Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Mujizat Tuhan Saat Jual Beli Rumah

Moocen Susan | Rabu, Desember 22, 2021 |

 Sudah hampir 4 tahun lamanya, kami promosi jual rumah namun hasilnya selalu nihil. Sempat dikontrakkan setaun, tapi malah rusak. Akhirnya kami jual. 

Udah posting di berbagai sosial media, ketika ada beberapa orang tertarik dengan iklannya dan survey lokasi, banyak yang kecewa dan hilang entah kemana. Dihubungi via chat hanya diread doank dan itu sungguh bikin hopeless.

Tiap hari Minggu, kami pergi ke rumah itu untuk bersih-bersih rumput, beli cairan pembunuh rumput untuk membunuh rumput di sekeliling rumah kami dan juga rumput tetangga secluster dimana satu cluster ada 8 rumah mangkrak.


Sampai pada suatu titik keputusaan kami, akhirnya yang kuiklankan adalah kondisi real lingkungan yang sepi. Banyak yang komen, "Ih serem, jalannya jelek ya, kok banyak rumputnya? dll. " Tapi aku tetap sabar dan mengiyakan komentar-komentar netizen tsb.

Di sosmed suamiku, aku juga bantu posting iklan. Suatu hari ada seorang ibu yang tertarik dengan rumah kami dan sedikit kepo. Sudah kuberi video real keadaannya namun si ibu ini tetap ingin melihat langsung. Setelah janjian survey, suamiku baru bukain pagar, eh ibu ini bilang, "Sudah cukup disini saja. Saya kayaknya ga berminat, maaf ya." Tapi ya aku syukuri saja, mungkin belum jodohnya.

Jarak rumah yang kami jual cukup jauh dari tempat kami tinggal, jadi kalau nemu yang kayak gini cukup capek juga. Pernah dalam sehari ada 5 orang yang survey dan kelimanya ada yang nawar sadis, jauh di bawah harga. 

Awalnya suamiku keberatan tapi karena kita lagi BU juga, suamiku mengiyakan tapi.. dia malah nurunin harga lagi. Wah kayaknya bukan ini. Ya sudah, iklasin aja mungkin besok ada lagi yang mau nawar lebih tinggi. Eh ada lagi calon pembeli, nawarnya di bawah orang ini. Aku makin putus asa.

Namun, Tuhan ingatkan aku buat bersyukur selalu meski keadaan tidak bisa membuatku bersyukur. Aku selalu memperkatakan hal-hal baik dan memotivasi diri agar jangan putus asa. 

Sampai suatu titik di masa pasrahku, aku berpikir : "Apa mungkin Tuhan pengen aku dan suami tidak boleh jual rumah itu alias dipakai sendiri? Tapi aku kasihan sama suamiku kalau tinggal jauh dari kantornya dan disitu lokasinya memang sepi dengan satu tetangga." Aku bernegosiasi dengan Tuhan dalam doa.

Suamiku bilang sambil bercanda, "Sulit rasanya jual rumah ini. Hampir semua orang yang sudah survey bilang alasannya karena sepi, tanpa tetangga. Mereka takut. Rumah ini hanya bisa terjual kalau ...

Berbagai spekulasi bermunculan di pikiran kami. Hingga suatu saat, aku pun menyerah dan kami sepemikiran, andaikata rumah tsb tidak laku juga, ya sudah kita lakukan plan B yaitu mengusahakannya menjadi ladang penghasilan lainnya.

Namun, baru saja kami berpikir tentang plan B. Tiba-tiba suatu pagi, aku tergerak buat buka HP suamiku. Aku memang posting di fb suamiku tentang iklan jual rumah kami. Aku yang aktif bersosial media jadi kalau aku yang balas chat/ komentar mungkin lebih cepat dibanding suamiku. Mana mesenggernya ga diinstal pula. Jadi harus buka fb di browser. Suamiku memang tidak terlalu suka main sosmed.

Aku baca notif di komentar iklanku. Ada seorang ibu muda yang tertarik dengan rumah kami. Namun karena aku sudah putus asa, aku mulai jelaskan semua kekurangannya dan aku bertanya, "yakin mau? sepi lho mbak ga takut?"

Tapi jawabannya sungguh diluar dugaan, dia tetap tidak keberatan dengan lokasinya yang sepi dan dia minta sharelok. Aku tidak berani berekspektasi terlalu tinggi dulu, aku pun share lokasinya. Dia bilang mau lihat hari Minggu, tapi hari Sabtunya dia sudah berinisiatif untuk survey lokasinya sendiri. Dan ketika dia menghubungiku bahwa sudah lihat lokasinya sendiri aku agak kaget, "Jadi hari Minggu ga jadi lihat dalam rumahnya mbak?"

Dia bilang, "Oh tetep jadi, saya juga pengen lihat dalamnya."

Aku bilang, "Tapi ini juga butuh renov lho mbak."

Apapun kekurangan yang kusampaikan dia tetap tidak keberatan. Hari Minggu dia datang dengan ibu dan kakaknya. Aku pun tak berani berharap lebih, takut kecewa lagi. Dalam doaku aku tetap bersyukur dan berserah serta percaya pada rencana TUHAN.

Setelah pulang dari survey ternyata dia sangat aktif chat kami. Dia mulai menawar harga dan puji Tuhan sampailah kami sepakat pada satu harga yang pasti harganya lebih baik namun kami tetap jual rugi karena berbagai kondisi. Dasarnya kami juga BU untuk beli rumah yang dekat kantor. dan puji Tuhan semua dilancarkan meski ada beberapa kesulitan yang kami hadapi, seperti : ada perbedaan nama antara eKTP dengan nama di sertifikat tanah, SPPT PBB suamiku yang belum dibagi RTnya. Kami urus semua itu dalam waktu 2 hari.

Hari ini, kami ke notaris bersama dan selesai melakukan transaksi jual beli. Puji Tuhan, Tuhan telah melakukan mujizatNya tepat pada waktuNYA. TUHAN menyediakan dana untuk kami bisa beli rumah lagi yang tadinya kami ajukan KPR lagi tapi kini dana untuk melunasi KPR yang 10 tahun itu sudah dibayar lunas oleh TUHAN melalui pembeli rumah kami ini. Jehovah Jireh -



2 komentar:

  1. Tuhan memang selalu punya kejutan tersendiri, memang tepatnya saat ingin menemukan jawaban hanya kepada Tuhan kita memintanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul ... Amin...Terima kasih sudah rajin BW ya mba

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tuliskan komentar Anda di bawah ini. Komentar Anda sangat bermanfaat dan sangat saya hargai atau jika ada pertanyaan silakan tinggalkan pesan di livechat saya (sidebar kiri bawah)
Perhatian: saya akan menghapus otomatis komentar yang ada link hidupnya :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...