Seiring perkembangan zaman dan peningkatan
jumlah penduduk, kebutuhan akan energi terus bertambah. Sementara energi yang
kita gunakan sebagian besar adalah energi yang tidak dapat diperbaharui yang
akan habis suatu saat nanti. Oleh karena
itu para ilmuwan mulai mengembangkan teknologi hijau.
Teknologi hijau merujuk kepada pembangunan dan aplikasi produk, peralatan,
serta sistem untuk memelihara alam sekitar dan alam semulajadi, serta
meminimalkan kesan negatif dari aktivitas manusia.
Teknologi hijau merupakan aplikasi
teknologi untuk tujuan praktis yang berkisar pada metode penggunaan bahan
maupun proses produksi yang menghasilkan produk yang tidak beracun namun aman
bagi lingkungan.
Yang diharapkan dari teknologi hijau atau
dengan nama lain “teknologi ramah lingkungan” adalah produk-produk inovatif
yang tidak merusak lingkungan dan tidak beracun untuk tubuh manusia
Sehubungan dengan hal tersebut Daihatsu
Motor Corporation (DMC), spesialis produsen mobil kompak Jepang yang telah
berkiprah selama 105 tahun di dunia otomotif kini mencoba mengembangkan
teknologi masa depan dengan merancang mobil baru lagi setelah Mira e:S, Tanto,
dan Move yang masuk dalam kategori kei car (mobil kecil) yang memiliki
angka konsumsi irit BBM.
Di ajang Indonesia International Motor
Show (IIMS) 2012, 20-30 September 2012 di Jakarta, PT. Astra Daihatsu Motor memperkenalkan
sebuah mobil dengan teknologi hijau yang ramah lingkungan buatan DMC itu.
Sistem yang mengatur hidup dan mati mesin
secara otomatis dalam keadaan macet. Dengan begitu mobil mencapai efisiensi
konsumsi bahan bakar. Selain itu, pada tahap ini juga menggunakan sistem i-EGR
yang mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminumkan keluaran gas CO2.
“Contohnya dengan Eco-Idle, mesin mobil akan
mati dengan sendirinya jika kecepatan kendaraan dibawah 7km/jam,” kata Satriyo.
2. Mesin dua silinder turbocharged
“Dengan komponen-komponen lebih sedikit
dapat mengurangi friksi mesin sehingga proses kinerjanya menjadi lebih
sempurna. Efisiensi bahan bakar mencapai 30 persen dengan target perjalanan 35
liter hanya membutuhkan BBM 1 liter,” terang Satriyo Budiutomo.
3. Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell
(PMfLFC)
Emisi CO2 Nol : Ramah Lingkungan
Precious metal free menggunakan sumber
data alam yang lebih sedikit dan biaya yang lebih rendah.
Mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh
dibandingkan teknologi fuel cell lain.
Pada
tahap ini berfokus pada N2H4-H2O yang terbuat dari Nitrogen dan Hidrogen
sebagai bahan bakar generasi berikutnya karena mudah terbakar pada suhu normal.
Bahan bakar cair ini ideal untuk mobil eko generasi baru dan cocok untuk Jepang
dengan sedikit sumber daya.
“Perusahaan akan membuat sumber energi
baru melalui penggunaan bahan bakar cair Hidrazin Hidrat (N2H4-H2O) yaitu
pencampuran air dan hydrogen. Zat ini memiliki daya energi yang tinggi dan
tidak menghasilkan CO2,” tambah Satriyo.
“Semua tahapan ini merupakan wujud
komitmen Daihatsu untuk menghadirkan kendaraan yang kompak, ramah lingkungan,
dan dengan harga terjangkau, “ungkap Satriyo Budiutomo Executive Coordinator
Project Team Research and Development PT. Astra Daihatsu Motor ketika menggelar
jumpa media di Booth Daihatsu dalam pameran otomotif di Jakarta.
Salah satu mobil yang pengembangannya
sudah sampai tahap tiga adalah Daihatsu Cube. Meski masih prototype, mobil ini
sudah dipamerkan di ajang IIMS 20-30 September. Cube adalah minibus berbentuk
kotak yang diboyong langsung dari Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tuliskan komentar Anda di bawah ini. Komentar Anda sangat bermanfaat dan sangat saya hargai atau jika ada pertanyaan silakan tinggalkan pesan di livechat saya (sidebar kiri bawah)
Perhatian: saya akan menghapus otomatis komentar yang ada link hidupnya :D