Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Belajar Mencoba Makanan Pasca GERD

Moocen Susan | Kamis, Agustus 07, 2014 | 17 Comments so far
   Mungkin saya telat posting tentang hal ini, sejak 6 tahun yang lalu sembuh dari muntah-muntah berkepanjangan karena cairan empedu saya mengalir masuk ke lambung. Bahkan akhir-akhir ini saya lagi males nulis di blog, tetapi kemudian ada sang motivator teman baru di facebook yang sakit GERD yang membuat saya ingin posting lagi soal penyakit GERD gara-gara baca tulisan saya di blog. Terima kasih ya guys, saya jadi punya bahan menulis hihi. 

   Secara spesifik dulu saya memang pernah merasakan gejala-gejala sakit tersebut meskipun dokter bilang saya terkena bile refluks. Apa sih yang saya rasakan? Ya seperti tenggorokan mengganjal di pagi hari setiap bangun tidur, susah menelan makan, sampai-sampai karena rasanya makanan itu ga bisa turun-turun kebawah, makan siangku tak bisa kutelan dan akhirnya muntah sampai malam. Kalau anak kecil kayak gumoh gitu ya, mungkin rasanya pengen meludah mulu, karena ga nyaman jadi aku muntahin aja. Kadang kedinginan, gangguan kecemasan bila ada diluar rumah/ di tempat umum (agoraphobia). 

   Kalau masalah agoraphobia ini saya rasa wajar ya, kalau orang dengan kondisi ngedrop pasti males keluar rumah, kalau aku malesnya karena cemas aja takut muntah di jalan/ pingsan di jalan. 

   Ok, sehubungan dengan judul yang saya tulis di atas, mungkin Anda bertanya, makan kok belajar sih kayak anak kecil aja? Hehe, Coba kita bayangkan sejenak, bila makanan kita makan tidak bisa diterima dengan baik oleh pencernaan kita - misalnya nih, aku suka sate ayam wah tapi kan sate ayam itu ada bumbu kacangnya, sakit GERD tidak boleh makan makanan yang berbumbu kacang macam sate ini. Enak di mulut tapi ga enak di perut. Mau makan was was, duh kalau muntah gimana ya? Itu pikiran yang selalu menghantui saya tiap nyoba makanan setelah sembuh. 
  
  Percaya tak percaya, waktu kos dulu, saya setiap hari makan bubur abon selama 3 bulan. Bukan blenger lagi sudah sangat tidak tahu apa yang harus saya makan karena semua makanan yang saya makan tidak bisa diterima dengan baik oleh lambung saya. Namanya juga kos, terbatas mau keluar makan jauh dari warung makan, saya kemana-mana naik mersi (mersikil alias on foot/ jalan kaki) jadi kalau mau beli makan ya cari seadanya yang deket-deket situ tapi kan karena yang deket ga ada yang bisa diterima lambungku jadi amannya aku bubur sendiri pake magic com dan beli abon. 

   Betapa lemesnya makan seperti itu apalagi harus kerja juga. Di kantor bawaannya ngantuk, lemes, dan tidak bertenaga, apalagi saat itu saya juga terikat obat penenang. Sampe-sampe temen kosku bilang gini, “Emang kamu seumur hidup mau makan bubur abon mulu? Nyoba yang lain kek.” 

   Awalnya aku agak takut mencoba, pas ada soto ayam lewat depan kos, aku pun memberanikan diri makan soto. Ga pake ayam, Cuma kuahnya doang ya namanya juga percobaan. Dan saudara tahu? Saya waktu mau makan soto itu berdoanya kenceng banget. 

   “ Tuhan Yesus, aku takut makan ini, takut muntah Tuhan. Ya Tuhan berkatilah soto ini biar perutku ga demo. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.” 

   Saat itu saya baru menyadari bahwa bisa makan segala macam makanan itu anugrah Tuhan yang tiada taranya. Kadang kita sudah bisa makan aja masih suka milih-milih, milih yang enak dan doanya tu cepet banget kayak laporan sama komandan perang. Terima kasih Tuhan atas makanan ini. Amin. Dah selesai. 

   Tapi kalau sudah mengalami seperti saya ini, rasanya baru bisa mengucap syukur. Setiap saya habis makan reaksinya muncul setengah jam kemudian. Saya makan soto itu sampe gemeteran karena takut muntah meski sudah berdoa. Sebelum makan soto sampe saya pikir dulu, itu soto bumbunya apa aja ya, bisa gak diterima lambungku. Paranoidku benar-benar sudah diluar batas kewajaran manusia. Dan setengah jam kemudian jika memang lambungku menolak biasanya muncul pusing di dahi depan dan empeduku perih lalu muntah berjam-jam. Itu reaksiku kalau salah makan. Tetapi untungnya Kasih Tuhan masih memberkatiku. Aku lolos makan soto meski kuahnya doang. Esok harinya nyoba lagi dikit-dikit pake ayamnya meski hanya 1-2 suwir. 

   Setelah benar-benar tidak pernah muntah lagi, aku masih juga takut mencoba makan.Dulu aku tidak bisa makan sawi. Kemudian setelah bertahun-tahun baru berani nyoba meski hanya selembar, lambat laun mulai nyoba makan taoge, makanan gorengan meski aku batasi minyaknya. Tapi asli tersiksa banget kalau makan banyak pantangan dan kalau Anda model bosenan sama makanan yang itu itu aja, jangan sampe kena GERD. Tersiksa !!! Tapi saya berusaha menerima keadaan dan tetap bersyukur masih bisa makan. 

   Saya geli waktu baca status teman saya di facebook yang baru saja menikah dan harus pindah ke kota kelahiran suaminya. Dimana dia bosen dengan makanan yang ada di kota tersebut. Pikir saya, lha baru gitu aja bosen, masih bisa makan berbagai macam makanan kan bisa diatasi dengan masak sendiri atau ganti menu yang lain, kalau sudah sakit kita ga bisa milih-milih makan yang kita suka lagi. Lha mau gimana lambungnya ga mau terima. Jujur dibanding teman-teman lain yang nekad soal makan, saya lebih takut mencoba. Mengingat reaksi seperti itu siapapun dalam kapasitas saya pasti akan berpikir yang sama. 

   Bapak saya selalu bilang, kalau sudah dimakan ya jangan dipikir. Penting banget doa sebelum makan itu. Puji Tuhan setelah melewati semua hal dan percobaan bagai bayi yang baru belajar merangkak, kondisi saya sudah lebih baik daripada sebelumnya. Apa kuncinya? 

Make your life so happy although your life not so happy,
 because healthy is worthy. 

    Semoga teman-teman yang masih bergumul dengan sakit GERD lekas sembuh ya. Amin.

Cara Menghapus Fanspage Facebook

Moocen Susan | Rabu, Agustus 06, 2014 | | Be the first to comment!
   Fanspage Facebook yang sudah terlanjur dibuat pengen dihapus? Hm, mungkin ada alasan khusus ya hehe. Ok, Hari ini aku mau berbagi tutorial cara menghapus fanspage facebook. Kebetulan aku juga mau menghapus fanspage yang sudah terlanjur kubuat dan pengen buat yang baru lagi. Caranya sebagai berikut : 

  1. Masuk ke akun facebook Anda 
  2. Klik tanda segitiga di pojok kanan atas → Halaman yang Anda buat 
  3. Klik Pengaturan 
  4. Scroll mouse agak kebawah di bagian HAPUS HALAMAN → Sunting

  5. Hapus Halaman Anda secara permanen → Hapus
Nah, sekarang fanspage facebook Anda sudah tidak ada lagi kan?

Uang di ATM Tidak Keluar

Moocen Susan | Sabtu, Agustus 02, 2014 | 8 Comments so far
   Kemarin aku ke ATM BRI. Kupikir bank sudah buka eh ternyata masih dalam masa libur lebaran. Niatnya aku mau ambil uang dan bayar BPJS via ATM. Pas kumasukkan kartu ATM ku dan menekan sejumlah uang ternyata uang yang hendak kuambil tidak keluar juga. Langsung kutekan tombol cancel untuk membatalkannya. Kartu ATM ku kukeluarkan dan keluar juga struk bertuliskan ATM tidak dapat memberikan sejumlah uang yang Anda minta. Rekening Anda tidak akan didebet.” 

   Waktu aku menemukan problem ini, aku sempat bingung. Belum pernah ada kejadian ambil uang di ATM dan uangnya ga keluar. Untung ada adikku, dia langsung menyuruhku mengecek saldo. Syukurlah saldonya masih utuh. Malamnya aku cek kembali di internet bankingku, terlihat ada debet dan kredit dengan jumlah yang sama. 

   Rupanya uang tidak keluar karena persediaan uang di dalam ATMnya habis belum diisi lagi ya mungkin karena masih libur lebaran hehe.. so, jika kita mengalami hal serupa jangan panic dulu ya, asal saldonya tetep si oke, kalau saldonya berkurang dan uangnya ga keluar nah itu yang jadi masalah hihi..

Menu Masakan Andalanku

Moocen Susan | Selasa, Juli 29, 2014 | 8 Comments so far
   Mungkin karena aku tinggal di kampung jadi masyarakatnya terlalu reseh (maaf kata ya, terutama ibu-ibu nih :( ). Eh tapi ga di kampung juga sih, kalau di kota tinggal di perumahan juga kadang gitu kali ya, ketemu dengan gossiper-gosiper sejati yang suka menghakimi. 

   Awalnya aku sangat tertekan jika ada orang yang bertanya kepadaku “Apa kamu bisa memasak?” Kok beli terus, emang kamu ga bisa masak ya? Apa nggak pernah masak? Cewek kok ga bisa masak!” (Hello ….masalah ya buat elo?” Pengen deh nyahut kayak gitu tapi ntar jadi rame. Daripada rame mendingan diem. Mengalah kan bukan berarti kalah. Betul?” 

   Dan setiap kali kata-kata itu terngiang di benakku, muncul rasa bersalah di dalam diriku dan aku merasa cewek lain bisa lebih pintar memasak dariku. Nah ini yang bikin orang jadi minder, karena sering diolok-olok. So, buat pulih dari rasa minder perlu merubah stigma. 

   Tapi setelah aku pindah keluar kota, ternyata pandanganku tentang cewek yang harus bisa masak itu lebur. Banyak kok cewek yang ga bisa masak selain aku, dan ada juga yang sudah menikah dan punya anak tapi tetep aja ga bisa masak juga ga masalah. Bukan sesuatu yang menekan. Aku pun berhenti merasa bersalah. 

   Saat aku terkena bile refluks yang mana aku udah ga bisa lagi makan sembarangan dan di warung makan manapun yang aku mau, Kebayang betapa tersiksanya kalau mau makan tapi banyak pantangannya. Apalagi saat aku masih kos diluar kota sedangkan dikos ga boleh masak sendiri. So, mau tak mau harus cari catering yang khusus masakin menu makanku. Dan itu langka, aku harus nyari cateringan yang bener-bener mau terima request menuku yang lain daripada yang lain. 

   Puji Tuhannya ada seorang tante yang punya bisnis catering dan kos-kosan cowok yang mau masakin aku. Tante itu kalau masakin aku benar-benar ga pake minyak. Karena kalau aku makan ada minyaknya dikit aja pasti mual. Menu makanku sehari hari serba rebus, telur rebus, sayur bayam atau sup isi wortel dan kentang doank dan bumbunya ga pake ditumis tapi langsung direbus sekalian, lauknya tetep aja telur rebus. Mau nyoba makan yang lain takut muntah. Dan yang namanya nyoba makan yang ga biasa itu benar-benar butuh keberanian dan tekad yang kuat untuk tidak muntah. 

   Pelan-pelan aku latih makan sayur yang lainnya, seperti broccoli, sawi, bunga kol, tauge lalu nyoba makan ayam tanpa kulit. Setelah resign dari tempat kerjaku yang nyaman aku balik ke kampung dan mau tak mau aku harus belajar memasak sendiri makananku, yang mana waktu itu tanpa minyak, tanpa pengawet, tanpa bumbu penyedap rasa/ vetsin. Keadaan telah membuatku menerima kenyataan bahwa aku lemah di pencernaan dan harus masak sendiri tanpa rasa tertekan seperti dulu. Ternyata memasak sendiri makanan kita itu menyenangkan dan menyehatkan. 

   Lambat laun aku sudah bisa makan pake minyak lagi / gorengan. Setelah sekitar 5-6 tahun aku makan serba rebus. tapi hikmah di balik semua itu adalah akhirnya aku bisa memasak sendiri dengan menu yang sederhana yang aku bisa makan, dan inilah hasil masakanku. Ayah dan adikku juga suka. Lebih sehat karena dimasak sendiri dan mengenyangkan. Menu yang mungkin tidak umum bagi kebanyakan orang. 

   Entah apa namanya tapi aku menyebutnya sup telur isinya ada telur rebus, sawi, tauge, dan wortel kadang isinya tiap hari diganti tapi bumbunya sama aja bumbu sop. Apalagi kalau bukan garam, lada dan gula. Untuk lauknya aku bikin gorengan namanya kalau disini pia-pia, isinya : tauge, wortel sama kol tapi aku biasanya ga pake kol karena kol bergas bikin kembung buatku. 


   Bersyukurlah jika masih bisa menikmati segala macam makanan dengan bebas. Bisa makan tanpa pantangan adalah karunia terindah dalam hidup ini so gunakan dengan bijak. Makanlah apa saja yang baik buat kesehatan kita jangan sampai kita dibuat pantang sama makanan karena sakit yang kita derita. Asli, itu menyiksa banget. Kadang aku ngiri juga lihat orang lain bisa piknik keluar kota, makan berbagai macam makanan di restoran, hwaa nikmat sekali bisa seperti itu benar-benar kenikmatan tiada tara masih bisa makan dengan bebas itu yaa asal jangan lupa gizi makanan yang seimbang biar tetap fit.

Gambaran Desainku : Web GKI Blora

Moocen Susan | Senin, Juli 28, 2014 | | Be the first to comment!
    Hai, hari ini aku belajar menggambar desain untuk website gerejaku. Website Gerejaku sudah lama tidak terurus, aku jadi pengen membuatnya gambaran barunya. Meski baru gambaran di Photoshop tapi lumayan juga buat mengisi waktu luang. 

coming soon...

My New Target Project

Moocen Susan | Minggu, Juli 27, 2014 | | 2 Comments so far
   Liburan kali ini aku sibuk di depan kompi. Apalagi kalau bukan utak-utik blog.. Again and again..? :D Entah kenapa aku suka banget kalau lihat kode-kode CSS. kayak nemu soulmate yak? hihi.. biasanya aku utak utiknya template blogger asli,  tapi kali ini pengen desain sendiri template blog yang baru lagi. tapi masih belum sempurna banget, karena baru sketsa belum dikasih kodenya. Dan inilah hasil belajarku kemarin dan hari ini : 

Coming soon...

   Kalau dipikir-pikir ternyata banyak sekali yang bisa dipelajari dan pengen kupelajari. Target baruku adalah mendesain template blog sendiri salah satunya seperti gambar di atas. Desain dengan dominasi warna coklat muda, coklat tua dan kuning dengan gambar kartun yang kubuat sendiri. Footer 1 kolom dan terdapat 3 icon sosial media disana. Hm tak sabar pengen segera menguasai teknik penerapannya di blogspot. Semangat belajar lagi...!!