Akhirnya aku kembali ke rumah sakit tapi kali ini di gedung rehabilitasi medik untuk fisioterapi. Karena baru pertama kali fisioterapi aku berangkat pagi dari rumah, padahal jadwale siang.
Sampai di sana, aku daftar ulang membawa berkas surat rujukan dari faskes 1 dan 2 dokter spesialis (penyakit dalam dan saraf). Petugas memberikanku kertas warna kuning (lembar hasil rekomendasi terapi prosedur kedokteran fisik dan rehabilitasi) lalu bilang kalau sudah dijadwal siang, sebaiknya datangnya siang juga. Rumah sakit ini memang kuakui cukup disiplin.
Ok, akhirnya aku pun menunggu dan ternyata jam 11 aku lapar jadi makan nasi goreng dekat rumah sakit. Tepat di waktu fisioterapi aku kembali masuk ke ruangan. Perawat memanggilku untuk masuk ke kamar terapi. Ada banyak sekali kamar terapi di sana.
Kaki kananku rasanya panas setelah aku makan nasi goreng. Aku pun bilang kepada perawat kalau kakiku panas, lalu aku disuruh berbaring lalu perawat mengangkat kakiku tekuk sana sini dan kakiku dipasangi alat seperti di bawah ini, rasanya nyes adem berasa dikompres dan ada rasa digelitikin.
fisioterapi |
Setelah dilepas alatnya di kaki, panasnya balik lagi. Mungkin karena baru sekali terapi. Kemudian ganti punggungku disinari pake infra red. Rasanya hangat sampai ngantuk aku, tak terasa udah sejam aku diterapi.
Lalu aku diminta menunggu lagi untuk ketemu dokter. Dan dokter baru datang setengah jam kemudian.
Begitu dokter datang aku langsung laporan berbagai keluhanku, tapi anehnya dokter tersebut menulis keluhanku nyeri pinggang di komputer padahal jelas-jelas aku sakit kaki kanan. Pinggangku ga pernah nyeri.
Jujur aku agak gemes sih, aku sampai menegaskan lagi apa aku kena DVT? Dokternya bilang nggak. dia bilang DVT itu ga pindah-pindah keluhannya dan kakiku katanya tidak keras dan merah. Lalu apa ? Dia cuma bilang ya kita lihat nanti 6x terapi lagi ya.
Dia tanya aktivitasku apa, aku memang jarang olga dan kelamaan jongkok. sarannya ya harus sering gerak misal jalan kaki. Makan jangan yang goreng-goreng. Tapi kalau goreng sih menurutku masih bisa toleransi asal minyake dikit (buat numis bumbu) - masak dw. tapi kalau ndog kui memang sedikit aja langsung panas kakiku. Tak titeni iku.
Karena aku ga puas dengan jawaban dokter, ya akhirnya aku ga lanjut fisioterapi lagi. Jauh pula dari rumahku. Akhirnya aku mengatasi sendiri rasa panas di kakiku dengan menjaga makan, banyak jalan kaki.
Setelah aku jaga makan, masak sendiri makananku lumayan kacek, aku jarang merasa panas di kaki. tapi kalau kecentok ndog mulai datang tuh panas dan pegal di paha kanan, kadang sampe kaki kanan depan dekat tulang kering. Rasane kayak ada pembekuan darah di pembuluh darah.
Oya aku juga sering banget bikin ramuan kunyit dan jeruk nipis. Caranya kunyit diparut terus dikasih air hangat baru dikasih jeruk nipis. kadang kucampur jahe. Kadang juga bikin jus wortel marut dw.
Ya intinya selama aku bisa mengurangi pemicunya maka rasa panas di kaki akan teratasi.