Kalau ditanya soal impian aku jadi ingat satu lirik
lagu film kartun Jepang DORAEMON,
♫ Aku ingin
begini, aku ingin begitu,
ingin ini,
ingin itu banyak sekali …♫
Asyik kali ya kalau bisa mewujudkan semua impian yang kita
inginkan. By the way, waktu kecil aku
ingin sekali menjadi seorang dokter. Hm, hampir semua anak kecil kalau ditanya
cita-cita seringnya bilang gitu ya? Aku bercita-cita ingin jadi dokter alasannya karena aku suka lihat baju seragam dokter yang putih dan
bersih, kayaknya hebat banget ya bisa memakai seragam itu. Alasan kedua, karena
aku sering sakit-sakitan, sehingga aku berharap suatu hari nanti aku bisa
mengobati diri sendiri dan orang lain. Impianku jadi dokter kandas, karena
kuliah kedokteran biayanya mahal dan aku sering jatuh sakit untuk waktu yang
cukup lama.
sumber: google |
Seiring waktu berjalan, aku ganti cita-cita lagi pengen
banget kerja di kantor yang gedungnya bertingkat, pakai AC, pakai seragam kerja
yang modis bak sekretaris bos besar, terus di depannya ada komputer, telepon
dan kursi empuk dengan ruangan yang disekat-sekat. Dan impianku ini terwujud,
meski aku bukan sekretaris bos, tapi setidaknya bisa bekerja di gedung
bertingkat, ruang AC dll sudah membuatku senang. 2 tahun pertama bekerja sangat
kunikmati namun kenikmatan itu tak berlangsung lama, 2 tahun berikutnya, aku
sakit lagi sehingga aku harus resign dan pulang ke kampung halamanku di Blora.
Setiap hari hanya berbaring di tempat tidur dan muntah
setiap hari membuatku tak bisa memikirkan lagi apa impianku selanjutnya selain
sembuh dari sakit. Aku baru sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya. Jika
sudah sakit, aku tak punya obsesi apapun. Segalanya tidak penting lagi buatku. Bapakku selalu berkata bahwa sakitku itu hanya aku yang bisa menyembuhkannya.
Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan dan menerima semuanya dengan ikhlas.
Ketika sembuh, aku mulai mikir kerja apa lagi ya? Sedikit demi sedikit aku kumpulkan berbagai macam ide untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan uang, tapi aku tidak bisa bekerja ikut orang lagi. Aku hanya bisa di rumah sambil terus minum kedelai setiap jam 2 siang 1 jam sekali. Entah kenapa sejak sembuh dari muntah berkepanjangan, tiap jam itu badanku lemas dan harus terus minum kedelai karena hanya itu satu-satunya cemilan yang bisa kuminum dengan praktis.
Ketika sembuh, aku mulai mikir kerja apa lagi ya? Sedikit demi sedikit aku kumpulkan berbagai macam ide untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan uang, tapi aku tidak bisa bekerja ikut orang lagi. Aku hanya bisa di rumah sambil terus minum kedelai setiap jam 2 siang 1 jam sekali. Entah kenapa sejak sembuh dari muntah berkepanjangan, tiap jam itu badanku lemas dan harus terus minum kedelai karena hanya itu satu-satunya cemilan yang bisa kuminum dengan praktis.
Aku ingat waktu masih di luar kota banyak temanku yang jadi guru les.
Aku mulai mencoba menawarkan jasa menjadi guru les. Pertama ke tetangga
terdekatku, aku door to door menawarkan jasaku. Sempat ada yang marah ketika
aku menawarkan jasaku, dengan berkata bahwa anaknya tidak butuh les karena
sudah pintar. Ada juga yang sinis dengan meragukan pendidikanku yang
hanya lulusan SMA. Singkat cerita, aku berhasil mengumpulkan anak-anak untuk
aku bimbing. Tidak mudah membuka jasa bimbel karena kadang ada sudah kutunggu
diluar begitu lama malah tidak datang, ada juga yang tidak membayar dan keluar
begitu saja, dll. Jika hari libur sekolah, aku tidak dapat income, jadi aku
harus mencari alternative lain untuk bisa mendapatkan uang.
Syukurlah adikku memberikan komputer secondnya padaku
sehingga aku bisa menulis menyalurkan hobbiku. Impianku saat ini yaitu bisa
aktif menulis, blog, dan bisa mendapat penghasilan dari menulis agar aku bisa membuatkan
kamar tidur yang nyaman dan tidak bocor untuk ayahku.