Time to curhat uneg-uneg....
Berkali-kali aku mengingatkan diriku agar selalu mengucap syukur dalam segala keadaan, termasuk keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengucapsyukur.
Bersyukur hanya ketika kita mendapat berkat saja itu sudah wajar, tapi bersyukur untuk keadaan yang sulit itu butuh tekad dan kerelaan hati.
Tuhan selalu punya cara buat kita mendekat kepadanya. Lho ya to, makanya jangan dipikir dw, capek pikiran capek hati. Dalam hati sih aku sudah mengampuni orang itu. "Ya terima saja...", itu adalah kalimat yang selalu dikatakan suamiku ketika aku banyak mengeluh. Segala sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan itu ada di dalam kendali Tuhan.
Jujur akhir-akhir ini aku lagi bergumul jual rumah kami berdua. Karena aku merantau di luar kota dan sudah tinggal bersama suamiku di sebuah kontrakan yang cukup nyaman, pengennya sih beli rumah di daerah itu juga biar dekat ama kantor kami berdua. Rumah suamiku pun mau dijual karena lokasinya jauh dari tempat kerjaan. Aku cuma ga tega kalau dia kecapean.
Sebenarnya sayang juga sih jual rumahku karena itu rumah peninggalan ortu dengan lokasi yang sangat luas dan strategis. Tapi aku punya dua permohonan pada Tuhan.
Kalau memang rumah itu dikehendaki dijual pasti ada yang mau beli. Tapi kalau belum laku juga mungkin Tuhan mau kasih dana lebih buat aku bisa buka usaha kedepannya. Baik terjual maupun belum aku tetap percaya dan bersyukur itu yang terbaek.
Sudah yuk, semangat lagi, kerja kerja daripada mikirin hal yang belum tentu terjadi. Keep smile
Kadang sedih juga, punya rumah tapi ga bisa berbuat sesuatu untuk rumahku sendiri.
kita harus tetap bersyukur dalam keadaan apapun apalagi mengingat masih banyak orang lain yang lebih sulit daripada kita.
BalasHapus