Banyak penderita GERD yang sharing dengan saya sebagai mantan penderita juga tentang keluhannya yang sering dianggap lebay/ dibuat-buat oleh orang disekitarnya.
Di satu sisi rasanya sakit hati dibilang begitu, di sisi lain orang yang tidak merasakan hal itu seakan menganggap kita ini mengada-ada. Terlalu banyak mikir yang tidak-tidak.
Kita memang tidak bisa mengendalikan orang mau omong apa, yang lebih menyakitkan lagi jika kata-kata "dengan tanpa perasaan itu" diucapkan oleh orang terdekat kita, misalnya keluarga kita sendiri atau pasangan kita.
Batin kita rasanya tertekan, pengen curhat tapi ga ada yang bisa mengerti akhirnya dipendam sendiri. Kita jadi kehilangan kepercayaan baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
Kita jadi mudah emosi dan sensitif.
Ga cuma perasaan kita yang sensi, asam lambung yang tadinya tenang-tenang saja jadi bergejolak sampai naik ke atas, terasa ada yang mengganjal di tenggorokan dan sesak di dada.
Saran saya STOP! Jangan biarkan sakit hati melukai dirimu lebih dalam. Jika hal itu terjadi segera alihkan pikiran depresi kita ke hal yang menyenangkan, kalau tak ada seorangpun yang diajak curhat, tulis aja di kertas/ buku/ diary/ blog jika kamu punya karena menulis adalah salah satu cara untuk melampiaskan stress.
Selain itu kamu bisa berdoa kepada Tuhan menurut iman dan kepercayaan kamu masing-masing. Ketika kita dekat dengan Tuhan ada ketenangan dan kedamaian sejati. Percayalah dalam tinggal tenang terletak kekuatan kita.
Saya sudah pernah nyoba minum obat penenang dari segala macam merk. Dari dosis ringan sampe dosis tinggi, dari harga murah sampe harga mahal.
Tapi tidak ada ketenangan yang benar-benar bisa bikin saya tenang kecuali berada dalam ketenangan yang Tuhan berikan.
Sukacita dari Tuhan dibanding sukacita efek penenang itu ga ada bandingannya.
Kalau kita mau sungguh-sungguh beribadah dan berdoa pasti kita bisa merasakan dampaknya.
Yang ketiga, salurkan hobimu, kalau suka nyanyi ya nyanyilah jangan pendam amarah dan sakit hatimu. Kok enak dia yang nyakitin kita kok jadi kita sendiri double penyakit. Jangan mau ya!
Yang ke-empat, motivasi diri sendiri. Ngomong sendiri ke diri sendiri atau teriak-teriak di pantai, nangis boleh pokoknya apa aja yang bikin kamu plong lakukan.
Jangan siksa dirimu dengan memendam kata-kata negatif yang orang lain lontarkan. Kita berhak dan harus bahagia. Memang fisik kita sedang sakit tapi jangan sampai kita jadi ikut sakit hati.
Belajar untuk memaafkan.
Maklumi saja, dia itu kan ga pernah ngrasain sensasi GERD. Jadi hanya orang yang pernah sakit aja yang bisa mengerti.
Belum tentu dia kalau sakit kayak kita bisa kuat lho.
Kadang orang kalau ngomong ga pake dipikir langsung ceplos ga perduli itu nyakitin atau ga. Jadi ya kita yang harus belajar cuek.
Emang sih susah banget ngelakuin itu. Tapi ya dicoba aja, yang namanya setan kan emang suka bikin kita ga damai sejahtera. Lawanlah Iblis maka ia akan lari daripadamu.
Saya kalau sakit, justru malah disalahin. Jadi mau ga mau itu jadi semangat saya buat sembuh. Bukan karena orang terdekat kita ga sayang. Sayang sih sayang ya, tapi mungkin dia marah kalau kita sakit itu karena dia cuma terlalu kuatir saja ma keadaan kita. So, be positive thinking.
Ga ada orang yang mau sakit. Jika sudah terlanjur sakit ya dijalani saja. Anda tidak sendiri meski seakan-akan anda itu sendiri karena Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Get well soon all of you guys!
Mba Susan lama nggak ada kabar. Smoga selalu sehat ya mba
BalasHapusHai mbak Rach.. amin mba
HapusMba skarang udh bnr2 sembuh total apa masih sering kumat mbak..
BalasHapusMbak juga sakit perut bagian kanan atas mbak.. kadang tembus kedada kanan juga mbak.. karna itu yg saya rasain mbak.. mulut kecut tiap hari..
HapusMbak juga sakit perut bagian kanan atas mbak.. kadang tembus kedada kanan juga mbak.. karna itu yg saya rasain mbak.. mulut kecut tiap hari..
Hapus