Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Day 6: Surat Untukmu

Moocen Susan | Selasa, November 19, 2013 | 4 Comments so far
Blora, 19 November 2013 
Just For : Ko J 
At somewhere 

Aku tahu sudah tak ada gunanya lagi menulis surat untukmu yang sudah sangat melukai hatiku. Tapi karena ini tantangan ngeblog bikin surat cinta ya sudahlah aku buat karena hanya kamu yang sampai sekarang mengisi relung hatiku. Aku memang egois karena hanya aku yang suka padamu tapi kamu tidak. Empat tahun lamanya aku menunggumu pulang, tapi kau tak pernah mau menemuiku. 

Hari ini aku iseng desain kalender. Aku selalu ingat 2 bulan ini adalah bulan yang sangat penting. November adalah hari ulangtahunmu, sedangkan Desember adalah janjimu untuk pulang dan menemuiku. Aku sedih sekali karena kau tidak pernah mau bertemu denganku. 


Kau hanya suka mempermainkan perasaanku. Tiap kali kamu miscall ingin rasanya aku angkat telepon itu tapi aku ingat kalau dihatimu kau tidak rindu padaku, kau hanya ingin mengajakku berdebat dan menghinaku karena telah menyukaimu. Kau tak berhenti menyalahkanku karena suka padamu. Jika kau memang serius padaku, tak perlu waktu selama ini untukku menunggumu. 4 tahun yang sia-sia. Aku selalu ingin menghabiskan malam Natal dan Tahun Baru berdua denganmu. Tapi kau tak pernah mau meski kau ada di kota yang sama denganku. Kau selalu minta maaf ketika bulan Desember berakhir dan kau harus kembali bekerja di luar kota. Sekali lagi kau buatku menunggu. Tapi begitu mendekati kepulanganmu, kau buatku marah supaya hilang rasaku tuk ingin berjumpa denganmu. 

Kau memang sengaja melakukan ini padaku. Mungkin ost. Sadis by Afgan cocok sekali jadi backsound suratku ini. Entah mengapa aku harus terus mempertahankan rasa cintaku yang semu ini. Aku berharap bisa menemukan pria yang lebih gentle dan menerimaku apa adanya. Tak perlu banyak syarat untuk bertemu. Datanglah kalau kau memang kangen jangan sms/telepon ga jelas terus. Aku capek sekali menunggu. Apa kau tidak tahu kalau aku bisa menua seiring berjalannya waktu. Kenapa kau tega mempermainkanku dan menggantungkan perasaanku? Kau hanya nyaman berbicara denganku di telepon. Kau tak bisa menerima wajahku yang tidak seperti artis korea. 

Baiklah, aku memang tidak pantas buatmu. Teruslah berimajinasi dengan wanita khayalanmu. Berkali-kali kukirim fotoku padamu, tapi kau tetap tak percaya itu aku. Aku sudah capek. Sungguh aku tak mau lagi meneruskan semua ini. Sudahlah, cukup sudah ko. Jangan menghubungiku lagi jika kau tak suka kepadaku. Karena setiap kali kau miscall HPku, selalu timbul rasaku padamu. Lihatlah teman-temanku sudah pada menikah, bahkan adik kelasku yang umurnya jauh lebih muda (10 tahun) dariku sudah berumahtangga. Masa aku hanya karena menunggumu bisa kehilangan masa remajaku yang berharga ini? Jika aku sudah menjadi tua siapa lagi yang mau denganku? 

Kenapa kau lakukan ini padaku? Kalau tak suka, mengapa kau bisa menyanyikanku lagu “Cuma Kamu” di telepon? Mengapa kau introgasi aku seperti pacar yang posesif? Aku sampai takut menjalin hubungan dengan pria lain gara-gara kau introgasi. Ini sama saja dengan aku tak boleh dengan pria lain tapi juga tidak denganmu. Hentikan semua ini, hentikan permainanmu ini. Aku tak mau lagi membuang begitu banyak waktuku untuk main-main denganmu. Ini pasti sebuah kesalahan. Menyukaimu adalah sebuah kesalahan fatal dalam hidupku. Ucapanmu yang melukaiku bertubi-tubi membuatku lemah dan tak berharga. Bodohnya diriku selalu menunggumu. Kan kujadikan pengalaman berharga dalam hidupku. 

Terima kasih sudah menghinaku, karena aku tahu pasti selalu ada pelangi sehabis hujan. Aku sedang berpikir positif, aku tahu Tuhan pasti sayang padaku. Ia ingin menjauhkanku dari keterlukaan yang lebih dalam jika aku terus memaksa ingin bersamamu. Aku butuh status yang jelas. Bukan status palsu atau alamat palsu (kok berasa lagu dangdut ya). Ya sudah, kuakhiri surat ini dengan 2 kata Good ..Bye.. 

Dariku, 

Moocen Susan

Day ke-5: Hal-hal yang Aku Takuti

Moocen Susan | Senin, November 18, 2013 | 2 Comments so far
Wah topic tantangan hari ini kok serem amat sih? Hehe, aku takut apa ya? Pertama, aku takut hidup di luar Tuhan. Ngeri ya, hidup diluar kasih karunia Tuhan. 

Kedua, aku takut hidup sendirian. Ini berasa banget waktu kos sendirian dan sakit di rumah sakit. Pas opname belum ada yang nemeni, karena adikku belum datang dan bapak di Blora, jadi aku merasakan lonely yang sangat. Apalagi saat petugas administrasi rumah sakit menagih biaya perawatan sebelum melakukan tindak lanjut. Berasaaa banget ga punya uang dan sendirian. 

Yang ketiga yang paling aku takuti kalau hidup tanpa bapakku. Meski suatu saat hal itu pasti harus terjadi, tapi aku memohon kepada Tuhan agar Ia memberikanku Jodoh lebih dulu sebelum aku harus kehilangan Bapakku, ya karena aku tak ingin sendiri. 

Yang ke empat, aku takut disakiti. Ya sebisa mungkin aku paling overprotektif sama hati ini. Hati yang mudah terluka, very very sensitive person. Aku pernah dihina luar biasa oleh seorang cowok yang sangat kusayangi. Oleh karena itu sampai sekarang aku tidak mau mudah jatuh cinta. Karena kalau bukan jodoh dari Tuhan pasti ujung-ujungnya menyakitkan. Aku sedang tidak ingin tahu apapun lagi tentangnya. Meskipun dia sering miscal berulang-ulang di HPku, tapi aku tahu dia hanya ingin menghinaku saja, bukan kangen padaku. Hanya ingin menunjukkan kalau aku ini salah karena telah menyukainya. Heran aja kenapa dia belum juga puas menghinaku. Setelah 4 tahun sms an/ telepon hingga aku kena radiasi ponsel. Aku pikir dia miscal karena pengen berbaikan denganku tapi ternyata hanya untuk berdebat ga jelas.

Selain aku takut gelap atau takut setan, karena habis nonton horror. Aku tidak takut yang lainnya. Semoga tak ada lagi ketakutan yang menghantuiku. Karena aku percaya Tuhan besertaku.

Brosur

Moocen Susan | Minggu, November 17, 2013 | 5 Comments so far
taraaa... brosur Susan Jasa Online udah jadi :)



Day ke-4 : Blora Kota Kelahiranku

Moocen Susan | Minggu, November 17, 2013 | Be the first to comment!
Hari ini topiknya tentang kota tempat tinggal saya. Saya lahir dan besar di Blora, Jawa Tengah. Letaknya berada 127 km dari Semarang ke timur dan menempuh waktu 3-4 jam perjalanan dari Semarang. Terkenal sebagai kota sate. Terutama yang terkenal ya sate ayamnya. Kalau mau tau lebih banyak tentang kuliner Blora bisa baca disini

Selain Blora terkenal sebagai kota sate, juga ada lokasi home industry keripik tempe di Kedung Jenar. Dari Tugu Pancasila ke selatan, lokasinya ada di belakang SMP Negeri 2 Blora. Disitu banyak sekali rumah yang memproduksi keripik tempe. Walaupun sudah hampir 26 tahun saya tinggal di Blora (+ 5 tahun di Semarang), tapi saya termasuk kuper juga. Jarang keluar rumah, taunya cuma daerah-daerah seputar kota aja hehe. 

Mall yang terbesar di Blora ya Luwes Mall yang ada di Jl. Pemuda. Jika mau berbelanja, bisa juga ke MD Mall yang ada di dekat Alun-alun Kota Blora. Lokasinya ada disebelah timur Depot Gajah. 

Kalau sakit bisa ke RSU Blora RS Dr. R Soetijono yang ada di Jl. Dr. Sutomo 42 Blora. Dari alun-alun kota ke utara dan belok kanan udah jalan Dr. Sutomo. Puskesmas nya ada di Jl, Nusantara 23 Blora. 

Di Blora paling banyak ATM BRI nya hehe.. . Selain itu Bank-bank banyak juga yang ada di alun-alun, ada Bank Mandiri, Danamon, dan BRI pusat. Di jalan pemuda ada Bank BCA dan BPD. BRI cabang ada di Jl. Nusantara, Jl, A Yani, Jl. Jendral Sudirman, dan Jl. Dr. Sutomo. 

Selain yang saya sebutkan di atas, ada apa saja sih di Jl,Pemuda? Hehe… Jl. Pemuda yang pasti ya rumah saya donk. Jl. Pemuda itu arahnya dari Alun-alun ke Timur. Ada Kantor Pos, Telkom, Toko Buku Siswa, Toko Roti dan Kue Aroma, Klenteng, Gereja Katholik, Tugu Pancasila yang bersimpang empat dimana kalau ke utara Jl. A Yani, ke selatan Jl. Gunandar. 

Di seberang Tugu Pancasila ada Taman Mustika Blora, tempat nongkrongnya anak muda dan kadang kalau ada konser-konser music biasa diadakan disitu. Di seberangnya ada Poltas. Kalau saudara ga bawa SIM, STNK plus ga pake Helm wah alamat kena tilang pak polisi disitu. Hehe.. oya, di Jl. Gunandar ada Kantor Pajak dan PLN. 

Tugu Pancasila ke timur masih Jl. Pemuda disana ada terminal lama yang sekarang sedang masa renovasi untuk dibuat ruko-ruko, di seberangnya stasiun lama yang sudah tak ada kereta apinya. Stasiun lama kini berubah menjadi warung-warung makan dan ngopi. Stasiun ke timur ada jembatan Bangkle namanya. Setelah jembatan Bangkle sudah Jl. Jendral Sudirman. 

Untuk Saudara yang bawa mobil dan jika ingin ke pom bensin, ada di Jl. Jendral A Yani dan Jl. Gatot Subroto serta Jl. Jendral Sudirman. 

Kalau mau renang, ada di taman Sarbini Jl. Jend A yani depan kantor DPR. Atau di Tirtonadi Jl. Sudarman. 

Untuk Hotel ada banyak pilihan, bisa ke Hotel Kini Jaya tempat nginepnya sales-sales dari luar kota yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto, atau Ke Hotel Wijaya yang ada di Jl. A Yani, ada juga Hotel Blora Indah di Jl. Sudarman, Hotel Kurnia, Hotel Kencana dan Hotel Santoso ada di Jl. Pemuda.

Ok, segitu dulu ya btw, jika penasaran silakan berkunjung ke Blora Mustika. Maju Unggul Sehat Tertib Indah Kontinyu dan Aman.

Check Up Keenam di RSU

Moocen Susan | Sabtu, November 16, 2013 | 8 Comments so far
Jumat, 15 November 2013 aku kembali mengantar bapakku check up ke RSU untuk perpanjangan obat Harnal (obat prostat). Pagi itu semua surat-surat sudah kusiapkan, aku pun bergegas mengayuh sepeda memboncengkan bapak ke RSU. Sesampainya di sana, aku turunkan bapakku di depan lobby RSU dan aku tinggal pergi sebentar untuk print buku tabungan ke Bank yang berjarak 15 meter dari Rumah sakit. 

Sampai di Bank ternyata nasabahnya cukup banyak, jadi mau tak mau aku harus ikut mengantri. Kira-kira setengah jam kemudian, aku baru dilayani. Aku tak menyangka setelah keluar dari Bank dan kembali ke rumah sakit ternyata bapakku sudah ada di depan apotik dengan wajah kesal karena menungguku lama. Beliau tak jadi periksa ke dokter karena surat rujukan dari puskesmas sudah kadaluwarsa. Aku pun terkejut, karena biasanya surat rujukan itu berlaku 3 bulan. Toh di suratnya tidak ada masa berlakunya. Kulihat jam sudah pukul 10.00 WIB. Dan loket pendaftaran sudah tutup karena hari Jumat. Aku bingung dan kesal juga. Kenapa hal ini bisa terlewat dari pemikiranku. Biasanya aku sangat memperhatikan hal-hal kecil tapi mungkin karena akhir-akhir ini aku sibuk, jadi sempat teledor dan lupa kalau sudah bulan November dan mungkin ada peraturan baru tentang masa berlaku rujukan yang hanya sebulan itu. 

Kami pulang kerumah dengan agak kecewa. Padahal obat bapak tinggal 2 butir. Untuk hari Sabtu dan Minggu. Senin sudah tidak ada obat lagi. Obat tersebut harus dikonsumsi rutin dan tidak boleh blong meski sehari saja, Aku tak berhenti menyalahkan diri dan keadaan. Tapi apa mau dikata, ga ada cara lain selain besoknya aku harus berangkat lebih pagi ke puskesmas dulu baru ke RSU. 

Keesokan harinya…. 

Aku bangun lebih pagi dan mulai menunggu tukang sayur lewat depan rumah, karena pasar dekat rumahku belum buka. Aku tunggu-tunggu setengah jam tidak ada yang lewat oh mungkin masih pagi pikirku. Karena putus asa, aku kembali ke rumah dan memasak nasi dulu. Pikirku kalau ga dapat sayur pagi ya sudah aku makan pake kecap dan telur saja, tapi pasti mudah lapar karena jarak puskesmas cukup jauh. Aku butuh energi ekstra kesana. Aku doa pada Tuhan, “Tuhan, mbuh lo ya aku harus ke puskesmas hari ini, tolong ah Tuhan kasih aku kekuatan mbok yao dapat sayur biar bisa makan bergizi jadi kuat nganter bapakku.” Selesai doa, aku kembali ke depan rumah dan beberapa saat kemudian tukang sayur lewat naik sepeda motor. Syukurlah aku berhasil menghentikannya dan mulai memasak. 

Setelah mandi dan sarapan, kami pun berangkat naik sepeda ke puskesmas selama 30 menit perjalanan. Sampai di puskesmas antri lagi, dan kami dapat surat rujukannya. Dalam perjalanan ke RSU aku mampir ke pasar dulu beli pisang. Setelah itu aku fotokopi surat rujukan dan ke RSU. Sungguh hari yang cukup melelahkan dan penuh ujian kesabaran. 

Sialnya sampai di loket, ada masalah lagi. Surat rujukannya belum distempel. "Hah???" Marah, kesal, capek campur jadi satu. Bagaimana mungkin seorang pegawai bisa teledor seperti ini. Human error? Ok lah aku juga salah karena aku tidak teliti. Karena biasanya sehabis menerima surat rujukan dari puskesmas ya tidak pernah ada kejadian lupa distempel. Mau tak mau aku harus kembali ke puskesmas lagi yang jaraknya jauh banget.

 "Naik sepeda gitu loh, kalau naik brompit mending mak wer… wah capek banget yooo… mana boncengin bapak juga. Duh latian sabar. Untung tadi pagi aku makan banyak banget plus beli pisang." 

Waktu tinggal setengah jam lagi karena bentar lagi loket rumah sakit tutup. "Wah nyandak gak yo? Nanti jangan2 sudah dapat stempelnya eh malah tutup loketnya kan ga jadi berobat lagi? Heran 2 hari ini ada aja halangan. Serasa dikerjain setan."

Dengan mengumpulkan sisa tenaga dan kesabaran aku kayuh sepeda dan bekerjaran dengan waktu. Sambil mengayuh aku terus mengomel dan kesal. Bapakku menenangkanku dan aku pun mencoba mengendalikan diri. Setelah sampai di puskesmas dan dapat stempel kami kembali ke RSU. Tapi di tengah jalan ada halangan lagi. Jalannya penuh dengan parade, entah parade apa banyak anak sekolah jalan kayak karnaval gitu. Duh bisa telat ke RSU nih, akhirnya aku menerobos saja kerumunan orang itu. 

Badan sudah capek, keringetan, dan haus, untung masih kuat. Hari yang benar-benar melelahkan dan cukup melatih kesabaran tingkat dewa. Banyak hal yang dapat kuambil hikmah dibalik semua ini, diantaranya harus lebih teliti, dan satu hal positif yang bisa kuambil yaitu eh itung-itung olahraga bolak balik puskemas ke RSU ngenjot sepeda. Untungnya lagi ga hujan deras, setelah sampai RSU baru hujan, Oh Tuhan menyertai kami. Sampai di RSU aku tenger-tenger kecapekan, lalu aku teguk sebotol air mineral yang kubawa dari rumah. Benar-benar capek. 

Sampai di dalam ruang periksa, ternyata surat dari loketnya salah nulis, harus nya ke poli bedah eh salah nulis poli dalam. Aku harus kembali ke loket pendaftaran untuk membetulkan. Kalau dipikir ini yang salah pegawainya kok yang repot pasiennya? Sampai di loket pendaftaran malah ngomel lagi petugasnya, “wong karek nyoret wae ndadak mrene to mbak..mbak?” Haduh kita kan nurut sama prosedur kok jadi kita yang susah ya. Untunglah setelah semua kejadian itu terlewati tak ada lagi aral melintang. Obat sudah kami dapat untuk 15 hari ke depan. Dan kami pulang ke rumah.

Cara Membuat Slide Foto Picasion

Moocen Susan | Jumat, November 15, 2013 | 4 Comments so far
Cara Membuat Slide Foto Picasion – Ini juga bisa dipakai untuk membuat banner animasi. Jadi sama saja ya, tergantung gambar yang Anda buat dan Anda simpan di komputer. Caranya sangat mudah, tadinya saya mau bikin foto biasa mau saya taruh berjejer, tapi tiba-tiba ada teman yang minta dibantuin soal picasion ini, dan dari situ saya malah dapat ide buat bikin tutorial ini. 

Ok, langkah-langkahnya sebagai berikut: 
1. Siapkan gambar yang ingin Anda buat slide, usahakan ukurannya harus sama ya. Misalnya minimal 100px dan maksimal 400px 


3. Klik Browse dan upload gambar-gambar yang ingin Anda tampilkan dari komputer Anda. Misal gambarnya lebih dari 3 maka Anda dapat klik Add one more picture 

4. Klik Size dan pilih ukuran gambar yang Anda upload tadi 

5. Atur kecepatan slidenya dengan mengklik Speed dan pilih salah satu 

6. Klik Create Animation 

7. Klik Save this Animation to your computer 

Nah, lalu bagaimana cara memasangnya di Blog, misalnya kita mau pasang di dalam postingan ya:

1. Log in ke www.blogger.com 
2. Klik Pos 
3. Klik icon Image 
4. Pilih file picaso yang Anda simpan di komputer tadi 
5. Klik Add Selected 
6. Simpan → Publikasikan

Hasil slidenya bisa dilihat di sini