Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Cara Membuat Popular Post

Moocen Susan | Rabu, September 04, 2013 | 4 Comments so far
Popular post adalah postingan terpopuler yang disukai pengunjung blog kita dan dengan berpedoman pada popular post yang ada, setidaknya kita bisa mendapat ide untuk menulis lebih banyak artikel yang lebih dibutuhkan dan bermanfaat bagi para pengunjung blog kita. 
Berikut ini cara memasangnya di blog : 

1. Log in ke www.blogger.com
2. Klik Tata Letak 
3. Klik Tambah Gadget 
4. Klik Entri Populer 

5. Ubah Jumlah Tampilan sesuai keinginan Anda→Simpan→Lihat Blog


Mudah bukan? Semoga bermanfaat ya..

Cara Membuat Recent Post Keren

Moocen Susan | Rabu, September 04, 2013 | 5 Comments so far
Recent post adalah artikel terbaru di blog kita. Selain untuk memperindah tampilan blog, juga bermanfaat untuk membantu pengunjung melihat artikel terbaru lainnya.
Ok banget kan? Mari simak tutorialnya berikut ini: 
1. Log in ke www.blogger.com 
2. Klik Tata Letak 
3. Klik Tambah Gadget 
4. Edit HTML/ Java Script 
5. Copy paste kode dibawah ini (Ctrl+C→Ctrl+V) ke dalam kotak HTML
Kode Script:
<style type="text/css"> #rp_plus_img{height:377px;} #rp_plus_img li {height:60px;padding:5px;list-style:none; background-color:#FFFFFF; border:solid 1px #FFFAFA;} #rp_plus_img a{color:#00000;} #rp_plus_img .news-title{display:block;font-weight:bold ;margin-bottom:4px;font-size:11px; text-align:justify; -moz-border-radius: 5px;} #rp_plus_img img{float:left;margin-right:14px;padding:4px;border:solid 1px #00000;width:55px;height:55px;} </style><br /> <script src="http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.4.2/jquery.min.js" type="text/javascript"> </script><br /> <script src="https://sites.google.com/site/unwanted86/javascript/recentpost.js" type="text/javascript"> </script><br /> <script type="text/javascript"> var speed = 1500; var pause = 3500; $(document).ready(function(){ rpnewsticker(); interval = setInterval(rpnewsticker, pause); }); </script><br /> <ul id="rp_plus_img"><script> var numposts = 5; var numchars = 0; </script> <script src="/feeds/posts/default?orderby=published&alt=json-in-script&callback=rpthumbnt"> </script> </ul> <small><a
6. Simpan Setelan → Lihat Blog 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat. 

Sumber : http://fauzan-bachrie.blogspot.com

Cara Menghapus Ribuan Inbox di Yahoo Mail Beta

Moocen Susan | Rabu, September 04, 2013 | 13 Comments so far
Inbox penuh gara-gara pemberitahuan facebook? Hm, nyesek deh. Untuk mengantisipasi hal itu sebelum kita hapus semua inbox di yahoo mail maka kita perlu menghentikan dulu pemberitahuan facebook di yahoo mail. Caranya disini

Hal itu dimaksudkan agar inbox kita ga nambah lagi waktu ada pemberitahuan terbaru dari facebook. Setelah dihentikan, baru kita berantas semua inbox itu di dalam yahoo mail beta (yahoo mail versi terbaru). 

Yuk mari disimak, memang ini butuh waktu agak lama karena saking buanyaaaaaknya inboxan : 

1. Log in ke akun yahoo mail Anda 
2. Tekan Ctrl+Shift di keyboar PC/ laptop Anda +klik (centang) pesan paling awal sambil scroll mouse Anda kebawah terusssss sampai ketemu pesan yang paling akhir centang lagi (NB: butuh waktu dan kesabaran ekstra) 
3. Setelah tercentang semua → lepaskan → klik HAPUS 
4. Tunggu sampai proses selesai 
5. Setelah masuk semua ke folder sampah → klik Trash (gambar keranjang sampah disampingnya) 
6. Muncul dialog box seperti ini → OK
 Ok, done? Plong deh ilang semua inboxnya…:D

Cara Menghentikan Kiriman Email Facebook

Moocen Susan | Senin, September 02, 2013 | 10 Comments so far
Saya sempat terkejut (#halah terkejut kog iso disempat-sempatke barang, hehe…) saat membuka inbox (email masuk) di yahoo dan isinya tentang pemberitahuan facebook semua. 

Oleh saran temanku akhirnya kucoba-coba mencari tahu bagaimana cara menghentikan kiriman pemberitahuan facebook  dalam email tersebut. Kenapa harus dihentikan? Ya, biar ga penuh-penuhin inbox dong. 

Nah, setiap saya menemukan caranya saya pasti akan berbagi untuk para penggemar blogku di seluruh dunia ini (#nggaya) . Yuk disimak : 

1. Klik icon roda gerigi di pojok kanan atas facebook Anda → Pengaturan Akun 

2. Klik Pemberitahuan 

3. Klik Sunting Email 

4. Klik "Hanya pemberitahuan tentang akun, keamanan, dan privasi" Matikan

5. Klik Tutup 

Dengan begitu Anda tidak akan mendapatkan email pemberitahuan facebook lagi.

Masa Ospekku di SMU N 1 Blora

Moocen Susan | Minggu, September 01, 2013 | 6 Comments so far
(Dengan bahasa: campuraduk dan sumber foto dari google karena tidak punya foto jaman SMU... wes dipangan rayap mungkin hehehe....)

sumber: nyunyu.com
Berhubung kerjaan udah kelar sekarang saatnya ikutan kuis giveaway-nya mbak Uniek yang ginuk-ginuk….hahaha #peace. Dan yang bikin kaget itu hadiah bukunya dari Nyonyo Kevin Anggara si pemenang blog. Wah aku langsung mupeng pengen baca bukunya. Jadi aku putuskan buat ikutan GA ini. Karena aku ga bisa ber alay-alay ria, aku pakai bahasa campuraduk aja ya-bahasa kalau aku ngoceh sama temenku si nyonyo-nyonyo dan nonik nonik pada era (halah) maksudnya pada jamanku sekolah. 

Hm, kalau ditanya kenangan masa SMA? Sik.. sik.. sik.., tak ingat-ingatnya. Masalahnya udah lama sih, aku lulus aja tahun 2000. Itu berapa tahun yang lalu ya? Mm…2013-2000 (ambil kalkulator dulu, nunak nunuk…2…0..1..3…-…2..0…0…0…= 13 tahun) #bukannya ga bisa ngitung tapi emang lagi pengen mainan kalkulator aja haha. 

Sebenere tuh jamanku dulu nyebute SMU bukan SMA. Aku dulu sekolah di SMU 1. Bukan karena aku pinter (walaupun kadang aku pinter :P), tapi emang karena SMU Negeri aja yang deket lokasinya sama rumahku tuh cuma di SMU Negeri 1 Blora aja. Jaman aku mau masuk SMU, kan ada ospek tuh. Nah, itu jamane digojlok (istilahnya dikerjain abis-abisan ama kakak senior). Yang nggojlok itu ganteng-ganteng sisan. Wah aku jadi semangat digojloknya (#lho…walah).

Peraturannya tidak boleh pakai rok diatas lutut, musti dibawah lutut, sampe pernah ada temenku sing kakie diukur pake penggaris sama seniornya plus dapat hukuman karena pake rok diatas lutut. Hukumane waktu itu disuruh apa ya? (Sik sik mendadak amnesia iki aku). Oya, temenku disuruh nyanyi di depan kelas dan kakak senior ngambil koran trus distapleske dirok temenku tadi wah kebayang to culune yak apa. Kebetulan rokku emang pas selutut sampe tak dedel bawahe jadi obrasane ketok kabeh. Ya itu demi tidak dapat hukuman. Ga cuma itu aja, rambut harus dikuncir kuda, trus dipita balon warna warni, dan masih banyak atribut lainnya dengan bahan koran dan kantong kresek kalo ga salah. Malam harine tidur di kelas. Jujur terus terang aku ga bisa tidur karena ga pake kasur. Tidurnya di atas meja kelas masing-masing. Aku geli lihat temenku yang gendut pas tidur di meja, itu kayak plendungan(balon) perutnya. Kakak senior sudah memperingatkan kalau nanti malam akan membangunkan semua murid baru untuk acara jurit malam. Aku jadi ga bisa tidur karena banyak nyamuk + lampunya dimatike sisan. Tapi beberapa saat kemudian gek mak serrrr…. (halah boso opo meneh iku, haha... ) Maksudku lagi enak-enaknya tidur, eh ada suara kakak senior teriak-teriak bangunin kami semua + bunyike sirine. Njumbul langsung aku. Kaget to ya… wah aku ndang gage bangun dan pake kacamata, "Lha kog mataku jadi tambah burem?" Eh.. eh.. lah dalah jebule sing tak pake tuh kacamata temenku yang minusnya lebih tebel walah yo yo pantesan kog burem ? Aku lari ke lapangan dan ikut upacara. Wes ga sempat raup barang, langsung mbek riyip-riyip mataku ikut upacara. Ada yang dihukum juga karena ga bangun-bangun, akhire disuruh skotjam eh tulisanne pie to? (Scotjump…hehe..). 

Abis itu kami disuruh kenalan sama masing-masing kakak senior, harus mencatat nama lengkap, alamat rumah, nomor HP, (kecuali nomor rekening banknya hehe) plus minta tanda tangan. Tapi ga segampang itu minta data mereka, tak mudah membalikkan telapak kaki eh tangan pokoke. Kami harus rela dikerjain dulu sebelum dapat data mereka. Nah pas minta kenalan dan data kakak senior ku yang ganteng si Kotaro Minaminya SMU 1, kena deh, kami disuruh nyanyi “Burung Kakak Tua” tapi vocalnya diganti huruf a, i, u, e, o semua dan gantian. Entah kenapa pas kami lagi nyanyi dengan mengganti salah satu huruf vocal, dia malah ketawa ngakak-ngakak (gumun tenan aku). Abis dia ngerjain kami, dia tanya, “Ok, sekarang kalian mau tanya apa?” 

“Tanya alamat rumah, kak” 

“Kalau aku kasih, kamu mau dolan apa ga?” 

“Wah (langsung aku berimajinasi lain, what? Serius nih boleh dolan?) Aku langsung nyeletuk. Mau mau!” 

Temenku langsung nyenggol lenganku, “Ssst ngawur e, cewek apa koe?” 

Aku pun tertunduk malu, hihi… aku baru sadar itu cuma basa basine dia tok. Ah yo wes eh, ga sido wes.

Nah, gojlokan berikutnya sangat tidak tepat timingnya sama kondisi kesehatanku. Mungkin aku capek berat karena kurang tidur + lapar. Waktu itu kakak senior seksi penggojlokan menyuruh kami semua nyanyi ikutin dia, nyanyinya itu penuh semangat 45 sedangkan aku lemes banget. Dikiranya dia main-main. Padahal asli aku meh semafut rasane. 

“Hei, kamu si kecil berkacamata! Ayo maju ke depan kelas!” 

Aku yang meh semafut tadi spontan njumbul (kaget/ terkejut) dan dengan lemes aku maju disuruh nyanyi sendiri. Emang dasar aku lagi sakit, jadi walau dihukum tetep aja lemes. 

Baru dia sadar, “kamu sakit ya?” 

Aku mengangguk, batinku (woo…asem tenan ik, wong meh semafut digarap.!) 

Yah, itu adalah sekelumit peristiwa penggojlokan masa SMU. Sebenarnya ada lagi sih, kisah cinta monyetku sama kakak kelasku yang ketua kelas dan ketua ngeblongan anak basket, pelatih wushu, keren abis ganteng pol, liat fotonya aja rasane jantungku kayak kesetrum listrik 220V. Tapi endingnya sedih jadi males ceritanya. Ok, segitu aja ya mbak Uniek menik-menik tanjung kimpul… haha… 

Postingan ini diikutsertakan dalam Give Away #KuisBukuneSGFD

Selir Hati

Moocen Susan | Sabtu, Agustus 31, 2013 | Be the first to comment!
Oleh : Moocen Susan 

Tubuhku melemas ketika melihat kemesraan mereka. Rasa cinta bercampur benci ini masih memenuhi lubuk hatiku yang terdalam. Tidak ada lagi yang bisa kulakukan selain menerima dengan ikhlas kepergiannya bersama wanita idamannya. Takdir telah memisahkan kami. Mungkin ini jalan terbaik untuk hubungan tanpa status yang telah kami bina selama kurang lebih empat tahun. Bukan waktu yang singkat bagi wanita bodoh sepertiku untuk mau mengikuti permainan cinta laki-laki brengsek sepertinya. 

 *** 

Hari cepat berlalu namun ingatanku tentang dia masih begitu kuat. Sejak pernikahannya dengan wanita itu, aku jadi sering menangis sedih meratapi kebodohanku. Sesekali aku buka akun facebook miliknya karena masih merindukannya tetapi setiap kali membaca postingan yang ia buat hatiku teriris pedih. 

Hatiku berontak, “Aku tidak terima. Ini tidak adil bagiku. Ya Tuhan tolonglah aku karena aku masih mencintainya. Aku menunggu dudanya.” 

Tanpa kusadari air mataku menetes kembali. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh kehadiran sahabatku yang datang bersama kekasihnya. 

“Maya, sedang apa kamu disini sendirian? Kenalin ini calon suamiku, Mas Herman,” kata Susi 

Aku menyambut perkenalan Herman, “Aku Maya,” 

“Herman,” jawabnya singkat. 

Kami duduk bertiga di café itu sambil menikmati jus pesanan kami masing-masing. Aku benar-benar iri melihat sahabatku yang terlihat bahagia bersama suaminya. Sepanjang obrolan kami aku melihat senyum kebahagiaan di wajah mereka berdua. Sangat berbeda denganku, hatiku menangis kembali namun aku tidak mungkin menunjukkan air mataku di depan mereka berdua. 

“Eh, gimana kabar cowok kamu dulu? Itu lho yang pernah kamu certain ke aku. Siapa namanya ya?” Susi mencoba mengingat, “Oh ya, Hendra kan?” 

Mendengar Susi menyebut namanya, aku makin sedih, “Sebenarnya kami sudah tidak berhubungan lagi, Sus.” 

“Lho, kenapa May? Kalian putus?” 

“Dia sudah menikah dengan wanita lain, Sus.” 

“Apaaa?! Kapan?” 

“Sebulan yang lalu,” jawabku lirih. 

“Ya ampun, May. Kamu yang sabar ya, aku yakin kamu pasti dapat cowok yang lebih baik daripada dia,” Susi mencoba menghiburku. 

Aku hanya terdiam tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kalimat seperti itu rasanya sudah sering aku dengar, bahkan aku merasa tidak perlu mendengarnya lagi. Sejuta kata penghiburan yang dilontarkan orang kepadaku tidak mampu menyembuhkan sakit di hatiku yang dalam. 

 *** 

Aku berjalan menyusuri trotoar taman kota sambil menangis dan aku dikejutkan sekali lagi oleh kehadiran seorang laki-laki berbadan tegap dan tinggi. Laki-laki yang tak asing buatku. Sosok yang telah lama kunantikan dan kurindukan namun yang telah mendua. Entah perasaan apa yang harus kurasakan, sedih atau senang ketika bertemu dengannya. Wajahnya tampak pucat dan tatapan matanya sayu. “May…….” 

 “Ya Tuhan, seumur-umur baru kali ini aku mendengar ia menyebut namaku. Sejak dulu ia tak pernah mau menyebut namaku,” kataku dalam hati. 

“May, kog diem aja sih? Kamu marah ya atau kamu benci padaku?” 

“Untuk apa lagi kamu menemuiku? Bukankah sekarang kamu sudah bahagia bersama wanita idamanmu itu? Lalu kenapa sekarang kamu datang padaku? Kenapa?!” Bentakku sambil menangis. 

Credit
“Maafkan aku, Maya.” Kata Hendra sambil memelukku Aku tidak tahu harus berbuat apa ketika dia memelukku seperti ini, hanya kehangatan yang bisa kurasakan. Rasa benciku berubah menjadi rasa kasihan. 

Hatiku luluh, seakan luka dihatiku perlahan-lahan terobati, namun aku tersadar kembali bahwa sekarang ini statusnya adalah suami orang. Segera aku lepaskan pelukannya. 

“Hentikan! Jangan seperti ini, Kamu bukan Hendra yang kukenal lagi. Sekarang ini kamu sudah menikah. Tidak sepantasnya kamu menemuiku lagi. Hubungan kita sudah berakhir. Kamu sendiri yang mengakhirinya, kan?” Teriakku. 

“May, beri aku kesempatan kedua. Aku baru sadar ternyata hanya kamu yang mencintaiku dengan tulus.” 

“Aku bingung dengan perasaanku sendiri. Benarkah semua ini? Apakah aku harus memberikannya kesempatan lagi? Apakah ia benar-benar mencintaiku kali ini,” aku bertanya dalam hati tanpa tahu jawabnya, “Lalu bagaimana dengan istrimu?” 

“Kami sedang mengurus surat cerai. Aku janji May, aku akan menikahimu.” 

“Apa ? Cerai? Begitu mudahnya kalian bercerai? Tidak Hendra, aku memang sangat mencintaimu, tetapi kalau kamu seperti ini lebih baik kita tetap berpisah. Sekarang aku baru sadar bahwa kamu bukanlah laki-laki yang kuinginkan. Laki-laki yang begitu mudahnya menceraikan istrinya.” 

Aku semakin yakin bahwa masih ada cinta sejati untukku dari laki-laki lain yang pantas menerima cintaku. Aku meninggalkan Hendra sendirian di taman kota itu.