Laman

  • HOME
  • LOMBA BLOG
  • ARTIKEL
  • TUTORIAL
  • JUAL SUPERGREENFOOD

Meraih Impian dengan Iman

Moocen Susan | Minggu, Juni 30, 2013 |
Kalau ditanya soal impian aku jadi ingat satu lirik lagu film kartun Jepang DORAEMON,

Aku ingin begini, aku ingin begitu,
ingin ini, ingin itu banyak sekali

Asyik kali ya kalau bisa mewujudkan semua impian yang kita inginkan. By the way, waktu kecil aku ingin sekali menjadi seorang dokter. Hm, hampir semua anak kecil kalau ditanya cita-cita seringnya bilang gitu ya? Aku bercita-cita ingin jadi dokter alasannya karena aku suka lihat baju seragam dokter yang putih dan bersih, kayaknya hebat banget ya bisa memakai seragam itu. Alasan kedua, karena aku sering sakit-sakitan, sehingga aku berharap suatu hari nanti aku bisa mengobati diri sendiri dan orang lain. Impianku jadi dokter kandas, karena kuliah kedokteran biayanya mahal dan aku sering jatuh sakit untuk waktu yang cukup lama.

sumber: google
Seiring waktu berjalan, aku ganti cita-cita lagi pengen banget kerja di kantor yang gedungnya bertingkat, pakai AC, pakai seragam kerja yang modis bak sekretaris bos besar, terus di depannya ada komputer, telepon dan kursi empuk dengan ruangan yang disekat-sekat. Dan impianku ini terwujud, meski aku bukan sekretaris bos, tapi setidaknya bisa bekerja di gedung bertingkat, ruang AC dll sudah membuatku senang. 2 tahun pertama bekerja sangat kunikmati namun kenikmatan itu tak berlangsung lama, 2 tahun berikutnya, aku sakit lagi sehingga aku harus resign dan pulang ke kampung halamanku di Blora.

Setiap hari hanya berbaring di tempat tidur dan muntah setiap hari membuatku tak bisa memikirkan lagi apa impianku selanjutnya selain sembuh dari sakit. Aku baru sadar bahwa kesehatan itu mahal harganya. Jika sudah sakit, aku tak punya obsesi apapun. Segalanya tidak penting lagi buatku. Bapakku selalu berkata bahwa sakitku itu hanya aku yang bisa menyembuhkannya. Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan dan menerima semuanya dengan ikhlas. 

Ketika sembuh, aku mulai mikir kerja apa lagi ya? Sedikit demi sedikit aku kumpulkan berbagai macam ide untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan uang, tapi aku tidak bisa bekerja ikut orang lagi. Aku hanya bisa di rumah sambil terus minum kedelai setiap jam 2 siang 1 jam sekali. Entah kenapa sejak sembuh dari muntah berkepanjangan,  tiap jam itu badanku lemas dan harus terus minum kedelai karena hanya itu satu-satunya cemilan yang bisa kuminum dengan praktis.

Aku ingat waktu masih di luar kota banyak temanku yang jadi guru les. Aku mulai mencoba menawarkan jasa menjadi guru les. Pertama ke tetangga terdekatku, aku door to door menawarkan jasaku. Sempat ada yang marah ketika aku menawarkan jasaku, dengan berkata bahwa anaknya tidak butuh les karena sudah pintar. Ada juga yang sinis dengan meragukan pendidikanku yang hanya lulusan SMA. Singkat cerita, aku berhasil mengumpulkan anak-anak untuk aku bimbing. Tidak mudah membuka jasa bimbel karena kadang ada sudah kutunggu diluar begitu lama malah tidak datang, ada juga yang tidak membayar dan keluar begitu saja, dll. Jika hari libur sekolah, aku tidak dapat income, jadi aku harus mencari alternative lain untuk bisa mendapatkan uang.

Syukurlah adikku memberikan komputer secondnya padaku sehingga aku bisa menulis menyalurkan hobbiku. Impianku saat ini yaitu bisa aktif menulis, blog, dan bisa mendapat penghasilan dari menulis agar aku bisa membuatkan kamar tidur yang nyaman dan tidak bocor untuk ayahku.
  


14 komentar:

  1. wah, perjuangan mbak susan berat ya. benar sekali mbak, yang menyembuhkan diri kita itu adalah kita sendiri. karena untuk apa berobat mahal2 sedangkan kita sendiri tidak yakin untuk sembuh. dan ketika keyakinan itu hadir,tidak berobat pun orang akan sembuh. nice sharing mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak Liza, sudah mampir ke blog saya..:) salam kenal ya..iya sekarang kondisi saya sudah membaik asal saya ketat jaga makan.Tuhan memberkati mbak:)

      Hapus
  2. TErharu membacanya. Semangat mbak Susan tinggi sekali. Saya percay mbak Susan bisa selalu recovery dengan semangat seperti ini. Good luck ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya mbak Mugniar...terima kasih banyak atas kunjungannya. Tuhan memberkati. Good luck too:)

      Hapus
  3. Cerita yang bagus dan menarik ^^

    BalasHapus
  4. Waaaah...bener-bener penuh perjuangan ya mbak.. Tetap semangat ya mbak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak ailina...makasih ya kunjungannya...:) salam knal

      Hapus
  5. Tersentuh banget baca ceritanya :) semangat ya mbak Susan, saat pintu satu tertutup tetap percaya dengan iman pasti ada pintu lain yg lebih baik yg Tuhan sudah sediakan .

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin...makasih atas kunjungannya mbak noniq.... :) salam kenal

      Hapus
  6. terus semangat menulis yaaa ^^
    suatu hari nnti, pasti dapat hadiah yg bisa menunjang kegiatan tulis menulis kamu ^^

    terima kasih, sudah terdaftar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin,semoga ya mbak Arga...btw, makasih sudah bikin GA pas banget dengan yang saya impikan dan terjadi dalam khdpn saya...salam knal mbak :)

      Hapus
  7. Semoga terus diberi kesehatan ya Mba,,,:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin...makasi mbak atas kunjungannya ^^

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung. Silakan tuliskan komentar Anda di bawah ini. Komentar Anda sangat bermanfaat dan sangat saya hargai atau jika ada pertanyaan silakan tinggalkan pesan di livechat saya (sidebar kiri bawah)
Perhatian: saya akan menghapus otomatis komentar yang ada link hidupnya :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...