Hm, kejadian lucu tentang ibuku ya? #Coba mengingat kembali tentang almarhumah ibuku… Oya, waktu ibuku sakit kanker telinga, sebenarnya rambutnya tidak rontok seperti pasien kanker pada umumnya sih, tapi karena daerah sekitar telinga itu harus disinar/ dibestral jadi mau tak mau ibu harus dicukur rambutnya. Bapakku menggendong ibuku keluar rumah sakit dan mencari salon yang mau mencukur rambut ibuku. Bapakku masuk keluar salon karena tak ada pegawai salon yang mau mencukur karena jijik melihat luka di telinga ibuku. Akhirnya disebuah salon kecil dan sederhanalah yang mau menerima ibuku untuk cukur disitu.
Selesai kepala ibuku digunduli, bapak kembali menggendong ibu kembali ke rumah sakit untuk dibestral. Semua orang melihat ke arah orangtuaku yang gendong-gendongan karena ibu tak kuat berjalan. #kenapa juga ga naik kursi roda ya? Entahlah ini cerita bapakku.
Di Rumah sakit tempat ibuku dirawat ada sebuah ruang untuk nonton TV bersama-sama pasien yang lain. Waktu ada pasien anak-anak sedang bergerombol menonton TV, tiba-tiba lampu mati dan ibuku datang nimbrung juga, beberapa saat kemudian, lampu menyala dan anak-anak kaget waktu melihat ibuku yang gundul duduk diantara mereka. Ada anak yang ketakutan dan berteriak…
"Mak, aku takut mak….ada casper….!”
Spontan saja anak itu berlari ketakutan melihat ibuku. Untunglah ibuku tidak tersinggung, beliau bahkan bisa tersenyum karena bisa menggoda anak kecil. Dalam sakitnya ibu tetap tegar dan bisa melucu.
Postingan ini diikutsertakan dalam Giveaway Perdana Fardelyn Hacky's Blog
hehee... smg ibu skrg berada di tempat yg indah :)
BalasHapusYa, amin mbak...makasi ya :)
HapusO.. sungguh kasihan ibunya Mbak Moocensusan , semoga beliau tenang di sana ya
BalasHapusYa mbak makasi...:)
HapusWaah ibu yang tegar ya mbak Susan. Salut ...
BalasHapusmakasi mbak mugniar sudah mampir:)
HapusHiks.. ini sedih, mbak :'(
BalasHapusIya mbak, ada unsur sedihnya juga....
HapusMbaa Tuhan sayang sekali dengan ibundanya, kini mungkin sudah tersenyum di surga sana :)
BalasHapusIya mbak...amin:)
HapusSemoga ibu bahagia di sana ya mbak.
BalasHapusAmin..makasi mbak Ika:)
HapusJadi sedihh...
BalasHapus