Hanya melalui tulisan di blog ini aku ingin mencurahkan isi hatiku... uneg-unegku. Jangan tersinggung atau marah ketika kau membaca tulisanku ini. Jika kau marah itu berarti kau tidak dewasa tidak mau mengakui bahwa kamu punya andil juga dalam rasa sakit yang kualami namun kamu menyangkal mengelak dan bersikap seakan aku yang 100% bersalah.
Aku sudah tidak tahan lagi.
Ingin marah tapi tak berhak
Ingin protes tapi tak kuasa
Demikianlah jeritan hatiku
Jeritan hati yang tersiksa secara batin
Kelemahan tubuh membuatku tergantung pada orang lain
Orang sehat pasti bisa mandiri.
Orang sakit mana yang tidak butuh bantuan orang lain? Kalaupun ada pasti hanya sakit flu atau panu.
Yang mana membuatku harus menerima saja setiap sikap cuek dan dinginnya
Ini seperti karma buatku. Ini seperti orang yang punya masalah dengan suaminya dan ingin cerai.
Andai saja ada seseorang yang mau hidup bersamaku dengan baik
Tentu aku tak akan sesakit ini dan tidak ada lagi sakit hati
Sekarang aku tahu hampir semua teman-temanku yang kena GERD pasti punya tekanan batin yang hebat dari orang-orang terdekatnya. Jika tidak demikian mustahil mereka bisa sakit sampai harus mengonsumsi obat penenang.
Mohon sayangi dan kasihilah keluargamu yang sedang berjuang melawan GERD, psikosomatis, dan anxiety disorder..
Jangan bilang mereka lebay. Mereka benar-benar sakit. Mereka butuh dukungan kalian semua, Jangan ada lagi saling menyalahkan. Bilang sakit ini dibuat buat, Sadar woi sadar.. keluargamu itu harta terbesar dalam hidup.
Kalau kamu sakit dan masuk rumah sakit yang ditanyakan pihak rumah sakit pasti dimana keluarganya, dimana suami/ istrinya. Tidak pernah ditanya dimana temannya?
Keluarga orang terdekat yang seharusnya mengasihi. Bukan menghakimi.
Aku yang sakit hanya selalu disalahkan, semua dibilang aku sakit karena pikiranku sendiri. Sadarkan kamu yang menyakitiku? Susah kumpul sama orang moody. Selalu jadi pelampiasan.
Manusia memang lebih mudah mengingat kesalahan daripada kebaikan. Satu kali berbuat salah dendamnya bisa sampai ke liang kubur.
Baru sehat sebentar sudah disakiti lagi
Seandainya aku sehat, aku pasti bisa mandiri
Agoraphobia, membuatku bergantung dan ditindas
Aku jujur tak ingin mengalami ini
Aku selalu berusaha untuk normal kembali
Tapi pencernaanku yang lemah membuatku tak bisa hidup tanpa bantuan orang lain
Kondisiku sering tidak stabil, hari ini sehat bisa saja beberapa jam kemudian sakit dan bisa muntah atau masuk UGD lagi karena salah makan.
Aku muak dengan semua makanan, parno dengan semua bahan makanan, Aku banyak pantangan makan. Bahkan aku cemas ketika hendak makan sesuatu yang baru atau ingin kucoba.
Aku sendirian, benar benar sendirian
Menghadapi semua ini kadang aku rindu orang tuaku. Yang mengasihiku dengan sempurna
Hidup ini keras. Apakah ini cara Tuhan untuk membuatku bangkit
?
Aku tidak perlu banyak, aku hanya minta 1 teman hidup yang bisa mengasihi dan mencintaiku membantuku untuk cepat pulih dan menatap hari esok lebih baik. Namun kubelum mendapatinya.
Aku tidak dendam, sungguh aku selalu membuka pintu maaf.
Aku memahami karena mereka ga ngalami jadi mereka ga bisa mengerti kondisiku. Itu wajar, manusiawi. Aku cuma berdoa semoga Tuhan melembutkan hatimu dan menyadarkanmu bahwa apa yang kamu lakukan itu justru menyakiti lebih dalam.
Aku tidak ingin sakit lagi karena depresi. Aku ingin lepas tapi keadaan membuatku harus menghadapi menerima dan merendahkan hati. Sakit memang tapi mau bagaimana lagi aku tak punya pilihan. Aku sungguh tertindas. Tolong aku yang tertindas ini ya Tuhan.... dan ampunilah mereka yang tidak mengerti dengan apa yang mereka lakukan.
Yang sabar ya, Mbak? Semoga cepat sembuh.. :'D
BalasHapusAmin, makasio mba Anisa
HapusBoleh saya bantu dgn eft
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
HapusBoleh saya bantu dgn eft
BalasHapusApa tuh EFT?
HapusYa salah satu nya dgn EFT or TRE
BalasHapusBgus bgt
BalasHapus