Lega rasanya jika tugas rutinku setiap bulan sudah selesai kukerjakan. Aku memang tidak suka menunda pekerjaan, dan merasa lebih tenang jika sudah mengerjakannya. Apakah tugas-tugas itu? Misalnya bayar listrik, bayar iuran kesehatan, ke bank, dan mengantar bapakku check up rutin ke rumah sakit. 

   Ya setelah menjalani pengobatan masalah paru-parunya di luar kota, bapakku harus rutin mengonsumsi obat dan menghisap seretide diskus selama 6 bulan ini. Untung di sini bisa mendapatkan obat tersebut. Untuk berobat di rumah sakit harus minta rujukan dulu dari puskesmas. 

   Aku harus mengatur waktu dengan baik, bangun lebih pagi dan memasak agar dalam sehari itu bisa nyandak naik sepeda ke puskesmas dan langsung ke rumah sakit untuk mendapatkan obat. Surat rujukan itu berlaku satu bulan. Jika sebulan sudah berlalu maka surat tersebut harus segera diperbarui lagi. 

   Nah, masalahnya kemarin itu aku lupa kalau surat rujukannya sudah habis masa berlakunya. Otomatis aku harus ke puskesmas dulu. Karena panik, aku mengayuh sepeda cepat-cepat agar waktunya kesampaian bisa langsung ke rumah sakit setelah itu. Eh, ternyata setelah dari puskesmas dan sampai di rumah sakit, loket pendaftaran pasien sudah tutup. Betapa kesal dan jengkelnya aku karena sudah ngebut masih saja terlambat. 

   Pikirku kalau hari Sabtu, sorenya sudah ga ada tugas ngajar, jadi lebih bebas dan santai kalau mau sampai sore ngantri di rumah sakit. Tapi terpaksa harus menunda sampai Senin baru ke rumah sakit lagi. Padahal kalau Senin itu biasanya antrinya lama sekali sedangkan sore aku harus stand by buat ngajar. Belum lagi ngerjain kerjaan rumah. Jadi rasanya terburu-buru semua, serba kemrungsung. 

   Hari ini kebetulan di loket pendaftaran pasien tidak begitu ramai tak seperti bayanganku. Bahkan pas periksa ke dokter tugasnya dibagi jadi kami tidak terlalu lama mengantri. Namun begitu antri obat di apotik, alamak… banyak bener yang antri, pasti sampe sore nih. tapi untungnya ga seperti yang kutakutkan, kami mendapat obat dan pulang ke rumah jam 1 siang. 

    Hari ini aku belajar bahwa terkadang apa yang kita takutkan belum tentu terjadi. Tuhan sudah mengatur waktu sedemikian rupa sehingga kadang saat kita menganggap segalanya sudah terlambat, ternyata masih ada waktu yang tersedia untuk kita. Apabila memang diijinkan terjadi keterlambatan waktu, berarti Tuhan punya rencana lain yang lebih baik.