Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Cara Tuhan Melindungi

Moocen Susan | Sabtu, Januari 25, 2014 | Be the first to comment!
Terkadang apa yang kita inginkan justru tidak diberikan oleh Tuhan karena Tuhan itu memberi berdasarkan kebutuhan dan bukan semata-mata keinginan kita saja. Atau mungkin juga dengan cara itulah Tuhan melindungi seseorang. 

Saya agak lupa bagaimana persisnya kisah ini, namun saya coba ceritakan kembali intinya. Mungkin juga saudara pernah juga mendengar kisah ini yaitu tentang orang yang begitu lama menantikan waktu untuk bertemu dengan keluarga yang dicintainya. Karena ia sudah lama bekerja di perantauan dan tiba saatnya untuk ia punya waktu liburan dan ingin sekali pulang. Ia sangat bergembira dan tak sabar ingin cepat pulang ke kampung halamannya untuk bertemu keluarganya. 

Saat ia hendak naik kapal, ternyata kapalnya sudah penuh dan singkat cerita ia tidak diperbolehkan naik kapal hari itu karena terlalu banyak muatan/ penumpang kapal. Betapa kecewa dan marahnya orang ini karena ia tidak jadi pulang hari itu. Ia marah kepada keadaan, marah kepada Tuhan juga. Semua rencana yang sudah dipersiapkan batal total. 

Tetapi kemudian muncul kabar mengejutkan bahwa kapal yang seharusnya ia tumpangi mengalami kecelakaan. Ketika ia mendengar kabar itu, ia sangat terkejut sekaligus sadar. Seandainya ia nekat naik kapal hari itu mungkin nyawanya tidak tertolong lagi dan ia tak akan bisa bertemu keluarganya. 

Dengan batalnya rencananya hari itu membuat ia menyadari lebih baik sedikit menunda untuk bertemu dengan keluarganya daripada tidak pernah bisa lagi bertemu untuk selamanya. Terkadang kita juga suka terburu-buru dalam mengambil keputusan dan mudah marah dengan keadaan bila kenyataan tak sesuai harapan. Yakinlah bahwa Tuhan tahu yang terbaik buat kita semua. Firman Tuhan bilang kalau kita ini “biji mataNya” Kita tahu biji mata kita sendiri saja terlindungi oleh kelopak mata dengan demikian kita juga sedang dilindungi Tuhan. 

Kita tak pernah tahu maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita sampai kita melewati waktu tersebut. Dan ketika sudah terlewati baru nyatalah rencanaNya yang indah itu. Pelangi tak akan muncul tanpa hujan terlebih dahulu. Ada waktu dalam hidup kita dimana kita akan menemui kesukaran dan tantangan atau bahkan penderitaan dan kesedihan yang mendalam. Namun suatu saat pelangi kasih Tuhan itu akan muncul dan menghiburkan hati kita.

Sungkan yang Merugikan

Moocen Susan | Selasa, Januari 21, 2014 | 24 Comments so far
Mungkin lebih tepatnya jika judul diatas diganti dengan "Berani Berkata Jujur." Tapi biar lebih eyecatchy maka judulnya saya ganti itu. Maksudnya sama aja sih, intinya kalau kita ga berani menolak atau jujur, ya kita sendiri yang rugi. 

Apa contohnya sungkan yang merugikan? 

Sederhananya begini, si A menawari Anda makanan padahal Anda sudah kenyang banget. Mau nolak makanan kok ya sungkan takut mengecewakan yang ngasih, mau dimakan kok ya udah kenyang. Jadi dilemma donk. 

Nah, kalau Anda tegas menolak bilang “Sory ya aku sudah makan tadi.” Dengan begitu mungkin saja ga akan ada masalah. Cuma karena Anda sungkan bilang tidak/ menolak akhirnya ya udah diterima aja meski perut sakit karena kekenyangan. Kalau sudah begitu siapa yang rugi? Hayoo… 

Orang tipe sungkan-an ini repotnya kalau ketemu sama orang saklek plus samin (alias apa adanya/ leterlegh (opo meneh ya) Ya pokoknya gitu lah. Jadi apa adanya yang Anda katakan ya itu yang dipegang teguh. 

Misalnya, Anda lapar banget. Terus ada teman nawari makan di warung. “Yuk tak traktir makan.” Mungkin kalau Anda tipe GRG (maaf * gragas/ rakus) langsung deh mau mau aja ya sapa coba yang ga mau ditraktir? GRATIS..enak to? 

Nah kalau Anda tipe sungkan alias gengsi "Ah masa ditraktir sama cewek?" Makan aja tuh gengsi biar kenyang hahaha.. ga dink becanda → kembali ke topic. 

Akibatnya demi sungkan tadi, Anda rela menahan lapar dan dahaga padahal ada teman yang mengajak Anda makan. Karena teman Anda itu saklek, maka ia percaya kalau Anda udah kenyang jadi ga perlu ditraktir. Trus dia bilang “Oh ya udah kalau begitu, aku makan dulu ya?” 

Kebayang gak?  Anda cuma ngiler lihat dia makan. Rugi apa untung? Penyesalan emang selalu datang terlambat. Ya iyaalah kalau datang di awal namanya pembukaan hahaha.. . Trus kita mikir, "Wah coba aja tadi aku bilang mau ya?..Pasti aku udah kenyang sekarang,” sambil menunduk lemas plus mata berkunang-kunang mau pingsan (hahah lebay.com) 

Banyak orang karena sungkan jadi mempersulit dan merugikan dirinya sendiri. Sebenarnya sungkan itu sih bagus dengan catatan kalau pas sama timingnya. Contohnya sungkan untuk menjaga etika pergaulan. Jadi mungkin emang harus pandai pandai membaca situasi ya . Intinya jujurlah pada diri sendiri, kalau ngomong ya apa adanya saja. Jujur itu mempermudah diri kita sendiri. Coba aja bohong kayak tadi sungkan-an. Itu mempersulit diri sendiri. Be your self aja deh. Tapi tetap sopan. Ya Anda sendiri lah yang tahu bagaimana harus bersikap. Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Berkat Tak Terduga

Moocen Susan | Minggu, Januari 19, 2014 | 4 Comments so far
Kalau dipikir benar juga kata firman Tuhan yang berkata bahwa:  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia (1 Korintus 2:9)

Hari ini saya bangun pagi dengan kepala agak pusing karena semalam tidak bisa tidur nyenyak (gara-gara tidur di sofa) hehe. Dan ketika bangun cuaca sangat tidak bersahabat alias mendung. Sedihnya kalau musim hujan, kompor ga bisa nyala bingung juga. Udah 3 hari saya makan diluar mulu. Blenger plus boros. Saya cuma doa semoga matahari muncul pagi ini walau sejenak agar burner komporku bisa kujemur sebentar dan aku bisa memasak. (Kenapa sih susah-susah masak? Beli aja lagee…. ). 

Ya karena saya suka masak sendiri sih. Lebih irit dan sehat karena mesti makan sayur. Warung langgananku yang biasa masakin khusus menuku ternyata gak jualan, apa mungkin karena hari Minggu ya? Waduh, alamat ga bisa makan nih. Sempat terbesit kalau seandainya komporku ga bisa nyala ya udah makan quaker oat pake air dispenser aja. 

Tiba-tiba bapakku setel TV dan banyak banget tayangan tentang banjir. Ga bisa bayangin rasanya jadi korban bencana banjir. Aku turut prihatin saja. Sampai-sampai bapakku bilang “Wah nek kamu yang kena banjir, makanmu pasti lebih sulit lagi, karena makanmu itu khusus.” 

Aku jawab, “Ya mungkin ga kuat aku kalau kena banjir." Bersyukur disini aman-aman aja, tapi tetep sedih kalau musim hujan begini pasti susah masak juga. Jadi sedikit banyak ya turut merasakan rasanya jadi korban banjir. 

Setelah nonton tayangan banjir bapakku ganti channel TV nya ke U Channel nonton tayangan rohani "Mukjizat itu Nyata." Denger lagunya Pdt. Ir. Niko yang judulnya “Mukjizat Masih Ada”, bikin tersentuh hatiku. Sstt, ada rahasia lho kalau mau hidupmu diberkati. Sediakan waktu buat Tuhan lewat saat teduh dan doa sebelum memulai aktivitas. Niscaya pasti Tuhan kasih berkat adaaaa aja berkatNya kalau kita mau taat. Sudah kejadian berkali kali soalnya. 

Nah, Puji Tuhannya setelah agak siang, matahari kok ya muncul lho. Aku sudah senang meski muncul cuma sebentar. Saking senangnya langsung aku jemur burner komporku. Aku ke pasar dan beli sayuran segar. Ketika pulang kok mendung lagi, tapi apa boleh buat harus tetep masak. Sayuran udah kupotong-potong. Tinggal nyalain kompornya. 

“Ya Tuhan tolong nyalain komporku. Semoga kompornya bisa nyala. Ya Tuhan plis deh kalau ga bisa nyala ga bisa makan aku hari ini. Aku kan juga harus masak buat bapakku. Dalam nama Tuhan Yesus, nyalalah wahai kompor! Amin. Langsung mak ceklik …. Blup… ! horeeee !!! Komporku bisa nyala. Singkat cerita aku bisa makan hari ini. Ga biasanya kayak gitu. Kadang kompornya itu diceklik ceklik sampe ping bolak balik tetep ga nyala. 

Untung hari ini bisa. Senengnya hatiku. Seusai makan, kok aku jadi ngantuk. Mau buka komputer rasanya masih capek karena semalam tidur jam 01.00 WIB. Ya udah tanpa sadar aku tiduran di sofa lagi (kamar merangkap ruang tamu) hihi.. Tidur deh jadinya. 

Jam 12.00 WIB waktunya makan siang tapi aku masih malas-malasan. Tiba-tiba ada yang teriak teriak di luar pagar rumahku. “Mbaak Susaaannnnnn…..mbak Susaaaannnn…!”

 “Aduh, siapa itu ya? Wajahku masih kucel belum mandi juga agak malu bukain pagar. Akhirnya bapakku yang bukain. Ternyata yang datang itu mantan murid lesku dulu sama ibunya. Dulu pernah les ditempatku waktu masih TK tapi keluar tanpa ijin. Sekarang udah kelas 4 (brapa tahun coba?) Yang tlah pergi meninggalkanku kini kembali lagi tanpa kuminta. Ia pengen les ditempatku lagi. Kalau bukan Tuhan yang gerakin siapa lagi coba? Itulah berkat Tuhan hari ini. Ga cuma itu aja, abis makan siang aku buka komputer eh ada inbox masuk ternyata ada orang yang baca iklanku di fb pengen dibuatkan blog. Ga nyangka aja. After all ini semua adalah Tuhan yang kerjakan buatku. Thanks Lord… :)

Cara Menghapus Link Hidup/ Live Link di Komentar Blog

Moocen Susan | Kamis, Januari 16, 2014 | 24 Comments so far
Cara Menghapus Link Hidup/ Live Link di Komentar Blog- Pernahkah ada orang yang berkomentar di blog Anda dengan menyertakan link hidup (live link)? Itu lho link url blog si pemberi komentar yang kalau diklik bisa mengarah ke blognya. Hehe, maaf ya bahasanya agak awam. 

Nah, mengapa tidak boleh memberi live link di dalam komentar blog? Karena nanti hal itu bisa memperberat loading blog si empunya blog. Itu sama kayak nyepam di komentar. 

Akhir-akhir ini, saya sering banget dapat live link di komentar saya. Capek juga kalau tiap ngecek email ada komentar yang masuk trus ada live linknya. Jadi musti dihapusin satu-satu. Bukan cuma 1-2 postingan saya yang dikasih live link tapi ada kira-kira 4 atau 5 postingan yang ada live link di komentar blog saya. Btw, niat banget nih nyepam mulu hahaha..

Akhirnya, saya cari deh di google cara menghilangkannya secara otomatis. Caranya langsung saja Anda masuk ke edit template blog Anda,  kemudian cari kode ]]></b:skin>  dengan cara menekan Ctrl+F . Letakkan kode berikut ini tepat diatas kode ]]></b:skin>

#comments p a{ display: none !important; }

Nah, bila cara diatas masih belum bekerja maksimal, maka Anda bisa menambahkan kode lagi. Caranya cari kode </body> lalu masukkan kode berikut ini diatas kode </body> 

<script type='text/javascript'> //<![CDATA[ $(function(){$('#comments p').find('a').contents().unwrap();}); //]]> </script>

Cara kedua ini akan membuat live link pada kotak komentar Anda secara otomatis tidak berfungsi (link tersebut akan menjadi text biasa). Jadi Anda tidak perlu repot menghapus link hidup pada kotak komentar Anda.

Semoga berhasil ya... ^_^

Terima Kasih Tuhan

Moocen Susan | Rabu, Januari 15, 2014 | 12 Comments so far
Hari ini saya merasa terberkati. Bagaimana tidak? Hari ini adalah jadwal check up bapakku untuk konsultasi terakhir di dokter bedahnya. Saya bangun pagi agar bisa datang lebih awal ke rumah sakit, biasalah antrian kadang panjang banget kayak antri sembako aja hihi. 

Cuaca sedang mendung, jadi saya putuskan buat beli makan saja diluar. Apa hubungannya mendung sama beli makan? Hehe, ya begini sodara-sodara, dapur saya itu kan atapnya seng yang kalau ada hujan keluar butiran butiran airnya dan itu notos ke kompor, akibatnya kalau musim ujan wah susah saya. Kompornya pasti ga mau nyala. Hiks.. sedang kumpulin modal nih buat ganti atap. 

Eh kok malah curhat ya, hehe. Kembali ke jalan yang benar, jadi saya beli lauk aja biar cepat. Singkat cerita kami udah selesai makan. Nah, karena hampir hujan, saya doa ama Tuhan. Semoga diberkati sampe rumah sakit dengan selamat dan ga hujan. Simple sih doanya. Semua kayak udah diatur dengan sangat perfect oleh Tuhan. Sodara tahu? Begitu sampai di rumah sakit, langsung deh hujan turun. Bapak saya sampe bilang gini, “kok yo iso ngepasi yo Sus, iso pas tekan RSU lagi hujan turun.” Nah, itulah dasyatnya kuasa doa. Hehe. Tak setetes air hujan membasahi badanku. 

Udah gitu, hari ini proses pendaftaran lancar dan kami menunggu dokter datang. Biasalah dokter bedah kadang lama datengnya ke tempat praktek karena harus operasi pasien dulu. Bayangan saya wah mesti bakal sampe sore nih kalau nunggu dokternya datang. Tapi Tuhan maha baik dan mengerti isi hati saya, seakan Ia berkata,

“Enggak-enggak San, jangan kuatir nanti pak dokter e tak suruh datang cepat.” 

Hihi.. dan beneran lo sodara-sodara. Dokternya datang jam 09.30 WIB tadi. Wah rasanya miracle banget. Padahal biasanya nih kalau saya check up dokter itu ga ada di tempat. Yang ada asisten dokternya aja. Hari ini cuma konsultasi aja, karena bapakku udah 3 bulan minum obat prostat. Saran dokter sih tidak boleh minum kopi dan tidak boleh minum air putih 1 jam sebelum tidur agar prostatnya ga membengkak lagi. 

Bapakku memang dulu irit banget soal minum, katanya kalau ga haus ga mau minum. Masa air minum 1 liter buat seminggu? Parah banget kan? Udah gitu bapakku hobby banget ama yang namanya kopi. Ya akhirnya tau sendiri kan ? kurang air putih banyakan kopi kena deh infeksi saluran kencing. Minumlah obat harnal 3 bulan. Baru setelah sakit ini jadi bahan pelajaran berharga, saya selalu ingatkan bapak buat selalu minum yang banyak. Saya pantau terus lo dia minum apa nggak? Kalau minum sampe tak awasi, "Hayoooo kurang itu pak minumnya !" hm.. sedikit agak disiplin juga saya masalah ini!. [^o^]

Curahan Hati si Korban Perasaan

Moocen Susan | Selasa, Januari 14, 2014 | 12 Comments so far
Kadang saya ingin dijauhkan dari orang-orang yang berusaha mempersulit saya atau bahkan memanfaatkan kelemahan saya. Saya bukan orang yang tega pada orang lain tetapi kadang orang yang tega pada saya. Itulah ketidakadilan yang sering saya rasakan dalam hidup. Memang tak bisa dipungkiri manusia memiliki berbagai macam karakter dan hidup dengan gesekan-gesekan yang terkadang sakit namun itu untuk pertumbuhan kedewasaan kita. 

Saya pernah ada dalam satu pengharapan yang salah. Yaitu berharap kepada manusia. Dan apa yang saya dapat? Kekecewaan. Ya, sangat kecewa pastinya. Disitulah saya mulai menyadari bahwa jika kita tidak menaruh harap hanya kepada Tuhan maka kita hanya akan menemukan banyak kekecewaan demi kekecewaan yang bisa mengakibatkan kita mudah sakit secara psikis. 

Orang yang menyakiti kita atau mengkhianati kita sih baik-baik saja ga mikiri keadaan dan perasaan kita. Tetapi sebaliknya kitalah yang nelongso/ menderita batin karena terus memikirkan bagaimana sikapnya pada kita. 

Orang mudah datang dan pergi dalam hidup seperti angin lalu. Datang saat butuh dan pergi saat tak butuh lagi. Mudah juga membuat janji namun sering ingkar juga. Nah bagaimana bisa dipercaya orang seperti itu? Jika kita setia dalam hal kecil maka dalam hal besar pun juga akan dipercaya. Demikian pula sebaliknya. Apakah kita berharap orang percaya kepada kita jika kita rajin berbohong? 

Saya jadi ingat kisah tentang anak yang suka berbohong. Ia selalu berteriak minta tolong karena mendapat musibah. Awalnya orang-orang di sekitarnya percaya dan berusaha menolong tetapi ketika sampai di TKP ternyata anak itu baik-baik saja dan tidak terjadi sesuatu yang menimpanya. Satu kali, dua kali, sampai tiga kali ia berbohong dan orang mulai merasa ditipu oleh ulahnya. Anda tahu apa akibatnya? Suatu saat anak itu benar-benar minta tolong namun sayang tak ada lagi orang yang mau percaya lagi padanya. 

Menanamkan kepercayaan itu dasar dari sebuah hubungan. Jadi jika kita dipercaya, jangan nodai kepercayaan orang lain pada kita. Karena hal itu akan diingatnya selalu. 

Jarang ada teman yang benar-benar tulus menjadi teman. Manusia memang saling membutuhkan, seperti simbiosis. Dalam bisnis ada simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) dan ada pula simbiosis parasitisme ( manusia jadi serigala bagi manusia lain/ TMT: teman makan teman). 

Ya itulah hidup. Kita tidak bisa menentukan atau mengatur hak orang lain. Hanya bisa menjadi manusia sebaik-baiknya meskipun kadang orang mencurangi kita. Berbuat sesuka hatinya pada kita tapi kita harus ikhlas dan memaafkan. Memang rasanya sulit seperti menyangkal perasaan kita sendiri. 

Orangtua saya pernah bilang, kalau kamu tidak suka pada orang itu ya dihindari saja. Kalau saya pikir bener juga ya daripada didekati tapi makan hati terus? Bukannya kita sendiri yang rugi? Kadang ketemunya sama orang kayak gini: manis di bibir tapi lain di bibir lain dihati. Nah ini yang bahaya. Karena itu sama kayak muka doble alias bermuka dua. Tapi saya heran juga kok bisa ya punya muka doble-doble gitu. Kelebihan khusus kayaknya. Pinter ngatur suasana hati juga. Dan saya yakin orang seperti ini adalah orang yang sabarnya luar biasa, karena dia bisa menahan marah agar terlihat tetap lembut, tapi didalam udah mulai dendam. 

Wah akhir-akhir ini saya kok jadi kebanyakan analisa ya? Hehe.. hanya curahan hati saja. Menulis itu kan terapi jiwa biar ga stress atau dipendam dalam hati jadi penyakit kan mendingan dituangkan dalam tulisan. Setidaknya plong lah. Kadang orang hanya butuh didengar keluh kesahnya saja itu sudah cukup membantunya untuk melepaskan stress nah kebetulan ada teman yang seperti itu, ya siapa lagi kalau bukan blogku ini? Hehe..